4. Skala
Skala adalah suatu sistem pengukuran yang
menyenangkan, dapat dalam satuan cm, inchi, atau
apasaja dari unit-unit yang akan diukur. Gambar skala
adalah dimensi yang diapaki untuk gambar sebagai
perbandingan, misalnya 1 m struktur digambar 1cm dalam
gambar. Jadi ukuran dalam gambar, menyatakan ukuran
sebenarnya dari bangunan.
Dalam arsitektur yang dimaksud skala adalah hubungan
yang harmonis antara bangunan beserta komponenkomponennya, dengan manusia. Segala sesuatu yang kita
lihat selalu dibandingkan dengan ukuran manusia.
Elemen-elemen dan prinsip skala dapat menghasilkan
skala-skala yang baik yaitu :
Skala akrab menggunakan prinsip yang dapat
menimbulkan kesan lebih kecil dari besaran
sesungguhnya.
Skala akrab dapat dicapai melalui :
- Pemakaian ornamen yang lebih kecil dari ukuran
standart/biasanya.
- Pembagian yang lebih besar (pembuatan garis bidang )
- Penerapan skema bahan dan warna yang sederhana,
bentuk datar/rata)
- Pertimbangan pencahayaan yang redup
Skala normal/manusiawi dapat diperoleh dengan
pemecahan masalah fungsional secara wajar. Besarnya
5. Irama
Irama dalam arsitektur merupakan elemen yang
menggugah emosi/persaan yang dalam. Dalam
rancangan, irama merupakan perekat yang menyatukan
unsur-unsur masing-masing menjadi satu kesatuan.
Hakekat Irama adalah menelusuri sifat perseptual
manusia dalam memandang bangunan, dimulai dari mata
yang meluncur ke bagian bangunan, dari unit satu ke unit
lainnya dengan teratur. Irama dapat diperoleh dengan
cara :
Pengulangan (repetisi)
- Garis
- Bentuk misal; jendela, pintu, kolom, dsb.
- Tekstur ; kasar, halus, kayu, batu, dsb.
- Warna
Gradasi (perubahan)
- Dimensi
- Warna : dari gelap ke terang atau sebaliknya
- Bentuk : perubahan bentuk secara bertahap
Oposisi
Adalah pertemuan garis pada sudut siku-siku, misalnya
dalam daun pintu, lemari, dinding, dsb.
Transisi
Adalah perubahan pada garis-garis lengkung.
Radial
Adalah irama yang beradiasi pada sentral axis (sumbu
sentral).
Progresif
Irama progresif dibentuk oleh perubahan yang teratur,
sedemikian rupa sehingga bentuk mirip dengan yang lain.
Jarak yang satu dengan yang lain hampir sama. Dengan
demikian tumbuh irama progresif karena menunjukkan
gerak/ perubahan progresif. Irama naik, turun, naik turun
dan sebaliknya. Tidak ada bentuk dan jarak yang sama
yang diulang.
Jenis-jenis irama yaitu :
Irama statis didapat dengan cara pengulangan
bentuk, garis, dan dimensi.
Irama dinamis didapat dengan cara :
- pengulangan bentuk atau garis dengan perletakan yang
berbeda.
abu-abu = menenangkan
3. Style/gaya
Gaya sebagai salah satu penentu keindahan ekpresi
merupakan cara membangun atau merancang secara
berbeda dengan yang lain. Gaya antara lain dapat
ditentukan menurut sejarah misalnya : gaya romanik
byzantum, barok, renaisans, gotik, internasional, post
modern, dll. Pemakaian bahan bangunan, perbedaan
iklim, penerapan detail-detail sesuai pribadi arsitek.
4. Bahan/material
Bahan yang kita pakai dalam desain dapat menimbulkan
kesan tertentu misal :
- Bahan logam : menimbulkan kesan dingin, padat, keras.
- Kayu berpori : menimbulkan kesan hangat.