Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MINERAL OPTIK
MINERAL ISOTROPIK
Disusun Oleh :
NAMA
NIM
: 410013155 / 02
DAFTAR ISI
DAFATR ISI.................................................................................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Maksud...................................................................................3
1.2
Tujuan.................................................................................... 3
1.3
Metode................................................................................... 3
BAB II
ISI
2.1
Dasar Teori.............................................................................4
2.2
Mineral Isotropik................................................................... 4
2.2.1
2.3
Isotropic Indicatrix................................................. 5
Biotite........................................................................8
2.3.2
Hornblende.................................................................9
2.3.3
Olivine .......................................................................10
2.3.4
Quartz........................................................................ 11
2.3.5
Staurolite.................................................................... 12
2.3.6
Leucite........................................................................
13
BAB III
PENUTUP............................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
MAKSUD
1.2
TUJUAN
1.3
METODE
BAB II
ISI
2.1
Dasar Teori
Dalam ilmu mineralogi optik, mineral-mineral pada sayatan dapat
2.2
Mineral Isotropik
Untuk mengkaji bagaimana cahaya bergerak melalui mineral, baik
Konvensi:
1) Indicatrix w / pusat di permukaan antarmuka
2) n (vektor radial bagian melingkar dalam hal ini) sama di semua arah getaran
yang mungkin cahaya yang masuk dapat dan akan bergetar dalam arah yang sama
(s) itu sebelum masuk Jika tak terpolarisasi, itu akan tetap demikian.
Dengan zat isotropik (indicatrix bola), saat analisa dimasukkan (=
crossed-nicols or XPL) tidak ada cahaya melewati punah, bahkan ketika
meja objek diputar.
Note : Bidang abu-abu juga harus punah (kaca dan epoxy dari bagian tipis juga
isotropik), tetapi dibiarkan lebih ringan untuk ilustrasi. Cairan, gas, padat amorf
seperti kaca, dan mineral isotropik (sistem kristal isometrik) tetap hitam di semua
orientasi
Seperti isotropik
(tidak ada bidang yang mengandung sinar yang unik dan c-axis)
Hanya satu ray (O-ray) dengan n = w (tidak dibagi dua sinar)
Punah dengan analisa dan tetap seperti itu sebagai tahap putar (berperilaku seolaholah isotropik), Jika cahaya insiden yang terpolarisasi akan tetap begitu.
Mineral isotropik yang tidak mempengaruhi arah polarisasi cahaya yang
telah melewati polarizer lebih rendah. cahaya yang melewati mineral yang diserap
oleh kutub atas. Mineral anisotropik lakukan mempengaruhi polarisasi cahaya
melewati mereka, sehingga beberapa komponen cahaya mampu melewati kutub
atas. Mineral anisotropik akan tampak gelap atau punah setiap 90 rotasi tahap
mikroskop. Setiap butir yang punah akan menjadi cahaya lagi, di bawah polars
menyeberang sebagai panggung diputar sedikit.
Di Isotropic Bahan - kecepatan cahaya adalah sama di semua arah. Ikatan
kimia memegang bahan bersama-sama adalah sama di semua arah, sehingga
cahaya melewati materi melihat lingkungan elektronik yang sama ke segala arah
tanpa arah cahaya mengambil melalui materi.
Jika mineral isometrik adalah cacat atau tegang maka ikatan kimia
memegang mineral bersama-sama akan dilakukan, beberapa akan meregang, yang
lain akan dikompresi. Hasilnya adalah bahwa mineral mungkin tampak
anisotropic.
Nikol Sejajar
Nikol Silang
Nikol Sejajar
Nikol Silang
Warna absorbsi
Bentuk
: Kristal prismatik
Relief
: Agak tinggi
Pleokroisme
: Kuat
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
Orientasi optis
Sumbu optis
Tanda optis
: Agak umum
: Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 12
sampai 30
: Length slow
: Dua (biaxial)
: Negatif
Nikol Sejajar
Nikol Silang
Warna absorbsi
: Tidak berwarna-warna
Bentuk
Relief
: Tinggi
Pleokroisme
: -
Indeks bias
Belahan
Bias rangkap
: kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman
: Paralel
Orientasi optis
: Length slow
Sumbu optis
: Dua (biaxial)
Tanda optis
10
2.3.4
QUARTZ (SiO2)
Nikol Sejajar
Nikol Silang
2.3.5
STAUROLITE (2Al2SiO5.Fe(OH)2)
11
Nikol Sejajar
Nikol Silang
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Kembaran : Umum
2.3.6
LEUCITE (KAl(SiO3)2)
12
Nikol Sejajar
Nikol Silang
inklusi.
Pleokrisme : -
Belahan : -
Kembaran : Polisintetik
Orientasi Optis : -
Sumbu Optis : -
BAB III
PENUTUP
13
Semua isotropik mineral akan muncul gelap, dan tetap gelap pada rotasi
panggung.
DAFTAR PUSTAKA
14
http://www.brocku.ca/earthsciences/people/gfinn/optical/isotrop1
.htm (sabtu, 10;09;56)
http://www.brocku.ca/earthsciences/people/gfinn/optical/isotrop2
.htm (sabtu, 10;11;15)
http://www.brocku.ca/earthsciences/people/gfinn/optical/isotrop3
.htm (sabtu,10;22;01)
http://alfonsussimalango.blogspot.com/2010/05/mineraloptik.html (sabtu,15;33;00)
15