Belut adalah sejenis ikan yang bentuknya hampir sama dengan ular,
namun kandungan gizi dalam belut sangat banyak sekali. belut bisa di
olah menjadi makanan-makanan yang lezat, mulai dari belut goreng,
sambal belut, sayur belut, dan masih banyak jenis masakan belut lainya.
Belut ini mudah untuk di ternak di rumah-rumah atau di cari di
persawahan di galengan-galengan sawah, untuk beternak belut di rumah
kita bisa menggunakan Drum.
HUJAN BUATAN
Selain pakan, yang perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH
5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di
kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain
tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan
dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan
cepat mati, ujar Son Son. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur.
Jika terjadi perubahan, segera beri
penetralisir.
Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka
biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak
turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan
membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.
Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 2932oC, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu
yang ideal. Son Son menggunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC.
Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal, ujar alumnus Institut Teknologi Indonesia itu.
Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang.
Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu
dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut.
Ketidakseimbangan suhu menyebabkan bibit cepat mati, ucap Son Son.
Hal senada diamini Ruslan. Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam
eceng gondok di seluruh permukaan kolam, ujar Ruslan. Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat,
hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen.
Tong atau deum dapat digunakan selama 4 tahun (12 Periode pemeliharaan)
4.
Cat Minyak, Pipa PVC dan perlengkapan pendukung dapat digunakan selama 4
tahun
5.
Padat tebar bibit 2 kg per drum, menggunakan bibit berjumlah 80-100 ekor per
kg. Jadi kepadatan maksimal tong 200 ekor bibit.
6.
Kegiatan budi daya dilakukan sendiri oleh pembudidaya, hanya proses penyiapan
tong dan pembuatan media yang menggunakan tenaga kerja borongan.
7.
Media yang digunakan adalah campuran tanah yang dimatangkan dengan media
instan bokashi.
8.