Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RETARDASI MENTAL
A. Pengertian
Menurut American Association of Mental Retardation (AAMR, 2002) Retardasi
mental adalah disabilitas / ketidakmampuan yang ditandai dengan fungsi intelektual
dibawah rata rata dan rendahnya kemampuan
adaptif).
Menurut ICD 10 (WHO, 1992), Retardasi mental adalah suatu perkembangan
mental yang berhenti atau tidak lengkap yang terutama ditandai oleh adanya hendaya
(impairment), keterampilan (kecakapan skills) selama masa perkembangan sehingga
berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik,
dan social.
Retardasi mental merupakan gangguan yang ditandai oleh fungsi intelektual yang
berfungsi secara bermakna dibawah rata-rata (lebih rendah 10 atau lebih dari IQ rata-rata)
yang bermula sebelum usia 18 tahun disertai deficit atau hendaya fungsi adaftif (DSM IV,
1994).
Retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi dibawah
normal, adanya kendala dalam penyesuaian prilaku, gejala tersebut timbul pada masa
perkembangan dibawah 18 tahun.
Retardasi Mental adalah Kelainan fungsi intelektual yang subnormal terjadi pada
masa perkembangan dan berhubungan dengan satu atau lebih gangguan dari ;
a.
Maturasi
b.
Proses belajar
c.
Prenatal
-
b.
Kelainan kromosom
Intranatal
-
Sangat premature
Asfiksia neonatorum
c. Postnatal
-
Trauma kepala
Intoksikasi
Tumor otak
Mal nutrisi
Dalam buku Ilmu kesehatan Anak FKUI Retardasi mental juga
Interprestasi
Sangat superior
120 129
Superior
110 119
Diatas rata-rata
90 109
Rata-rata
80 89
Dibawah rata-rata
70 79
52 69
36 51
20 35
Dibawah 20
Fungsi intelektual dapat diketahui dengan tes fungsi kecerdasan dan hasilnya
dinyatakan sebagai suatu taraf kecerdasan Intelegence Question (IQ)
IQ = MA / CA X 100%
MA = Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil tes
CA = Chronological Age, umur berdasarkan perhitungan tanggal lahir
Pembagian berdasarkan tingkat keparahan yang tercermin dari
kerusakan inteletual :
1. Retardasi Mental Ringan
Retardasi ringan ( Tingkat IQ 50-55 sampai kira-kira 70 ) secara kasar
setara dengan kelompok retardasi yang dapat di didik (educable) perkembangan
intelegensi sampai setingkat kelas 6 SD. Kelompok ini membentuk sebagian besar
(sekitar 85%) dari kelompok retardasi mental.
Pada usia pra sekolah (0 5 tahun) mereka dapat mengembangkan kecakapan
sosial dan komunikatif, mempunyai sedikit hendaya dalam bidang sensor motorik dan
sering tidak dapat dibedakan dari anak yang tanpa retardasi mental sampai pada usia
yang lebih lanjut. Pada usia remaja, mereka biasanya dapat menguasai kecakapan
social dan vocasional cukup untuk sekedar berdikaari, namun membutuhkan
supervise, bimbingan dan pertolongan, terutama bila mengalami tekanan social atau
tekanan ekonomi.
2. Retardasi Mental Sedang
Retardasi mental sedang ( Tingkat IQ 35-40 sampai 50-55 ) secara
kasar setara dengan kelompok yang dapat disebut dilatih (trainable), 10%
dari
Keterlambatan perkemb.
fungsi secara normal
Gangguan komunikasi
verbal
G. KOMPLIKASI
1. Serebral palcy
2. Gangguan kejang
3. Gangguan kejiwaan
4. Gangguan konsentrasi /hiperaktif
5. Defisit komunikasi
6. Konstipasi
H. UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
1. Uji intelegensi standar ( stanford binet,weschler, Bayley Scales of infant
development )
2. Uji perkembangan seperti Denver II
3. Pengukuran fungsi adaftif ( Vineland adaftive behaviour scales, Woodcock-Johnson
Scales of independent Behaviour, School edition of the adaptive behaviour scales ).
Pemeriksaan penunjang lain yang perlu dilakukan pada penderita retardasi mental
adalah:
1. Kromosom kariotipe
-
Genitalia abnormal
2. Electro encepphalogram
-
Tuberous sklerosis
Kejang vocal
Neonatal hipatosplenomesali
Koreoretinitis
Kalsifikasi intracranial
Mikrosefali
Koreostetosis
Gout
Asidosis metabolic
Kejang mioklonil
Ataksia
Degenerasi retina
Oftalmoplesia
Hepatomegali
Degenerasi retina
Oftalmoplesia
Akrodermatis
I. PENATALAKSANAAN MEDIS
Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
1. Obat-obat psikotropika ( tioridazin,Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang
membahayakan diri sendiri
2. Psikostimulan
untuk
remaja
yang
menunjukkan
konsentrasi/gangguan hyperaktif.
3. Antidepresan ( imipramin (Tofranil)
4. Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol ( Inderal )
J. Pencegahan :
tanda-tanda
gangguan
perawatan prenatal
K. Fokus Pengkajian
1. Wawancara terhadap orang tua tentang riwayat kesehatan yang berhubungan dengan
kejadian retardasi mental
2. Pemeriksaan fisik akan ditemukan gambaran klinis sesuai dengan penyebab retardasi
mental, diantaranya pada : berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, kelainan
kongential, kelainan neurologis, dan perhatian khusus yang sering berhubungan
dengan retardasi mental (sindrom down, palsi sinebralis, dll).
3. Dilakukan tes perkembangan dengan muchen atau denver development screening test.
Pada anak yang lebih besar dapat dilakukan tes IQ
4. Tentukan apakah ada keterlambatan pada salah satu aspek perkembangan atau seluruh
aspek mengalami keterlambatan.
5. Bila anak terlambat pada aspek bicara/bahasa. Pada anak berumur <2 tahun, rujuk
langsung anak ke ahli wicara.
6. Pada muka terlihat moon face, telinga di bawah hidung.
7. Pada bulan pertama, anak susah tersenyum, masih fase oral, kurang konsentrasi
dengan uji pendengaran, motorik,
8. Bila anak terdapat gangguan pada aspek motorik, pertimbangkan untuk melakukan
latihan dan rujukan keterapi okupasi atau fisooterapi
9. Anak
dengan
gangguan
emosi/perilaku,
pertimbangkan
untuk
dibawa
ke
psikolog/psikiater
10. Anak mengalami keterlambatan seluruh aspek perkembangan, bila tak ada perbaikan
rujuk ke tim tumbuh kembang. Anak dengan gangguan perkembangan yang
sedang/berat pertimbangkan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang atas indikasi
tertentu seperti analisis kromosom, elektro enselfarosom, cranial computed
tomography magnetic resonance imaging dan memeriksa penunjang lainnya.
L. Analisa Data
No
1
Data
DS : -
Retardasi mental
DO :
- Dapat mengikuti
pendidikan sampai
SD
- Kemampuan
akademik terbatas
- Tidak bisa menulis
dan membaca
2
bahasa
Gangguan pertumbuhan
Gangguan komunikasi
DO :
optimal
komunikasi verbal
DS :-
berfungsi secara
Gangguan
Ketidakmampuan untuk
verbal
Retardasi mental
Ekstrimitas tidak
perkembangan
normal
pertumbuhan dan
perkembangan secara
DO :
Gangguan
Keterlambatan fungsi
DS : -
berkomunikasi
Masalah
dan perkembangan
Retardasi mental
- Tidak mampu
Etiologi
Gangguan
perkembangan
Gangguan perkembangan
fungsi motorik
DS :
Retardasi mental
Perubahan proses
No
Data
Etiologi
Keluarga merasa
terbebani dengan
keadaan anaknya
keluarga
DO :
Anak dengan down
sindrom
Masalah
di keluarga
Perubahan proses di
DS :-
keluarga
Retardasi mental
DO :
Gangguan proses
belajar
tangkap terhadap
pelajaran kurang
DS :
Keluarga mengatakan
ADL klien masih
dibantu
DO :
ADL dibantu, belum
mandiri
Gangguan perkembangan
Gangguan pemenuhan
ADL
M. Intervensi Keperawatan
Gangguan
pemenuhan ADL
No
1
Tujuan
Intervensi
anak
Rasional
1. Libatkan
dan - Keterlibatan
potensi pertumbuhan
keluarga
dan perkembangan
dalam
yang optimal
anak
dalam
per-
kembangan
yang
optimum
2. Catat
perkembangan - Pencatatan
penilaian
anak
kartu
tukan
dan
keperawatan
tetap
secara
mencatat
detail
untuk
membedakan
yang
perencanaan
yang
dibutuhkan
fungsi
yang kecil
3. Bantu keluarga dalam - Kesiapan
menentukan
yang
kesiapan
tugas
mempelajari
yang
lebih
spesifik
tugas
perkembangan
tujuan
mempermudah
keluarga
melakukan tindakan
tugas
sehingga
perkembangan
yang sulit
5. Beri
dalam
tujuan
mudah dicapai.
dukungan
positif
yang - Meningkatkan
terhadap
tivasi
dan
proses
pembelajaran
mo-
dapat
keterampilan
membantu memper-
kembangan
7. Dorong
anak
dapat
membantu
No
Tujuan
Intervensi
Rasional
anak
dalam
men-
capai perkembangan
2
Anak dapat
yang optimum.
Jelaskan dan beri - Pemahaman
me-
1.
berkomunikasi secara
pemahaman
optimal
mereka
bahwa mudahkan
kebutuhan
sama
dalam
sosialisasi an
seperti
yang
akan
anak diberikan
normal.
dan
meningkatkan
motivasi mereka
2.
Dorong
keluarga - Tindakan
yang
terima
kasih
3.
misalnya
kasih,
dan
penguatan
yang
dadah, diberikan
akan
salam,
- Permainan
Berikan
keterampilan
dapat
meningkatkan
verbal, sosialisasi
mengin-
teman
sebaya
dalam
permainan
merangsang
Rekomendasikan
No
Tujuan
Intervensi
Rasional
yang
hubungan
dan
nalan
penge-
teman
sebaya
permainan
me-
nyebutkan benda-benda
3
disekitarnya
1. Dorong keluarga untuk - Tindakan
tercapai secara
dilakukan keluarga
bertahap
mengajarkan
anak
anak
Perubahan
keluarga
dipahami anak
yang
kalimat sederhana
proses 1. Kaji perubahan proses - Mendapatkan data
tidak
keluarga
terjadi/dapat diatasi
nentukan tindakan
selanjutnya
2. Motivasi keluarga agar - Dapat
dapat
menerima
keadaan anaknya
mening-
katkan
proses
penerimaan
luarga
ke-
terhadap
keadaan anaknya
3. Anjurkan
keluarga
sabar
melatih
mengajari
belajar
5
Gangguan
belajar
tidak/
ditingkatkan.
cara
anaknya
dan
jangan
menerus
secara
perlahan
dapat
mengoptimalkan
peningkatan
yang
dikucilkan
ingin didapat.
proses 1. Kaji
sejauhaman - Menentukan sejauh
dapat
kemampuan
klien
belajar
mana kemampuan
untuk memudahkan
intervensi
yang
No
Tujuan
Intervensi
Rasional
dilakukan
2. Atur
waktu
dengan
lama
belajar - Untuk
mencegah
tidak
terlalu
klien
dalam
proses
belajar.
dari
rasa
- Dukungan keluarga
3. Motivasi
keluarga
merupakan
terpenting
proses belajar
proses
hal
dalam
perkem-
bangan anak.
- Membantu menye4. Bantu
klien
dalam
lesaikan
menyelesaikan
tugas-
tugas belajar
tugas belajarnya
5. Variasikan
tugas-
- Mencegah
belajar
sambil bermain
dari
kebosanan/
ketidakmampuan
belajar
1. Ajarkan
belajar
untuk - Melatih
anak
klien
anak
keman-
dirian anak
untuk - Melatih
untuk
keman-
dirian
bertahap
3. Libatkan
dalam
ADL
secara mandiri
DAFTAR PUSTAKA
Betz and Sowden, 2002, Buku Saku Keperawatan Pediatri, Penerbit EGC Jakarta