Anda di halaman 1dari 6

Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva

lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi, perhatikan dan pastikan kembali hal-hal berikut:

Kondisi keuangan saat ini

Profil risiko dan pilihan jenis investasi Anda

Jangka waktu investasi

Memahami cara kerja investasi


Untuk memperkecil risiko investasi, Diversifikasi investasi menjadi pilihan yang bijak yaitu
menempatkan dana Anda pada berbagai jenis instrumen investasi. Investasi memiliki beragam
jenis risiko mulai dari risiko rendah hingga risiko menengah tinggi.
Risiko Rendah

Sesuai bagi anda yang mengutamakan keamanan dalam berinvestasi

Memiliki tingkat pengembalian investasi stabil


Risiko Menengah Tinggi
Sesuai bagi Anda yang mengutamakan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi
Investasi yang bisa Anda pilih :

Provisa: memberikan proteksi sekaligus pertumbuhan dana di masa mendatang.


Properti: dapat disewakan dan dijual dengan nilai yang berlipat serta tingkat risiko yang
relatif stabil. KPR dapat menjadi alternatif pembiayaan.
Memiliki Passive Income
Anda ingin memiliki penghasilan tambahan di luar penghasilan rutin Anda (passive income)?
Berikut adalah 2 (dua) jenis passive income yang bisa menjadi pilihan Anda :

Passive income dalam periode bulanan

Dalam Periode Bulanan

Passive income jenis ini sesuai bagi Anda yang membutuhkan tambahan penghasilan
secara rutin setiap bulan

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Deposito menjadi pilihan yang tepat. Dengan
berbagai pilihan mata uang asing, Anda dapat menikmati bunga deposito yang ditransfer
langsung ke rekening Anda.

Passive income dalam periode tahunan

Dalam Periode Tahunan

Passive income jenis ini sesuai bagi Anda yang membutuhkan tambahan penghasilan
secara sekaligus dan dalam jumlah yang relatif besar

Untuk memiliki passive income periode tahunan bisa didapatkan melalui sewa menyewa
properti. KPR BCA dapat menjadi alternatif pembiayaan untuk memiliki properti

Produk
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek
adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam
bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga
atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli
suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau
instrumen yang dapat diperjual belikan.
Bentuk
Investasi tanah - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan
tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian,
diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
Investasi saham - diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil
kerja atau penelitian.
Investasi mata uang asing - diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan
dari menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal
Risiko

Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko


keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak
hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan
faktor manusia), atau ketertiban hukum.
Deposito
Saat ini, tingkat bunga deposito perbankan memang tidak terlalu tinggi. Namun,
para perencana keuangan menilai deposito bisa menjadi salah satu alternatif
instrumen penempatan dana saat krisis, terutama untuk investasi bertenor satu
tahun sampai dua tahun.
Lantaran imbal hasil yang diberikan produk ini sangat kecil, para perencana
keuangan menegaskan agar investor tidak memberlakukan produk ini sebagai
produk investasi. Deposito hanya sebagai tempat untuk menempatkan dana
sementara, kata Freddy.
Zizi menambahkan, investor bisa menggunakan deposito untuk melindungi modal
investasi dalam kondisi pasar modal yang buruk. Nilai modal yang disiapkan untuk
investasi tidak berubah dan investor tetap bisa mendapat keuntungan meski tipis,
sebut dia.
Selain itu, dengan menempatkan dana di deposito, investor bisa menjadikan modal
investasi tersebut sebagai dana darurat untuk menutupi pengeluaran tidak terduga.
Misalnya, untuk biaya pengobatan anggota keluarga yang tiba-tiba sakit.
Reksadana pasar uang
Di saat kondisi pasar modal sedang bergejolak, reksadana pasar uang bisa menjadi
pilihan untuk memenuhi kebutuhan investasi jangka pendek. Risiko reksadana
pasar uang lebih kecil, cetus Prita Hapsari Ghozie, perencana keuangan dari Zap
Finance. Di lain sisi, reksadana pasar uang masih bisa memberikan imbal hasil lebih
besar ketimbang deposito.
Reksadana pasar uang juga bisa menjadi penyeimbang bagi investor yang tetap
memilih menempatkan sebagian dana investasi ke instrumen berbasis saham.
Investor tersebut bisa mengurangi porsi investasi di reksadana saham dan
memperbesar penempatan di reksadana pasar uang.
Zizi berpendapat lain. Dalam kondisi pasar modal yang buruk seperti sekarang, ia
tidak menyarankan investor menempatkan dana di reksadana pasar uang. Alasan
dia, investor tetap terpapar risiko penurunan nilai aset dasar, sementara imbal
hasilnya tidak terlalu besar. Sama halnya deposito, reksadana pasar uang cocok
untuk memenuhi tujuan investasi yang akan tercapai dalam waktu setahun sampai
dua tahun.
Produk berbasis obligasi

Seperti halnya harga saham, harga obligasi juga turut turun. Meski begitu,
perencana keuangan menilai investor bisa memanfaatkan reksadana pendapatan
tetap untuk mencari keuntungan di tengah situasi pasar modal yang kurang baik.
Agar bisa mendapatkan imbal hasil yang optimal, para perencana keuangan
menyarankan agar investor menempatkan dana di instrumen investasi ini
setidaknya tiga tahun. Reksadana pendapatan tetap masih bisa memberi imbal
hasil setidaknya 8%10% tahun ini.
Namun, dalam jangka pendek, di saat kondisi pasar sedang buruk, investor akan
menghadapi risiko penurunan nilai aset dasar (underlying asset). Untuk
menghindari risiko tersebut, investor bisa mencoba menempatkan dana di
reksadana terproteksi. Dengan masuk ke reksadana terproteksi, setidaknya modal
investor tetap aman dan tidak berkurang, sebut Prita.
Emas
Belakangan harga emas juga mengalami penurunan. Meski begitu, para perencana
keuangan menilai emas tetap layak dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif
instrumen investasi di saat kondisi pasar modal sedang buruk.
Alasan mereka, harga emas tidak terpengaruh oleh inflasi. Logam mulia ini juga
terhitung instrumen investasi yang likuid. Kalau dana sudah dibutuhkan, investor
bisa menjual emasnya dengan mudah, sebut Freddy.
Tambah lagi, kecenderungan harga emas naik di masa depan cukup besar. Dengan
demikian, emas merupakan instrumen yang cocok untuk melindungi modal
investasi.
Lalu, bagaimana dengan porsi penempatan dana di masing-masing instrumen?
Dalam kondisi pasar seperti saat ini, para perencana keuangan menyarankan
investor jangka menengah bisa menempatkan 50% investasi di produk yang likuid,
seperti reksadana pasar uang dan deposito.
Lalu, sekitar 20% dana investasi bisa ditempatkan di produk investasi berbasis
obligasi dan 20% di emas. Bila investor berniat menempatkan dana investasi di
produk berbasis saham, perencana keuangan menyarankan agar porsinya tidak
lebih dari 10%. Nah, silakan pilih investasi yang cocok buat Anda
Ekuitas atau pasar saham adalah salah satu kelas aset. Pada beberapa negara,
tergantung kondisi perekonomian, seorang investor bisa mendistribusikan investasi
saham nya pada beberapa jenis saham di berbagai dunia, misalnya, investasi pada
saham di Amerika dan saham di negara berkembang. Ini akan memberikan investor
akses terhadap pasar ekonomi dunia yang berbeda. Sama halnya seperti saat Anda
berinvestasi pada perusahaan besar dan perusahaan kecil yang sedang tumbuh
pesat.

Obligasi (surat hutang pada perusahaan atau pemerintahan) adalah salah satu
kelas aset yang juga banyak diminati. Biasanya, keuntungan yang didapat dari
obligasi lebih rendah daripada ekuitas atau pasar saham, tapi resikonya juga lebih
kecil. Ingat makin besar potensi keuntungannya, makin tinggi resikonya.
Alternatif investasi atas kelas aset lainnya meliputi antara lain investasi di pasar
komoditas (sebagai contoh; minyak, emas, kedelai, dan gandum), properti dan
hedge funds.
Dengan mendiversifikasikan investasi pada beberapa jenis aset, Anda dapat
menyusun portfolio investasi sesuai dengan profil resiko Anda.
Reksa Dana bisa didefinisikan sebagai alat investasi yang terdiri dari kumpulan
dana yang dikumpulkan dari banyak investor yang bertujuan untuk diinvestasikan
pada berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, pasar uang, dan lainnya.
Reksa Dana diatur oleh manajer investasi dengan tujuan mendapat keuntungan
untuk dana investor yang diinvestasikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
pada prospektus produk.
Reksa Dana biasanya menerbitkan unit yang bisa dibeli atau dijual kembali saat
diperlukan pada nilai aktiva bersih (NAB)terbaru per unit sesuai nilai investasi. Saat
investor membeli Reksa Dana, mereka akan menerima unit investasi yang dihitung
berdasar jumlah yang dibeli dan nilai NAB per unit terkini. Dengan memiliki unit
investasi, investor memiliki bagian proporsional dari aset Reksa Dana dan tiap
pemilik unit berpartisipasi secara proporsional dalam keuntungan maupun
kerugiannya.
Manajer investasi bertanggung jawab untuk menginvestasikan dana investasi pada
sejumlah portfolio sekuritas mulai dari saham, obligasi, pasar uang dan instrumen
lainnya, tergantung tipe dan tujuan dari Reksa Dana itu.
NIlai Aktiva Bersih (NAB)atau harga per unit adalah salah satu indikasi untuk
memonitor performa Reksa Dana. Dengan memperhitungkan perubahan persentase
tiap hari dari NAB, investor bisa mendapat gambaran stabil atau tidaknya portfolio
tertentu terhadap portfolio lainnya.
NAB dihitung tiap hari berdasar harga penutupan di pasar dari aset pokok. Untuk
mengetahui NAB per unit,kita harus mengikuti beberapa langkah :
pertama, total nilai dari semua sekuritas yang dihitung .Total nilai pasar ditambah
ke dana investasi tunai dan setara induknya. Kewajiban (termasuk pengeluaran
yang akan dibayarkan) harus dikurangi. Hasilnya adalah nilai total aset bersih.
Dengan mengurangi nilai total aset bersih dengan dana unit sisa, kita akan
mendapatkan NAB per unit.
Manajer investasi menunjuk bank kustodian yang berfungsi sebagai administrator,
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan transaksi, kliring dengan broker yang

ditunjuk atau bank, pendaftaran sekuritas, penghitungan dan distribusi dividen,


sekaligus memproduksi NAV per unit dan melaporkan investasi. Badan pengelola
pasar uang dan lembaga keuangan (OJK) adalah badan yang berwenang mengatur
dan mengawasi aktivitas pasar uang Indonesia termasuk industri Reksa Dana
Sejak pertama kali dibuat, Reksa Dana telah menjadi kendaraan investasi populer
karena menawarkan berbagai keuntungan bagi investor dengan minim
pengetahuan, waktu atau pun uang:

Dengan membeli Reksa Dana, Anda langsung mendapat keuntungan yaitu


diversifikasi instan dan alokasi aset tanpa perlu uang jumlah besar untuk memiliki
portfolio individu.

Dengan Reksa Dana, Anda bisa melaksanakan transaksi dalam skala jauh
lebih besar dengan uang lebih sedikit.

Reksa Dana memberikan investor keleluasaan untuk melakukan investasi


berkala melalui rencana pembelian bulanan dan memanfaatkan keuntungan dari
biaya yang sudah terdistribusi setiap bulannya.

Reksa Dana memberikan likuiditas (keleluasaan untuk masuk dan keluar


dengan mudah)

Dengan modal relatif kecil, Anda bisa mendapat akses layanan profesional
manajer investasi.

Reksa Dana memberikan kemudahan. Investor bisa menghemat biaya dan


waktu (dari riset investasi, penyelesaian perdagangan, dan lainnya)
Aset Reksa Dana dengan aman disimpan di bank kustodian yang tidak berafiliasi
dengan manajer investasi. Bank kustodian akan memastikan aset dana terpisah dari
manajer keuangan dan aset bank kustodian. Sehingga bila terjadi sesuatu dengan
manajer keuangan atau bank kustodian, aset investasi tidak akan terganggu.

Anda mungkin juga menyukai