lumbalpunksi.
Bila
tertunda
maka
sel
akan
mengalami
lisis,
telah
terjadi
rupture
dariabses
serebri
atau
perimeningeal
total
protein.Kadar
protein
lebih
dari
150
mg%
akan
menyebabkan
osmolaritas
yang
sama
antara
CSS
dan
darah
(299
mosmol/L0.
lebih tinggi pada cairan serebrospinal. Kadar HCO3 adalahsama (23 mEg/L
)
. PH CSS relatif tidak berubah bila metabolik asidosis terjadisecara subakut atau kronik, dan
akan berubah bilametabolik asidosis ataualkalosis terjadi secara cepat.
PENGAMBILAN CAIRAN SEREBROSPINAL
Pengambilann
cairan
serebrospinal
dapat
dilakukan
dengan
cara
LumbalPunksi,
Untuk
mengetahui
tekanan
dan mengambil
sampel
untuk
pemeriksan sel,kimia
dan bakteriologi2.
Adanya peninggian tekanan intra kranial dengan tanda-tanda nyeri kepala,muntah dan papil
edema.
2.
3.
1.
Pasien diletakkan pada pinggir tempat tidur, dalam posisi lateral decubitusdenganleher,
punggung, pinggul dan tumit lemas. Boleh diberikan bantaltipis dibawah kepalaatau lutut.
2.
Tempat melakukan pungsi adalah pada kolumna vetebralis setinggi L 3-4,yaitusetinggi crista
iliaca. Bila tidak berhasil dapat dicoba lagi intervertebraleke atas atau ke bawah. Pada bayi
dan anak setinggi intervertebrale L4-53.
Gunakan sarung tangan steril dan lakukan punksi, masukkan jarum tegaklurus denganujung
jarum yang mirip menghadap ke atas. Bila telahdirasakan menembus jaringanmeningen
penusukan dihentikan, kemudianjarum diputar dengan bagian pinggir yangmiring menghadap
ke kepala.6.
Sakit kepala. Biasanya dirasakan segera sesudah lumbal punksi, ini timbulkarenapengurangan
cairan serebrospinal2.
Infeksi4.
Herniasi5.
Tumor
epidermoid
intraspinalTEKNIK
PEMERIKSAANPerubahan
dalam
cairan