Anda di halaman 1dari 12

Dasar Elektronika Komunikasi

ET2006 - Elektronika Komunikasi

Program Studi Teknik Telekomunikasi


Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung

Silabus

Materi yang akan dipelajari dalam bab Dasar Elektronika


Komunikasi:
Formula dalam elektronika
Definisi, hukum dan turunan

Pendekatan
Sumber tegangan dan arus
Sumber tegangan
Sumber arus
Simbol skema

Teorema
Theorema Thevenin
Theorema Norton
Prinsip duality

Formula dalam Elektronika: Definisi

Definisi adalah formula yang dibuat oleh peneliti

Tiga besaran yang dipelajari dalam kuliah rangkaian listrik :


1. Tegangan (voltage)
2. Arus (current)
3. Resistansi (resistance)

Beberapa formula yang sudah dikenal :

Q
C
V
S

W
M

V
R
I

dengan C : kapasitansi (F)


Q : muatan (C)
V : tegangan (V)
dengan S : kecepatan kata per menit
W : jumlah kata
M : jumlah waktu dalam menit
dengan R : resistansi ()
V : tegangan (V)
I : arus (A)

Hukum dan Turunan

Hukum adalah kesimpulan dari hubungan antar besaran yang ada


di alam
QQ
Contoh f K 1 2 2 dimana f : gaya (N)
d
K : proporsionalitas konstanta
Q1 : muatan pertama (C)
Q2 : muatan kedua (C)
d : jarak antar muatan (m)

Hukum Coloumb

Gaya antara dua muatan adalah berbading lurus dengan masing-masing


besar muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar muatan.

Turunan adalah formula yang bisa diperoleh dari formula lain

y 3x
V
R
Q
V
C
I

y 5 3x 5
V
I
Q
C
V
R

V IR
Q CV

Pendekatan

Pendekatan ideal pendekatan pertama


Misal: Apakah tahu kalau kawat AWG22 (diameter: 0,644mm) dengan
panjang 1 feet (333,33mm) mempunyai resistansi 0,016, induktansi
0,24H dan kapasitansi 3,3pF?
Pendekatan pertama resistansinya 0

Pendekatan kedua
Misal: Pendekatan ideal dari sebuah baterei adalah bertegangan 1,5V.
Pendekatan kedua mempunyai tahanan dalam 1

Pendekatan ketiga
Pada umumnya mengikutsertakan komponen/unsur lain yang lebih
detil, namun akan lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih untuk
perhitungannya.
Jenis pendekatan mana yang akan dipakai
bergantung pada permasalahan yang dihadapi.
5

Sumber Tegangan

Sumber tegangan dc ideal akan menghasilkan tegangan beban


yang konstan.
VS (V)
RL
1-1M

VS
10V

11
10
10,0V 9
8
7
100

pendekatan pertama
VS (V)

RS 1
VS
10V

1k
10k 100k 1M
Resistansi (Ohm)

RL
1-1M

?V

11
10
9
8
7
6
5

daerah konstan
(stiff region)
100

pendekatan kedua

1k
10k 100k 1M
Resistansi (Ohm)
6

Sumber Arus

Sumber arus dc ideal akan menghasilkan arus beban yang konstan


untuk beban yang berbeda.
IL (A)

RS 1M

11
10
VS
9
8 daerah konstan
10V
7
(stiff region)
6
? A
5
100 1k
10k 100k 1M
Resistansi (Ohm)
Arus pada rangkaian di atas besarnya:

RL
1-1M

IL

VS
RS R L

ketika RL bernilai 1M, maka: I L

10V
10 A
10M 1

Untuk beban kecil maka arus pada beban tidak terlalu berpengaruh,
bagaimana jika untuk beban besar?
7

Simbol Skema

Simbol skema untuk sumber tegangan


VS (V)

VS

rS

100%

VS

daerah konstan
(stiff region)
0.01rs

Resistansi (Ohm)

Simbol skema untuk sumber arus


IL (A)

IS

100%

IS
rS

99%

daerah konstan
(stiff region)
0.01rs
Resistansi (Ohm)

Teorema Thevenin

Tegangan Thevenin (VTH) didefinisikan sebagai tegangan pada


beban ketika beban resistor dalam kondisi terbuka. VTH VOC

Resistansi Thevenin (RTH) didefinisikan sebagai resistansi yang


terukur pada alat ukur (Ohmmeter) ketika semua sumber dikurangi
(menuju nol) dan beban resistor dalam kondisi terbuka. RTH ROC
Sumber tegangan menuju nol
digantikan dengan kondisi tertutup (short circuit)
Sumber arus menuju nol
digantikan dengan kondisi terbuka (open circuit)

Sembarang
rangkaian dengan
sumber dc dan
resistansi linier

A
RL

VTH

RTH
B

Black box untuk rangkaian linier

RL

Rangkaian Thevenin
9

Teorema Norton

Arus Norton (IN) didefinisikan sebagai arus pada beban ketika beban
resistor dalam kondisi tertutup.
I N I SC

Resistansi Norton (RN) didefinisikan sebagai resistansi yang terukur


pada alat ukur (Ohmmeter) ketika semua sumber dikurangi (menuju
nol) dan beban resistor dalam kondisi terbuka.
R N ROC
Karena resistansi Thevenin sama dengan ROC maka RN = RTH

Sembarang
rangkaian dengan
sumber dc dan
resistansi linier

A
RL

IN

RN
B

Black box untuk rangkaian linier

RL

Rangkaian Norton

10

Prinsip Duality

Prinsip duality: teorema Thevenin dapat diperoleh dari teorema


Norton, begitu juga sebaliknya.
A

A
VTH

IN

RTH

IN

RN

RN

VTH

RTH

B
Teorema Thevenin
Tegangan
Sumber tegangan
Rangkaian seri
Resistansi seri

Teorema Norton
Arus
Sumber arus
Rangkaian paralel
Resistansi paralel

11

Latihan soal
1. Rancang sebuah rangkaian pembagi
tegangan (seperti pada gambar di
samping) sehingga menghasilkan tegangan
konstan (stiff voltage) sebesar 10V untuk
semua beban (RL) yang lebih besar dari
10M. Gunakan sumber tegangan dc ideal
(Vdc) sebesar 30V.
2. Hitung arus pada
beban (RL) untuk
masing-masing nilai:
0, 1k, 2k, 3k,
4k, 5k dan 6k.

12

Anda mungkin juga menyukai