Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN INSTALASI GENERATOR SET BARU

SEBAGAI CATU DAYA CADANGAN DI PT. COCA COLA


AMATIL INDONESIA SURABAYA PLANT
Angge Supriyanto1, Ruwah Joto, ST., MMT.2, Rachmat Sutjipto, B.TECH., MMT.3

Program Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Malang
angge.n7@gmail.com,
Abstrak
Tugas Akhir ini membahas tentang perencanaan instalasi generator set sebagai catu daya
cadangan di PT. Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) Surabaya Plant. Generator set sangat penting
untuk mensuplai beban perusahaan ketika terjadi kerusakan ataupun pemadaman pada sumber
utama transformator. Untuk memenuhi kebutuhan listriknya, PT. CCAI Surabaya Plant memiliki 2
(dua) jenis pembangkit antara lain : Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 3465 kVA dengan
beban sebesar 3332.81 kVA dan genset kontinyu dari PT. Euroasiatic sebesar 4040 kVA dengan
beban sebesar 3529.61 kVA. Ketika terjadi pemadaman pada sumber PLN, genset kontinyu tidak
mampu mensuplai seluruh beban sebesar 6862.42 kVA. Beban PLN hanya mendapat suplai
sebesar 510,39 kVA dari genset kontinyu dan beban yang tidak tersuplai sebesar 2822.42 kVA.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan perencanaan instalasi generator set baru
atau perencaan penambahan daya genset dari PT. Euroasiatic. Setelah dilakukan perhitungan dan
analisa dari kedua perencanaan catu daya tersebut, maka dapat diketahui dari aspek biaya rata-rata
kWh perhari instalasi genset baru sebesar Rp. 258,63 /kWh lebih murah daripada biaya
penambahan daya genset di PT. Euroasiatic sebesar Rp. 1.590,45 /kWh. Dengan demikian,
pengadaan instalasi generator set cadangan milik sendiri lebih disarankan daripada penambahan
daya genset pada PT. Euroasiatic yang biaya investasinya lebih mahal jika diperhitungkan selama
kurun waktu 15 tahun. Namun, dilihat dari segi kehandalan dan ketersediaan suplai energi listrik,
kedua perencanaan tersebut dapat di terapkan sebagai catu daya cadangan pada sistem kelistrikan
industi.
Kata Kunci: Instalasi, Generator Set, Catu Daya
Abstract
Final project is about planning the installation of generator sets as a backup power supply
in the PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Surabaya Plant. Generator sets are very important
for the company to supply the load in the event of damage or outage at the primary source
transformer. To meet its electricity needs, PT. CCAI Surabaya Plant has 2 (two) types of plants,
among others: the State Electricity Company (PLN) for 3465 kVA with load of 3332.81 kVA and
continuous generator of PT. Euroasiatic for 4040 kVA with load 3529.61 kVA. When there is a
blackout on the source of the PLN, continuous generator is not capable of supplying the entire load
of 6862.42 kVA. Just got a load of supplies for PLN at 510.39 kVA of the generator continuous
and the load not supplied at 2822.42 kVA.
To overcome this, it is necessary to plan the installation of a new generator set power
generator or planning the addition of PT. Euroasiatic. After calculation and analysis of both the
planning of the power supply, it can be seen from the aspect of the average cost of a new generator
installation kWh per day of Rp. 258.63 / kWh cheaper than the cost of additional power generators
from PT. Euroasiatic of Rp. 1590.45 / kWh. Thus, procurement and installation of generator set up
one's own is more advisable than the addition of power generating set at PT. Euroasiatic
investment cost is more expensive when calculated over a period of 15 years. However, in terms of
reliability and availability of supply of electrical energy, both of these plans can be implemented as
a backup power supply in the industrial electrical systems.
Keywords: Installation, Generator Set, Power Supply

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Surabaya Plant suplai energi listriknya
dicatu dari dua sumber yaitu transformator
dari sumber PLN dengan kapasitas daya
tersambung 3465 kVA dengan beban sebesar
3332.81 kVA dan Genset kontinyu dari PT.
Euroasiatic dengan kapasitas daya
tersambung 4040 kVA dengan beban sebesar
3529.61 kVA.
Ketika sumber PLN mengalami
pemadaman, genset kontinyu dapat
menggantikan sumber utama untuk
mensuplai semua beban. Tetapi, pada
kenyataannya kapasitas daya terpasang
genset kontinyu dari PT. Euroasiatic sebesar
4040 kVA tidak dapat mensuplai seluruh
beban yang ada di perusahaan sebesar
6862.42 kVA. Genset kontinyu hanya
mampu mensuplai beban PLN sebesar
510.39 kVA dan beban PLN yang tidak
tersuplai sebesar 2822.42 kVA.
Berdasarkan hal tersebut agar semua
beban yang di suplai PLN mendapatkan
suplai daya secara kontinyu ketika terjadi
black out (pemadaman) oleh sumber PLN,
dibutuhkan generator set baru sebagai suplai
daya cadangan. Sehingga, seluruh beban
PLN tidak dibebankan ke sumber genset
kontinyu dari PT. Euroasiatic. Untuk itu
akan diambil judul Perencanaan Instalasi
Generator Set sebagai Catu Daya Cadangan
di PT. Coca Cola Amatil Indonesia Surabaya
Plant.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah
diuraikan, pembahasan ini akan lebih
ditekankan pada:
1.2.1. Menentukan perencanaan instalasi
genset baru dan pembagian beban.
1.2.2. Analisa ekonomis perbandingan
biaya penambahan catu daya
cadangan genset kontinyu dari PT.
Euroasiatic dengan biaya
pengadaan instalasi genset baru
milik sendiri.
1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan ini lebih terarah


sesuai dengan perumusan maslah maka
pembahasan dibatasi pada hal-hal berikut:
Hanya membahas perencanaan instalasi
untuk generator set saja, tidak membahas
instalasi penerangan dan instalasi tenaga.
1.3.1. Trafo yang digunakan adalah trafo
3 phasa, hubungan delta-way,
3500 kVA, 50 Hz, 20 kV/400 V.
1.3.2. Generator set yang digunakan 2
diesel generator set berkapasitas
2482 kVA, 50 Hz/ 1500 rpm,
230/400 VAC, cos phi 0.8.
1.3.3. Tempat pengambilan data di PT.
Coca Cola Amatil Indonesia
Surabaya Plant.
1.4. Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan akhir ini
adalah:
1.4.1.
Perencanaan instalasi generator set
baru di PT. Coca Cola Amatil
Indonesia Surabaya Plant.
1.4.2.
Memberikan perbandingan biaya
penambahan catu daya cadangan
genset kontinyu dari PT.
Euroasiatic dengan biaya
pengadaan instalasi genset baru
milik sendiri.
1.5. Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN
Membahas tentang pendahuluan yang
berisi latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan, dan sistematika
penulisan.
BAB 2. LANDASAN TEORI
Membahas tentang dasar teori yang
sesuai dan dibutuhkan untuk melakukan
suatu bahaya perencanaan.
BAB 3. METODOLOGI
Membahas tentang observasi yang
dilakukan dengan mengambil data secara
langsung di lapangan.
BAB 4. ANALISA
Membahas tentang perencanaan dan
penentuan material yang digunakan dalam
perencanaan ini.
BAB 5. PENUTUP

Penutup berisi tentang kesimpulan dan


saran-saran dari Laporan Akhir ini, sacara
ringkas dan jelas.
2. TEORI DASAR
2.1. Penjelasan Umum Diesel Generating
Set
Diesel generating set adalah salah satu
pembangkit listrik yang sering digunakan
dengan menggunakan bahan bakar, dan
cocok untuk lokasi persediaan air yang
terbatas.
Komponen-komponen utama dari
diesel generating set adalah sebagai
berikut, yaitu :
1. Mesin atau motor.
2. Sistem pendingin.
3. Sistem pelumasan.
4. Sistem bahan bakar.
5. Sistem pemasukan udara.
6. Sistem pembuangan gas.
2.2. Mesin Diesel
Mesin diesel atau motor diesel adalah
sejenis motor bakar pembakaran dalam
(internal combustion engine), yang dimana
pembakaran dalam yang dimaksud adalah
bahan bakar dan udara, terbakar di dalam
ruang bakar, di dalam silinder, yaitu ruangan
yang dibatasi oleh dinding silinder, kepala
torak dan kepala silinder.
Adapun hasil pembakaran berdasarkan
kondisi umum pada daerah atau negara
tropis yang menjadi :
1) Daya yang dihasilkan menjadi
listrik: 40%
2) Panas yang hilang untuk
pendingin : 30%
3) Panas yang hilang untuk
pembuangan gas : 24%
4) Panas yang hilang dalam
penggeseran, radiasi, dan lainnya:
6%
2.3. Generator
Generator adalah alat untuk
mengkonversikan energi mekanik menjadi
energi listrik. Energi mekanik tersebut
diperoleh dari suatu peralatan penggerak
mula yang berupa mesin diesel, kemudian
energi mekanik ini diteruskan pada poros
generator sehingga memutar rotor generator
dan menghasilkan daya listrik.
2.3.1. Prinsip Kerja Generator
Prinsip kerja generator bermula dari
rotor yang di pacu oleh sumber arus searah,
sehingga menghasilkan medan magnet

yang berasal dari arus yang mengalir pada


belitan rotor. Rotor tersebut diputar oleh
penggerak utama dari mesin diesel dengan
kecepatan tertentu sehingga medan magnet
yang dihasilkan rotor tersebut akan
memotong kumparan pada stator. Hal ini
menyebabkan tegangan terinduksi pada
kumparan stator. Frekuensi dari tegangan
yang dibangkitkan oleh stator dapat dilihat
dari persamaan dibawah ini.
Persamaan:

f=

p.n
60

Keterangan :
f
: Frekuensi yang dibangkitkan oleh
stator (Hz).
p
: Jumlah dari kutub-kutub.
n
: Kecepatan putaran motor (rpm).
2.3.2. Pengaman Generator
Untuk memilih breaker pada
generator harus diperhatikan tegangan
generator yang dipakai. Pemilihan breaker
dapat dilihat dari persamaan dibawah ini.
Persamaan:

Ir=

S
U . 3

Keterangan:
Ir
: Arus pengenal (A).
S
: Daya generator (VA).
U
: Tegangan generator (V).
Untuk mengetahui besar daya hubung
singkat dapat dilihat pada persamaan
dibawah ini (Merlin Gerin Technical Guide,
2002 : 14).
Persamaan:

Isc=

Ir
Xsc

Keterangan :
Isc
: Arus hubung pendek (kA).
Ir
: Arus pengenal (A).
Xsc
: Reaktansi hubung pendek/Z ( 15
- 25 %).
Tabel 2.7. Nilai Reaktansi Hubung Pendek
Tipe
Xd
Salient-pole generators (with damper
0.16
windings) : up to 12-pole
Synchronous motors :
0.15
4 and 6 poles
LV induction motor
0.25
2.4. Sistem Bahan Bakar
Untuk menghitung kapasitas tangki
bahan bakar sebagai perencanaan sistem

bahan bakar, dapat dilihat pada persamaan


dibawah ini.
Persamaannya:

Vth=fuel consumption

l
( KWH
)

Dalam kasus beberapa pemasangan


generator set diberikan minimal 2 meter
jarak antara genset.

x produksi listrik 1 hari ( KWH ) x T


Keterangan:
Vth : Volume tangki penyimpanan bahan
bakar (liter).
T : Waktu bahan bakar disediakan (hari).
Dalam sistem bahan bakar tentu saja
diperlukan pompa pemindahan bahan bakar.
Untuk menghitung kapasitas pompa
pemindahan bahan bakar tersebut sebagai
perencanaan bahan bakar, dapat dilihat pada
persamaan dibawah ini.

P=

K .1000. Q . H
102

Keterangan:
P
: Daya pompa bahan bakar (kW).
K
: Koefisien kesalahan (1.1-1.2).
Q
: Kapasitas pompa (l/s).
H
: Delivery head.

: Efisiensi pompa ( 0.5).


Besar efisiensi pompa sebagai berikut :
Tabel 2.3. Efisiensi Pompa Standar
Q (m/min) 0.1 0.3 1.0 10 30 100
(%)
27 50 64 76 79 80
2.5. Power House
Bentuk bangunan Power house
biasanya di desain secara sederhana akan
tetapi konstruksinya kokoh. Idealnya jarak
antar tiap diesel generating set sekitar 3
(tiga) meter, biasanya jarak antar diesel
generating set bisa bergeser sampai jarak
2 (dua) meter, akan tetapi hal tersebut dapat
mengorbankan kenyamanan dalam
perawatan.

Gambar 2.10. Layout Pemasangan beberapa


genset
2.6.Model Penetapan Tarif
Dalam penetapan tarif listrik
berdasarkan biaya marginal, tarif (Pc)
ditetapkan pada tingkatan dimana terjadi
perpotongan antara kurva permintaan (B)
dan kurva biaya marginal (MC), dan
perusahaan harus menghasilkan produknya
guna memenuhi seluruh permintaan pada
tariff tersebut.
2.7. Rumus Rumus Dasar dan Asumsi
yang Dipakai
Berikut ini merupakan rumus rumus
dasar yang digunakan untuk perhitungan
yang hasilnya akan berupa tabel dan juga
asumsi asumsi yang dipergunakan dalam
prakiraan prakiraan.
1. Faktor Diskon

Faktor diskon=

i
2
(i +n)

dimana :
i : bunga 15% per tahun
n : tahun (0-30 tahun)

Faktor Tahunan=

i ( 1+ i )n

( 1+i )nI

2. Biaya Energi Ekuivalen


Biaya kapasitas (Rp/kW/year) dapat
dikonversikan kedalam nilai ekuivalen
(Rp/kW) dengan rumus sebagai berikut :

Rp
kW
x Coincidence Factor
Rp year
=
kW
8760 x Load Factor

Gambar 2.9. Layout ruangan genset

dimana :
Faktor kebetulan (Coincidence Factor)
adalah sebesar :

CF = 0.85 (untuk tegangan tinggi)


= 0.65 (untuk tegangan menengah)
= 0.75 (untuk tegangan rendah)
Faktor beban = 0.3, 0.4, 0.5, 0.6, 07
3. Biaya Operasi dan Perawatan
(Operation and Maintanance Cost)
Biaya operasi dan perawatan terdiri dari
biaya gaji operator, material dan peralatan
yang digunakan untuk perawatan baik pada
saat perawatan rutin maupun perawatan
yang mendadak (emergency maintance).
Biasanya besar dari biaya ini adalah 25%
dari biaya bahan bakar.
4. Biaya Bahan Bakar (Fuel Cost)
Biaya bahan bakar = Jumlah energi yang
dibangkitkan (kW) x waktu operasi (hour)
x jumlah panas yang dihasilkan (btu/kWh) x
harga per unit bahan bakar (Rp).
5. Biaya Modal

Capital Cost ( Cc )=
f s . Ps
availibility factor x 8760
3.

Metodologi
Perencanaan Instalasi generator set baru
dapat digambarkan dalam sebuah blok
diagram. Dari gambar tersebut dapat
diketahui perencaan ini terdiri dari
perencanaan instalsi genset dan Biaya
penambahan catu daya cadangan.

Gambar 3.1. Diagram Alir LangkahLangkah Penulisan Laporan Akhir

4. Data dan Analisa


4.1. Data Beban
Tabel 4.2. Data Beban yang akan di suplai
Genset pada LVMDP 3
No. Panel
S
P
(kVA)
(kW)
1.
UTILITY
195.36
171.7

2.
3.

MAIN LIGHTING
WWTP dan softener

TOTAL

5.19
413.47
614.02

5
8
314.5
8
492.3
3

Tabel 4.3. Data Beban yang akan di suplai


Genset pada LVMDP 3
No. Panel
S (kVA) P (kW)
1.
L4 CSD
510.61
500.94
2.
NH3 COMP
1914.26 1531.4
3.
SDB 2 CHILLER 293.92
245.87
TOTAL
2718.79 2278.2
1
4.2. Analisa
4.2.2. Menentukan Daya Genset
Daya yang dimiliki trafo adalah 3500
kVA dan kapasitas daya beban puncak yang
terukur adalah 3332.81 kVA, berdasarkan
kebutuhan beban PLN yang tidak mendapat
suplai dari genset kontinyu ketika terjadi
pemadaman sebesar 2822.42 kVA, maka
dipilih genset yang standby dengan daya
yang dapat mensuplai beban tersebut.
Untuk perencanaan kapasitas genset
memiliki pertimbangan sebagai berikut:
1. Kestabilan Daya yang dihasilkan
genset (continous transfer power).
2. Apabila ada trouble pada genset1
maka genset 2 masih dapat
dioperasikan.
3. Pertimbangan bahwa genset hanya
untuk backup PLN.
4. Pertimbangan bahwa genset tidak
untuk mensuplay beban untuk
waktu lama.
5. Kemungkinan pengembangan
pabrik dalam 5 tahun ke depan.
Pengembangan PT. CCAI Surabaya
plant dalam kurun waktu 2009 - 2013 (5
tahun) adalah dari daya beban 1.6 MW
menjadi 3.465 MW, maka dapat di
prosentasekan pengembangan pabrik sebesar
53.82%
6. Load factor untuk pemakaian
genset secara kontinyu sesebesar
70% -100% (Caterpillar, 2010: 3).
Dengan memperhatikan point 5 dan 7
maka dapat di hitung kapasitas genset
sebagai berikut:
Daya perencanaan = 53.82% x 2822.42 kVA
= 1519.03 kVA
Maka, daya total beban dengan
kemungkinan pengembangan pabrik :
2822.42 + 1519.03 = 4341.46 kVA

Tenaga yang dicadangkan 60% x 4341.46


kVA = 2604.88 kVA
Jadi, daya input pada genset adalah 2604.88
kVA. Dengan mempertimbangkan Load
Factor, diasumsikan pemakaian genset
maksimal 85%, sehingga dipilih genset
dengan perhitungan.
Daya genset yang dibutuhkan:
P Genset = 2604.88 kVA / 85%
= 2604.88 kVA / 0.85
= 3064.56 kVA dipilih genset dengan
daya (2 x 1600 kVA)
maka, menggunakan 2 genset Caterpillar
SR4B, Diesel engine type 3512B dengan
kapasitas masing-masing genset sebesar
1600 kVA.
4.2.3. Perbandingan Biaya Pengadaan
Instalasi Generator Set Baru dengan
Penambahan Daya Genset di PT.
Euroasiatic dalam Kurun Waktu 15
Tahun
Selisih biaya yang harus dikeluarkan
selama 15 tahun antara pemakaian listrik
menggunakan generator set baru dan
penamban daya genset PT. Eurosasiatic
adalah sebagai berikut :
RAB Penambahan Daya Genset
PT.Euroasiatic RAB Instalasi Genset Baru
= Rp. 40.914.755.000 Rp. 6.653.304.155
= Rp. 34.261.450.845
Menghitung biaya rata rata kWh
perhari antara pemakaian listrik genset baru
dengan penambahan genset PT. Euroasiatic
adalah sebagai berikut :
Diketahui konsumsi energi listrik yang
ditetapkan dalam pemakaian selama 1 bulan
yaitu 140.960,644 kWh . Untuk pemakaian
listrik selama 1 hari yaitu 4.698,688 kWh
(berdasarkan data pengukuran konsumsi
daya PT. CCAI Surabaya Plant). maka dapat
diketahui total pemakaian energi listrik
selama 15 tahun adalah sebagai berikut :
Pemakaian Listrik 15tahun = 15 tahun x
4.698,688 kWh/hari
= 5475 hari x 4.698,688 kWh/hari
= 25.725.317,53 kWh
Maka biaya rata rata kWh perhari genset
baru dibanding penambahan daya genset PT.
Euroasiatic adalah sebagai berikut :
Biaya rata rata kWh perhari
genset baru

RAB Instalasi genset baru 15 tahun


Energilistrik 15 tahun
Rp . 40.914 .755 .000
Rp/kWh=
25.725 .317,53
Rp/kWh=258,63/kWh
Rp/kWh=

pengaman LVMDP 3
menggunakan ACB 5000 A
2. Dalam pembahasan analisa
RAB genset PT . Euroasiatic 15 tahun ekonomis biaya pengadaan instalasi
Rp/kWh=
generator set baru dengan biaya
Energilistrik 15 tahun
penambahan daya genset PT.
Rp . 6.653.304 .155
Euroasiatic, dapat di tarik
Rp/kWh=
25.725.317,53
kesimpulan sebagai berikut :
a.
Rencana anggaran biaya Instalasi
Rp/kWh=1.590,45/kWh
Generator Set Baru sebesar Rp.
Hasil analisa perhitungan biaya
6,653,304,155
instalasi generator set baru dibandingkan
b. Rencana anggaran biaya
dengan biaya penambahan daya genset PT.
penambahan daya PT.Euroasiatic
Euroasiatic selama 15 tahun terlihat jelas
sebesar Rp. 40,914,755,000
investasi dan biaya kWh per hari. dari aspek
c.
Biaya rata rata kWh perhari
biaya dapat dikatakan masih sangat mahal
genset baru sebesar Rp.
penambahan daya genset PT. Euroasiatic.
258,63/kWh lebih murah
Sehingga. lebih baik menambahkan daya
daripada biaya penambahan daya
cadangan dengan pengadaan instalasi
genset PT. Euroasiatic sebesar
generastor set milik sendiri.
Rp. 1.590,45/kWh
d. Biaya instalasi generator set baru
5. Penutup
dibandingkan dengan biaya
5.1. Kesimpulan
penambahan daya genset PT.
1. Dalam perencanaan instalasi
Euroasiatic selama 15 tahun
generator set baru sebagai catu
terlihat jelas investasi dan biaya
daya cadangan di PT. Coca Cola
kWh per hari, dari aspek biaya
Amatil Indonesia Surabya Plant
dapat dikatakan masih sangat
dapat di tarik kesimpulan sebagai
mahal penambahan daya genset
berikut:
PT. Euroasiatic. Sehingga, lebih
a. Genset cadangan hanya
baik menambahkan daya
digunakan untuk mensuplai daya
cadangan dengan pengadaan
sebesar 60% dari beban PLN
instalasi generastor set milik
ditambah pengembangan pabrik
sendiri.
sebesar 4341.46 kVA.
b. Kapasitas genset yang di
5.2. Saran
perlukan untuk mensuplai daya
Saran yang dapat penulis sampaikan,
sebesar 2604.88 kVA yaitu
yaitu penambahan daya genset kontinyu dari
menggunakan 2 buah genset
PT. Euroasiatic membutuhkan biaya yang
berkapasitas 1675 kVA.
mahal Rp/kWh nya, sehingga lebih
c. Penghantar dari genset ke panel
disarankan melakukan pengadaan instalasi
kontrol genset menggunakan
generator set baru sebagai catu daya
kabel NYY merk supreme 5 x (1
2
cadangan milik sendiri.
x 300 mm )
d. Penghantar dari panel kontrol
Daftar Pustaka
genset ke MDP menggunakan
Abel, Ir. Silalahi. 1977. Motor Bakar
NYY merk supreme 10 x (3 x
(Combustion Engine). Malang: Akademi
300 mm2)
Teknik Nasional
e. Penghantar dari MDP ke
LVMDP menggunakan NYY
Lister, Eugene C. 1993. Mesin dan
merk supreme 3 x (1 x 150 mm2)
Rangkaian Listrik. 6th ed. Diterjemahkan
f. Pengaman Genset menggunakan
oleh Ir.Drs. Hanapi Gunawan. Jakarta:
ACB 3200 A dan pengaman
Erlangga
pararel genset menggunakan
ACB 6300 A
Magarisawa, Mabuchi. 1984. Mesin Tak
g. ATS yang digunakan meimiliki
Serempak. Diterjemahkan Oleh Prof. Ts.
arus nominal 5000 A
MHS. Soelaiman. Jakarta: PT. Pradnya
h. Pengaman LVMDP Ex. L1
Paramita
mengguakan MCCB 3200 A dan
Biaya rata rata kWh perhari
penambahan daya genset PT.
Euroasiatic

Mahon, L.J.J. 1992. Diesel Generator


Handbook. England: Bookcraft (Bath) Ltd

Sulasno. 1992. Pusat Pembangkit Listrik.


Jakarta: Satya Wacana

Maleev, V.L.M.E.DR.A.M. 1991. Operasi


dan Pemeliharaan Mesin Diesel.
Diterjemahkan Oleh Bambang
Prambodo. Jakarta: Erlangga

Tirtoatmojo, Dr. Rahardjo. 2000.


Penggerak Mula. Surabaya: CV.
CitraMedia

Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya Edisi 5.


Jakarta: UPP SYIM YKPN
Pansini, Anthony J. 1986. Electrical
Distribution Engineering. Singapore: Kin
Keong CO. PTE.LTD

Tsuda, Koichi. 1983. Motor Diesel


Putaran Tinggi. Diterjemahkan oleh
Wiranto Arismunandar. Jakarta: PT.
Pradnya Paramita
Tyler G. Hicks., P.E. 1987. Power
Generation Calculations Reference Guide.
NewYork: McGraw- HillBook Company

Anda mungkin juga menyukai