ingatan) atau mata gelap tidak boleh ditempatkan di bawah pengampuan. Hal ini karena ia mempunyai seorang wakil menurut hukum, yaitu orang tua yang menjalankan kekuasaan orang tua atau wali. Kecuali orang tersebut telah dewasa, yang berada dalam keadaan dungu, sakit ingatan, atau mata gelap,maka wajib ditempatkan di bawah pengampuan.
Prosedur yang harus ditempuh untuk
menempatkan seorang dewasa, yang boros atau selalu berada dalam keadaan dungu, sakit ingatan (gila) atau mata gelap (dungu disertai suka mengamuk) agar berada di bawah pengampuan adalah dengan mengajukan permohonan untuk pengampuan kepada Pengadilan Negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat kediaman orang yang hendak dimohonkan untuk ditempatkan di bawah pengampuan (calon kurandus).
Adapun Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
permohonan pengampuan ialah Fakta-fakta yang menunjukkan keadaan dungu, gila (sakit ingatan), mata gelap atau keborosan, harus disebutkan dengan jelas dalam surat permintaan, dengan disertai bukti-bukti dan saksi-saksi yang dapat diperiksa oleh hakim. Pada keborosan haruslah ditinjau apakah pengeluaran seseorang dibandingkan dengan penghasilan atau kekayaannya sudah sampai pada taraf keterlaluan dan tidak seimbang. Seseorang yang melakukan pengeluaran yang tidak seimbang dengan kekayaannya walaupun untuk tujuan sosial juga dapat dianggap sebagai pemboros.
Pihak-pihak yang berhak meminta
pengampuan bagi orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, gila (sakit ingatan) atau mata gelap adalah a. Setiap anggota keluarga sedarah, dan b. Suami atau istri.