Kesenian Rebana Dalam Stategi
Kesenian Rebana Dalam Stategi
JUDUL PROGRAM:
KESENIAN REBANA DALAM STRATEGI DAKWAH ULAMA DAN
PELESTARIAN KEBUDAYAAN ISLAM
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SENI DAN BUDAYA DALAM
DAKWAH TERHADAP KEEFEKTIFAN DAKWAH DAN PELESTARIAN
BUDAYA ISLAM DESA KALIWINASUH KECAMATAN PURWAREJA
KLAMPOK KABUPATEN BANJARNEGARA
BIDANG KEGIATAN :
PKM BIDANG PENELITIAN
Diusulkan oleh :
TITIK AKHIROH
7211412036 / 2012
ROKHIMATUL ULYA
7211412043 / 2012
NURYATI
3401412026 / 2012
IFATUN ISTIQOMAH
7211412034 / 2012
RICKA WENYS N.
1301413037 / 2013
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN MUKA ....................................................................................
ii
iii
RINGKASAN ..............................................................................................
vi
BAB
I PENDAHULUAN ......................................................................
12
13
LAMPIRAN .................................................................................................
14
14
17
19
20
iii
RINGKASAN
Kebudayaan merupakan kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang
dan dipandang baik, serta diajarkan ke generasi-generasi selanjutnya. Sedangkan
kesenian merupakan bagian dari kebudayaan. Kesenian akan berkembang seiring
dengan berkembangnya kebudayaan. Kesenian rebana merupakan kesenian Indonesia
yang erat kaitannya dengan agama Islam. Rebana ini menjadi salah satu media untuk
menyebarkan agama Islam dan juga sebagai hiburan. Pendekatan seni budaya dalam
dakwah ini dinilai lebih efektif dan berhasil untuk dilakukan seperti yang
dicontohkan para walisanga. Hal ini terbukti bahwa masyarakat khususnya Jawa
banyak menganut agama Islam. Saat ini metode penyampaian dakwah cenderung
monoton sehingga masyarakat kurang bisa menerima apa yang telah disampaikan.
Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian terhadap
keefektifan dakwah dengan menggunakan kesenian rebana. Populasi penelitian
adalah jamaah pengajian Desa Kaliwasuh, Kecamatan Purwareja Klampok,
Kabupaten Banjarnegara. Penelitian dilakukan dengan membandingkan antara
dakwah menggunakan pendekatan seni budaya dengan dakwah tanpa menggunakan
pendekatan seni budaya. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh penerapan pendekatan seni dan budaya dalam dakwah terhadap
keefektifan dakwah sebagai media dalam melestarikan kesenian yang merupakan
salah satu warisan budaya Islam. Selain itu juga diharapkan ada keluaran berupa
artikel ilmiah.
Kata kunci : agama islam, dakwah, rebana
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
dengan musik terbangan, namun dalam bahasa Jawa artinya juga sama dengan
Rebana. Kesenian ini selain sebagai sarana media untuk menyebarkan ajaran
agama Islam juga sebagai sebuah hiburan. Sebab di dalam kesenian Rebana
terdapat sebuah kehendak untuk mengagungkan Asma Allah dan Nabi
Muhammad serta seruan Amar Maruf Nahi Munkar. Hal ini dapat dilihat jelas
dari syair-syair yang dilantunkannya (Moertjipto,1990).
Dakwah Islamiyah merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat Islam
di seluruh dunia. Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bagi setiap muslim
bahwa agama islam merupakan agama motivasi dan sudah menjadi
kewajibannya untuk menyerukan, mendakwahkan ajaran Islam dengan
kemampuan masing-masing. Setiap umat Islam yang sudah mengetahui ajaran
agama Islam maka sudah mempunyai kewajiban untuk menyampaikan seruan
agama itu kepada orang lain, sehingga kebenaran di dunia dan akhirat dapat
dipertanggungjawabkan. Pendapat tersebut diperkuat dengan hadis Nabi
Muhammad yaitu Sampaikan (ajaran-ajaran) dari padaku walaupun hanya satu
ayat (Nasution, 1992).
Cara melakukan dakwah setiap ulama pasti berbeda-beda ada yang
melalui tulisan di media, melalui ceramah langsung di masjid-masjid ataupun
dengan menggunakan ceramah dengan menggunakan pendekatan media seni
dan budaya. Hal itu dapat dilihat dari adanya setiap kegiatan dakwahnya paling
tidak mengandung kedua unsur tersebut. Sedangkan gagasan untuk
melaksanakan dakwah dengan berbagai metode yang menyesuaikan budaya
serta seni, berangkat dari konsep dakwah yang diterapkan oleh para
Walisanga. Uraian di atas sesuai dengan pendapat Andy Darmawan (2002)
Dan peran Walisanga ini dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa
dengan dakwah melalu kebudayaan, dinyatakan sebagai model yang lebih
efektif dan telah berhasil mengislamkan tanah Jawa (hlm.168).
Kegiatan dakwah yang dilakukan oleh walisanga telah terlihat hasilnya
yaitu banyaknya masyarakat Jawa yang menganut agama Islam. Selain itu juga
memberikan nuansa baru bagi kehidupan keagamaan bagi masyarakat itu
sendiri. Lewat dakwah dengan pendekatan seni budaya inilah babak baru dalam
mewujudkan cita-cita masyarakat religius dan lestarinya budaya seni rebana
yang merupakan warisan para wali. Masyarakat akan lebih mudah menerima
nilai-nilai yang disampaikan. Berangkat dari konsep dakwah yang diterapkan
oleh para Walisanga yang merupakan cikal bakal atau perintis dakwah di tanah
Jawa. Peran para Walisanga ini dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa
dengan dakwah lewat kebudayaan, dinyatakan sebagai model dakwah yang
lebih efektif dan berhasil mengislamkan tanah Jawa.
Saat ini dakwah yang dilakukan para ulama cenderung monoton sehingga
mengakibatkan masyarakat susah untuk mencerna dan menerima apa yang
disampaikan, apalagi setiap jamaah yang dihadapi sangat heterogen dilihat dari
segi keimanannya sehingga membutuhkan cara yang berbeda juga dalam
penyampaiannya. Seni dalam berdakwah merupakan salah satu sarana
menyebarkan agama Islam yang telah dijelaskan di atas merupakan warisan dari
para wali yang telah terbukti telah mengislamkan hampir semua wilayah di
Jawa yang mana Islam mulai masuk di tanah Jawa sebelum abad ke-13 M
(Ridin sofwan, 2004). Maka dari itu penulis akan melihat ulama di Desa
Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara yang
melakukan dakwah Islam dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya
dan mengajak untuk bersama-sama melestarikan warisan budaya islam terutama
kesenian rebana. Kemudian penulisan akan membandikan ulama yang dalam
dawahnya tidak menggunakan pendekatan seni budaya. Jika dikaitkan dengan
strategi dakwah ulama dengan pendekatan seni budaya dalam strategi dakwah
ini sangat besar pengaruhnya terhadap penerimaan nilai-nilai religius kepada
masyarakat, selain itu, melalui pendekatan seni budaya juga sebagai wujud
pelesatarian budaya Islam. Kesenian Islam mempunyai fungsi dan peranan di
dalam menyampaikan pesan spiritual dan essensial Islam melalui bahasa yang
abadi dan kejelasan simbolnya. Sesuai uraian di atas, sudah selayaknya
dijadikan sebagai pedoman dan acuan guna melihat kembali produk-produk
kesenian dan kebudayaan yang telah diterima, digauli, dan dikembangkan
selama ini sebagai wujud pelestarian budaya.
Berdasarkan pengamatan penulis untuk mengambil sampel di Desa
Kaliwinasuh Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara ini
karena banyak masyarakat muslim di desa ini yang mulai meninggalkan budaya
asli mereka serta akibat pengaruh globalisasi yang demikan kuatnya
mengakibatkan lunturnya pemahaman pada ajaran agama Islam.
Untuk itu penulis akan melakukan penelitian pada strategi ulama dalam
dakwah dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah dapat
dirumuskan yaitu bagaimana pengaruh strategi dakwah ulama dengan
menggunakan pendekatan seni dan budaya terhadap penerimaan masyarakat
terhadap nilai-nilai religiusitas yang disampaikan ?
1.3
TUJUAN PENELITIAN
Bedasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah
dengan menggunakan pendekatan seni dan budaya dalam model strategi
dakwah yang dilakukan oleh ulama diharapkan mampu memberikan keefektifan
dakwah sehingga memudahkan masyarakat untuk menerimanya serta dapat
melestarikan kesenian rebana sebagai salah satu warisan budaya Islam.
1.3
1.4
KEGUNAAN PROGRAM
Berdasarkan pengamatan penulis strategi dakwah yang dilakukan ulama
tanpa menggunakan media seni dan budaya dan tidak melihat kondisi keimanan
individu akan memperhambat penerimaan nilai-nilai religiusitas yang
disampaikan kepada masyarakat. Dengan adanya Program Kreativitas
Mahasiswa ini, diharapkan penulis mampu mengajak semua lapisan masyarakat
(ulama) untuk bersama-sama melestarikan kebudayaan Indonesia. Di tengah
pengaruh globalisasi yang semakin kuat pengaruhnya terhadap keberadaan
budaya Indonesia yang mulai banyak ditinggalkan bangsa Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kebudayaan (Koentjaraningrat,1990 : 180) adalah keseluruhan sistem, gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar. Berdasarkan pendapat Koentjaraningrat ini,
kebudayaan diperoleh dari proses belajar yang dilakukan manusia dalam kehidupan
masyarakat. Adanya kebudayaan merupakan suatu usaha manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan sehari-hari, di samping diciptakan sebagai alat untuk
mempertahankan dan sekaligus mencapai kesempurnaan hidup manusia. Kebudayaan
dibedakan adanya tiga gejala, yaitu ideas, activities, dan artifacts. Dalam hal ini
gejala kebudayaan yang termasuk kelompok ideas adalah gejala sesuatu yang masih
terdapat di dalam pikiran manusia yang berupa ide-ide, pendapat maupun gagasan.
Sedangkan gejala kebudayaan yang termasuk kelompok activities adalah tindakantindakan manusia sebagai tindak lanjut dari apa yang terdapat dalam alam pikir
manusia.
Gejala kebudayaan yang ketiga adalah artifacts, yaitu kebudayaan yang bersifat
kebendaan atau kebudayaan fisik atau kebudayaan material yang merupakan hasil
karya manusia yang berupa benda dengan berbagai sifatnya (Koentjaraningrat,1990).
Kebudayaan sebagai suatu sistem memiliki unsur-unsur yang besar maupun kecil dan
merupakan satu rangkaian yang bulat serta menyeluruh atau bersifat universal.
Adapun unsur-unsur kebudayaan yang diklasifikasikan Koentjaraningrat (1990)
antara lain sebagai berikut:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah
tangga, senjata, dan sebagainya).
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (Pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).
3. Sistem masyarakat (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem
perkawinan).
4. Bahasa (lisan maupun tulisan).
5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
6. Sistem pengetahuan.
7. Religi.
Istilah universal dalam kebudayaan menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut
di atas bersifat universal, artinya seluruh unsur itu selalu ada di dalam kebudayaan
(hlm.204).
Berdsarkan kodratnya, manusia adalah makhluk yang mengenal keindahan
(animal aestheticum). Dalam usahan menuju ke arah kesempurnaan hidup, manusia
mempunyai dorongan dan keinginan untuk memperindah diri. Seni adalah hasil
upaya budi manusia yang menumbuhkan rasa keindahan serta kepuasan pada dirinya.
Kesenian merupakan perwujudan rasa keindahan atau perasaan keindahan pribadi
seseorang dalam mencapai hidup bermayarakat. Seni merupakan usaha manusia
untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan, untuk menciptakan bentukbentuk yang menyenangkan itu manusia menghasilkan karya seni yang indah.
Keindahan adalah segala sesuatu bentuk yang menyenangkan dan dapat memenuhi
keinginan yang terakhir (Soedarsono, 1976).
Berbicara mengenai dua hal yang sangat melekat dengan kehidupan batin yaitu
adanya seni budaya dengan agama, maka perlu membutuhkan perenunganperenungan yang sangat cermat karena keduanya sama-sama memusatkan pada
kegiatan rohani. Seni budaya berpangkal pada rasa keindahan sedangkan agama
berpangkal pada keyakinan. Namun perlu dicatat pertama, pengertian ritual dalam
Islam ada dua macam, yaitu wajib (harus) dan sunnah (dianjurkan). Di luar ketentuan
yang sudah ada kedudukan teologisnya ialah bidah (baru). Kedua, dalam tulisan ini
elemen estetis ritual yang dimaksudkan ialah substansinya, bukan sekedar atributnya.
Jadi misalnya, keindahan lagu dalam shalat tidak termasuk dalam elemen estetis dan
ritual bukan atribut, karena lagu tidak substansial. Dalam hal ini pun bahkan ada
ulama yang menganggap melagukan ayat-ayat Alquran dalam bacaan sembahyang
sebagai bidah, dan berusaha menjaga kemurnian ritual. Seni baca Alquran adalah
unik dalam kaitan agama dan seni, sebab pengalaman keagamaannya lebih dominan
dari pada pengalaman estetis, tetapi unsur estetisnya mempunyai nilai lebih tertentu
(Kuntowijoyo, 2006).
Kesenian Islam sebagai kesenian agama tauhid haruslah merupakan kesenian
yang selalu melandaskan geraknya pada kaidah tauhid, artinya segala sesuatu gerak
kesenian harus diarahkan dan bersumber pada ajaran dan prinsip-prinsip keesaan
Tuhan, bersih dari segala bentuk penghalalan dan kecenderungan menyembah selain
Allah, bersih dari pemberhalaan uang, estetika, teori-teori keilmuan, Allah diletakkan
sebagai sumber dan tujuan tertinggi. Kesenian Islam mempunyai sifat-sifat yang
tenang, mudah dipahami, terstruktur dan mempunyai karakteristik spiritual yang
tinggi dibandingkan dengan unsur kesenian lainnya.kesenian Islam mempunyai
fungsi dan peranan di dalam menyampaikan pesan spiritual dan essensial Islam
melalui bahasa yang abadi dan keligasan simbulnya. Sesuai uraian uraiaan diatas,
sudah selayaknya dijadikan sebagai pedoman dan acuan guna melihat kembali
produk-produk kesenian dan kebudayaan yang telah diterima, digauli dan
dikembangkan selam ini. Konsekuensinya, bila produk bila seni dan budaya yang
tidak berjiwa tauhid maka selayaknya harus dihindari (Murtioso, 1994).
Allah SWT telah mengajarkan Nabi Muhammad SAW, agar menyeru,
mengajak, dan memanggil umat manusia ke jalan-Nya. Seruan, ajakan, dan panggilan
Nabi Muhammad ini lazim disebut dengan istilah dakwah. Dalam kamus bahasa
Indonesia mengidentikkan istilah Islamisasi dengan dakwah. Istilah Islamisasi berasal
dari kata Islam dan mendapatkan sufiks isasi ; hal ini mengandung maksud
bahwa Islam adalah ajaran yang yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, yang
berpedoman pada Alquran dan hadis. Islamisasi mengandung arti proses. Jadi secara
keseluruhan Islamisasi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad maupun para pengikutnya untuk menjadikan seseorang guna memeluk
agama Islam. Dakwah berarti menghasung (mengajak) kepada kebaikan dan petunjuk
agar mengerjakan yang baik (maruf) dan menjauhi kejahatan (munkar, agar mereka)
mencapai keutuhan dunia dan akhirat (Zarkassy, 1977).
Berkenaan dengan pentingnya seni rebana dalam startegi dakwah ulama dan
dalam rangka pelestarian budaya, penulis menemukan bahawa dalam dengan
menggunakan strategi dakwah dengan menggunakan pendekatan seni budaya ini akan
mampu dengan mudah diterima oleh masyarakat, dibandingkan dengan dawah tanpa
menggunakan pendekatan ini karena terkesan monoton yang mengakibatkan
masyarakat susah untuk menerima nilai-nilai yang disampaikan. Seperti yang
dilakukan KH.Maruf Islammuddin, pengasuh pondok pesantren wali songo Sragen,
merupakan sosok seorang juru dakwah yang merintis dakwah dengan pendekatan seni
dan budaya. Secara individu memang KH.Maruf Islamuddin memang senang dengan
seni, apalagi seni tarik suara.
KERANGKA BERFIKIR
Pengembang
kesenian
Kebudayaan
Kesenian
Kesenian
rebana
Ulama
Media
dakwah
Kesenian Islam
Keefektifan
masyarakat
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seni rebana dalam
strategi dakwah ulama dalam pencapaian keefektifan dakwah dan pelestarian
budaya Islam.
3.2
3.3
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode True Experimental Design, karena
dalam desain ini peneliti dapat mengontrol seluruh variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal
(kualitas pelasanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari
true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen
maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi
tertentu.
True Experimental Design terdiri dari dua bentuk design, yaitu Posttest
Only Control Design dan Pretest Group Design.
Penelitian ini menggunakan bentuk design yang pertama, yaitu Posttest
Only Control Design.
R
R
O2
O4
3.5
Variabel penelitian
10
Variabel adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. (Arikunto, 2006:118)
Variabel dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
penyebab. Variable bebas dalam penelitian ini adalah seni rebana terhadap
keefektifan dakwah ulama Desa Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja
Kalmpok, Kabupaten Banjarnegara.
b. Variabel terikat yaitu variabel yang menjadi akibat dari suatu penyebab.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jamaah pengajian Desa
Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja Klampok.
3.6
Instrumen penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk
melihat pengaruh kesenian rebana terhadap strategi dakwah ulama terhadap
kefektifan dakwah dan pelestarian kesenian Islam pada masyarakat Desa
Kaliwinasuh, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Data
yang diperlukan untuk keperluan analisis data penelitian adalah kondisi jamaah
yang cenderung susah menerima nilai-nilai yang disampaikan ulama yang
terkesan monoton dan banyaknya masyarakat Desa Kaliwinasuh yang lebih
menyukai kesenian modern yang kurang mendidik masyarakat
Untuk mengumpulkan data tentang kondisi jamaah yang susah dalam
menerima nilai-nilai yang disampaikan ulama yang dalam penyapaiannya
terkesan monoton dan masyarakat yang cenderung mulai condong pada seni
modern yang kurang mendidik. Untuk mendapat ketetapan data mengenai
pengaruh kesenian rebana terhadap strategi dakwah ulama terhadap kefektifan
dakwah dan pelestarian kesenian, maka peneliti melakukan pengolahan data
melalui penghitungan validitas dan realibilitas.
1. Validitas
Validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu
alat pengumpul data dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sejauh ini
validitas yang dilakukan peneliti adalah memantau perkembangan jamaah
terhadap penerimaan nilai - nilai yang disampaikan ulama tanpa
menggunakan pendekatan seni budaya yang kemudian dialihkan ke
pendekatan seni budaya untuk mencapai keefektifan dakwah dan
pelestarian kesenian islam
2. Reliabilitas
Setelah menghitung validitas instrumen, langkah kedua yang
dilakukan peneliti adalah menghitung reliabilitas instrumen. Reliabilitas
11
4.8
Indikator Pencapaian
Indikator merupakan suatu patokan atau acuan yang digunakan untuk
menentukan keberhasilan suatu kegiatan atau program. Sesuai dengan
karakteristik penelitian pengaruh kesenian rebana dalam strategi dakwah ulama,
maka keberhasilan dakwah arah perbaikan, baik yang terkait keefektifan
dakwah dibandingkan dengan tidak menggunakan pendekatan seni dan budaya.
Terkait dengan itu, maka indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :
Hasil
76%
12
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1
4.2
Anggaran Biaya
NO
URAIAN
1
KESEKERTARIATAN
2
BAHAN UNTUK ACARA
3
SEWA PERALATAN
4
KONSUMSI KEGIATAN
5
TRANSPORTASI DAN AKOMODASI
6
PELAKSANAAN KEGIATAN
JUMLAH
ANGGARAN
Rp.700.000,00
Rp.680.000,00
Rp.2.420.000,00
Rp.1.320.000,00
Rp.1.100.000,00
Rp. 500.000,00
Rp.6.720.000,00
II
III
IV
II
III
IV
Bulan ke 3
I
III
II
IV
Evaluasi
Kesenian rebana ini akan dimainkan setiap dua minggu sekali pada hari
Sabtu disesuaikan dengan jadwal ulama mengisi. Kesenian rebana ini akan
dimainkan dengan tampilan baru dengan harapan menarik perhatian jamaah
untuk datang dan mengikuti pengajian, yaitu dengan menggunakan selingan
musik rebana dengan nada-nada yang di aransemen dalam lagu Jawa.
13
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan,
A.
(2002).
Metodologi
Ilmu
Dawah.
Yogyakarta.
LESFI.
14
LAMPIRAN 1
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA
1.1.1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-mail
7
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama
SD N 3 Gemuruh
Institusi
Jurusan
Tahun
2000-2006
Masuk-Lulus
1.1.2 Biodata Anggota I
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-mail
7
Nomor Telepon/HP
Titik Akhiroh
Perempuan
Akuntansi S1
7211412036
Banjarnegara, 6 April 1994
titikakhiroh@gmail.com
085743619519
SMP
SMP N 2 Bawang
2006-2009
SMA
SMKN 1
Wonosobo
Akuntansi
2009 2012
Rokhimatul Ulya
Perempuan
Akuntansi S1
7211412043
Wonosobo, 16 Juni 1993
Ulyarokhimatul16@yahoo.co.id
085729868981
B. Riwayat Pendidikan
Nama
Institusi
Jurusan
Tahun
Masuk-Lulus
SD
SDN 2 Butuh
SMP
SMPN 2 Kertek
1999 2005
2005 2008
Nuryati
Perempuan
SMA
SMKN 1
Wonosobo
Akuntansi
2009 2012
15
Program Studi
4
5
6
7
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Nama
Institusi
Jurusan
Tahun
Masuk-Lulus
SD
SDN 04
Kaliwinasuh
SMP
SMPN 3 Purworeja
Klampok
2000-2006
2006 2009
Ifatun Istiqomah
Perempuan
Akuntansi S1
7211412034
Tegal, 13 Oktober 1994
wijayaraksa@yahoo.com
085713520020
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
Nama
SDN Jatiwangi 01 SMPN 1
Institusi
Pagerbarang
Jurusan
Tahun
2000 2006
2006 2009
Masuk-Lulus
1.1.5 Biodata Anggota IV
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat dan Tanggal Lahir
SMA
SMAN 1
Purwareja
Klampok
Bahasa
2009 2012
SMA
SMKN 1 Slawi
Akuntansi
2009 2012
Ricka Wenys N.
Perempuan
Bimbingan Konseling
1301413037
Demak, 27 Januari 1995
16
17
Amplop 3 pack
JUMLAH
b.
NO
1
2
3
Rp
Rp
70.000,00
710.000,00
ANGGARAN
Rp 280.000,00
Rp 200.000,00
Rp 200.000,00
Rp
680.000,00
c. Sewa peralatan
NO
URAIAN
1
Peralatan Rebana 1 set
2
Komputer 2 bulan X@ 600.000,00
3
Dokumentasi
4
Sewa Sound System
5
Sewa Tempat
JUMLAH
ANGGARAN
Rp 1.000.000,00
Rp 320.000,00
Rp 900.000,00
Rp 300.000,00
Rp 300.000,00
Rp 2.720.000,00
d. Konsumsi kegiatan
NO
URAIAN
1
Konsumsi Pengenalan 80 X @7000,00
2
Konsumsi praktik dawah 80 X @7000,00
3
Konsumsi dan plakat pembicara
4
Konsumsi panitia 10X@ 7000,00
JUMLAH
ANGGARAN
Rp 560.000,00
Rp 560.000,00
Rp 200.000,00
Rp 70.000,00
Rp 1.390.000,00
18
NO
1
2
URAIAN
ANGGARAN
Transportasi dan Akomodasi Panitia 4 X Rp 800.000,00
200.000,00
Komunikasi via telphon
Rp 300.000,00
JUMLAH
Rp 1.100.000,00
f. Pelaksanaan Kegiatan
NO
1
2
3
4
URAIAN
Kebersihan
Keamanan
Kenang-kenangan PIN @ Rp 4.000,00 x 50
Kenang-kenagan pembicara 50.000,00 X @
2
JUMLAH
ANGGARAN
Rp. 100.000,00
Rp . 100.000,00
Rp. 200.000,00
Rp.100.000,00
Rp. 500.000,00
19
LAMPIRAN 3
SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS
No
Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
Uraian Tugas
(Jam/minggu)
1.
Titik
Akhiroh
Akuntansi
S1
Akuntansi
15
Koordinator tim,
Pembicara 1
2.
Rokhimatul
Ulya
Akuntansi
S1
Akuntansi
15
Pembicara 2,
Pendanaan
Nuryati
Pendidikan
Sosiologi
dan
Antropologi
S1
Pendidikan
Sosiologi
dan
Antropologi
3.
4.
Ifatun
Istiqomah
Akuntansi
S1
Akuntansi
15
Koordinator
pemberdayaan
anggota dan
peserta,
Moderator
15
Penyusun
kurikulum dan
metode
pelaksanaan
program,
Koordinator
penyiapan bahan
5.
Ricka
Wenys N.
Bimbingan
Konseling
S1
Bimbingan
Konseling
Humas,
15
Koordinator
perlengkapan
20