Syarat Syarat Kontrak
Syarat Syarat Kontrak
Syarat Syarat Kontrak
Keterangan :
1. Instruksi kepada peserta lelang berisi informasi yang diperlukan oleh peserta lelang untuk menyiapkan
penawarannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pengguna jasa. Informasi tersebut berkaitan dengan
penyusunan, penyampaian, pembukaan, evaluasi penawaran dan penunjukan penyedia jasa.
2. Hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan Kontrak oleh penyedia jasa, termasuk hak, kewajiban, dan resiko dimuat dalam
syarat-syarat umum Kontrak. Apabila terjadi perbedaan penafsiran/pengaturan pada dokumen lelang, penyedia jasa
harus mempelajari dengan seksama untuk menghindari pertentangan pengertian.
3. Data lelang memuat ketentuan, informasi tambahan, atau perubahan atas instruksi kepada peserta lelang sesuai dengan
kebutuhan paket Kegiatan yang akan dilelangkan.
4. Instruksi kepada peserta lelang adalah bagian dari pada dokumen lelang untuk pelelangan umum dengan pasca kualifikasi dan
prakualifikasi.
5. Instruksi kepada peserta lelang tidak menjadi bagian dari dokumen Kontrak.
A. UMUM
1. LINGKUP KEGIATAN
1.1.
Pengguna jasa sesuai ketentuan dalam data lelang, mengundang penyedia jasa untuk melaksanakan
Kegiatan.
Nama paket Kegiatan ditentukan dalam data lelang
1.2.
Pemenang lelang wajib menyelesaikan Kegiatan dalam jangka waktu yang ditentukan dalam data lelang dan
syarat-syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan biaya sesuai kontrak.
2.
SUMBER DANA
3.
2.1. Kegiatan ini dibiayai dengan dana sesuai ketentuan dalam data lelang
PERSYARATAN PESERTA LELANG
4.
5.
6.
3.1.
Pelelangan ini dapat diikuti oleh semua penyedia jasa pelaksana konstruksi (pemborong) yang
memenuhi persyaratan pelelangan umum dengan pasca kualifikasi atau yang telah lulus prakualifikasi
dan masuk dalam daftar peserta lelang yang diundang.
3.2.
Peserta lelang harus mengutamakan penggunaan bahan, peralatan, dan jasa produksi dalam negeri.
3.3.
Peserta lelang harus menyerahkan dokumen penawaran sesuai bentuk-bentuk yang ditentukan dalam
bentuk Surat penawaran dan lampiran.
3.4.
Penyedia jasa yang ditunjuk oleh pengguna jasa untuk melaksanakan layanan jasa konsultansi
dalam perencanaan atau yang akan mengawasi pelaksanaan Kegiatan atau yang berafiliasi dengan
peserta lelang tidak diperkenankan menjadi peserta lelang.
Dalam hal pelelangan dilakukan dengan pasca kualifikasi, dokumen kualifikasi disampaikan bersamaan
dengan dokumen penawaran.
4.2.
Dalam hal pelelangan dilakukan dengan prakualifikasi, dokumen kualifikasi disampaikan dan dinilai sebelum
penyampaian dokumen penawaran.
Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai anggota kemitraan hanya boleh
menyerahkan satu penawaran untuk satu paket pelelangan Kegiatan.
5.2.
Peserta lelang yang menyerahkan lebih dari satu penawaran untuk satu paket pelelangan Kegiatan, selain
penawaran alternatif(bila diminta) akan digugurkan.
5.3. Jumlah dokumen penawaran yang harus disampaikan oleh peserta lelang sesuai dengan Pasal 19.1.
BIAYA PENAWARAN
6.1.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk mengikuti pelelangan menjadi beban penyedia jasa
dan tidak mendapat penggantian dari pengguna jasa.
7.
Panitia pengadaan memberikan penjelasan mengenai dokumen lelang pada waktu dan tempat sesuai
ketentuan dalam data lelang.
7.2.
7.3.
Pertanyaan dari peserta lelang, jawaban dari panitia pengadaan, keterangan lain termasuk perubahannya,
dan hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan (BAP). BAP ditandatangani
oleh panitia pengadaan dan minimal 1 (satu) wakil peserta yang hadir.
7.4.
Apabila dalam BAP terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka
panitia pengadaan harus menuangkan ke dalam addendum dokumen lelang yang menjadi bagian tak
terpisahkan dari dokumen lelang dan harus disampaikan dalam waktu bersamaan kepada semua peserta
lelang secara tertulis setelah disahkan oleh pengguna jasa.
7.5.
Dalam acara penjelasan lelang, diumumkan nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Rincian HPS tidak
boleh dibuka dan bersifat rahasia.
7.6.
8.
Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan dokumen lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawarannya.
PENINJAUAN LAPANGAN
8.1.
Bila dipandang perlu, panitia pengadaan dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan melakukan
peninjauan lapangan.
8.2.
Peserta lelang dengan resiko dan biaya sendiri dianjurkan untuk meninjau lapangan Kegiatan dengan
seksama untuk memperoleh data dan informasi yang dipedukan guna menyiapkan penawaran.
B. DOKUMEN LELANG
9. ISI DOKUMEN LELANG
9.1.
11.3. Apabila addendum diterbitkan oleh pengguna jasa kurang dari 7 (tujuh) hari kerja dari batas akhir pemasukan
penawaran, maka untuk memberi waktu yang cukup kepada peserta lelang dalam menyiapkan penawaran,
pengguna jasa wajib mengundurkan batas akhir pemasukan penawaran sesuai Pasal 21.2.
C. PENY IAPAN PENAWARAN
12. BAHASA PENAWARAN
12.1. Semua dokumen penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia.
13. DOKUMEN PENAWARAN
13.1. Dokumen penawaran terdiri dari :
a. Surat penawaran; harus bermaterai cukup, bertanggal, ditandatangani oleh yang berhak dan dicap.
b. Menolak permintaan tersebut secara tertulis dan jaminan penawarannya tidak disita dan tidak dikenakan
sanksi.
17. JAMINAN PENAWARAN
17.1. Peserta lelang harus menyediakan jaminan penawaran dalam mata uang Rupiah dengan nominal sebesar
antara 1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen) dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Nilai
dan masa berlakunya sesuai ketentuan kedalam data lelang.
17.2. Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau oleh
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond) yang mempunyai
dukungan reasuransi sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
17.3. Bentuk jaminan penawaran harus sesuai dengan ketentuan dalam bentuk jaminan. 17.4. Penawaran yang
tidak dilampiri jaminan penawaran sesuai ketentuan dinyatakan gugur.
17.5. Jaminan penawaran dari Kerja Sama Operasi (KSO) harus ditulis atas nama semua anggota KSO.
17.6. Jaminan penawaran dari peserta lelang yang tidak menang dikembalikan segera setelah penetapan
pemenang lelang.
17.7. Jaminan penawaran dari pemenang lelang dikembalikan segera setelah pemenang lelang menyerahkan
jaminan pelaksanaan.
17.8. Jaminan penawaran akan disita apabila :
a. Peserta lelang menarik penawarannya selama masa berlakunya penawaran; atau
b. Peserta lelang menolak koreksi aritmatik atas harga penawarannya sesuai dengan Pasal 28.1.; dan
c. Pemenang lelang mengundurkan diri; atau
d. Pemenang lelang dalam batas waktu yang ditentukan gagal :
1) Menyerahkan jaminan pelaksanaan; atau
2) Menandatangani Surat perjanjian.
18. PENAWARAN ALTERNATIF DAN RABAT
18.1. Peserta lelang harus menyampaikan penawaran sesuai dengan ketentuan dokumen lelang.
Penawaran alternatif tidak akan di pertimbangkan, kecuali bila penawaran alternatif diperbolehkan sesuai
ketentuan dalam data lelang.
18.2. Apabila penawaran alternatif diperbolehkan sesuai ketentuan dalam data lelang, maka selain menyampaikan
penawaran utama, bagi peserta lelang yang akan menawarkan penawaran alternatif harus melengkapi
dengan usulan teknis yang meliputi spesifikasi teknis, gambar, perhitungan disain, metoda pelaksanaan,
rincian harga penawaran, dan penjelasan lain yang terkait.
18.3. Hanya penawaran alternatif dari penawaran terendah yang memenuhi syarat akan diperfimbangkan oleh
panitia pengadaan.
18.4. Pemberian rabat ditentukan dalam data lelang.
19. BENTUK DAN PtNANDAAN PENAWARAN
19.1. Peserta lelang harus menyiapkan 1 (satu) dokumen penawaran asli sesuai Pasal 13.1. dan diberi tanda "ASLI" dan
2 (dua) dokumen penawaran rekaman yang masing-masing diberi tanda "REKAMAN". Apabila terdapat
perbedaan antara dokumen penawaran asli dan rekaman, maka dokumen penawaran asli yang berlaku.
19.2. Dokumen benawaran asli dan rekaman harus ditandatangani oleh orang yang berhak atas nama badan usaha
peserta lelang sesuai dengan akta pendirian dan perubahannya, akta pendirian cabang dan perubahannya atau
perjanjian KSO.
19.3. Dokumen penawaran tidak boleh ada perubahan, penghapusan atau penambahan, kecuali untuk memperbaiki
kesalahan yang dibuat peserta lelang dan perbaikan tersebut harus diparaf oleh orang yang menandatangani
penawaran.
D. PENYAMPAIAN PENAWARAN
20. SAMPUL DAN TANDA PENAWARAN
20.1. Peserta lelang harus memasukan dokumen penawaran asli dan seluruh rekamannya kedalam 2 (dua)
sampul dalam dan masing-masing sampul dalam ditandai "ASLI" dan "REKAMAN", kemudian kedua
sampul dalam "ASLI" dan "REKAMAN"dimasukkan kedalam 1 (satu) sampul luar dan direkat untuk
menjaga kerahasiaan.
20.2. Pada sampul dalam dan sampul luar harus ditulis :
a. Alamat pengguna jasa, sesuai dengan ketentuan dalam data lelang, pada bagian tengah;
b. Jenis Kegiatan, tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, jam pemasukan, sesuai ketentuan dalam data
lelang, pada sudut kiri atas;
c. "JANGAN DIBUKA SEBELUM WAKTU PEMBUKAAN PENAWARAN", pada sudut kanan atas.
20.3. Sebagai tambahan identifikasi yang diperlukan dalam Pasal 20.2., sampul dalam harus ditulis nama dan
alamat peserta lelang untuk pengembalian penawaran tanpa dibuka dalam hal penawaran
dinyatakan terlambat, sesuai dengan Pasal 22.
20.4. Bila sampul luar tidak direkat dan sampul dalam tidak ditandai seperti Pasal 20.1., 20.2., dan 20.3.,
panitia pengadaan tidak bertanggung jawab atas resiko yang mungkin timbul terhadap dokumen
penawaran.
21. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN
21.1. Penyampaian dokumen penawaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Langsung
1) Peserta pelelangan secara langsung menyampaikan dokumen penawarannya kedalam
kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran yang telah disediakan oleh panitia
pengadaan.
2) Batas waktu paling lambat untuk pemasukan dokumen penawaran kedalam kotak/tempat
pemasukan dokumen penawaran harus sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lelang
yaitu sebelum batas waktu penutupan pemasukan dokumen penawaran.
3) Pada batas waktu pemasukan dokumen penawaran berakhir, panitia pengadaan menyatakan
penyampaian dokumen penawaran ditutup, menolak dokumen penawaran yang terlambat,
dan menolak penambahan dokumen penawaran.
b. Melalui pos atau layanan hantaran/expedisi
4) Dokumen penawaran yang dikirim melalui pos/layanan hantaran/expedisi menggunakan
sampul dalam dan sampul luar seperti tersebut Pasal 20.1., 20.2., 20.3. Panitia pengadaan
langsung memberi catatan tanggal dan jam penerimaan pada sampul luar.
5) Batas waktu paling lambat untuk penerimaan dokumen penawaran harus sesuai dengan
ketentuan dalam dokumen lelang, yaitu sebelum batas waktu penutupan pemasukan
dokumen penawaran.
6) Panitia pengadaan membuat Berita Acara Penerimaan dokumen penawaran yang sampul
luarnya masih dalam keadaan tertutup, kemudian dokumen penawaran tersebut dimasukkan
kedalam kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran.
7) Panitia pengadaan menolak dokumen penawaran yang terlambat. Dokumen penawaran yang
terlambat sampul luarnya dibuka untuk mengetahui alamat penawar dan dokumen
penawaran tersebut oleh panitia pengadaan dikembalikan kepada penawar setelah pada
sampul luarnya diberi catatan tanggal dan jam penerimaan. Nama, alamat penawar, serta
sampul luar disimpan oleh panitia pengadaan.
22. BATAS AKHIR WAKTU PENYAMPAIAN PENAWARAN
22.1. Penawaran harus disampaikan kepada panitia pengadaan paling lambat pada tempat dan waktu
sesuai ketentuan dalam data lelang.
22.2. Panitia pengadaan dapat mengundurkan batas akhir waktu penyampaian penawaran dengan
mencantumkan dalam addendum dokumen lelang.
23. PENAWARAN TERLAMBAT
23.1. Setiap penawaran yang diterima oleh panitia pengadaan setelah batas akhir waktu penyampaian
penawaran pada Pasal 22.1. akan ditolak dan dikembalikan kepada peserta lelang.dalam keadaan
tertutup (sampul dalam tidak dibuka).
24. PENARIKAN PENGUBAHAN, PENGGANTIAN ATAU PENAMBAHAN DOKUMEN PENAWARAN
24.1. Peserta lelang boleh menarik, mengubah, mengganti dan menambah dokumen penawarannya, setelah
penyampaian penawaran dengan memberitahukan secara tertulis sebelum batas akhir waktu
penyampaian penawaran pada Pasal 22.1.
24.2. Pemberitahuan penarikan, pengubahan penggantian atau penambahan dokumen penawaran harus
dibuat secara tertulis dan dimasukkan kedalam sampul yang direkat, ditandai dan disampaikan sesuai
dengan Pasal 20 dengan menambahkan tanda "PENARIKAN" / "PENGUBAHAN" / PENGGANTIAN"
atau "PENAMBAHAN" pada sampul luar.
24.3. Penawaran tidak dapat ditarik, diubah, diganti atau ditambah setelah batas akhir waktu penyampaian
penawaran sesuai Pasal 22.1
24.4. Penarikan penawaran dalam kurun waktu antara batas akhir penyampaian penawaran sesuai Pasal 22.1.
dan akhir masa berlakunya penawaran sesuai Pasal 16.1., dikenakan sanksi penyitaan jaminan
penawaran sesuai Pasal 17.8.a.
E. PEMBUKAAN PENAWARAN DAN EVALUASI
25. PEMBUKAAN PENAWARAN
25.1. Para penawar atau wakil penawar yang hadir harus memperlihatkan identitas atau surat
keterangan/penugasan dari perusahaan untuk menghadiri pembukaan dokumen penawaran dan
menandatangani daftar hadir sebagai bukti kehadirannya. Panitia pengadaan meminta kesediaan 2 (dua)
orang wakil dari penawar yang hadir sebagai saksi. Apabila tidak terdapat wakil penawar yang hadir pada
saat pembukaan, panitia menunda pembukaan kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran sampai
dengan batas waktu yang ditentukan oleh panitia pengadaan sekurang-kurangnya 2 (dua) jam.
25.2. Setelah batas waktu yang ditentukan tidak ada penawar yang hadir, maka pembukaan penawaran
dilaksanakan dengan disaksikan 2 (dua) saksi yang bukan anggota panitia pengadaan, yang ditunjuk
secara tertulis oleh panitia pengadaan.
25.3. Panitia pengadaan meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran dan menghitung jumlah
sampul penawaran yang masuk (tidak dihitung surat pengunduran diri) dan bila penawaran yang masuk
kurang dari 3 (tiga), pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan harus diulang.
25.4. Selanjutnya panitia pengadaan membuka sampul luar penawaran, termasuk dokumen
penarikan/pengubahan/penggantian/penambahan (bila ada), dihadapan para penawar atau para wakil
penawar yang hadir pada jam, hari, tanggal dan tempat sebagaimana telah ditentukan oleh panitia
pengadaan.
25.5. Sampul bertanda "PENARIKAN" / "PENGUBAHAN" / "PENGGANTIAN" atau "PENAMBAHAN" harus dibuka
dan dibaca terlebih dahulu. Dokumen penawaran yang ada pemberitahuan "PENARIKAN" tidak dibuka.
25.6. Nama peserta lelang, harga penawaran, nilai penawaran alternatif (bila ditentukan), rabat, penarikan,
pengubahan, penggantian, penambahan dokumen penawaran, dan lampiran lain yang ditentukan dalam
dokumen lelang, dibacakan pada saat pembukaan penawaran.
25.7. Panitia pengadaan harus membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP), termasuk memuat informasi
yang disampaikan sesuai Pasal 25.3.
26. KERAHASIAN PROSES
26.1. Proses evaluasi dokumen penawaran bersifat rahasia dan dilaksanakan oleh panitia pengadaan secara
independen.
26.2. Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi, klarifikasi, konfirmasi dan usulan calon
pemenang lelang tidak boleh diberitahukan kepada peserta lelang atau orang lain yang tidak
berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan.
26.3. Setiap usulan peserta lelang untuk mencampuri proses evaluasi dokumen penawaran atau keputusan
pemenang akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan.
27. KLARIFIKASI DAN KONFIRMASI PENAWARAN
27.1. Untuk menunjang penelitian dan evaluasi dokumen penawaran, panitia pengadaan dapat melakukan klarifikasi.
Peserta lelang harus membedakan tanggapan atas klarifikasi. klarifikasi tidak boleh mengubah substansi dan
harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.
27.2. Terhadap hall-hall yang diperlukan, panitia pengadaan dapat melakukan konfirmasi kepada peserta lelang dan
instansi terkait.
28. PEMERIKSAAN PENAWARAN DAN PENAWARAN YANG MEMENUHI SYARAT
28.1. Sebelum dilakukan evaluasi yang lebih rinci terhadap semua dokumen penawaran, panitia pengadaan akan
meneliti apakah setiap penawaran :
a. Berasal dari peserta lelang yang diundang;
b.
c.
d.
Telah dibubuhi materai, tanggal, ditandatangani oleh yang berhak dan dicap;
Dilampiri jaminan penawaran; dan
Harga satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga tidak boleh dikoreksi;
2)
Apabila terdapat kesalahan hasil pengalian antara kuantitas dengan harga satuan dan
penjumlahan, maka dilakukan pembetulan dan yang mengikat adalah hasil koreksi;
3)
Mata pembayaran yang tidak diiberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga
satuan mata pembayaran yang lain, dan harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga
tetap dibiarkan kosong;
4)
Hasil koreksi aritmatik pada daftar kuantitas dan harga tersebut harus diberitahukan kepada
penawar dalam waktu secepatnya.
c. Apabila terdapat perbedaan antara harga satuan pada daftar kuantitas dan harga, dengan
harga satuan pada analisa harga satuan yang bersangkutan, maka yang mengikat adalah harga
satuan pada daftar kuantitas dan harga.
29.2. Bila penawar tidak dapat menerirna jumlah penawaran hasil koreksi aritmatik, maka penawarannya ditolak
dan jaminan penawarannya disita sesuai Pasal 17.8.b.
30. MATA UANG UNTUK EVALUASI PENAWARAN
30.1. Penawaran akan dievaluasi berdasarkan mata uang Rupiah sesuai Pasal 15.1.
31. EVALUASI PENAWARAN
31.1. Evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
Nomor : 257/KPTS/M/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi, mengenai Pedoman Evaluasi Penawaran Pelelangan Nasional Kegiatan Jasa
Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) untuk Kontrak Harga Satuan.
31.2. Panitia pengadaan hanya akan mengevaluasi penawaran yang memenuhi syarat sesuai dengan Pasal 28.
31.3. Metoda evaluasi penawaran dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam data lelang.
31.4. Evaluasi penawaran dilakukan terhadap sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran terendah setelah dilakukan
koreksi aritmatik.
Urutan evaluasi penawaran adalah :
a. Evaluasi administrasi
Evaluasi administrasi meliputi :
1) Surat penawaran;
2) Surat jaminan penawaran;
3) Daftar kuantitas dan harga;
4) Analisis harga satuan Kegiatan utama;
5) Surat kuasa (bila ada);
6) Dokumen lainnya yang ditentukan dalam dokumen lelang.
b. Evaluasi teknis
Evaluasi teknis meliputi :
1) Metoda pelaksanaan;
2) Jadwal waktu pelaksanaan;
3) Spesifikasi teknis;
4) Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan sesuai ketentuan
dokumen lelang;
5) Personil inti;
6) Syarat teknis lainnya yang ditentukan dalam dokumen lelang.
c.
31.5. Dampak yang diperkirakan dari ketentuan penyesuaian harga yang diterapkan selama masa
pelaksanaan, tidak diperhitungkan dalam evaluasi penawaran.
31.6. Dalam hal pelelangan dilakukan secara serentak untuk lebih dari satu paket Kegiatan, pengguna jasa
dapat memberikan ketentuan tentang pemberian rabat.
F.
PEMENANG LELANG
32. KRITERIA PEMENANG
32.1. Pengguna jasa akan menetapkan pemenang lelang dari peserta lelang yang harga penawarannya
terendah dan memenuhi syarat sesuai ketentuan dokumen lelang serta memenuhi syarat kualifikasi.
33. PENILAIAN KUALIFIKASI
33.1. Untuk pelelangan umum dengan pasca kualifikasi, terhadap 3 (tiga) penawaran terendah yang memenuhi
persyaratan dilakukan penilaian kualifikasi.
33.2. Penilaian kualifikasi dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
Nomor : 257/KPTSIW2004 tanggal 29 April 2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi, mengenai Pedoman Evaluasi Penawaran Pelelangan Nasional Kegiatan Jasa Pelaksanaan
Konstruksi (Pemborongan).
33.3. Terhadap penyedia jasa yang akan diusulkan sebagai pemenang dan pemenang cadangan
dilakukan pembuktian kualifikasi.
34. HAK PENGGUNA JASA UNTUK MENERIMA DAN MENOLAK PENAWARAN
34.1. Pengguna jasa mempunyai hak untuk menerima atau menolak salah satu atau semua
penawaran dan membatalkan proses lelang setiap saat sebelum penetapan pemenang lelang, tanpa
tuntutan dari peserta lelang yang bersangkutan dan tanpa kewajiban memberikan alasan apapun kepada
peserta lelang, apabila dipandang seluruh penawaran tidak menunjukkan adanya persaingan yang sehat,
terjadi pengaturan bersama (kolusi), dan tidak cukup tanggap terhadap dokumen lelang.
I
Apabila penyedia jasa tidak setuju terhadap usulan tersebut, penyedia jasa harus mengusulkan
nama orang sebagai mediator/konsiliator dalam dokumen penawaran.
b.
Apabila dalam SPPJ, pengguna jasa tidak menyetujui usulan mediator/konsiliator penyedia jasa,
maka mediator/konsiliator harus ditetapkan atas kesepakatan kedua belah pihak.
c.
Apabila mediator/konsiliator tidak ada atau tidak disepakati kedua belah pihak, maka
nama mediator/konsiliator dapat diminta dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
BAB II
DATA LELANG
Keterangan :
1. Data lelang ditetapkan oleh pengguna jasa yang memuat ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan jenis Kegiatan,
meliputi : penyusunan, penyampaian, pembukaan, evaluasi penawaran dan penunjukkan penyedia jasa.
2. Panitia pengadaan dapat menambahkan ketentuan lain.
3. Bila terjadi perbedaan antara instruksi kepada peserta lelang dengan data lelang, maka ketentuan dalam data lelang yang
berlaku.
4. Data lelang tidak menjadi bagian dari kontrak.
1.
LINGKUP KEGIATAN
1.1. Nama pengguna jasa : Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Katingan.
2.
1.2.
Program
1.3.
Kegiatan
1.4.
Pekerjaan
1.5.
Lokasi
: Kasongan
1.6.
) hari kalender
SUMBER DANA
2.1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) :
3.
1. Sumber Dana
2. Program
3. Kegiatan
4. No. Rekening
:
:
:
:
:
:
:
...................................................................
...................................................................
...................................................................
...................................................................
5.
6.
JAMINAN PENAWARAN
6.1 Jaminan Penawaran (Tender Bond) sebesar............ % (sekurang-kurangnya 2 % dan harga penawaran) dalam bentuk
jaminan Bank Umum (Bank Garansi) dalam hal ini tidak termasuk bank perkreditan rakyat. Jaminan Penawaran dapat pula
diterbitkan oleh Perusahaan Asuransi kerugian yang memiliki program surety bond sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Jaminan penawaran dapat berupa uang kontan/tunai senilai dengan besamya nilai jaminan
penawaran.
6.2 Masa berlakunya jaminan penawaran ditetapkan selama ...................(............................) hari kalender. Sekurangkurangnya bedaku selama 3 (tiga) bulan.
6.3 Penawar yang menarik did setelah memasukkan penawaran dikenakan Benda sebesar Jaminan Penawaran
6.4
6.5
6.6
6.7
6.8
7.
tersebut .
Jaminan Penawaran segera dikembalikan kepada para rekanan yang tidak berhasil mendapatkan pelulusan
pekelaan pada hari pelulusan pekerjaan.
Bagi penawar yang berhasil, Jaminan Penawaran dikembalikan sesudah surat perjanjian pemborong
ditandatangani dan diganti dengan Jaminan Pelaksanaan.
Jaminan Penawaran dapat pula berupa uang kontan dengan nilai yang sama dengan tersebut diatas dan disetor
langsung kepada Panitia Lelang.
Apabila penunjukan/pelelangan dibatalkan sesuai dengan ketentuan Pasal 12, maka Jaminan Penawaran
dikembalikan kepada semua penawar pada waktu diumumkan pembatalan pelelangan/penunjukan.
Jaminan Penawaran dinyatakan tidak syah apabila :
a. Tidak diterbitkan oleh bank umum atau perusahaan asuransi kerugian yang tidak memiliki progran surety
bond
b. Masa berlakunyan jaminan penawaran kurang dari jangka waktu yang ditetapkan dalam dokumen lelang
c. Nama penawar tidak sama dengan Hama yang tercantum di dalam surat jaminan penawaran
d. Nilai jaminan penawaran kurang dari yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang ini
e. Angka dan huruf yang tercantum di dalam suratjaminan penawaran tidak sama nilainya.
f. Instansi/Kegiatan yang menerima jaminan tidak sama dengan instansi yang melelangkan
g. Paket pekerjaan yang dijamin tidak sama dengan paket pekedaan yan dilelangkan.
h. Isi suratjaminan tidak mencakup hal-hal sesuai dengan petunjuk dalam dokumen lelang.
8.
Tempat
Hari Tanggal
Bulan
Tahun
Jam
9.
:.....................................................................................
:.....................................................................................
:.....................................................................................
:.....................................................................................
:.....................................................................................
:.....................................................................................
:.....................................................................................
:.....................................................................................
:.....................................................................................
11.1. Metoda evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem..................................... (gugur atau nilai).
12.1. Sanggahan peserta lelang sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor
257/KPTS/M/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi,
mengenai Pedoman Evaluasi Penawaran Pelelangan Nasional KegiatanJasa Pelaksanaan Konstruksi
(Pemborongan) untuk Kontrak Harga Satuan.
13. JAMINAN PELAKSANAAN
13.1. Nilai jaminan pelaksanaan sebesar..........% (................... persen) dari nilai kontrak.
14. JURU PENENGAH
14.1. Nama mediator / konsiliator yang diusulkan pengguna jasa adalah : ...................................
DAFTAR SIMAK
DOKUMEN LELANG YANG HARUS DIMASUKKAN
No.
Uraian
1.
Surat Penawaran
2.
Surat Kuasa
3.
Jaminan Penawaran
4.
5.
6.
Daftar Upah
7.
8.
9.
Ada
Tidak
BAB III
BENTUK SURAT PENAWARAN, LAMPIRAN,
SURAT PENUNJUKKAN DAN SURAT PERJANJIAN
A. BENTUK SURAT PENAWARAN
KOP PERUSAHAAN
Nomor
Lampiran
Perihal
:
:
: Penawaran Pekerjaan
200....
Kepada Yth.
Kepala Kantor / Satuan Kerja /
Pernimpin Kegiatan .............................................
...............................................................................
di
..............................................
SURAT PENAWARAN
sehubungan dengan undangan pelelangan nomor .......................... tanggal
setelah kami mempelajari dengan seksama
dokumen lelang termasuk berita acara penjelasan dan addendumnya, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk Kegiatan
............................................................................ sebesar Rp. .....................(.............................).
Dalam penawaran ini sudah termasuk pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan, biaya umum dan keuntungan, dan semua kewajiban
pajak untuk melaksanakan Kegiatan tersebut diatas.
Jangka waktu pelaksanaan Kegiatan selama
Perintah Mulai Kerja.
*)
**)
***)
B.
S U R AT P E R J A N J I A N K E M I T R A A N
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
MENIMBANG :
BAHWA,
Sehubungan dengan pelelangan Kegiatan ...............................................................
yang pembukaan penawarannya akan dilakukan di..................................................................
pada tanggal....................200......, maka
.................................................................................................................. (nama penyedia jasa 1)
dan
............................................................................................................... (nama penyedia jasa 2)
dan
............................................................................................................... (nama penyedia jasa 3)
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama dalam bentuk Kerja Sama
Operasi (KSO).
MENYETUJUI DAN MEMUTUSKAN :
BAHWA,
1. Secara bersama-sama :
a. Menunjuk .............................................................................. (nama penyedia jasa 1) sebagai perusahaan
utama (leading firm) untuk KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan alas nama KSO dan menandatangani
semua dokumen termasuk dokumen penawaran dan dokumet kontrak.
b. .................................................................................................. (nama penyedia jasa 1)
dan
................................................................................................... (nama penyedia jasa 2)
dan
.................................................................................................... (nama penyedia jasa
menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara bersama-sama atau
masing-masing alas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen kontrak.
2. Keikutsertaan modal (sharing) setup perusahaan dalam KSO adalah :
Penyedia jasa 1
%.......................................................................................................... persen )
Penyedia jasa 2
%.......................................................................................................... persen )
Penyedia jasa 3
%.......................................................................................................... persen )
3. Masing-masing penyedia jasa anggota KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing tersebut butir 2. dalam
hal pengeluaran, keuntungan dan kerugian dari KSO. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik
selama mass penawaran maupun sepanjang mass kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis tedebih
dahulu dari pengguna jasa dan persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota KSO. Terlepas
dari sharing yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap
semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda
terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, teleks, dan lain-lain.
4. Wewenang menandatangani,untuk dan alas nama KSO diberikan kepada
(nama wakil
penyedia jasa yang diberi kuasa) dalam kedudukannya sebagai direktur utama / direktur pelaksana
................................................. (nama penyedia jasa 1) berdasarkan persetujuan tertulis dari .....................................
(nama penyedia jasa 2) dan ................................................... (nama penyedia jasa 3) sehubungan dengan substansi dan
semua ketentuan dalam semua dokumen yang akan ditandatangani.
5. Perjanjian ini akan berlaku sejak tanggal ditandatangani.
6. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak belaku lagi bila pelelangan tidak dimenangkan
oleh perusahaan KSO.
bermaterai
cukup
yang
masing-masing
DENGAN KESAKSIAN INI semua anggota KSO membubuhkan tanda tangan dan cap perusahaan di ................ pada hari
............ tanggal ........ bulan ....... tahun .......
Penyedia Jasa 1,
Penyedia Jasa 2,
(.......................)
Penyedia Jasa 3,
(........................)
(............................)
(materai, tanda tangan dan cap tiap wakil yang diberi kuasa)
D i s a h k a n o l e h N O TA R I S
)
(tanda tangan dan cap)
Pemberi Kuasa
Materai
Rp.
6,000,- bertanggal,
tanda tangan cap
perusahaan
D.
Nomor
Lampiran
:
:
Kepada Yth.
(nama Penyedia Jasa) di
(alamat penyedia jasa)
Perihal
: Penunjukkan Penyedia Jasa untuk Pelaksanaan Kegiatan .................................................
Dengan ini diberitahukan bahwa penawaran Saudara nomor .................................................... tanggal........................200.... perihal
............................................................................... untuk pelaksanaan Kegiatan................................................................(nama
Kegiatan) dengan nilai penawaran terkoreksi sebesar Rp. ...................(....................................) kami nyatakan diterima /
disetujui.
Kami setuju bahwa...........................(nama mediatorlkonsiliator yang diusulkan) ditunjuk sebagai mediator/konsiliator.
Kami tidak setuju bahwa........................(nama mediator/konsiliator yang diusulkan) ditunjuk sebagai mediator/konsiliator,
dengan ini kami minta........................(nama mediator/konsiliator) untuk menjadi mediator/konsiliator sesuai dengan Pasal 38.1. Instruksi
Kepada Peserta Lelang.
Dengan ini Saudara diminta untuk melaksanakan Kegiatan sesuai dengan ketentuan kontrak :
Nama pengguna jasa
: ..........................................................................
Jabatan
: ..........................................................................
Kantor/satuan kerja/kegiatan
: ..........................................................................
Tanda tangan
: ..........................................................................
BAB IV
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
A.
KETENTUAN UMUM
1. DEFINISI
1.1. Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti
yang dimaksudkan atau didefinisikan disini.
a.
Jasa Pemborongan adalah layanan pelaksanaan Kegiatan konstruksi yang perencanaan teknis dan
spesifikasinya ditetapkan pengguna jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna jasa
atau pengawas konstruksi yang ditugasi;
b.
Pengguna Jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/ sebagai pemilik Kegiatan yang bertanggung jawab alas
pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan kerja tertentu. Nama, jabatan, dan alamat pengguna jasa
tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak;
c.
Kepala kantor/satuan kerja adalah pejabat struktural Dinas / Badan / Unit Satua Kerja yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa yang dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah ( APED );
d.
Pemimpin Kegiatan adalah pejabat yang diangkat oleh Gubemur /pejabat yang diberi kuasa, yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa yang dibiayai dan dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD )
e.
Penyedia jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa;
f.
Sub penyedia jasa adalah penyedia jasa yang mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia jasa penaggung
jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian Kegiatansetelah disetujui oleh direksi Kegiatan.
g.
Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh pengguna jasa untuk melaksanakan pemilihan
penyedia jasa;
h.
Kontrak adalah perikatan hukum antara pengguna jasa dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan
jasa;
i.
Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan jasa pelaksanaan konstruksi atas penyelesaian seluruh
Kegiatandalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan untuk setiap satuan/unsur Kegiatan dengan
spesifikasi teknis tertentu, yang kuantitas Kegiatannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas kuantitas Kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh penyedia jasa;
j.
Dokumen kontrak adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
pengguna jasa dan penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan Kegiatan yang terdiri dari
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
Surat perjanjian;
Surat penunjukkan penyedia jasa;
Surat penawaran;
Addendum dokumen lelang (bila ada);
Syarat-syarat khusus kontrak;
Syarat-syarat Umum kontrak;
Spesifikasi teknis;
Gambar-gambar;
Daftar kuantitas dan harga;
Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran kontrak;
k.
Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam surat penunjukkan penyedia jasa yang
selanjutnya disesuaikan menurut ketentuan kontrak;
l.
m. Direksi Kegiatanadalah pejabat atau orang yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk
mengelola administrasi kontrak dan mengendalikan Kegiatan. Pada umumnya direksi Kegiatan dijabat
oleh pengguna jasa, namun dapat dijabat oleh orang lain yang yang ditunjuk oleh pengguna jasa;
n.
Direksi teknis adalah tim yang ditunjuk oleh direksi Kegiatan yang bertugas untuk mengawasi Kegiatan;
o.
Daftar kuantitas dan harga adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran;
p.
Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot
kumulatifnya minimal 80% (delapan pulun persen) dari seluruh nilai Kegiatan, dihitung mulai dari mata
pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan dalam dokumen lelang;
q.
Kegiatan hadan adalah Kegiatanyang pembayarannya berdasarkan penggunaan tenaga kerja, bahan dan
peralatan;
r.
Kegiatan sementara adalah Kegiatan penunjang yang diperlukan untuk pelaksanaan Kegiatan permanent
s.
Perintah perubahan adalah perintah yang diberikan oleh direksi Kegiatankepada penyedia jasa untuk
melakukan perubahan Kegiatan;
t.
Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia jasa yang dinyatakan padd Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh pengguna jasa;
u.
Tanggal penyelesaian Kegiatan adalah tanggal penyerahan pertama Kegiatan, dinyatakan dalam berita acara
penyerahan pertama Kegiatan yang diterbitkan oleh pengguna jasa;
v.
Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak,
dihitung sejak tanggal penyerahan pertama Kegiatan sampai dengan tanggal penyerahan akhir Kegiatan;
w.
Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa untuk
menyelesaikan perselisihan pada kesempatan pertama;
x.
Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa untuk
menyelesaikan perselisihan pada kesempatan kedua;
y.
Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan pengguna jasa dan penyedia jasa, atau ditunjuk
oleh pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sangketa
tertentu yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase;
z.
Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia
jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi, balk secara keseluruhan maupun sebagain
dan/atau tidak tesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat,
keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum;
2. PENERAPAN
2.1. Ketentuan-ketentuan pada syarat-syarat umum kontrak harus diterapkan secara luas tanpa melanggara ketentuan yang
ada dalam dokumen kontrak keseluruhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.2. Dokumen kontrak harus diinterprestasikan dalam urutan kekuatan hukum sebagai berikut :
a.
Surat perjanjian;
b.
c.
Surat penawaran;
d.
e.
f.
g.
Spesifikasi teknis;
h.
Gambar-gambar;
i.
j.
3. ASAL JASA
3.1. Jasa Pemborongan untuk Kegiatan ini adalah merupakan layanan jasa dari penyedia jasa nasional yang berdomisili di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.2. Bagi penyedia jasa asing harus mempunyai kantor perwakilan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.
di luar kepeduan dari Kegiatanyang tersebut dalam kontrak, kecuali Iebih dahulu mendapat ijin tertulis dari pengguna
jasa.
5. HAK PATEN, HAK CIPTA DAN MEREK
5.1. Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak cipta dan merek dalam pelaksanaan Kegiatan, maka menjadi
tanggung jawab penyedia jasa sepenuhnya dan pengguna jasa dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak
ketiga alas pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek.
6.
JAMINAN
6.1. Penyedia jasa wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada pengguna jasa selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kerja setelah diterbitkannya surat penunjukkan penyedia jasa, sebelum dilakukan penandatanganan
kontrak. Besarnya jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatangan kontrak sampai dengan 14
(empat belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir Kegiatan.
6.2.
Pengguna jasa wajib membayar uang muka kepada penyedia jasa sejumlah tertentu sesuai ketentuan dalam syaratsyarat khusus kontrak, setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan uang muka yang bernilai seku rang-kurangnya
sama dengan jumlah uang muka.
Masa berlakunya jaminan uang muka sekurang-kurangnya sejak tanggal permohonan pembayaran uang muka
sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan pertama Kegiatan.
6.3.
Penyedia jasa dapat menyerahkan jaminan pemeliharaan kepada pengguna jasa setelah Kegiatan dinyatakan selesai
100% (seratus persen) dan pengguna jasa wajib mengembalikan uang retensi (retention money). Besarnya jaminan
pemeliharaan sesuai ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
Masa berlakunya jaminan pemerliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penyerahan pertama Kegiatan sampai
dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal penyerahan akhir Kegiatan.
6.4.
Jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka dan jaminan pemeliharaan diserahkan dalam bentuk jaminan bank atau
surety bond kepada pengguna jasa. Bentuk jaminan menggunakan bentuk yang tercantum dalam dokumen lelang.
7. ASURANSI
7.1. Penyedia jasa harus menyediakan atas nama pengguna jasa dan penyedia jasa, asuransi yang
mencakup dari saat mulai pelaksanaan Kegiatan sampai dengan akhir masa pemeliharaan, yaitu :
a.
Semua barang dan peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan, pelaksanaan Kegiatan, serta
personil untuk pelaksanaan Kegiatan atas segala resiko yaitu kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan,
serta resiko lain yang tidak dapat diduga;
b.
c.
7.2.
8. KESELAMATAN KERJA
8.1. Penyedia jasa bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat
khusus kontrak.
9. PEMBAYARAN
9.1. Cara pembayaran
a.
Uang muka
1) Uang muka dibayar untuk membiayai penyediaan fasilitas lapangan dan mobilisasi peralatan, personil, dan
bahan. Besaran uang muka ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dan dibayar setelah penyedia
jasa menyerahkan jaminan uang muka sekurang-kurangnya sama dengan besamya uang muka;
2) Penyedia jasa harus mengajukan permohonan permbayaran uang muka secara tertulis kepada pengguna
jasa disertai dengan rencana penggunaan uang muka;
3) Pengguna jasa harus mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan tersebut pada butir
2)., paling lambat 7 (tujuh) hari setelah jaminan uang muka diterima;
4) Jaminan uang muka harus diterbitkan oleh bank umum atau perusahaan asuransi kerugian (surety bond)
yang harus direasuransikan sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan;
5) Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi Kegiatandan paling lambat harus lunas pada saat Kegiatanmencapai 100%
(seratus persen);
6) Untuk kontrak tahun jamak (roulty years) nilai jaminan uang muka secara bertahap dapat dikurangi sesuai
dengan pencapaian prestasi Kegiatan.
b.
Prestasi Kegiatan
1) Pembayaran prestasi hasil Kegiatan yang disepakati dilakukan oleh pengguna jasa, apabila penyedia jasa
telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil Kegiatan;
2) Pembayaran prestasi hasil Kegiatan hanya dapat dilakukan senilai Kegiatanyang telah terpasang,
tidak termasuk bahan-bahan, alat-alat yang ada di lapangan;
3) Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran;
4) Sistem pembayaran prestasi Kegiatan sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak;
5) Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. Pengguna jasa dapat meminta penyedia jasa untuk menyampaikan perhitunga prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan dan besarnya
tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar sesuai ketentuan dalam syaratsyarat khusus kontrak;
6) Setiap pembayaran harus dipotong jaminan pemeliharaan, angsuran uang muka, Benda (bila ada), dan
pajak;
7) Untuk kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan pembayaran kepada pengguna jasa harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh subkontraktor sesuai dengan kemajuan Kegiatan;
8) Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah Kegiatan selesai 100% (seratus persen) dan berita acara
penyerahan pertama Kegiatanditerbitkan.
c.
Penyesuaian harga
1) Hasil perhitungan penyesuaian harga sesuai Pasal 47. dituangkan dalam amandemen kontrak yang dibuat
secara berkala selambat lambatnya setiap 6 (enam) bulan;
2) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh pengguna jasa, apabila penyedia jasa telah mengajukan
tagihan disertai perhitungan dan data-data;
3) Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran.
d.
9.2.
3) Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran.
Pengguna jasa harus sudah membayar kepada penyedia jasa selambat-lambatnya dalam kurun waktu 14
(empat betas) hari sejak penyedia jasa telah mengajukan tagihan yang telah disetujui oleh direksi teknis dan
direksi Kegiatan.
a.
Organisasi kerja;
b.
c.
d.
e.
f.
Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja;
g.
a.
Informasi pengadaan;
18.2. Apabila suatu program kerja telah dimutakhirkan, maka penyedia jasa wajib memperbaiki perkiraan arus uang dan
diserahkan kepada direksi Kegiatan.
19. PEMERIKSAAN BERSAMA
19.1 Pada tahap awal pelaksanaan kontrak, setelah penerbitan SPMK, direksi teknis bersama-sama dengan panitia
peneliti pelaksanaan kontrak dan penyedia jasa melaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna menetapkan
kuantitas awal.
19.2. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk amandemen kontrak.
19.3. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh direksi
teknis dan penyedia jasa selama periode pelaksanaan kontrak untuk menetapkan kuantitas Kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil Kegiatan.
20. PERUBAHAN KEGIATAN-KEGIATAN
20.1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan spesifikasi
teknis dan gambar yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka pengguna jasa bersama penyedia jasa dapat
melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara lain :
a.
b.
c. Mengubah spesifikasi teknis dan gambar Kegiatan sesuai Began kebutuhan lapangan.
20.2. Kegiatan tambah tidak boleh melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai harga yang tercantum dalam kontrak
awal.
20.3. Perintah perubahan Kegiatan dibuat oleh pengguna jasa secara tertulis kepada penyedia jasa,
ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum
dalam kontrak.
20.4. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan amandemen kontrak.
21. PEMBAYARAN UNTUK PERUBAHAN
21.1. Apabila diminta oleh pengguna jasa, penyedia jasa wajib mengajukan usulan biaya untuk melaksanakan perintah
perubahan.
21.2. Direksi teknis wajib menilai usulan biaya tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari.
21.3. Apabila Kegiatan dalam perintah perubahan harga satuannya terdapat dalam daftar kuantitas dan harga,
dan apabila menurut pendapat direksi pekedan bahwa kuantitas Kegiatantidak melebihi batas sesuai ketentuan
Pasal 22.2. atau waktu pelaksanaan tidak mengakibatkan perubahan harga, maka harga satuan yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harga digunakan sebagai dasar untuk menghitung biaya perubahan.
21.4. Apabila harga satuan berubah atau Kegiatan dalam perintah perubahan tidak ada harga satuannya claiam
daftat kuantitas dan harga , jika dinilai wajar, maka usulan biaya dari penyedia jasa merupakan harga satuan bdhj
untuk perubahan Kegiatan yang bersangkutan.
21.5. Apabila usulan biaya dari penyedia jasa dinilai tidak wajar, maka pengguna jasa mengeluarkan perintah perubahan
dengan mengubah harga kontrak berdasarkan harga perkiraan pengguna jasa.
21.6. Apabila Perintah perubahan sedemikian mendesak sehingga pembuatan usulan biaya serta
negosiasinya akan menunda Kegiatan, maka perintah perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh penyedia, jasa
dan diberlakukan sebagai peristiwa kompensasi sesuai Pasal 57.1.
21.7. Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat
dilihat melalui peringatan dini.
22. PERUBAHAN KUANTITAS DAN HARGA
22.1. Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga digunakan untuk membayar prestasi Kegiatan.
22.2. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah lebih dari 10% (sepuluh
persen) dari kuantitas awal, maka harga satuan perubahan mata pembayaran utama tersebut
disesuaikan dengan negosiasi.
22.3. Apabila diperukan mata pembayaran baru, maka penyedia jasa harus menyerahkan analisa harga satuannya kepada
pengguna jasa. Penentuan harga satuan mata pembayaran baru dilakukan dengan negosiasi berdasarkan analisa harga
satuan tersebut dan harga satuan dasar penawaran.
a.
Perubahan Kegiatan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga
mengubah lingkup Kegiatan dalam kontrak;
Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan Kegiatan dan perubahan pelaksanaan Kegiatan.
Amandemen bisa dibuat apabila disetujui oleh para pihak yang membuat kontrak tersebut.
23.2. Prosedur arnandemen kontrak dilakukan sebagai berikut:
a.
Pengguna jasa memberikan perintah tertulis kepada penyedia jasa untuk melaksanakan perubahan kontrak,
atau penyedia jasa mengusulkan perubahan kontrak;
b.
Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dan pengguna jasa dan mengusulkan
perubahan harga (bila ada) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari;
c.
Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat berita acara hasil negosiasi;
d.
a. Resiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan harta benda (diluar Kegiatan, peralatan, instalasi dan
bahan untuk pelaksanaan Kegiatan) yang disebabkan oleh :
a) Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan Kegiatan yang tidak dapat
dihindari sebagai akibat Kegiatantersebut; atau
1) Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan Kegiatan yang tidak
dapat dihindari sebagai akibat Kegiatan tersebut; atau
2) Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggung jawab, gangguan terhadap hak yang legal
oleh pengguna jasa atau orang yang dipekerjakannya, kecuali disebabkan oleh penyedia jasa.
b. Resiko kerusakan terhadap Kegiatan, peralatan, instalasi, dan bahan yang disebabkan karena desain atau
disebabkan oleh kesalahan pengguna jasa, keadaan kahar dan pencemaran/terkontaminasi limbah radio
aktif/nuklir.
c. Resiko yang terkait dengan kerugian atau kerusakan dari Kegiatan, peralatan, instalasi dan bahan sejak seat
Kegiatan selesai sampai berakhirnya masa pemeliharaan, kecuali apabila :
1.
2.
25.3.
Apabila direksi teknis memerintahkan penyedia jasa untuk melaksanakan pengujian dan temyata pengujian
memperlihatkan adanya cacat mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab penyedia jasa.
Apabila tidak ditemukan cacat mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab pengguna jasa.
27.3.
Setiap kali pemberitahuan cacat mutu, penyedia jasa harus segera memperbaiki dalam waktu sesuai yang tercantum
dalam surat pemberitahuan direksi teknis.
27.4.
Direksi Kegiatan dapat meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu bila penyedia jasa tidak
melaksanakannya dalam waktu mesa perbaikan cacat mutu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan
direksi teknis dengan biaya dibebankan kepada penyedia jasa.
27.5.
Carat mutu harus diperbaiki sebelum penyerahan pertama Kegiatan dan selama masa pemeliharaan. Penyerahan
pertama Kegiatan dan masa pemeliharaan dapat diperpanjang sampai cacat mutu selesai diperbaiki.
28.2.
Pengguna jasa harus menerbitkan SPMK selambat- lambatnya 14 (empat batas) hari sejak tanggal
penandatanganan kontrak.
28.3.
Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK,
yaitu antara lain mendatangkan peralatan berat, kendaraan, alat laboratorium, menyiapkan fasilitas kantor, rumah,
gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan mendatangkan personil. Mobilisasi peralatan dan personil dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
Kegiatan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah melaksanakan Kegiatan selesai 100% (seratus persen)
sesuai ketentuan kontrak dan telah dinyatakan dalam berita acara penyerahan pertama Kegiatan yang diterbitkan
oleh direksi Kegiatan.
Apabila penyedia jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan Kegiatan sesuai jadual karena keadaan di luar
pengendaliannya dan penyedia jasa telah melaporkan kejadian tersebut kepada pengguna jasa, maka pengguna
jasa melakukan penjadualan kembali pelaksanaan tugas penyedia jasa dengan amandemen kontrak.
28.4.
28.5.
dalam periode waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan
langsung.
4) Apabila penyedia jasa gagal pada uji coba kedua, maka harus diselenggarakan SCM tingkat atasan yang
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia jasa dalam periode
waktu tertentu (uji coba, ketiga) yang dituangkan dalam berita acara SCM tingkat atasan.
5) Pada setiap uji coba yang gagal, pengguna jasa harus menerbitkan surat peringatan kepada penyedia jasa
atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan.
6) Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka pengguna jasa dapat menyelesaikan Kegiatan melalui
kesepakatan tiga pihak atau memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
b. Kesepakatan tiga pihak
1) Penyedia jasa masih bertanggung jawab atas seluruh Kegiatan sesuai ketentuan kontrak.
2) Pengguna jasa menetapkan pihak ketiga sebagai penyedia jasa yang akan menyelesaikan sisa Kegiatan
atau atas usulan penyedia jasa.
3) Pihak ketiga melaksanakan Kegiatan dengan menggunakan harga satuan kontrak. Dalam hal pihak ketiga
mengusulkan harga satuan yang-lebih tinggi dari harga satuan kontrak, maka selisih harga menjadi
tanggungjawab penyedia jasa.
4) Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung.
5) Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi dasar pembuatan amandemen kontrak.
34. PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN
34.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh pengguna jasa atas pertimbangan yang layak dan wajar,
yaitu untuk
a. Kegiatan tambah;
b. Perubahan desain;
c. Ketedambatan yang disebabkan oleh pengguna jasa;
d. Masalah yang timbul di luar kendali penyedia jasa;
e. Keadaan kahar.
34.2.
Penyedia jasa mengusulkan secara tertulis perpanjangan waktu pelaksanaan dilengkapi alasan dan data kepada
pengguna jasa. Pengguna jasa menugaskan panitia peneliti pelaksanaan kontrak dan direksi teknis untuk meneliti
dan mengevaluasi usulan tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi dituangkan dalam berita acara dilengkapi dengan
rekomendasi dapat atau tidaknya dibed perpanjangan waktu.
34.3.
Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi perpanjangan waktu pelaksanaan dan rekormendasi, maka
pengguna jasa dapat menyetujui/tidak menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan.
34.4.
Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui, maka harus dituangkan di dalam amandemen kontrak.
34.5.
Perhitungan penyesuaian harga sesuai dengan Pasal 47.1. didasarkan atas amandemen kontrak Pasal 23.1.
35. KERJA SARA ANTARA PENYEDIA JASA DAN SUB PENYEDIA JASA
35.1.
Penyedia jasa golongan non usaha kecil wajib bekedasarna dengan penyedia jasa golongan usaha kecil termasuk
koperasi kecil, yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian Kegiatan yang bukan Kegiatan utama.
35.2.
Bagian Kegiatan yang disubkontrakkan harus disetujui oleh pengguna jasa dan tetap menjadi tanggungjawab
penyedia jasa.
35.3.
Pengguna jasa mempunyai hak intervensi atas pelaksanaan sub kontrak meliputi pelaksanaan Kegiatan dan
pembayaran.
Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, maka Kegiatan tersebut harus
dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak
lain.
36.2.
Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa bukan usaha kecil/koperasi kecil, maka :
a.
Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, dengan
mensubkontrakkan sebagian Kegiatan;
36.3.
b.
c.
Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian Kegiatan, dilarang mensubkontrakkan seluruh Kegiatan;
d.
Apabila ketentuan tersebut di alas dilanggar, maka kontrak akan batal dan penyedia jasa
dimasukkan dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun.
Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan Kegiatan;
Penyedia jasa bukan usaha kedl yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang
diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil clikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat
khusus kontrak.
Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban
yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
37.2.
37.3.
Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian
para pihak.
37.4.
Ketedambatan pelaksanaan Kegiatan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar tidak dapat
dikenai sanksi.
37.5.
Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang menanggung kerugian akibat
terjadinya keadaan kahar, ditentukan berclasar kesepakatan dari para pihak.
37.6.
Bila terjadi keadaan kahar, maka penyedia jasa memberitahukan kepada pengguna jasa selambat -lambatnya
dalam waktu 14 (empat belas) had setelah terjadinya keadaan kahar.
37.7.
Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin penyedia jasa memberitahukan kepada
pengguna jasa bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan, dengan ketentuan:
a.
Jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan dalam kontrak tetap mengikat. Apabila harus
diperpanjang, maka waktu perpanjangan sama dengan waktu selama tidak dapat melaksanakan Kegiatan
dkibat keadaan kahar;
b.
Selama tidak dapat melaksanakan Kegiatan akibat keadaan kahar, penyedia jasa berhak
menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar
sesuai yang telah dikeluarkan selama jangka waktu tersebut untuk melaksanakan tindakan yang
disepakati;
c.
Bila sebagai akibat dari keadaan kahar penyedia jasa tidak dapat melaksanakan sebagian besar Kegiatan
selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari, maka salah satu pihak dapat memutus kontrak dengan
pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya dan setelah itu penyedia ja$a berhak alas sejumlah
uang yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan pemutusan kontrak Pasal,41.8.
Penyedia jasa wajib menyampaikan peringatan dini kepada direksi Kegiatan melalui direksi teknik selambatlambatnya 14 (empat belas) hari sejak teladinya peristiwa-peristiwa tertentu atau keadaankeadaan yang dapat
berakibat buruk terhadap Kegiatan, kenaikan harga kontrak atau ketedambatan tanggal penyelesaian Kegiatan.
Direksi Kegiatanmelalui direksi teknik dapat meminta penyedia jasa untuk membuat perkiraan akibat yang
akan timbul terhadap Kegiatan, harga kontrak dan tanggal penyelesaian Kegiatan. Perkiraan tersebut wajib
diserahkan penyedia jasa sesegera mungkin.
38.2.
Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan direksi Kegiatan melalui direksi teknik dalam menyusun dan membahas
upaya-upaya untuk menghindari atau mengurangi akibat dari kejadian atau keadaan tersebut.
38.3.
Penyedia jasa tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya yang sesungguhnya dapat
dihindari melalui peringatan dini.
Direksi Kegiatan, direksi teknik dan penyedia jasa dapat meminta dilakukan rapat pelaksanaan yang dihadiri
semua pihak, untuk membahas pelaksanaan Kegiatandan memecahkan masalah yang timbul sehubungan dengan
peringatan dini Pasal 38.1.
39.2.
Para pihak bertindak berdasarkan asas sating percaya yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang
terdapat dalam kontrak.
40.2.
Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing
pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
41.2.
Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-hal diluar kekuasaan (keadaan kahar) kedua belch pihak
sehingga para pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban yang ditentukan di dalam kontrak. Dalam hat
kontrak dihentikan, maka pengguna jasa wajib membayar kepada penyedia jasa sesuai dengan kemajuan
pelaksanaan Kegiatan yang telah dicapai.
41.3.
Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa ciders janji atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung
jawabnya sebagaimana diatur di dalam kontrak. Kepada penyedia jasa dikenakan sanksi sesuai Pasal 41.5.
41.4.
Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak korupsi
balk dalam proses pelelangan maupun pelaksanaan Kegiatan, dalam hal ini :
a.
b. Pengguna jasa dikenakan sanksi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang
Peraturan Disipilin Pegawai Negeri Sipil atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang beriaku.
41.5.
a. Penyedia jasa tidak mulai melaksanakan Kegiatan berdasarkan kontrak pada tanggal mulai kerja sesuai dengan
Pasal 15.2.;
b. Penyedia jasa gagal pada uji coba ketiga dalam melaksanakan SCM sesuai pasal atau Pasal 33.2.a.6).
c. Penyedia jasa tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan, sebagaimana dirind dalam Surat
d.
e.
f.
g.
h. Terjadi keadaan kahar dan penyedia jasa tidak dapat melaksanakan Kegiatan sesuai dengan Pasal 37.7.c.
Terhadap pemutusan kontrak yang timbul karena terjadinya salah satu kejadian sebagaimana dirinci dalam huruf
a. sampai h. diatas, Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan. Atas pemutusan kontrak
yang timbul karena salah satu kejadian yang diuraikan dalam huruf a. sampai g. penyedia jasa dimasukkan dalam
daftar hitam selama 2 (dua) tahun.
41.6.
a.
b.
41.7.
a.
b.
c.
41.8.
Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia jasa ticlak dapat melaksanakan Kegiatan sesuai dengan Pasai
37.7.c.;
Pengguna jasa gaga) mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.
Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 41.5., pengguna jasa tetap membayar hasil Kegiatan
sampai dengan batas tanggal pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan Pasal 41.6., selain
pembayaran tersebut di atas pengguna jasa harus membayar pengeluaran langsung yang dikeluarkan oleh penyedia
jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak.
41.9.
Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia jasa tidak bertanggung jawab lagi atas
pelaksanaan kontrak.
42. PEMANFAATAN MILIK PENYEDIA JASA
42.1. Semua bahan, peralatan, instalasi, Kegiatan sementara, dan fasilitas milik penyedia jasa, dapat dimanfaatkan oleh
pengguna jasa bila terjadi pemutusan kontrak oleh pengguna jasa.
43. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
43.1. Penyelesaian perselisihan dapat melalui
a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi atau arbitrase di Indonesia;
b. Pengadilan.
43.2. Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus kontrak.
43.3. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belch pihak sesuai keputusan akhir.
44. BAHASA DAN HUKUM
44.1. Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia Berta tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
45. PERPAJAKAN
45.1. Penyedia jasa harus mengetahui, memahami dan patch terhadap semua peraturan perundang undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan dalam penawaran.
45.2. Perubahan peraturan perundang-undangan tentang pajak yang terjadi setelah pembukaan penawaran
harus dilakukan penyesuaian.
46. KORESPONDENSI
46.1. Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat secara tertulis. 46.2. Korespondensi dapat dikirim langsung,
atau melalui pos, telex , kawat. 46.3. Alamat pars pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak. 46.4.
Korespondensi harus menggunakan bahasa Indonesia.
47. PENYESUAIAN HARGA
47.1. Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak.
Penyesuaian harga cliberlakukan terhadap kontrak jangka panjang lebih dari 12 (dua betas) bulan.
51.1. Penyedia jasa wajib mengajukan kepada direksi Kegiatan perhitungan terinci mengenai jumlah yang harus
dibayarkan kepadanya sesuai ketentuan kontrak sebelum penyerahan pertama Kegiatan. Pengguna jasa
harus mengajukan surat permintaan pembayaran untuk pembayaran akhir paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
perhitungan pembayaran akhir disetujui oleh direksi teknis.
a.
b.
c.
d.
e.
Penyedia jasa belum bisa masuk ke lokasi Kegiatan, karena pengguna jasa tidak menyerahkan
seluruh/sebagian lapangan kepada penyedia jasa;
Pengguna jasa tidak membedkan gambar, spesifikasi, atau instruksi sesuai jadual yang telah ditetapkan;
Pengguna jasa memodifikasi atau mengubah jadual yang dapat mempengaruhi pelaksanaan Kegiatan;
Pengguna jasa tedambat melakukan pembayaran;
Pengguna jasa menginstruksikan untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Dampak yang menimpa/membebani penyedia jasa diakibatkan oleh kejadian-kejadian yang menjadi
resiko pengguna jasa.
Pengguna jasa menunda berita acara penyerahan pertama Kegiatan dan/atau berita acara
penyerahan akhir Kegiatan.
Pengguna jasa memerintahkan penundaan Kegiatan.
Kompensasi lain sesuai dengan yang tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak.
57.2. Penyedia jasa dapat meminta kompensasi biaya dan/atau waktu pelaksanaan.
58. PENANGGUHAN PEMBAYARAN
58.1. Apabila penyedia jasa tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan dalam kontrak, maka dikenakan sanksi
penangguhan pembayaran setelah pengguna jasa membedtahukan penangguhan pembayaran tersebut secara
tertulis.
58.2. Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian keterlambatan disertai alasan-alasan yang jelas dan
keharusan penyedia jasa untuk memperbaiki dan menyelesaikan Kegiatan dalam jangka waktu sesuai yang
tercantum dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran.
59. HARI KERJA
59.1. Semua pekerja dibayar selama had kerja dan datanya disimpan oleh penyedia jasa. Daftar pembayaran
ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat diperiksa oleh pengguna jasa.
59.2. Penyedia jasa harus membayar upah had kerja kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.
59.3. Jam kerja dan waktu cuti untuk karyawan harus dilampirkan.
59.4. Penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi teknis sebelum bekerja di luar jam kerja.
60. PENGAMBILALIHAN
60.1. Pengguna jasa akan mengambil alih lokasi dan hasil Kegiatan dalam jangka waktu 7 (tujuh) had setelah diterbitkan
berita acara serah tenma akhir Kegiatan.
61. PEDOMAN PENGOPIERASIAN DAN PEMELIHARAAN
61.1. Penyedia jasa wajib memberikan pedoman kepada pengguna jasa tentang pengoperasian dan
pemeliharaan.
61.2. Apabila penyedia jasa tidak melakukan Pasal 61.1., maka pengguna jasa dapat memperhitungkan
pembayaran kepada penyedia jasa sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat khusus kontrak.
62. PENYESUAIAN BIAYA
62.1. Harga kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian biaya.
62.2. Penyesuaian biaya hares mengikut peraturanyangberiaku,termcisuk mats uang yang dipakaiuntuk
penyesuaian biaya sesuai dengan kesepakatan pars pihak.
63. PENUNDAAN ATAS PERINTAH PENGGUNA JASA
63.1. Pengguna jasa dapat memerintahkan penyedia jasa untuk menunda dimulaihya pelaksanaan Kegiatan atau
memperlambat kemajuan suatu kegiatan Kegiatan.
63.2. Jika perintah perubahan sedemikian mendesak sehingga pembuatan usulan biaya Berta
pembahasannya akan menunda Kegiatan, maka pedntah perubahan tersebut harus dilaksanakan oleh penyedia
jasa dan perintah perubahan diberlakukan sebagai peristiwa kompensasi.
64. INSTRUKSI
64.1. Penyedia jasa wajib melaksanakan semua instruksi direksi Kegiatan yang berkaitan dengan kontrak. 64.2. Semua
BAB V
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
Bab ini memuat ketentuan khusus yang dibutuhkan oleh paket Kegiatan.
Syarat-syarat khusus kontrak adalah ketentuan-ketentuan yang merupakan perubahan, penambahan dan/atau penjelasan dari
ketentuan-ketentuan yang ada pads syarat-syarat umum kontrak.
Apabila terjadi perbedaan antara syarat-syarat umum kontrak dengan syarat-syarat khusus kontrak, maka yang berlaku
adalah syarat-syarat khusus kontrak.
Paniba pengadaan dalam menyusun syarat-syarat khusus kontrak mengikuti petunjuk di bawah ini.
KETENTUAN UMUM
1.
DEFINISI
1.1. a. Pengguna jasa adalah:
Nama
:.....................................................................
Jabatan
: Kepala Kantor/Satuan Keda/Pemimpin Kegiatan..............................................
Alamat
:.....................................................................
b.
c.
2.
JAMINAN
2.1.
Besarnya jaminan pelaksanaan adalah %(
persen) dan nilai kontrak
2.2.
Besamya uang maka adalah % (
persen) dan nilai kontrak.
2.3.
Besamya jaminan pemeliharaan adalah %(
persen) dan nilai kontrak.
3.
ASURANSI
3.1 Bilamana terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan pelaksanaan Kegiatan ini, pemborong/kontraktor harus segera
mengambil tindakan kepada DIREKSI
3.2 Pemborong/Kontraktor wajib menghindari segala bahaya yang dapat timbal atas pekerja dalam
melaksanakan pekelaan. Apabila terjadi kecelakaan maka pemborong bertanggung jawab atas segala akibatnya.
3.3 Pemborong/Kontraktor harus memperhatkan/mentaab peraturan-peraturan tentang perawatan korban dan
keluarganya yang terkena kecelakaan tersebut
3.4 Pernborong/Kontraktor wajib menyediakan obat-obatan ditempat pekerjaan guns Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan, yang tersusun menurut persyaratan Palang Merah Indonesia dan seliap habis digunakan harus
dilengkapi lagi dengan yang bare.
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
Pemborong /rekanan harus mentaati hubungan antara tenaga ker a dengan PIHAK KEDUA secara khusus tunduk
kepada peraturan-peraturan Perubahan yang bedaku.
3.10 Pemborong/rekanan wajib membayar luran Asuransi Tenaga Ke6a (ASTEK) sesuai Peraturan Pemerintah No. 33 tahun
1977 Berta SKB 2 (dual menteri No. 07.Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 yang besarnya sebagai berikut :
- 0.02% untuk Kegiatan di atas Rp. 500.000.000,00
- 0,35% untuk Kegiatan sedang Rp.100.000.000,00 std 500 juta 0,50% untuk Kegiatan di bawah Rp. 100.000.000,00
3.11 Yang dibayarkan kepada Ketua Pelaksana Kegiatan yang bersangkutan melalui rekening Perum ASTEK. Pembayaran
ini dilakukan paling lambat pada scat penandatanganan Surat Peoanjian Pemborongan (KONTRAK).
3.12 Selama pelaksanaan pekeqaan, pemborong diwajibkan untuk menyediakan air minum yang bersih Berta memenuhi
syarat kesehatan bagi para pekeqaannya maupun para petugas Direksi/Pengawas Lapangan.
4.
KESELAMATAN KERJA
4.1.
Peraturan tentang keselamatan kerja yang harus dipatuhi penyedia jasa sesuai Kepmen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Nomor....................................................................... tahun............................ tentang
5.
PEMBAYARAN
5.1.
a. 1)
Besaran uang muka adalah 30% ( figa puluh persen) dad nilai kontrak.
5.2.
b.3)
Pembayaran prestasi Kegiatan dilakukan dengan cars angsuran (termijn) sesuai dengan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang disepakati.
5.3. b.4)
Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, besamya tagihan yang dapat disetujui
untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar 80% (delapan puluh persen) dad jumlah nilai tagihan.
6.
7.
a.
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan did sendiri atau orang lain secara melawan hukum
dengan mengaku atau memakai nama usaha kecil sehingga memperoleh fasilitas kemudahan
dana, keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan usaha, atau pengadaan barang dan jasa atau
pemborongan Kegiatan Pemerintah yang diperuntukkan dan dicadangkan bagi usaha kecil yang secara
langsung atau tidak langsung menimbulkan kerugian bagi usaha kecil diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah);
b.
Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1. di atas adalah tinclak pidana kejahatan;
c.
Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir 1. dilakukan oleh atau atas nama badan usaha,
dapat dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan sementara atau pencabutan tetap ijin usaha
oleh instansi yang berwenang.
8.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
8.1
Perselisihan yang bersifat teknis akan diselesaikan oleh Panitia Arbitrage yang terdiri dad seorang wakil dari pemberi
tugas/direksi, seorang wakil dad pemborong dan seorang lagi dipilih kedua belch pihak.
8.2
Perselisihan-perselisihan lainnya yang bersifat umum/hukum akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri
9.
PENYESUAIAN HARGA
9.1 Apabila dalam data kontrak, pekerjaan ini mendapat penyesuaian harga (khusus untuk pelaksanaan kontrakiangka
panjang atau kontrak yang pelaksanaannya lebih dad 12 (dua betas) bulan.
9.2 Penyesuaian harga bagi seluruh kegiatan kecuali komponen Reuntungan dan biaya overhead
9.3 Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak.
Bagian kontrak atau pekerjaan yang tedambat dilaksanakan karena kesalahan kontraktor, penyesuaian harga satuan
dan Nall kontrak menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan pads kontrak
awal.
9.4 Penyesuaian harga satuan tidak diberlakukan pads bagian kontrak atau pekerjaan senilai uang muka, sepanjang uang
muka diterima rekanan kurang dad tiga bulan setelah pemasukan penawaran.
9.5 Rumusan penyesuaian harga satuan penyesuaian nilai kontrak dan dilaksanakan sebagaimana tertuang dalam
pedoman tats cars perhitungan penyesuaian harga (eskalasi) di dalam lampiran Juknis Keppres RI No.80 tahun 2003 dan
Keppres RI No.61 Tahun 2004.
a. Persyaratan penggunaan rumus penyesuaian harga
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
b. Rumusan penyesuaian harga
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
c. Rumusan penyesuaian nilai kontrak
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
d. Koefisien komponen harga satuan untuk setup mats pembayaran sesuai dengan jenis Kegiatan:
1.)...........................................................................................................................
2.)...........................................................................................................................
dst ..........................................................................................................................
10.
11.
PELAKSANAAN
11.1 Kontrakor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar, termasuk spesifikasi
tambahan bila ads
12.
KEGAGALAN BANGUNAN
12.1.
12.2.
Jika kontrak menjadi gaga) oleh bmbuinya perang atau oleh perlstiwa, lainnya yang berada diluar kemampuan
Pemilik atau Kontraktor , maka Direksi Pekerjaan wajib menyatakan untuk menghentikan Pekedaan di alapangan.
Segera setelah menerima pemyataan Direksi Pekerjaan tersebut, kontraktor wajib menerima pemyataan Direksi
Pekerjaan tersebut, kontraktor wajib diberikan pembayaran untuk semua pekerjaan yang telah dilaksanakannya
dan untuk pekerjaan yang dilaksanakan kemudian yang disanggupinya
Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan selama............................................... tahun.
B. KETENTUAN KHUSUS
10. KOMPENSASI
13.1 Perisfiwa-peristwa Wkut ini termasuk dalam kompensasi :
1. Pemilik tidak menyerahkan lapangan kepada kontraktor pads tanggal penyerahan lapangan yang
sudah dalam data kontrak.
2. Direksi pekerjaan memerintahkan kontraktor untuk membuka kembali atau melaksanakan pengujian
tambahan pads suatu mats pekeoaan yang kemudian ternyata tidak terdapat carat mute.
3. Tanya alasan yang wajar, direksi pekedaan menolak suatu pengsubkontrakkan
4. Keadaan tanah atau site lokasi ternyata lebih buruk dad pads perkiraan wajar yang dapat dilakukan
sebelum menunjukan pemenang lelang dad informasi yang diberikan kepada peserta lelang (termasuk
data investigasi lapangan, bila ada) dad informasi umum yang dapat diperoleh dan dad pemeriksaan
visual lapangan.
5. Direksi pekeqaan memerintahkan untuk menghadapi keadaan yang tidak terduga, yang disebabkan oleh
pemilik atau terdapat pekedaan tambahan yang diperiukan untuk alasan-alasan keamanan atau lainnya.
6. Kontraktor-kontraktor lainnya, petugas-petugas pemerintah, petugas-petugas utilitas atau pemilik tidak
menepati jadwal kela dan kendala-kendala lainnya yang disebut dalam kontrak dan semua itu
mengakibatkan keterlambatan atau biaya tambah bagi kontraktor.
7. Keterlambatan pembayaran uang muka
8. Peristiwa kompensasi lainnya yang dicantumkan dalam data kontrak atau diuraikan dalam kontrak.
9. Dampak yang mengenai kontraktor dad resiko pemilik
10. Direksi pekerjaan menunda sertifikat pekedaan selesai
11. Kompensasi lainnya yang harus diterapkan atau yang akan ditentukan oleh direksi.
13.2
Jika peristiwa kompensasi akan menyebabkan tertundanya penyelesaian pekoaan pads rencana
tanggal penyelesaian, maka rencana tanggal penyelesaian dapat diundurkan. Direksi pekerjaan akan
menetapkan diberitahukannya jangka waktu pengunduran rencana tanggal penyelesaian, setelah
memperoleh persetujuan pemilik.
13.3
Kontraktor fidak berfinclak menefta kompensasi apabila kepentingan pemilik sangat dirugikan oleh
kontraktor yang lalai memberikan peringatan dini atau menolak bekerjasama dengan direksi pekelaan.
Apabila gambar terpasang (as built drawing) dan atau manual operasi dan pemeliharaan dipedukan,
Kontraktor harus menyediakannya.
14.2
Apabila kontraktor tidak menyerahkan gambar terpasang dan atau manual operasi dan pemeliharaan
pads tanggal sebagaimana tercantum dalam data Kontrak atau Direksi Pekerjaan tidak dapat
menyetujuinya, Direksi Pekeqaan menahan sejumlah uang sebagaimana tercanturn dalam data Kontrak dari
pembayaran-pembayaran yang seharusnya diberikan kepada Kontraktor.
Jumlah pembayaran yang diperhitungkan adalah sebesar Rp.........................................(..........................)
14.3.
BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS
Keterangan :
Spesifikasi Teknis untuk pelaksanaan Kegiatan sesuai dengan Spesifikasi Teknis
yang sudah disiapkan oleh panitia.
BAB VII
GAMBAR-GAMBAR
Keterangan :
Gambar-gambar untuk pelaksanaan Kegiatan sesuai dengan gambar bestek yang
sudah disiapkan oleh panitia
BAB VIII
DAFTAR KUANTITAS, ANALISA HARGA SATUAN
DAN METODA PELAKSANAAN
b.
b.
Daftar Upah ;
c.
d.
BAB IX
BENTUK - BENTUK JAMINAN
1.
(JAMINAN BANK)
................lihat lampiran
2.
(SURETY BOND)
................lihat lampiran
3.
(JAMINAN BANK)
................lihat lampiran
4.
(SURETY BOND)
................lihat lampiran
5.
................lihat lampiran
6.
(SURETY BOND)
................lihat lampiran
7.
(JAMINAN BANK)
................lihat lampiran
8.
(SURETY BOND)
................lihat lampiran