Anda di halaman 1dari 22

HARTOYO, SH, MH

email : hartoyo.fhunitomo@gmail.com

MENGAPA PERLU
PERLIDUNGAN KONSUMEN

Ketidak seimbangan antara produsen dan konsumen


dikompensasi
Kekuatan kapital/modal,
Produsen lebih terorganisasi, konsumen lebih
individual,
Produsen diberikan kemudahan-kemudahan oleh
pemerintah.
Caranya: gerakan perlindungan konsumen,
perangkat kelembagaan dan hukum, dan upaya lain
supaya konsumen bisa mengkonsumsi dengan lebih
aman.
Hal ini merupakan keharusan, karena perkembangan
ekonomi dan industri maju dampak negatif.
2

LANJUTAN

Perkembangan industri dan gerak modal yang cepat


menyebabkan produksi barang dan jasa semakin
kompleks.
Informasi di balik proses industri salah satu faktor
persaingan.
Hal lain, konsumen golongan bawah mempunyai
pilihan yang terbatas hanya untuk barang-barang
murah.
Mekanisme dan transaksi pasar, tidak selalu adil
sehingga sering merugikan konsumen.
Pemerintah masih kurang berperan untuk menjadi
wasit dalam mengatasi mekanisme pasar yang
unfair dan cenderung merugikan konsumen.
3

Perkembangan ekonomi dan industrialisasi


sangat kuat konsumen menjadi lemah.
Untuk itu kekuatan konsumen perlu digalang.
Dengan kelembagaan yang kuat, produsen
diharapkan akan lebih berhati-hati dalam
memproduksi barang dan jasa.
Apabila kepentingan konsumen dilanggar,
gerakan konsumen dimungkinkan masuk ke
bidang politik ekonomi menambah
bargaining power dengan wakil-wakil
politiknya.

Kesenjangan ekonomi paling merugikan konsumen


sebagai salah satu pelaku ekonomi.
Resolusi PBB No. 39/248 Tahun 1985 tentang
Perlindungan Konsumen, tanggal 16 April 1985 (No.
A/RES/39/248)

UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan


Konsumen, tanggal 20 April 1999.
Keikutsertaan Indonesia di WTO

The UN Guidelines for Consumer Protection.

Dampak positif,
Dampak negatif.

Kongres Internasional Organization of Consumers


Unions (IOCU) ke-14, sekarang Consumers
International (CI) memandang perlu menindaklanjuti
Resolusi PBB.
5

BATASAN HUKUM KONSUMEN DAN


HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Hukum Konsumen menurut Mochtar Kusumaatmaja adalah:


Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang
mengatur hubungan dan masalah antara berbagai pihak satu
sama lain berkaitan dengan barang dan/ atau jasa konsumen
di dalam pergaulan hidup.
Hukum Perlindungan Konsumen adalah:
Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang
mengatur dan melindungi konsumen dalam hubungan dan
masalahnya dengan para penyedia barang dan/ atau jasa
konsumen.
Kesimpulan:
Hukum konsumen pada pokoknya lebih berperan dalam
hubungan dan masalah konsumen yang kondisi para pihaknya
berimbang dalam kedudukan sosial ekonomi, daya saing
maupun tingkat pendidikannya.
Hukum Perlindungan Konsumen dibutuhkan apabila kondisi
pihak-pihak yang mengadakan hubungan hukum atau
bermasalah itu dalam masyarkat tidak seimbang.
6

PENGERTIAN KONSUMEN

Hornby:
Konsumen (consumer) adalah seseorang yang membeli barang
atau menggunakan jasa
Seseorang atau suatu perusahaan yang membeli barang tertentu
atau menggunakan jasa tertentu
Sesuatu atau Seseorang yang menggunakan suatu persediaan
atau sejumlah barang
Setiap orang yang menggunakan barang atau jasa

Blacks Law Dictionary:


One who consumers, individuals who purchase, use, maintain and
dispose of product and services

JENIS KONSUMEN

Konsumen yang menggunakan barang/ jasa


untuk keperluan komersial (intermediate
consumer, intermediate buyer, derived
buyer, consumer of industrial market)

Konsumen yang menggunakan barang/ jasa


untuk keperluan diri sendiri/ keluarga/ non
komersial ( Ultimate consumer, Ultimate
buyer, end user, final consumer, consumer
of the consumer market)
8

Pasal 1 Angka 2
UUPK (UU Nomor 8 Tahun 1999)

adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa


yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi :
Kepentingan diri sendiri;
Keluarga;
Orang lain;
Maupun makhluk hidup lain
Dan
Tidak untuk diperdagangkan.

Termasuk di dalamnya : orang, hewan, dan


tumbuhan.

Konsumen akhir adalah pengguna atau


pemanfaat akhir dari suatu produk
9

Batasan Konsumen Akhir

BPHN: Pemakai akhir dari barang, digunakan


untuk keperluan diri sendiri atau orang lain dan
tidak diperjual belikan.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia:
Pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, bagi keperluan diri sendiri atau
keluarganya atau orang lain dan tidak untuk
diperdagangkan kembali
Fakultas Hukum Universitas Indonesia Setiap
orang atau keluarga yang mendapatkan barang
untuk dipakai dan tidak untuk diperdagangkan
10

PELAKU USAHA
Pasal 1 Angka 3

setiap orang perseorangan atau;


badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui;
perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha
dalam;
berbagai bidang ekonomi.

Perusahaan, Korporasi, BUMN, Koperasi, Importir,


Pedagang, Distributor dll
11

KONSUMEN AKHIR DALAM PERUNDANG-UNDANGAN


DI BEBERAPA NEGARA

Undang-Undang Perlindungan
Konsumen India: Konsumen adalah
setiap orang pembeli barang yang
disepakati, menyangkut harga dan
cara pembayarannya, tetapi tidak
termasuk mereka yang mendapatkan
barang untuk dijual kembali atau
lain-lain keperluan komersial
12

Lanjutan

Perundang-undangan Australia: setiap


orang yang mendapatkan barang
tertentu dengan harga yang telah
ditetapkan (setinggi-tingginya A $.
15,000, atau kalau harganya lebih , maka
kegunaan barang tersebut umumnya
untuk keperluan pribadi, domestik, atau
rumah tangga (normally used for
personal, family or household purposes)
13

Lanjutan

Undang-Undang Jaminan Produk


(Amerika Serikat): Setiap pembeli
produk konsumen yang tidak untuk
dijual kembali, dan pada
umumnyadigunakan untuk keperluan
pribadi, keluarga atau rumah tangga
(personal, family or household )

14

Lanjutan

Hukum Inggris: Setiap pembeli (private


purchaser) yang pada saat membeli
barang tertentu , tidak menjalankan bisnis
dagang atau keuangan, baik sebagian
maupun seutuhnya dari barang tertentu
yang dibelinya itu.
BW Baru Belanda (NBW): orang alamiah
(yang dalam mengadakan perjanjian tidak
bertindak selaku orang yang menjalankan
profesi atau perusahaan
15

KESIMPULAN DARI PENGERTIAN


KONSUMEN
Di dalam realitas bisnis tidak jarang
dibedakan antara:

Consumer (Konsumen) dan Customer


(pelanggan).
Konsumen adalah semua orang atau
masyarakat termasuk pelanggan.
Pelanggan adalah konsumen yang telah
mengkonsumsi suatu produk yang
diproduksi oleh produsen tertentu.

16

Konsumen akhir dengan


konsumen antara

Konsumen akhir adalah konsumen yang


mengkonsumsi secara langsung produk
yang diperolehnya, sedangkan:
Konsumen antara adalah konsumen
yang memperoleh produk untuk
memproduksi produk lainnya.

Misal:

membeli kain untuk langsung digunakan adalah


konsumen akhir.
membeli kain untuk dibuat busana dan dijual
kembali adalah konsumen antara.
17

BARANG
adalah setiap benda baik berwujud
maupun tidak berwujud, baik
bergerak maupun tidak bergerak,
dapat dihabiskan maupun tidak
dapat dihabiskan, yang dapat untuk
diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan, atau dimanfaatkan
oleh konsumen.
18

JASA
adalah setiap layanan yang
berbentuk pekerjaan atau prestasi
yang disediakan bagi masyarakat
untuk dimanfaatkan oleh konsumen.

19

Pelaku Usaha

Dalam Pasal 1 Angka 3 disebutkan bahwa


Pelaku Usaha
Setiap orang perseorangan atau Badan
Usaha, baik yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan
dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum Negara RI, baik
sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi
20

Penjelasan

Pelaku Usaha yang termasuk dalam


pengertian ini adalah perusahaan,
korporasi, BUMN, Koperasi, Importir,
pedagang, distributor, dll.
Disamping itu pengetian pelaku usaha
meliputi grosir, leveransir, pengecer
dsb. Hal ini memiliki persamaan
dengan pelaku usaha dalam
masyarakat Eropa (khususnya Belanda)
21

Kualifikasi Produsen

Pembuat produk jadi (fisished product)


Penghasil bahan baku
Pembuat suku cadang
Setiap orang yang menampakkan dirinya sebagai
produsen, dengan jalan mencantumkan namanya,
tanda pengenal tertentu, atau tanda lain yang
membedakan dengan produk asli, pada produk
tertentu.
Importer suatu produk dengan maksud dijualbelikan,
disewakan, disewagunakan (leasing) atau bentuk
distribusi lain dalam transaksi perdagangan.
Pemasok (supplier) dalam hal identitad dari
produsen atau importer tidak dapat ditentukan.
22

Anda mungkin juga menyukai