PT PLN (PERSERO)

KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)

NOMOR: 1059.K/DIR/2011

TENTANG

PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN DIREKSI NOMOR 305.K/DIR/2010

TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA DI PT PLN (PERSERO)

DIREKSI PT PLN (PERSERO)

Menimbang

: a.

bahwa Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di PT PLN (Persero) telah diatur dalam

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 sebagaimana telah

diubah dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 608.K/DIR/2010 jo

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 066.K/DIR/2011;

b.

bahwa Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di PT PLN (Persero) dipandang perlu untuk

disesuaikan pengaturannya dengan kondisi saat ini;

c.

bahwa dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b diatas,

perlu menetapkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) tentang Perubahan Ketiga Atas
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 tentang Pedoman
Pengadaan Barang/Jasa di PT PLN (Persero);

Mengingat

: 1.

Undang-undang Rl Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara;

2.

Undang-undang Rl Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

3.
4.

Undang-undang Rl Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan

Tenaga Listrik sebagaimana telah dua kali diubah dengan Peraturan Pemerintah Rl
5.

Nomor 3 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Rl Nomor 26 Tahun 2006;

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan
Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero);

6.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa

7.

Peraturan Pemerintah Rl Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,

Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Konstruksi;

8.
9.

10.

11.

Barang/Jasa Pemerintah;
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2008
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha
Milik Negara (BUMN);
Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-117/M-MBU/2002
tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik
Negara (BUMN);

Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-58/MBU/2008 jo

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-252/MBU/2009 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan

12.

(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;

Anggaran Dasar PT PLN (Persero);

13.

Keputusan

Direksi

PT

PLN (Persero)

Nomor 001.K/030/DIR/1994

tentang

Pemberlakuan Peraturan Sehubungan dengan Perubahan Bentuk Perusahaan;

14.

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.K/DIR/2009 tentang Batasan

Kewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero);
15. Keputusan ...

15.

16.

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 017.K/DIR/2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja PT PLN (Persero) sebagaimana diubah dengan Keputusan Direksi PT PLN
(Persero) Nomor 055.K/DIR/2010;
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 305.K/DIR/2010 tentang Pedoman
Pengadaan Barang/Jasa di PT PLN (Persero) sebagaimana diubah dengan Keputusan
Direksi PT PLN (Persero) Nomor 608.K/DIR/2010 jo Keputusan Direksi PT PLN
(Persero) Nomor 066.K/DIR/2011.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: PERUBAHAN
NOMOR

KETIGA

ATAS

305.K/DIR/2010

KEPUTUSAN

TENTANG

DIREKSI

PEDOMAN

PT

PLN

PENGADAAN

(PERSERO)
BARANG/JASA

DI PT PLN (PERSERO).
Pasal I

Beberapa Ketentuan dalam Keputusan Direksi Nomor 305.K/DIR/2010 tentang Pedoman

Pengadaan Barang/Jasa di PT PLN (Persero) beserta lampirannya diubah, ditambah dan
dihapus, adalah sebagai berikut:

1. Ketentuan angka 2.5.2 ayat 1) huruf e tentang Jaminan Penawaran ditambah, sehingga
berbunyi sebagai berikut:

2.5.2.1).e Jaminan Penawaran tidak dipersyaratkan untuk:

(1)
(2)

Pengadaan Jasa Konsultansi; atau

Pengadaan Jasa Asuransi; atau

(4)

Nilai Pekerjaan sampai dengan Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah);

(3)

Pengadaan dengan metode Penunjukan Langsung; atau

atau

(5)

Pengadaan Gas Bumi.

2. Ketentuan angka 2.5.2 ayat 2) huruf d tentang Jaminan Penawaran ditambah, sehingga
berbunyi sebagai berikut:

2.5.2.2).d Jaminan Pelaksanaan tidak dipersyaratkan untuk:

(1)
(2)
(3)

Jasa Konsultansi; atau

Pengadaan Jasa Asuransi; atau
Pembelian excess power, atau

(4)

Pekerjaan cleaning services] atau

(5)
(6)

(7)

Pekerjaan Satuan Pengamanan (Satpam); atau

Penunjukan Langsung kepada Anak Perusahaan; atau

Nilai Kontrak Pekerjaan sampai dengan Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta

rupiah); atau

(8)

Pengadaan Gas Bumi.

3. Ketentuan angka 2.7.3 ayat 1) tentang Penunjukan Langsung Pengadaan Barang/Jasa

Konstruksi/Jasa lainnya ditambah 1 (satu) ketentuan yaitu :

k Penyedia Barang/Jasa adalah BUMN sepanjang barang/jasa yang dibutuhkan

merupakan produk dari BUMN dimaksud dengan ketentuan apabila BUMN yang
memproduksi yang dibutuhkan lebih dari satu, maka hams dilakukan pemilihan
langsung terhadap BUMN tersebut.

4. Ketentuan angka 2.7.3 ayat 3) tentang Proses Penunjukan Langsung ditambah 1 (satu)
Ketentuan yaitu :

. , .

j. Dalam hal terjadi sesuai angka 2.7.3 ayat 1) huruf k diatas, dilakukan dengan
mengundang BUMN untuk memasukkan penawaran.

5. Ketentuan angka 2.8.3 ayat 1) tentang Penunjukan Langsung Jasa Konsultansi ditambah 1
(satu) ketentuan yaitu:

I Penyedia Jasa adalah BUMN sepanjang jasa yang dibutuhkan merupakan produk dari

BUMN dimaksud dengan ketentuan apabila BUMN yang memproduksi yang dibutuhkan
lebih dari satu, maka harus dilakukan pemilihan langsung terhadap BUMN tersebut.

6. Ketentuan angka 2.8.3 ayat 3) tentang Proses Penunjukan Langsung ditambah 1 (satu)
Ketentuan yaitu :

j.

Dalam hal terjadi sesuai angka 2.7.3 ayat 1) huruf I diatas, dilakukan dengan
mengundang BUMN untuk memasukkan penawaran.

7.

Ketentuan Bab VI tentang Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri ditambah sehingga

berbunyi sebagai berikut:
6.5.

Hak Penyesuaian Penawaran

Hak Penyesuaian Penawaran adalah hak yang dimiliki oleh Calon Penyedia
Barang/Jasa Dalam Negeri untuk ditunjuk sebagai calon pemenang apabila
bersedia menyamakan Harga Penawarannya dengan Harga Penawaran terendah
dari Penyedia Barang/Jasa Luar Negeri. Hak Penyesuaian Penawaran dapat
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
6.5.1.

Hak Penyesuaian Penawaran dapat dilakukan dalam Pengadaan

Barang/Jasa dimana para Penyedia Barang/Jasa merupakan Pabrikan
(engine maker/primary manufacture);

6.5.2

Hak Penyesuaian Penawaran dapat dilakukan

keikutsertaan Penyedia Barang/Jasa Luar Negeri;

6.5.3

Hak Penyesuaian Penawaran diberlakukan dalam hal Calon Pemenang

dengan Harga Penawaran terendah adalah Penyedia Barang/Jasa Luar
Negeri, maka Harga Penawaran terendah tersebut akan ditawarkan
kepada Penyedia Barang/Jasa Dalam Negeri;

6.5.4

Jika Penyedia Barang/Jasa Dalam Negeri bersedia dan sanggup

menyamai Harga Penawaran terendah, maka Penyedia Barang/Jasa
Dalam Negeri yang bersangkutan akan dijadikan sebagai Calon

apabila

adanya

Pemenang;

6.5.5

Jika terdapat dua atau lebih Penyedia Barang/Jasa Dalam Negeri yang
bersedia dan sanggup menyamai Harga Penawaran terendah, maka
penentuan Calon Pemenang akan diprioritaskan kepada Penyedia
Barang/Jasa Dalam Negeri dengan Harga Penawaran paling rendah.

Pasal II

Beberapa Ketentuan dalam Keputusan Direksi Nomor 066.K/DIR/2011 tentang Pedoman

Pengadaan Barang/Jasa di PT PLN (Persero) beserta lampirannya diubah, ditambah dan
dihapus, adalah sebagai berikut:

1.

Ketentuan Pasal 1 angka 13 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

1) Diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau Bank
asing yang beroperasi di Indonesia atau Perusahaan Asuransi yang telah dinyatakan
lulus sebagai perusahaan asuransi yang memiliki program surety bond yang
dikeluarkan oleh Direksi.

2.

Ketentuan Pasal 6 angka 2.1.4.8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

2.1.4.8

Pemasukan Penawaran
pemberian penjelasan;

sekurang-kurangnya 7 (tujuh)

hari kerja

setelah

Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal :

19 Juli

2011