Klasifikasi
a. Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang parunya normal
secara struktural maupun fungsional sebelum awitan penyakit timbul.
b. Sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan penyakit paru kronik
seperti bronkitis kronik, emfisema dan penyakit paru hitam (penyakit penambang
batubara).Pasien mengalalmi toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang
memburuk secara bertahap. Setelah gagal nafas akut biasanya paru-paru kembali
kekeasaan asalnya. Pada gagal nafas kronik struktur paru alami kerusakan yang
ireversibel.
Menurut definisi Berlin (2012), ARDS dikategorikan menjadi 3 tipe berdasarkan
tingkat keparahannya. Pembagian ini didasarkan atas tingkat hipoksemia yang dialami,
yaitu :
ARDS
PaO2/FiO2
CPAP/PEEP
Mortalitas
ARDS Ringan
200-300 mmHg
5 cm H2O
27 %
ARDS Sedang
100-200 mmHg
5 cm H2O
32 %
ARDS Berat
100 mmHg
5 cm H2O
45 %
Daftar Pustaka :
Hamdi, Turkey. 2014. Updates on Acute Respiratory Distress Syndrome. Online. Diakses dari
[http://www.slideshare.net/Hamdi0Alturkey/updates-on-acute-respiratory-distresssyndrome] diakses tanggal 15 Maret 2015
Burhan, Erlina. 2013. Tatalaksana Klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
(MERS coV). Online. Diakses dari [http://www.slideshare.net/mataharitimoer/
tatalaksana-klinis-middle-east-respiratory-syndrome-corona-virus] diakses tanggal
16 Maret 2015.