Anda di halaman 1dari 18

SANITASI BANGUNAN

SEDERHANA
KONSTRUKSI GAMBAR
BANGUNAN 1

SANITASI RUMAH TINGGAL


Selain kuat dan indah, rumah tinggal juga harus
sehat.
Untuk menunjang syarat kesehatan, rumah harus
dilengkapi dengan fasilitas sanitasi.
Perlengkapan sanitasi dapat dibagi atas 3 bagian:
1. Alat penerima air buangan: kamar mandi, WC, bak dapur,
tempat cuci, talang air hujan
2. Saluran pembuangan: instalasi pipa
3. Tempat pembuangan: riol kota, sungai, atau peresapan
buatan.

PEMBUANGAN AIR KOTOR KAMAR


MANDI & AIR HUJAN
Air buangan dari kamar mandi, bak cuci, talang air hujan
dapat langsung dialirkan ke tempat pembuangan.
Bila ada riol kota (saluran pembuangan terbuka atau
tertutup yang dikelola Pemda) atau sungai, dapat dialirkan
langsung ke riol atau sungai tersebut.
Bila tidak ada, dapat dibuatkan tempat pembuangan sendiri
yang disebut dengan sumur peresapan, yaitu
penampungan air buangan untuk diresapkan ke dalam
tanah.

Sumur peresapan dapat berbentuk memanjang atau


berbentuk seperti sumur.
Sumur peresapan sebaiknya ditempatkan di sudut
halaman, jauh dari tempat bermain anak-anak,
ditutup dengan tanah atau rerumputan.
Karena air dari sumur peresapan akan langsung
meresap ke tanah, sebaiknya sumur peresapan
berjarak tidak kurang dari 10 m dari sumur air bersih
sehingga air masih tersaring oleh tanah (tidak
mencemari air sumur).

Pada kondisi tanah miring/berkontur, letak sumur air


bersih harus pada bagian yang lebih tinggi
dibandingkan sumur peresapan dan septic tank.
Di beberapa kota, sumur peresapan sudah
diwajibkan saat membangun rumah untuk
mengurangi menambah cadangan air tanah.
Dengan ukuran luas lahan perumahan yang semakin
terbatas, dapat dibuat sumur resapan bersama agar
kondisi air sumur tidak tercemar.

Peresapan Memanjang

Sumur Peresapan

SEPTIC TANK SEBAGAI TEMPAT


PEMBUANGAN LIMBAH WC
Air buangan dari WC tidak boleh langsung dibuang ke tempat
pembuangan (riol/sungai/peresapan) karena membawa
kotoran yang dapat menimbulkan penyakit.
Air buangan WC harus dimasukkan ke bak penghancur
kotoran yang disebut SEPTIC TANK.
Septic tank dapat dibuat sendiri dari pasangan bata traasram
dengan dasar dan tutup bak terbuat dari pelat beton, namun
sekarang juga sudah tersedia berbagai bentuk septic tank jadi
(tinggal dipasang) yang terbuat dari beton bertulang atau
fiber glass. Septic tank dari fiber glass lebih ramah
lingkungan.

SEPTIC TANK
Pada septic tank harus selalu ada air untuk proses
penghancuran kotoran, karena itu bak septic tank harus
dibuat kedap air/traasram.
Kotoran dalam septic tank akan diuraikan oleh bakteri
penghancur. Agar bakteri dapat hidup dalam septic tank,
harus disediakan udara segar yang cukup. Karena itu septic
tank selalu dilengkapi dengan pipa hawa.
Air yang mengandung sabun atau bahan pencuci lain tidak
boleh masuk ke dalam septic tank karena bahan deterjen
dapat membunuh bakteri penghancur.

Bila proses penghancuran kotoran padat (faeces) di septic


tank berlangsung baik, yang tinggal dalam septic tank hanya
sedikit lumpur dan air kotor (yang sudah lebih bersih 70%)
yang lalu dirembeskan ke sumur peresapan.
Lumpur yang mengendap di dasar septic tank sebaiknya
disedot setiap 10 tahun. Karena itu pikirkan posisi septic tank
agar mudah dicapai oleh mobil tangki penyedot.

SYARAT JARAK KOMPONEN SANITASI


SISTEM SEPTIC TANK

KONSTRUKSI SEPTIC TANK


Bak septic tank dibuat sedekat mungkin dengan WC agar
kotoran tidak terhambat (mampat) di saluran pembuang.
Pipa untuk saluran menuju septic tank minimal berukuran 4
inci.
Pipa udara berukuran 2 inci dan tinggi 2-3 m dari
permukaan tutup septic tank.
Bak septic tank harus berjarak lebih 5 m dari sumur air bersih.

SEPTIC TANK

Konstruksi septic tank ada yang berbentuk 2 bak


berdampingan dengan bagian bawah salah satu sisi bak dibuat
miring 45. Kemiringan ini dengan maksud agar kotoran padat
dapat jatuh merata.
Dengan sistem 2 bak ini, bak pertama menjadi tempat
penghancuran kotoran padat, sedangkan bak kedua berisi air
kotor yang kemudian disalurkan ke sumur peresapan.
Bila dari WC menuju septic tank terdapat belokan pipa,
sebaiknya dibuatkan bak kontrol/bak periksa agar
memudahkan bila terjadi sumbatan/mampat.

Contoh Perhitungan Volume Septic


Tank

Misal: jumlah penghuni rumah 10 orang.


Setiap orang membuang air 25 liter/hari.
Diperkirakan kotoran akan hancur dalam 3 hari.
Volume buangan= 10x25x3 = 750 liter.
Bila ukuran denah bak 1,20 x 0,80 m = 0,96 m2.
Tinggi air diambil 1 m, jadi volume = 0,96 m3 = 960 liter > 750
liter.
Ruang udara diambil tinggi 1/3 tinggi air = 0,35 m.
Volume total septic tank = tingi air + tinggi ruang udara x luas
bak = 1,35 x 0,96 m2 = 1,296 m2.
Ini adalah ukuran luas RUANG DALAM septic tank.

BAK KONTROL
Seluruh saluran pembuangan (pipa) sebaiknya memiliki bak
kontrol pada setiap jarak 15 m, pada belokan, pada
pertemuan beberapa pipa pembuang, atau pada pergantian
diameter pipa.
Bak kontrol ini berfungsi sebagai penampung kotoran yang
terbawa air buangan dan untuk memudahkan pemeriksaan
saluran secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai