Manajemen
Manajemen
Adalah seorang manajer yang bertanggung jawab hanya atas satu aktivitas
organisasi, seperti manajemen keuangan atau manajemen sumber daya manusia dan
sebagainya.
Manajer Umum (General Manager)
Adalah seorang yang bertanggung jawab atas semua aktivitas, seperti produksi,
penjualan, pemasaran dan keuangan, untuk sebuha organisasi seperti sebuah
perusahaan atau anak perusahaan.
Tingkat Manajemen Dan Keterampilan
Hendri Fayol mengidentifikasikan ada tiga macam keterampilan dasar manajemen
yaitu:
a) Keterampilan Teknis (Technikal Skill)
Yaitu kemampuan menggunakan prosedur , teknik dan pengetahunan dibidang
khusus.
b) Keterampilan Manusiawi (Human Skill)
Adalah kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan memotivasi orang lain
sebagai individu atau dalam kelompok.
c) Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua
kepentingan dan aktivitas organisasi.
Perlunya Memiliki Visi
Dengan dunia semakin menyempit, dimana teknologi telekomunikasi bar uterus
menerus memperluas jangkauannya, dan mempercepat komunikasi kita. Diperlukan
suatu visi untuk hidup didalam dan mengambil manfaat dari perubahan lingkungan, hal
ini penting bagi setiap manajer.
Perlunya Etika
Berbagai keputusan yang dibuat oleh manajer dalam organisai mempunyai
pengaruh yang luas didalam maupun diluar organisasi. Oleh karenanya manajer harus
memikirkan berbagai nilai dan etka. Penelitian mengenai siapa yang akan diuntungkan
dan siapa yang akan dirugikan oleh suatu tindakan disebut etika. Etika menyangkut
konflik maupun peluang dalam hubungan manusia.
Perlunya Memiliki Kepekaan Untuk Menanggapi Keanekaragaman Budaya
Manajer organisasi masa kini harus bersiap untuk berhadapan dengan
keanekaragaman dalam organisasi dan memanfaatkan bakat dari semua karyawan
yang ada. Globalisasi dari pendidikan, perjalanan, telekomunikasi, kebijakan emigrasi
yang berubah, setelah akhir perang dan beberapa decade masa damai telah
memecahkan hambatan antara budaya sampai sejauh yang belum pernah dilihat
4
4. Pendekatan Kontemporer
Pendekatan Kontemporer dimulai pada era 1960an dengan dua pendekatan
manajemen kontemporer yaitu :
a) Teori Sistem
Adalah salah satu teori dasar didalam ilmu fisika yang dimasa lampau belum pernah
diterapkan didalam organisasi-organisai manusia. Sistem adalah sekumpulan bagian
yang saling terkait dengan saling bergantungan antara satu dan lainnya yang ditata
sedemikian rupa hingga membentuk sebuah kesatuan yang utuh. Dua tipe dasar sistem
adalah :
Sistem tertutup, yaitu sistem yang tidak dipengaruhi dan tidak berinteraksi
dengan lingkungannya.
Sistem terbuka, yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Sebuah organisasi yang menerima/mengambil input (sumber daya) dari
lingkungannya dan mengubah atau memproses sumber-sumber daya tersebut menjadi
output yang kemudian disebarkan kembali ke lingkungannya, dengan demikian
organisasi ini adalah sebuah sistem yang terbuka dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
b) Pendekatan Situasional
Adalah sebuah pendekatan manajemen yang menyatakan bahwa setiap organisasi
bersifat unik, menghadapi situasi-situasi yang berlainan dan membutuhkan cara
pengelolaan yang berbeda-beda. Variabel-variabel situasional yang diantaranya adalah:
Ukuran organisasi
Teknologi untuk pekerjaan-pekerjaan rutin
Ketidak pastian lingkungan
Perbedaan-perbedaan individu
Keempat variabel tersebut paling sering digunakan dan dapat memberikan anda
bayangan yang lebih jelas tentang apa yang dimaksud dengan variabel situasional.
Bab 3
Budaya Dan Lingkungan Organisai
1. Sang Manajer Mumpuni atau Simbolis?
Pandangan yang dominan dalam teori manajemen dan dikalangan masyarakat
umum adalah bahwa para manajer bertanggung jawab secara langsung atas
keberhasilan atau kegagalan organisasi yang mereka pimpin. Sementara di sisi lain
8
sebagian kalangan berpendapat bahwa hal yang paling menentukan keberhasilan atau
kegagaln sebuah organisasi adalah faktor-faktor yang berada diluar kendali para
manajer.
a) Pandangan Mumpuni
Dalam pandangan mumpuni (omnipotent), harus ada orang yang memikul tanggung
jawab atau dipersalahkan ketika sebuah organisasi memperlihatkan kinerja yang buruk,
orang itu adalah manajer. Ketika semua hal berjalan dengan baik para manajer manjadi
orang yang paling berhak menerima semua pujian.
b) Pandangan Simbolis
Pandangan simbolik mengatakn bahwa kemampuan manajer untuk menentukan
hasi akhir sangat dipengaruhi dan dibatasi oleh berbagai faktor eksternal, seperti
perekonomian, para pelangga, kebijakan pemerintah, langkah-langkah pesaing, situasi
industry dan keputusan para manajer terdahulu.
2. Budaya Organisasi
Budaya oraganisasi (organizational culture) adalah sebagai nilai-nilai, prinsipprinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota
organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak.
3. Budaya Yang Kuat
Budaya yang kuat (Strong Culture) adalah budaya organisasi yang nilai-nilai
dasarnya tertanam secara kokoh dan diterima secara luas oleh para anggota
organisasi. Semakin tinggi tingkat penerimaan para karyawan terhadap nilai-nilai pokok
organisai dan semakin besar komitmen mereka pada nilai-nilai tersebut, semakin kuat
budaya organisasi.
Contoh perbedaan antar budaya organisasi yang kuat dengan yang lemah :
Budaya Kuat :
Nilai-nilai diterima secara luas
Budaya Lemah :
Nilai-nilai hanya dianut oleh segolonga
orang saja didalam organisasi. Biasanya
kalangan manajemen puncak.
Budaya memberikan pesan yang slaing
bertolak belakang mengenai apa yang
dipandang berharga dan penting.
Para karyawan tidak begitu peduli dengan
indentitas budaya organisasi mereka.
Tidak ada kaitan yang kuat diantara nilainilai dan perilaku para anggota organisasi.
Kelebihannya memiliki budaya organisasi yang kuat adalah bahwa para karyawan
dakan mengetahui apa yang harus dikerjakan dan apa yang diharapkan dari diri
mereka, sehingga mereka selalu dapat bertindak dengan cepat untuk mengatasi
berbagai permaslahan. Kelemahannya adalah cenderung menghambat para karyawan
untuk berani mencoba cara-cara baru, terutama yang dibutuhkan dalam menghadapi
situasi yang berubah cepat seperti saat ini.
4. Bagaimana Karyawan Memperlajari Budaya
Para karyawan belajar tentang budaya organisasinya melalui berbagai cara yaitu :
a) Cerita
Kisah-kisah dalam organisasi biasanya merupakan kenangan atas berbagai
kejadian atau orang-orang penting, termasuk hal-hal seperti kisah pendirian organsisai,
pelanggaran atas peraturan yang parah, dan renungan mengenai kesalahan-kesalahan
dimasa silam.
b) Acara-acara simbolis (ritual)
Acara ritual korporasi adlah serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berulangulang dalam sebuah organsasi, dengan tujuan mengekspresikan dan menanamkan
lebih dalam nilai-nilai yang dianggap penting oleh organisai. Misalnya upacara ritual
penyerahan penghargaan tahunan (annual award).
c) Simbol simbol kebendaan
Simbol-simbol kebendaan menyampaikan pesan kepada para karyawan tentang
siapa yang dianggap penting dan perilaku semacam apa, seperti berani mengambil
resiko, konservatif, otoriter, aktif berperan serta, individualistis yang dianggap patut
didalam organisasi.
d) Bahasa
Bahsa digunakan sebai cara untuk mengasosiasikan serta menyatukan para
anggotanya kedalah sebuah budaya. Dengan mempelajari bahasa, para anggota
organisasi mengakui penerimaan mereka terhadap budaya organisasi dan
kesediaannya untuk membantu mempertahankannya.
5. Bagaimana Budaya mempengaruhi Para Manajer
Budaya organisasi dibatasi oleh hal-hal apa yang boleh dilakukan dan hal-hal apa
yang tidak boleh dilakukan, maka budaya sangat relevan dengan pekerjaan para
manajer. Kendala dan batasan-batasan ini sering kali tidak muncul secara eksplisit, hal
itu tidak dituliskan, bahkan jarang sekali diucapkan. Akan tetapi hal-hal itu secara nyata
ada, dan setiap manajer harus segera memahami apa yang boleh ia lakukan dan apat
yang tidak boleh ia lakukan dalam organisainya.
Kebiasaan yang berlaku diberbagai organisai dunia nyata :
Berlaku seolah-olah anda sibuk meskipun sebenarnya tidak sibuk
10
Jika anda berani mengambil resiko dan ternyata gagal, maka kegagalan itu
harus anda tebus dengan harga yang sangat mahal.
Sebelum anda mengambil keputusan, sampaikan dulu kepada atasan anda
sehingga ia tidak akan terkejut ketika mengetahuinya.
Kita hanya perlu membuat produk sebaik apa yang dibuat oleh para pesaing.
Hal-hal yang manjadikan kita sukses dimasa lalu akan menjadikan kita juga
sukses dimasa depan
Jika anda ingin naik sampai kepuncak disini, anda harus mampu menjadi pemain
tim.
Contoh keputusan manajemen yang dipengaruhi oleh budaya :
Perancanaan
Tingkat resiko yang diperbolehkan dalam rencana manajemen
Apakah rencana kerja harus dibuat oleh individu atau tim.
Penataan
Seberapa besar otonomi yang diberikan kepada karyawan dalam ruang lingkup
kerja mereka
Apakah tugas-tugas harus dikerjakan secara perorangan atau kelompok.
Kepemimpinan
Tingkat kepedulian manajemen pada kepuasan para karyawan
Gaya kepemimpinan macam apa yang dianggap patut
Pengendalian
Apakah penerapan mekanisme pengendalian eksternal dianggap perlu ataukah
para karyawan dianggap mampu mengendalikan tindakan mereka sendiri.
Kriteria-kriteria apa saja yang harus ditekankan di dalam evaluasi kinerja
karyawan.
Silang pendapat
Pengambilan resiko
c) Menciptakan Budaya Berorientasi Pelanggan
Lima ciri yang dimiliki oleh budaya yang berorientasi pelanggan adalah :
Tipe karyawan
Tipe lingkungan kerja
Pemberdayaan
Kejelasan peran
Keinginan yang tak pernah padam untuk memberikan kepuasan dan
kesenangan kepada pelanggan
d) Menciptakan Budaya Yang Mendukung Kebhinekaan
Yaitu mempekerjakan orang-orang dengan latar belakang yang heterogen, baik ras,
etnik, usia, jenis kelamin, maupun karakteristik lainnya.
e) Spiritual dan Budaya Organisai
Rasa stres dan tekanan timbul akibat gejolak kehidupan masa kini yang berlari
begitu cepat. Organisasi spiritual biasanya memiliki lima ciri budaya sebagai berikut :
Kesadaran yang kuat akan makna
Penekanan pada pengembangan individu
Kepercayaan dan keterbukaan
Pemberdayaan karyawan
Toleransi terhadap ekspresi diri para karyawan
7. Lingkungan Internal Dan Eksternal Organisasi
Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya baik internal maupun eksternal.
Dimana lingkungan internal organisasi meliputi karyawan, pemegang saha dan dewan
direksinya. Lingkungan eksternal organisasi melipuli faktor-faktor dan kekuatan yang
berada dilura organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi meliputi :
a) Lingkungan spesifik (spesifik environment) adalah kekuatan eksternal yang
membawa dampak langsung terhadap pengambilan berbagai keputusan dan
tindakan oleh para manajer, dan secara langsung relevan terkait dengan
pencapaian sasaran organisasi. Yaitu :
Pelanggan (customer)
Pemasok (supplier)
Pesaing (competitor)
Kelompok-kelompok kompetitor
b) Lingkungan umum (general environment) adalah kondisi eksternal yang lebih
luas yang dapat mempengaruhi kinerja sebuah organisasi. Yaitu terdiri dari :
Kondisi ekonomi
Kondisi politik hukum
Kondisi sosial budaya
Kondisi demografi
Kondisi teknologi
12
Kondisi global
b) Pandangan polisentris
Yaitu memangang bahwa para karyawan di negara tuan rumah (host country) atau
negara lain dimana organisasi menjalankan bisnis, dianggap mengetahui pendekatan
dan praktek kerja terbaik untuk menjalankan bisnis dinegara tersebut.
c) Pandangan Geosentris
Yaitu suatu pandangan yang berorientasi dunia yang berfokus untuk menggunakan
pendekatan dan orang terbaik dari seantero dunia. Para manajer yang berpandangan
geosentris, memiliki wawasan global dan mencari pendekatan dan orang terbaik, tanpa
memandang asal negaranya.
2. Memahami Lingkungan Global
Perdagangan global masa kini dibentuk oleh dua kekuatan yang terdiri dari
persekutuan-persekutuan perdagangan regional dan perjanjian-perjanjian dagang yang
dinegosiasikan sesuai dengan kewenangan World Organization.
a) Persekutuan perdagangan regional
Kompetisi global dahulu dipandang sebagai perseturuan antar negara. Kini kompetisi
global dibentuk oleh perjanjian-perjanjian perdagangan regional, antara lain :
Uni Eropa (EU)
Uni Eropa atau Eropean Union (EU) adalah persekutuan ekonomi dan politik dari 27
negara demokratis di Eropa yang pada awalnya terbentuk di tahun 1992 hanya
beranggotakan 12 negara yang motivasi utamanya adalah memantapkan kembali posisi
ekonomi wilayah ini terhadap Amerika dan Jepang.
North American Free Trade Agreement (NAFTA)
NAFTA terbentuk pada tahun 1992 oleh Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat, untuk
mengatasi atau mengeliminasi hambatan-hambatan perdagangan bebas di ketiga
negara tersebut yang teridiri dari : pajak ekspor/impor, persyaratan lisensi impor,
ongkos penggunaan bea cukai.
Association of South Asia Nations (ASEAN)
ASEAN adalah aliansi perdagangan dari 10 negara Asia Tenggara. Wilayah ASEAN
memiliki populasi sebesar 566 juta dengan GDP gabungan sebesar US $737 Milyar.
Peran ASEAN sebagai aliansi ekonomi dan politik regional semakin penting,
pengaruhnya mungkin akan manyaingi pengaruh NAFTA dan EU.
Aliansi-aliansi Perdagangan Lainnya
Uni Afrika (African Union)
South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC)
b) World Trade Organization
14
Salah satu realitas globalisasi adalah adanya ketergantungan antar negara, artinya
keadaan disuatu negara dapat berpengaruh bagi negara lain. WTO diresmikan pada
tahun 1995, WTO berevolusi dari General Agreement on Tarif and Trade (GATT) yaitu
sebuah perjanjian perdagangan yang berlaku sejak akhir perang dunia 2. WTO
bertujuan menolong negara-negara untuk menjalankan perdagangan melalui sebuah
sistem aturan dagang dan berperan penting dalam memonitor dan mempromosikan
perdagangan global.
3. Berbisnis Secara Global
Organisasi-organisasi diberbagai industri dan berbagai negara senantiasa mengejar
kesempatan (opportunity) global. Bagaimana cara perusahaan-perusahaan
menjalankan bisnis secara global, diantaranya sebagai berikut :
a) Berbagai Tipe Organisasi Internasional
Perusahaan Multinasional
Perusahaan Multidomestik
Perusahaaan Global
Organisasi Transnasional/tanpa batas wilayah
b) Cara Organisasi Go Internasional
Global sourcing (global outsourching)
Mengeksport
Mengimport
Pemberian lisensi (licensing)
Pemberian waralaba (franchising)
Aliansi strategis
Joint venture
Cabang luar negeri (foreign subsidiary)
4. Menjalankan Manajemen Dilingkungan Global
Setiap manajer baru yang tiba di negara lain, pasti akan menghadapi tantangan,
karena ia akan berhadapan dengan lingkungan politik/hukum, lingkungan ekonomi, dan
lingkungan kebudayaan yang berbeda.
a) Lingkungan Politik/Hukum
Para manajer perlu mempelajari informasi mengenai politih/hukum dinegara lain
tempat mereka berbisnis. Beberapa negara memiliki iklim politik/hukum yang bebeda
dan beresiko,
bahwa campur tangan politik merupakan kenyataan sehari-hari
dibeberapa wilayah, terutama dibeberapa negara Asia.
b) Lingkungan Ekonomi
Seorang manajer global harus memahami isu-isu ekonomi ketika dia berbisnis diluar
negeri. Pertama sangat penting untuk memahami sistem ekonomi negera tersebut.
Apakah :
Sistem ekonomi pasar bebas (free market economy)
15
16
17