Anda di halaman 1dari 17

Bab 1

Manajer Dan Pengelolaan


Pengertian Organisasi
Organisasi (Organization) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam
acara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran. Elemen
yang mendasar dalam organisasi adalah sasaran (goal). Pengertian sasaran (goal)
adalah suatu tujuan yang diusahakan untuk dicapai oleh suatu organisasi. Programprogram atau metode untuk mencapai sasaran bagi semua organisasi apapun disebut
rencana. Organisasi harus memiliki dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai
sasarannya.
Pengertian Manajemen
Manajemen (management) adalah proses merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan
semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah
ditetapkan. Semua organisasi mempunyai orang yang bertanggung jawab terhadap
organsiasi dalam mencapai sasarannya. Orang ini disebut sebagai manajer.
Tiga alasan penting mempelajari organisasi :
a) Hidup dimasa kini
Organisasi memberikan kontribusi pada standar kehidupan umat manusia masa
kini. Bahwa organisasi diseluruh dunia membuat beraneka macam barang tersedia bagi
pelanggan. Misalanya untuk mendapatkan makanan sehari-hari, tempat tinggal,
pakaian, pengobatan, komuniksasi, hiburan, pekerjaan dan sebagainya.
b) Membangun masa depan
Organisasi membangun masa depan yang lebih baik dan membantu individu
untuk melakukan hal yang sama. Misalnya semakin banyak produk daur ulang
diciptakan untuk menutup kebutuhan dengan cara menggunakan plastik yang didaur
ulang.
c) Mengingat masa lalu
Organisasi membantuk menghubungkan manusia dengan masa lalunya. Kita
sering kali mengidentifikasikan diri kita sendiri dengan organisasi dimana kita menjadi
anggotanya, mungkin sekolah, tim, kelompok politik atau bisnis, dimana organisasi
menyimpan catatan dan nilai sejarahnya sendiri dan mempertahankan tradisi tetap
hidup dalam pikiran kita.
Jadi dapat di simpulkan manajemen :
a) Manajemen adalah usaha menciptakan masa depan yang lebih baik, dengan
mengingat masa lalu dan masa kini.
1

b) Manajemen dipraktekan didalam dan terefleksi dari era sejarah tertentu.


c) Manajemen adalah kegiatan yang menghasilkan konsekuensi dan pengaruh yang
muncul dengan berlalunya waktu.
Prestasi Manajerial dan Organisasi
Seberapa baik manajerial melakukan pekerjaannya disebut dengan Managerial
Performance (Prestasi kerja manajerial). Yaitu: ukuran seberapa efisien dan efektif
seorang manajer, seberapa baik seorang manajer menetapkan dan mencapai tujuan
yang memadai.
Sejauh mana keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuannya dan memenuhi
tanggung jawab sosialnya, disebut sebagai organizational performance. Organizational
performance (Prestasi Kerja organisasi) adalah ukuran seberapa efisien dan efektif
sebuah organisasi, seberapa baik suatu organisasi mencapai tujuan yang memadai.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi (efficiency) adalah kemampuan untuk meminimalkan penggunaan
sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi atau melakukan dengan tepat.
Efektivitas (effectiveness) adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang
memadai, atau melakukan hal yang tepat.
Proses Manajemen
Bahwa manajemen adalah proses membuat perencanaan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengendalikan berbagai usaha dari anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran.
Proses adalah metode sistematis dalam menangani aktivitas. Atau dapat juga
dikatakan suatu cara sistematis yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan.
Merencanakan (Planning)
Merencanakan (planning) adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang
perlu untuk mencapai sasaran. Langkah pertama dalam merencanakan adalah memilih
sasaran organisasi, kemudian tetapkan untuk setiap sub unit organisasi (divisi,
departemen dan sebagainya). Berikut program ditetapkan untuk mencapai sasaran
dengan cara yang sistematik.
Mengorganisasikan
Mengorganisasikan adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan,
wewenang, dan sumber daya diantara anggota organisasi, sehingga mereka dapat
mencapai sasaran organisasi. Sasaran yang berbeda memerlukan struktur yang
berbeda pula.
Memimpin
2

Memimpin (leading) adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas


yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi.
Memimpin meliputi mengarahkan, memperngaruhi dan memotivasi karyawan untuk
melaksanakan tugas yang penting.
Mengendalikan
Pengendalian (controlling) adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas
sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncakan. Elemen-elemen dari
pengendalian :
a) Menetapkan standar prestasi kerja
b) Mengukur prestasi saat ini
c) Membandingkan prestasi dengan standar yang telah ditetapkan
d) Mengambil tindakan korektif bila ditemukan adanya deviasi yang terdeteksi
Menguraikan Berbagai Kategori Manajer
Peran Manajerial :
a) Penghubung (peran antar pribadi)
b) Memonitor (peran informasional)
c) Negosiator (peran memutuskan)
Berbagai Tingkat Manajemen
a) Manajer Lini Pertama (tingkat terendah)
Yaitu manajer yang bertanggung jawab terhadap pekrjaan karyawan operasional
saja dan tidak membawahi manajer lain
b) Manajer Menengah (tingkat menengah)
Manajer yang berada ditengah-tengah dalam hirarki organisasi. Mereka
bertanggung jawab atas manajer lain dan kadang terhadap beberapa karyawan
operasional, mereka juga bertanggung jawab kepada manajer yang lebih senior.
c) Manajer puncak (tingkat atas)
Yaitu manajer yang bertanggung jawab atas seluruh manajemen dari organisasi.
Mereka menetapkan kebijakan organisasi dan pedoman interaksi organisasi
dengan lingkungannya..
Manajer Fungsional dan Umum
Klasifikasi utama yang lain untuk manajer didasarkan pada cakupan aktivitas
manajemen yang dilakukan. Organisasi seringkali digambarkan sebagai seperangkat
fungsi. Fungsi (function) adalah suatu klasifikasi yang merujuk pada sekelompok
aktivitas serupa dalam suatu organisasi, seperti pemasaran atau operasi.
Manajer Fungsional (Functional Manager)

Adalah seorang manajer yang bertanggung jawab hanya atas satu aktivitas
organisasi, seperti manajemen keuangan atau manajemen sumber daya manusia dan
sebagainya.
Manajer Umum (General Manager)
Adalah seorang yang bertanggung jawab atas semua aktivitas, seperti produksi,
penjualan, pemasaran dan keuangan, untuk sebuha organisasi seperti sebuah
perusahaan atau anak perusahaan.
Tingkat Manajemen Dan Keterampilan
Hendri Fayol mengidentifikasikan ada tiga macam keterampilan dasar manajemen
yaitu:
a) Keterampilan Teknis (Technikal Skill)
Yaitu kemampuan menggunakan prosedur , teknik dan pengetahunan dibidang
khusus.
b) Keterampilan Manusiawi (Human Skill)
Adalah kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan memotivasi orang lain
sebagai individu atau dalam kelompok.
c) Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua
kepentingan dan aktivitas organisasi.
Perlunya Memiliki Visi
Dengan dunia semakin menyempit, dimana teknologi telekomunikasi bar uterus
menerus memperluas jangkauannya, dan mempercepat komunikasi kita. Diperlukan
suatu visi untuk hidup didalam dan mengambil manfaat dari perubahan lingkungan, hal
ini penting bagi setiap manajer.
Perlunya Etika
Berbagai keputusan yang dibuat oleh manajer dalam organisai mempunyai
pengaruh yang luas didalam maupun diluar organisasi. Oleh karenanya manajer harus
memikirkan berbagai nilai dan etka. Penelitian mengenai siapa yang akan diuntungkan
dan siapa yang akan dirugikan oleh suatu tindakan disebut etika. Etika menyangkut
konflik maupun peluang dalam hubungan manusia.
Perlunya Memiliki Kepekaan Untuk Menanggapi Keanekaragaman Budaya
Manajer organisasi masa kini harus bersiap untuk berhadapan dengan
keanekaragaman dalam organisasi dan memanfaatkan bakat dari semua karyawan
yang ada. Globalisasi dari pendidikan, perjalanan, telekomunikasi, kebijakan emigrasi
yang berubah, setelah akhir perang dan beberapa decade masa damai telah
memecahkan hambatan antara budaya sampai sejauh yang belum pernah dilihat
4

dimasa lalu. Organisai merefleksikan kehidupan modern dan telah memasuki


perubahan ini.
Bab 2
Sejarah Manajemen
Latar Belakang Manajemen
Hal yang menarik untuk diketahui adalah bahwa manajemen telah dipraktekan
sejak lama. Usaha-usaha terorganisir yang diarahkan dan diatur oleh orang-orang yang
bertanggung jawab menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan
dan pengendalian telah ada sejak ribuan tahun yang silam. Contohnya :
Tembok raksasa di China
Bangunan-bangunan piramida di Mesir
Ini semua merupakan bukti-bukti nyata yang menunjukkan bahwa proyek-proyek
bersekala mega yang mempekerjakan ratusan, ribuan bahkan puluhan ribu manusia
pernah dijalankan dan berhasil diselesaikan di zaman kuno.
Ada 2 kejadian yang patut mendapat perhatian khusus dalam sejarah
manajemen :
1) Pada tahun1776 Adam Smith menerbitkan karya yang berjudul The Wealth of
Nations, yang menggagas manfaat yang dapat diperoleh organisasi dan
masyarakat pada umumnya dari penerapan pembagian kerja (devision of labor)
atau spesialisasi kerja.
2) Pada akhir abad ke depalan belas, terjadi Revolusi Industri dimana tenaga
mesintelah banyak menggeser peran tenaga manusia, sehingga perusahaan
berpendapat bahwa lebih ekonomis untuk memanufakturkan barang dipabrik dari
pada dirumah.
Pendekatan-Pendekatan Utama Dalam Ilmu Manajemen
1. Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik berfokus pada rasionalitas dan berusaha menjadikan organisasi dan
para pekerja berfungsi seefisien mungkin.
a) Manajemen Ilmiah
Tokohnya adalah
>>Fredrick Winslow Taylor (1911)
Dengan bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management (Prinsipprinsip Manajemen Ilmiah). Buku ini menjabarkan teori Manajemen Ilmiah yang
menggunakan metode-metode ilmiah (scientific methodes) guna mendifinisikan satu
cara terbaik dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Prinsip-prinsip manajemen
ilmuah Taylor :
5

Mengembangkan sebuah pendekatan ilmuah untuk tiap-tiap unsur dalam sebuah


pekerjaan untuk menggantikan metode lama yang didasarkan pada kebiasaan.
Secara ilmiah memilih pekrjaan yang paling tepat dan kemudia melatih,
mendidik, dan membina pekerjaan tersebut.
Bekerja sama secara sungguh-sungguh dengan para pekerja demi memastikan
bahwa mereka menjalankan semua tugas sesuai dengan aturan-aturan kerja
yang telah dikembangkan secara ilmiah.
Membagi beban kerja dan tanggung jawab secara hampir merata diantara
manajemen dan para pekerja.

>>Frank dan Lilian Gilberth


Menciptakan perangkat yang disebut Mikro-khronometer yang dapat merekam
gerakan-gerakan seorang pekerja dan mencatat waktu yang dihabiskan untuk setiap
gerakan. Berbagai gerakan sia-sia yang biasa lolos dari pengamatan mata telanjang
dapat diidentifikasikan dan dihilangkan. Pasangan Gilberth juga membuat skema
klasifikasi untuk menandai 17 gerakan tangan dasar. Skema klasifikasi ini
memungkinkan untuk menganalisis secara presisi pergerakan tangan seorang pekerja.
Menggunakan hasil-hasil kajian waktu dan gerakan untu menghilangkan berbagai
gerakan sia-sia dalam sebuah pekerjaan, mempekerjakan orang-orang dengan
kualifikasi terbaik untuk pekerjaan yang bersangkutan, merancang sistem insentif yang
berdasarkan output kerja, maka sang manajer telah mempraktekan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah.
b) Teori Administrasi Umum
Adalah sebuah pendekatan manajemen yang mentitik beratkan pada hal-hal yang
dikerjakan seorang manajer dan hal-hal apa yang disebut sebagai praktek manajemen
yang baik. Tokohnya adalah:
>>Henri Fayol, yang mencetuskan 5 fungsi yang harus dijalankan oleh seorang manajer
yaitu : perencanaan (planning), penataan (organizing), penugasan ( comanding),
koordinasi (coordinating) dan pengendalian (controlling).
>>Max Weber, pada awal periode 1900an mengembangkan sebuah teori mengenai
struktur otoritas dan hubungan-hubungan kewenangan berdasarkan sebuah model
organisasi ideal yang dinamakan Birokrasi.
2. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif atau sains manajemen adalah penggunaan teknik-teknik
kuantitatif untuk membantu proses pengambilan keputusan. Pendekatan ini melibatkan
penggunaaan statistik, model-model optimasi, model-model informasi, simulasi
komputer, dan berbagai teknik kuantitatif lainnya dalam aktivitas-aktivitas manajemen.
Pendekatan kuantitatif lahir dan berkembang dari solusi-solusi matematika dan
statistika yang diciptakan untuk memecahkan masalah-masalah militer dalam perang
6

dunia 2. Setelah berakhir perang, banyak diantara teknik-teknik yang sebelumnya


diperuntukan untuk kepentingan militer, kemudian diterapkan kedalam bisnis. Contoh :
Penjadwalan kerja menggunakan analisis jalur kritis
Membantu para manajer menentukan jumlah barang persediaan yang optimal
dengan menggunakan Model Kuantitas pemesanan ekonomis atau EOQ
(Economic Order Quantity)
Revolusi mutu ini telah melanda sektor bisnis dan publik periode 1980an hingga
1990an. Gerakan ini dimotori oleh W.Edwards Deming dan Joseph M. Iuran.
Manajemen mutu adalah ;
Kepedulian yang penuh pada pelanggan
Keinginan untuk melaksanakan perbaikan berkesinambungan
Berfokus pada proses
Perbaikan mutu dalam segala hal yang dijalankan oleh organisasi
Pengukuran yang akurat
Pemberdayaan karyawan
3. Pendekatan Perilaku
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) atau OB, adalah sebuah bidang
kajian ilmiah yang menelaah tindakan-tindakan (perilaku) orang yang bekerjadi sebuah
organisasi. Para pendukung awal studi perilaku organisasi adalah
a) Robert Owen
Merasa perihatin atas kondisi kerja manusia yang sangat buruk
Menggagas sebuah tempat kerja yang ideal
Berpendapat bahwa uang yang dikeluarkan untuk memperbaiki kondisi buruh
merupakan investasi yang cerdas
b) Hugo Munsterberg
Seorang perintis dibidang psikologi industri sebuah bidang studi ilmiah
tentang bagaimana orang bekrja
Menggagas penggunaan uji-uji psikologi sebagai sarana pemilihan karyawan,
konsep-konsep teori pembelajaran untuk pelatihan karyawan, dan studi
perilaku manusia untuk memotivasi karyawan.
Salah satu orang pertama yang menyadari bahwa organisasi dapat
dipandang dari perspektif perilaku individu dan kelompok orang
Mengemukakan ide-ide yang lebih berorientasi pada manusia dibanding
dengan gagasan para pendukung manajemen ilmiah
Berpendapat bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok
c) Chester Barnard
Seorang manajer sesungguhnya yang berpendapat bahwa organisasi adalah
suatu bentuk sistem sosial yang memerlukan kerja sama diantara manusia

Berkeyakinan bahwa tugas seorang manajer adalah berkomunikasi dengan


para karyawan dan mendorong mereka untuk mengerahkan usaha terbaik
mereka.
Adalah pertama kalinya menggagas bahwa organisasi merupakan sebuah
sistem terbuka.

4. Pendekatan Kontemporer
Pendekatan Kontemporer dimulai pada era 1960an dengan dua pendekatan
manajemen kontemporer yaitu :
a) Teori Sistem
Adalah salah satu teori dasar didalam ilmu fisika yang dimasa lampau belum pernah
diterapkan didalam organisasi-organisai manusia. Sistem adalah sekumpulan bagian
yang saling terkait dengan saling bergantungan antara satu dan lainnya yang ditata
sedemikian rupa hingga membentuk sebuah kesatuan yang utuh. Dua tipe dasar sistem
adalah :
Sistem tertutup, yaitu sistem yang tidak dipengaruhi dan tidak berinteraksi
dengan lingkungannya.
Sistem terbuka, yaitu sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Sebuah organisasi yang menerima/mengambil input (sumber daya) dari
lingkungannya dan mengubah atau memproses sumber-sumber daya tersebut menjadi
output yang kemudian disebarkan kembali ke lingkungannya, dengan demikian
organisasi ini adalah sebuah sistem yang terbuka dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
b) Pendekatan Situasional
Adalah sebuah pendekatan manajemen yang menyatakan bahwa setiap organisasi
bersifat unik, menghadapi situasi-situasi yang berlainan dan membutuhkan cara
pengelolaan yang berbeda-beda. Variabel-variabel situasional yang diantaranya adalah:
Ukuran organisasi
Teknologi untuk pekerjaan-pekerjaan rutin
Ketidak pastian lingkungan
Perbedaan-perbedaan individu
Keempat variabel tersebut paling sering digunakan dan dapat memberikan anda
bayangan yang lebih jelas tentang apa yang dimaksud dengan variabel situasional.
Bab 3
Budaya Dan Lingkungan Organisai
1. Sang Manajer Mumpuni atau Simbolis?
Pandangan yang dominan dalam teori manajemen dan dikalangan masyarakat
umum adalah bahwa para manajer bertanggung jawab secara langsung atas
keberhasilan atau kegagalan organisasi yang mereka pimpin. Sementara di sisi lain
8

sebagian kalangan berpendapat bahwa hal yang paling menentukan keberhasilan atau
kegagaln sebuah organisasi adalah faktor-faktor yang berada diluar kendali para
manajer.
a) Pandangan Mumpuni
Dalam pandangan mumpuni (omnipotent), harus ada orang yang memikul tanggung
jawab atau dipersalahkan ketika sebuah organisasi memperlihatkan kinerja yang buruk,
orang itu adalah manajer. Ketika semua hal berjalan dengan baik para manajer manjadi
orang yang paling berhak menerima semua pujian.
b) Pandangan Simbolis
Pandangan simbolik mengatakn bahwa kemampuan manajer untuk menentukan
hasi akhir sangat dipengaruhi dan dibatasi oleh berbagai faktor eksternal, seperti
perekonomian, para pelangga, kebijakan pemerintah, langkah-langkah pesaing, situasi
industry dan keputusan para manajer terdahulu.
2. Budaya Organisasi
Budaya oraganisasi (organizational culture) adalah sebagai nilai-nilai, prinsipprinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota
organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak.
3. Budaya Yang Kuat
Budaya yang kuat (Strong Culture) adalah budaya organisasi yang nilai-nilai
dasarnya tertanam secara kokoh dan diterima secara luas oleh para anggota
organisasi. Semakin tinggi tingkat penerimaan para karyawan terhadap nilai-nilai pokok
organisai dan semakin besar komitmen mereka pada nilai-nilai tersebut, semakin kuat
budaya organisasi.
Contoh perbedaan antar budaya organisasi yang kuat dengan yang lemah :
Budaya Kuat :
Nilai-nilai diterima secara luas

Budaya memberikan pesan yang


konsisten kepada para karyawan
mengenai apa yang dipandang berharga
dan penting
Para karyawan sangat mengidentikkan jati
diri mereka dengan budaya organisasi
Terdapat kaitan yang erat diantara
penerimaan nilai-nilai dan perilaku para
anggota organisasi

Budaya Lemah :
Nilai-nilai hanya dianut oleh segolonga
orang saja didalam organisasi. Biasanya
kalangan manajemen puncak.
Budaya memberikan pesan yang slaing
bertolak belakang mengenai apa yang
dipandang berharga dan penting.
Para karyawan tidak begitu peduli dengan
indentitas budaya organisasi mereka.
Tidak ada kaitan yang kuat diantara nilainilai dan perilaku para anggota organisasi.

Kelebihannya memiliki budaya organisasi yang kuat adalah bahwa para karyawan
dakan mengetahui apa yang harus dikerjakan dan apa yang diharapkan dari diri
mereka, sehingga mereka selalu dapat bertindak dengan cepat untuk mengatasi
berbagai permaslahan. Kelemahannya adalah cenderung menghambat para karyawan
untuk berani mencoba cara-cara baru, terutama yang dibutuhkan dalam menghadapi
situasi yang berubah cepat seperti saat ini.
4. Bagaimana Karyawan Memperlajari Budaya
Para karyawan belajar tentang budaya organisasinya melalui berbagai cara yaitu :
a) Cerita
Kisah-kisah dalam organisasi biasanya merupakan kenangan atas berbagai
kejadian atau orang-orang penting, termasuk hal-hal seperti kisah pendirian organsisai,
pelanggaran atas peraturan yang parah, dan renungan mengenai kesalahan-kesalahan
dimasa silam.
b) Acara-acara simbolis (ritual)
Acara ritual korporasi adlah serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berulangulang dalam sebuah organsasi, dengan tujuan mengekspresikan dan menanamkan
lebih dalam nilai-nilai yang dianggap penting oleh organisai. Misalnya upacara ritual
penyerahan penghargaan tahunan (annual award).
c) Simbol simbol kebendaan
Simbol-simbol kebendaan menyampaikan pesan kepada para karyawan tentang
siapa yang dianggap penting dan perilaku semacam apa, seperti berani mengambil
resiko, konservatif, otoriter, aktif berperan serta, individualistis yang dianggap patut
didalam organisasi.
d) Bahasa
Bahsa digunakan sebai cara untuk mengasosiasikan serta menyatukan para
anggotanya kedalah sebuah budaya. Dengan mempelajari bahasa, para anggota
organisasi mengakui penerimaan mereka terhadap budaya organisasi dan
kesediaannya untuk membantu mempertahankannya.
5. Bagaimana Budaya mempengaruhi Para Manajer
Budaya organisasi dibatasi oleh hal-hal apa yang boleh dilakukan dan hal-hal apa
yang tidak boleh dilakukan, maka budaya sangat relevan dengan pekerjaan para
manajer. Kendala dan batasan-batasan ini sering kali tidak muncul secara eksplisit, hal
itu tidak dituliskan, bahkan jarang sekali diucapkan. Akan tetapi hal-hal itu secara nyata
ada, dan setiap manajer harus segera memahami apa yang boleh ia lakukan dan apat
yang tidak boleh ia lakukan dalam organisainya.
Kebiasaan yang berlaku diberbagai organisai dunia nyata :
Berlaku seolah-olah anda sibuk meskipun sebenarnya tidak sibuk

10

Jika anda berani mengambil resiko dan ternyata gagal, maka kegagalan itu
harus anda tebus dengan harga yang sangat mahal.
Sebelum anda mengambil keputusan, sampaikan dulu kepada atasan anda
sehingga ia tidak akan terkejut ketika mengetahuinya.
Kita hanya perlu membuat produk sebaik apa yang dibuat oleh para pesaing.
Hal-hal yang manjadikan kita sukses dimasa lalu akan menjadikan kita juga
sukses dimasa depan
Jika anda ingin naik sampai kepuncak disini, anda harus mampu menjadi pemain
tim.
Contoh keputusan manajemen yang dipengaruhi oleh budaya :
Perancanaan
Tingkat resiko yang diperbolehkan dalam rencana manajemen
Apakah rencana kerja harus dibuat oleh individu atau tim.
Penataan
Seberapa besar otonomi yang diberikan kepada karyawan dalam ruang lingkup
kerja mereka
Apakah tugas-tugas harus dikerjakan secara perorangan atau kelompok.
Kepemimpinan
Tingkat kepedulian manajemen pada kepuasan para karyawan
Gaya kepemimpinan macam apa yang dianggap patut
Pengendalian
Apakah penerapan mekanisme pengendalian eksternal dianggap perlu ataukah
para karyawan dianggap mampu mengendalikan tindakan mereka sendiri.
Kriteria-kriteria apa saja yang harus ditekankan di dalam evaluasi kinerja
karyawan.

6. Isu-isu Budaya Organisasi Terkini


Lima isu budaya organisasi terkini adalah :
a) Menciptakan budaya beretika
Budaya organisasi yang paling mungkin menegakan standar etika yang tinggi
dikalangan para anggota organisasi adalah budaya yang memberikan toleransi tinggi
terhadap resiko, memberi ruang bagi agresivitas yang rendah atau sedang-sedang
saja, dan memberi penekanan yang sama kuat pada hasil maupun proses.
b) Menciptakan budaya inovatif
Ciri-ciri budaya inovatif adalah :
Tantangan dan keterlibatan
Kebebasan
Kepercayaan dan keterbukaan
Waktu bagi gagasan
Keceriaan
Penyelesaian konflik
11

Silang pendapat
Pengambilan resiko
c) Menciptakan Budaya Berorientasi Pelanggan
Lima ciri yang dimiliki oleh budaya yang berorientasi pelanggan adalah :
Tipe karyawan
Tipe lingkungan kerja
Pemberdayaan
Kejelasan peran
Keinginan yang tak pernah padam untuk memberikan kepuasan dan
kesenangan kepada pelanggan
d) Menciptakan Budaya Yang Mendukung Kebhinekaan
Yaitu mempekerjakan orang-orang dengan latar belakang yang heterogen, baik ras,
etnik, usia, jenis kelamin, maupun karakteristik lainnya.
e) Spiritual dan Budaya Organisai
Rasa stres dan tekanan timbul akibat gejolak kehidupan masa kini yang berlari
begitu cepat. Organisasi spiritual biasanya memiliki lima ciri budaya sebagai berikut :
Kesadaran yang kuat akan makna
Penekanan pada pengembangan individu
Kepercayaan dan keterbukaan
Pemberdayaan karyawan
Toleransi terhadap ekspresi diri para karyawan
7. Lingkungan Internal Dan Eksternal Organisasi
Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya baik internal maupun eksternal.
Dimana lingkungan internal organisasi meliputi karyawan, pemegang saha dan dewan
direksinya. Lingkungan eksternal organisasi melipuli faktor-faktor dan kekuatan yang
berada dilura organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi meliputi :
a) Lingkungan spesifik (spesifik environment) adalah kekuatan eksternal yang
membawa dampak langsung terhadap pengambilan berbagai keputusan dan
tindakan oleh para manajer, dan secara langsung relevan terkait dengan
pencapaian sasaran organisasi. Yaitu :
Pelanggan (customer)
Pemasok (supplier)
Pesaing (competitor)
Kelompok-kelompok kompetitor
b) Lingkungan umum (general environment) adalah kondisi eksternal yang lebih
luas yang dapat mempengaruhi kinerja sebuah organisasi. Yaitu terdiri dari :
Kondisi ekonomi
Kondisi politik hukum
Kondisi sosial budaya
Kondisi demografi
Kondisi teknologi
12

Kondisi global

8. Bagaimana Lingkungan Mempengaruhi Para Manajer


Terdapat dua cara melalui mana lingkungan mempengaruhi para manajer yaitu :
a) Memperhitungkan Ketidakpastian Lingkungan
Ketidak pastian lingkungan adalah laju perubahan dalam sebuah lingkungan
organisasi. Dimensi pertama dari ketidakpastian ini adalah laju perubahan. Bila
komponen sebuah lingkungan organisasi sering kali berubah, hal ini disebut sebagai
lingkungan dinamis. Dimensi kedua yaitu lingkungan stabil dapat berupa lingkungan
dimana para pesaing baru tidak pernah muncul, terjadi sedikti sekali terobosan
teknologi oleh para pesaing yang ada. Namun ada dimensi lain dari ketidak pastian
adalah tingkat komplesitas lingkungan.
b) Mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan (steakholders)
Pemangku kepentinga adalah semua pihak yang ada dalam lingkungan organsasi,
yang terpengaruh oleh keputusan dan tindakan organsasi. Para manajer mengelola
hubungan dengan para pemangku kepentinga dengan cara:
Harus terlebih dahulu mengenali siapa saja yang menjadi pemangku
kepentingan dengan organsasi
Harus mengetahui apa kepentingan atauh kekhawatiran spesifik dari setiap
kelompok steakholder
Seberapa mendesak para manajer harus menjawab/menangani kepentingankepentingan tersebut dalam menjalankan perencanaa, penataan, kepemimpinan
dan pengendalian
Menentukan cara mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan
yang bersifat eksternal bagi organisasi, dan seberapa besar ketidakpastian yang
ada dalam lingkungan organisasi
Bab 4
Praktek Manajemen Dilingkungan Global
1. Bagaimana Perspektif Global Anda?
Ada kemungkinan tiga sikap (pandangan) global, yaitu :
a) Pandangan Etnosentris
Yaitu pandangan parokialisme bahwa pendekatan dan praktek kerja terbaik adalah
yang dimiliki oleh negara asal/sendiri (home country). Para manajer yang
berpandangan etnosentris meyakini bahwa orang-orang dinegara lain tidak memiliki
kemampan, keahlian, pengetahuan, atau pengalaman yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan bisnis terbaik, seperti yang dimiliki oleh orang dari negaranya sendiri.
13

b) Pandangan polisentris
Yaitu memangang bahwa para karyawan di negara tuan rumah (host country) atau
negara lain dimana organisasi menjalankan bisnis, dianggap mengetahui pendekatan
dan praktek kerja terbaik untuk menjalankan bisnis dinegara tersebut.
c) Pandangan Geosentris
Yaitu suatu pandangan yang berorientasi dunia yang berfokus untuk menggunakan
pendekatan dan orang terbaik dari seantero dunia. Para manajer yang berpandangan
geosentris, memiliki wawasan global dan mencari pendekatan dan orang terbaik, tanpa
memandang asal negaranya.
2. Memahami Lingkungan Global
Perdagangan global masa kini dibentuk oleh dua kekuatan yang terdiri dari
persekutuan-persekutuan perdagangan regional dan perjanjian-perjanjian dagang yang
dinegosiasikan sesuai dengan kewenangan World Organization.
a) Persekutuan perdagangan regional
Kompetisi global dahulu dipandang sebagai perseturuan antar negara. Kini kompetisi
global dibentuk oleh perjanjian-perjanjian perdagangan regional, antara lain :
Uni Eropa (EU)
Uni Eropa atau Eropean Union (EU) adalah persekutuan ekonomi dan politik dari 27
negara demokratis di Eropa yang pada awalnya terbentuk di tahun 1992 hanya
beranggotakan 12 negara yang motivasi utamanya adalah memantapkan kembali posisi
ekonomi wilayah ini terhadap Amerika dan Jepang.
North American Free Trade Agreement (NAFTA)
NAFTA terbentuk pada tahun 1992 oleh Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat, untuk
mengatasi atau mengeliminasi hambatan-hambatan perdagangan bebas di ketiga
negara tersebut yang teridiri dari : pajak ekspor/impor, persyaratan lisensi impor,
ongkos penggunaan bea cukai.
Association of South Asia Nations (ASEAN)
ASEAN adalah aliansi perdagangan dari 10 negara Asia Tenggara. Wilayah ASEAN
memiliki populasi sebesar 566 juta dengan GDP gabungan sebesar US $737 Milyar.
Peran ASEAN sebagai aliansi ekonomi dan politik regional semakin penting,
pengaruhnya mungkin akan manyaingi pengaruh NAFTA dan EU.
Aliansi-aliansi Perdagangan Lainnya
Uni Afrika (African Union)
South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC)
b) World Trade Organization
14

Salah satu realitas globalisasi adalah adanya ketergantungan antar negara, artinya
keadaan disuatu negara dapat berpengaruh bagi negara lain. WTO diresmikan pada
tahun 1995, WTO berevolusi dari General Agreement on Tarif and Trade (GATT) yaitu
sebuah perjanjian perdagangan yang berlaku sejak akhir perang dunia 2. WTO
bertujuan menolong negara-negara untuk menjalankan perdagangan melalui sebuah
sistem aturan dagang dan berperan penting dalam memonitor dan mempromosikan
perdagangan global.
3. Berbisnis Secara Global
Organisasi-organisasi diberbagai industri dan berbagai negara senantiasa mengejar
kesempatan (opportunity) global. Bagaimana cara perusahaan-perusahaan
menjalankan bisnis secara global, diantaranya sebagai berikut :
a) Berbagai Tipe Organisasi Internasional
Perusahaan Multinasional
Perusahaan Multidomestik
Perusahaaan Global
Organisasi Transnasional/tanpa batas wilayah
b) Cara Organisasi Go Internasional
Global sourcing (global outsourching)
Mengeksport
Mengimport
Pemberian lisensi (licensing)
Pemberian waralaba (franchising)
Aliansi strategis
Joint venture
Cabang luar negeri (foreign subsidiary)
4. Menjalankan Manajemen Dilingkungan Global
Setiap manajer baru yang tiba di negara lain, pasti akan menghadapi tantangan,
karena ia akan berhadapan dengan lingkungan politik/hukum, lingkungan ekonomi, dan
lingkungan kebudayaan yang berbeda.
a) Lingkungan Politik/Hukum
Para manajer perlu mempelajari informasi mengenai politih/hukum dinegara lain
tempat mereka berbisnis. Beberapa negara memiliki iklim politik/hukum yang bebeda
dan beresiko,
bahwa campur tangan politik merupakan kenyataan sehari-hari
dibeberapa wilayah, terutama dibeberapa negara Asia.
b) Lingkungan Ekonomi
Seorang manajer global harus memahami isu-isu ekonomi ketika dia berbisnis diluar
negeri. Pertama sangat penting untuk memahami sistem ekonomi negera tersebut.
Apakah :
Sistem ekonomi pasar bebas (free market economy)
15

Sistem ekonomi berencana (planned economy)


c) Lingkungan kebudayaan
Setiap organisasi memiliki budaya tersendiri. Demikian juga negara memiliki budaya
tersendiri, biasanya disebut budaya nasional. Budaya nasional adalah prinsip dan sikap
dari warga negara tertentu yang membentuk perilaku dan keyakinan mereka mengenai
hal-hal yang penting bagi mereka. Riset menyimpulkan bahwa budaya nasional lebih
berpengaruh kepada para karyawan dari pada budaya organisasi.
Kerangka kerja Hofstede untuk menaksir budaya
Geert Hofstede mengembangkan salah satu pendekatan yang paling banyak diacu
secara luas dalam membantu para manajer lebih memahami perbedaan-perbedaan
yang ada dalam budaya-budaya nasional. Riset Hofstede menyimpulkan setiap
negara memiliki variasi 5 dimensi budaya nasional :
Individualistik
Jarak kekuasaan yang tinggi
Sangat menghindari ketidak pastian
Prestasi
Orientasi jangka panjang
Kerangka kerja Globe untuk menaksit budaya
Program riset Globe memperluas hasi karya Hofstede melalui investigasi atas
perilaku kepemimpinan lintas budaya. Globe telah mengidentifikasi 9 dimensi
perbedaan dalam budaya-budaya nasional :
Jarak kekuasaan (power distance)
Penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance)
Asertivitas (Assertiveness)
Orientasi kemanusiaan (Human Orientasi)
Orientasi masa depan (future orientation)
Kolektivisme institusional (institutional collectivism)
Diferensiasi gender (gender differentiation)
Kolektivisme dalam kelompok (In group collectivism)
Orientasi kinerja (performance orientation)
5. Manajemen Global Dalam Dunia Masa Kini
Globalisasi dimaksudkan untuk membuka perdagangan dan menghapuskan
halangan geografis antar negara. Namun tindakan membuka diri itu selain
mendatangkan hal yang positif juga mendatangkan hal yang negatif, seperti terorisme.
Tantangan lain dari keterbukaan adalah adanya interdependensi ekonomi antar
negara dalam perdagangan. Bukan tantangan dari keterbukaan saja yang harus
dihadapi oleh para manajer, tantangan-tantangan yang jauh lebih serius bagi para
manajer berasal dari kuatnya perbedaan kebudayaan yang bersifat mendasar dan
pokok seperti tradisi, sejarah, keyakinan religius dan prinsip sudah sangat mengakar.

16

Kesuksesan dalam mempraktekan manajemen dilingkungan global masa kini


memerlukan sensitivitas dan pemahaman yang luar biasa. Para manajer dari negara
manapun perlu waspada terhadap cara keputusan dan tindakan merekan yang
ditanggapi tidah hanya oleh pihak yang cenderung menyepakati, namun lebih penting
lagi oleh pihak yang tidak menyepakatinya. Para manajer perlu mencocokan gaya
kepemimpinan dan pendekatan manajemen mereka untuk mengakomodasi tanggapan
yang beragam tersebut.

17

Anda mungkin juga menyukai