Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Dalam melakukan analisis kondisi transformator distribusi, penulis
melakukan pengujian tegangan tembus dan pengujian kandungan gas terlarut
dalam minyak transformator . Berikut ini dijelaskan kerangka pokok dari
pelaksanaan penelitian dengan beberapa metode :
a. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan di perlukan dalam upaya memecahkan masalah yang ada,
mulai dari awal sampai pada tahap analisis dan menarik kesimpulan. Tujuan dari
studi kepustakaan ini adalah untuk memahami konsep dan teori yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti. Studi kepustakaan di lakukan melalui sumber
buku-buku, jurnal dan website yang berkaitan dengan topik tugas akhir.
b. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan
penelitian secara langsung di wilayah kerja PT.Angkasa Pura I
(Persero) Bandara Internasional Ngurah Rai.
2. Studi Literatur, yaitu mengumpulkan data dari buku-buku referensi,
modul-modul yang relevan dengan objek permasalahan
3. Wawancara, data di peroleh dari hasil wawancara dengan pihak pihak
yang terkait. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyan
pertanyaan secara lisan maupun tulisan.

30

31

4. Dokumentasi, data yang di peroleh berasal dari arsip atau dokumen


milik perusahaan. setelah data terkumpul, kemudian di lakukan
pengolahan dan analisis.
c. Survey awal
Survey awal

perlu dilakukan untuk mengetahui keadaaan / kondisi

transformator distribusi yang ada di Bandara Internasional Ngurah Rai.


Mengetahui letak dan posisi transformator dilapangan , melakukan pemotretan
awal, mencatat data transformator, serta mencatat kemungkinan hambatanhambatan dalam penelitian.
d. Pengambilan Sampel dan Penelitian
Pada tahap ini akan dilakukan pengambilan sampel minyak transformator
yang akan diteliti, yang mewakili masing-masing tingkat pembebanan, serta
umur transformator.
f. Kesimpulan dan Saran
Tahap ini berisi kesimpulan akhir dari seluruh rangkain penelitian yang
telah di lakukan. Kesimpulan di ambil berdasarkan hasil dari analisis data.
Dari kesimpulan tersebut, di buat saran saran yang dapat menjadi masukan
bagi pihak yang memerlukan.

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada gardu distribusi

di wilayah kerja PT.

Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Ngurah Rai. Waktu penelitian


dilaksanakann , mulai bulan Agustus 2012 sampai dengan April 2013.

32

3.3 Pengambilan Sampel Minyak Transformator


Pengambilan pengujian sampel dilakukan di PT. Angkasa Pura I
(PERSERO) Bandara Internasional Ngurah Rai , Bali. Adapun sampel yang
diambil adalah trafo distribusi yang ada di Sub Stasion (SSA, SSB, SSC, SSD,
SSE, SSF, SSG, Rembiga ) Main Power House (MPH 1 dan MPH 2 )
Tabel 3.1 Data Sampel Uji
No

LOKASI
GARDU

MERK

No SERI

DAYA
(KVA)

TAHUN
PEMBUATAN

Lokasi MPH2
Trafo 1

UNINDO

70445

400

1997

Trafo 2

UNINDO

71026

2000

1998

Trafo 3

UNINDO

71027

2000

1998

Trafo 4

UNINDO

71028

2000

1998

Lokasi SSH
Trafo 1

UNINDO

71036

500

1998

175684

800

1991

175686

800

1991

71029

1600

1998

Lokasi SSC
6

Trafo 1

Trafo 2

Trafo 3

FRANCE
TRANSFOR
FRANCE
TRANSFOR
UNINDO

Trafo 4

UNINDO

71030

1600

1998

10

Trafo 5

TRAFINDO

9531156

800

1995

11

Lokasi SSG
Trafo 1

UNINDO

71031

1000

1998

12

Trafo 2

UNINDO

71032

1000

1998

13

Trafo 3

UNINDO

71033

1000

1998

14

Lokasi SSA
Trafo 1

UNINDO

71388

1250

1999

15

Trafo 2

UNINDO

71389

1250

1999

16

Trafo 3

UNINDO

72397

1600

2000

33

Tabel 3.1 Data Sampel Uji (lanjutan)

Lokasi SSF
17

Trafo 1

UNINDO

71034

800

1998

18

Trafo 2

UNINDO

71035

800

1998

19

Lokasi SSB
Trafo 1

UNINDO

70337

800

1997

20

Trafo 2

UNINDO

70330

800

1998

21

Lokasi SSD
Trafo 1

FRANCE
TRANSFOR

175692-01

250

1991

22

Lokasi MPH 1
Trafo 1

17660901

2000

1991

23

Trafo 2

FRANCE
TRANSFOR
UNINDO

61864

1250

1996

24

Trafo 3

AEG

81/23215

1250

1965

25

Trafo 4

AEG

81/23216

1250

1965

26

Trafo 5

UNINDO

68807

1250

1997

27

Lokasi SSE
Trafo 1

175688-02

500

1991

28

Trafo 2

FRANCE
TRANSFOR
TRAFINDO

9631204

500

1996

29

Lokasi Rembiga
Trafo 1

TATUNG

774099

1250

1997

34

3.4 Prosedur Pengambilan Sampel


Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel minyak
transformator adalah sebagai berikut :

Sampel harus representatif terhadap kondisi minyak secara keseluruhan di


dalam tangki transformator.

Sampel tidak boleh terkontaminasi selama proses pengambilan sampel


berlangsung.

Sampel tidak boleh mengalami deteorisasi dini sebelum pengujian


berlangsung.

Setelah sampel diambil dengan prosedur yang benar, sampel harus dihindarkan
dari pengaruh lingkungan yang dapat mengubah komposisi-komposisi dalam
minyak sampel. Sampel harus ditutup rapat sehingga udara luar tidak dapat
masuk, sampel juga harus dihindarkan dari pengaruh sinar matahari karena
sebagian komposisi minyak sensitif terhadap sinar matahari.
Berikut adalah prosedur pengambilan sampel minyak transformator yang benar :

Pengambilan sampel harus dilakukan pada cuaca yang cerah .

Minyak sampel diambil dari bagian bawah transformator

Saluran pengambilan minyak transformator harus dibersihkan sebelum


sampel diambil.

Tempat penyimpanan minyak sampel harus dibilas terlebih dahulu dengan


minyak sampel sebelum sampel yang sebenarnya dimasukkan ke tempat
penyimpanan.

Mencatat semua informasi yang penting yang berkaitan dengan minyak


sampel dengan memberi label pada tempat penyimpanan.

35

Menutup dan menyegel sampel kemudian segera dilakukan pengujian


DGA

3.5. Pengujian Tegangan Tembus


Pengujian dilakukan dengan mengunakan peralatan Liquid Dielectric Test
Merk Megger. Input yang digunakan adalah 220 V AC, 50 HZ, 1 Phase,
sedangkan outputnya 0 60 KV. Standar pengujian tegangan tembus mengacu
pada standar IEC 156.
Prosedur pengujian tegangan tembus adalah sebagai berikut :

Masukkan sampel minyak transformator yang akan diuji kedalam sel uji
kira-kira 400 500 ml.

Tunggu gelembung udara dalam minyak menghilang, karena gelembung


udara dalam minyak dapat menurunkan tegangan tembus minyak.

Atur jarak gep antara elektroda 2,5 mm sesuai standar IEC 156.

Setelah semua siap tekan tombol ON, dan alat akan bekerja secara
otomatis sampai terjadi tegangan tembus pada minyak, dan akan berhenti
/Stop secara otomatis.

Catat nilai yang tertera pada LCD yang merupakan nilai tegangan tembus
minyak dalam satuan KV.

Lakukan pengulangan pengujian sebanyak 5 kali, dan nilai yang diambil


adalah nilai rata-ratanya.

Setelah terjadi tembus listrik minyak diaduk secara hati-hati untuk menghindari
terbentuknya gelembung udara.

36

Gambar 3.1 Alat tes tegangan tembus minyak transformator

3.6 Disolved Gas Analisis (DGA)


DGA secara harfiah dapat diartikan sebagai analisis kondisi transformator
yang dilakukan berdasarkan jumlah gas terlarut pada minyak trafo. Pengujian
kandungan gas terlarut pada minyak trafo akan memberikan informasi terkait akan
kondisi dan kualitas kerja transformator secara keseluruhan.
Uji DGA dilakukan pada sampel minyak yang diambil dari transformator,
kemudian gas-gas terlarut (dissolved gas) tersebut diekstrak. Gas yang telah
diekstrak lalu di pisahkan, diidentifikasi komponen-komponen individualnya, dan
dihitung kuantitasnya (dalam satuan part per million ppm ).
Pengambilan sampel minyak untuk pengujian DGA mengacu pada
standart IEC 567. Pengambilan sampel minyak dengan cara yang benar akan
memberikan hasil analisa yang baik pada pengujian DGA, apabila pengambilan
sampel minyak dilakukan salah maka hasil pengujian akan tidak akurat. Alat
yang dipakai dalam pengujian kandungan gas terlarut dalam minyak (DGA)
adalah Transport X,

37

Berikut adalah prosedur pengambilan sampel minyak transformator untuk


proses analisis kandungan gas terlarut :
a. Sambungkan syringe (alat pengambil sampel minyak) ke saluran penguras
minyak transformator seperti gambar 3.2 . Putar valve B pada posisi
seperti gambar, sehingga minyak akan mengalir ke saluran pembuangan
dan ditampung pada penampungan minyak kurang lebih 30 ml sampai 1
liter.

Gambar 3.2 Syringe di sambungkan ke saluran penguras minyak trasformator

b. Putar valve B seperti gambar 3.3, sehingga minyak akan masuk ke syringe,
ambil sampel minyak kurang lebih 30 ml, apabila sampel minyak yang
diambil terdapat gelembung , sampel tersebut harus dibuang, untuk tahap
pertama bisa dipakai membersihkan atau melumuri tuas syringe dengan
minyak .

Gambar 3.3 Minyak dialirkan ke syringe

38

c. Tutup valve B seperti gambar 3.4, kemudian lepaskan syringe dari saluran
penguras transformator. Putar valve A seperti gambar D ,Keluarkan
gelembung minyak dari syringe dengan cara menekan keatas tuas syringe
sampai semua minyak keluar dari syringe dan keadaan syringe benar-benar
vacum kemudian tutup valve syringe .

Gambar 3.4 Memvacum syringe

d. Ulangi lagi langkah a dan b sampai didapat sampel minyak dalam syringe
tanpa gelembung udara atau vacum. Seperti gambar 3.5 kurang lebih 50
ml, kemudian tutup valve A dan lepaskan syringe dari saluran penguras
transformator, kemudian sampel ini siap untuk dinjeksikan ke alat
Transport X

39

Gambar 3.5 Cara pengambilan sampel yang benar dengan syringe

Gambar 3.6 Sampel minyak di injeksikan ke dalam tabung sampel

40

Setelah sampel minyak dimasukkan ke alat tes DGA , kemudian alat di oprasikan
dan secara otomatis akan membaca tingkat kandungan gas yang terkandung dalam
minyak transformator.

Gambar 3.7 Kandungan Gas Yang Mudah Terbakar (TDCG)


Dalam Minyak Trafo

Setelah diketahui jumlah gas-gas yang diperoleh dari sampel minyak,


selanjutnya perlu dilakukan interpretasi dari data-data tersebut untuk selanjutnya
dilakukan analisis kondisi transformator.
Ada beberapa metode melakukan interpretasi gas yang terkandung dalam
minyak trasformator yaitu :
1. TDCG
2. Key Gas
3. Roger,s Ratio
4. Duval,s Triangel

41

3.7.

Alur

Proses

Pengambilan

Keputusan

Manajemen

Perawatan

Transformator
Setelah melakukan pengambilan sampel dan pengetesan minyak trafo
kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisa hasil tes dan membuat
manajemen perawatan trafo. Langkah pertama adalah membuat alur proses
pengambilan keputusan manajemen perawatan trafo.

42

START
`

Pengambilan sampel minyak


trafo
Pengumpulan data

Pengujian tegangan tenbus


Pengujian DGA

Interpretasi DGA :
IEEE (TDCG)
Key Gas
Roger Ratio
Duval Triangle

Pengolahan data
Klasifikasi skor

Penarikan
Kesimpulan

FINISH

Gambar 3.8 Alur proses pengambilan keputusan manajemen


perawatan transformator

43

Penjelasan

alur

proses

pengambilan

keputusan

manajemen

perawatan

transformator :
1. Pekerjaan persiapan kita harus lakukan sebelum memulai proses pengambilan
sampel minyak transformator dengan mempersiapkan semua peralatan dan
sarana prasarananya, serta pencatatan ,pendataan dan dokumentasi terhadap
semua transformator yang akan diuji .
2.

Pengujian sampel minyak transformator, dengan melakukan uji tegangan


tembus dan uji DGA (Disolved Gas Analisis). Dan juga dilakukan pencatatan
terhadap beban dan suhu transformator .

3.

Setelah Uji DGA dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan


interpretasi terhadap kandungan gas yang terlarut, dengan menggunakan
beberapa metode antara lain : metode TDCG, metode key gas, metode roger
ratio, metode duval triangel .

4. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data, pengolahan data


dimulai dengan pembuatan skor individu

dan pemberian bobot terhadap

masing masing hasil uji maupun pengukuran untuk tiap parameter.


Langkah kedua adalah menghitung skor total dengan penjumlahan dari skor
individu dikalikan bobot individu ,kemudian dibagi dengan total bobot.
Langkah ketiga , setelah skor total didapat kemudian kita akan
mengklasifikasikan skor total tersebut dan dapat dibagi menjadi beberapa
rentang, yang menunjukkan klasifikasi tingkat prioritas pemeliharaan.
Prioritas 1 menunjukkan bahwa transformator membutuhkan pemeliharaan
yang segera. Semakin tinggi klasifikasi prioritas, semakin rendah tingkat

44

kritis untuk kebutuhan pemeliharaan, semakin rendah klasifikasi prioritas


semakin tinggi tingkat kritisnya.
Langkah keempat , setelah semua hasil uji di klasifikasikan sesuai dengan
klasifikasi prioritasnya, akhirnya kita akan dapat membuat sebuah jadwal
pemeliharaan transformator .
5.

Setelah hasil pengolahan data kita dapatkan , kemudian kita lanjutkan dengan
penarikan kesimpulan. Pada kesimpulan ini juga akan diberikan suatu saransaran terhadap jadwal perawatan .

6.

Finish / selesai.

Anda mungkin juga menyukai