Anda di halaman 1dari 29

BAB II.

TINJAUAN UMUM

BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1.

Sejarah PT. Semen Gresik (Persero), Tbk.


PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang industri semen. Didirikan pada tanggal 25 Maret 1953 dan diresmikan di
Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno
dengan nama NV Pabrik Semen Gresik. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN
pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat.
Komposisi pemegang sahamnya sekaligus komposisi kepemilikan perusahaannya
adalah Negara RI 73% dan masyarakat 27%.
Perkembangan komposisi kepemilikan perusahaan ini kembali berubah.
Yakni, pada bulan September 1995. Perseroan melakukan Penawaran Umum
Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi
Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 17 September 1998.
Pemerintah melepas kepemilikan sahamnya di SGG (singkatan Semen Gresik
Group setelah bergabung dengan Semen Padang dan Semen Tonasa) sebesar 14%
melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V.,
perusahaan semen global yang berpusat di Mexico, komposisi kepemilikan saham
menjadi berubah, yakni Negara RI 51%, masyarakat 35%,dan Cemex 14%. Pada
tanggal 30 September 1999, komposisi kepemilikan saham kembali berubah
menjadi Negara RI 51%, masyarakat 23.5% dan Cemex 25.5%.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-5

BAB II. TINJAUAN UMUM

Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex S.A.
de C.V. pada Blue Valley Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan
saham sampai saat ini berubah menjadi Negara RI 51,01%, Blue Valley Holdings
PTE Ltd. 24,90% dan masyarakat 24,09%. Secara singkat, sejarah perkembangan
kepemilikan perusahaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1.
Sejarah Kepemilikan Semen Gresik
Waktu
07 Agustus 1957
08 Juli 1991

Presentase Kepemilikan
Perusahaan
100 % milik Republik Indonesia
73 % milik Republik Indonesia
27 % milik public

01 September 1995

65 % milik Republik Indonesia

17 September 1998

35% milik public


51% milik Republik Indonesia
35% milik publik

30 September 1999

14% Cemex
51% milik Republik Indonesia
23,5% milik publik
25,5% Cemex

27 Juli 2006 hingga

51,01% milik Republik Indonesia

Hingga 27 Desember 2012

24,09% milik publik


24,90% Blue Valley Holdings

Dengan adanya tambahan pabrik baru, jumlah kapasitas produksi


korporasi PT Semen Gresik (Persero) Tbk. meningkat dari 19,8 juta ton pada
tahun kemarin menjadi 22,5 juta ton tahun ini. Kapasitas terpasang riil SGG

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-6

BAB II. TINJAUAN UMUM

sebesar 22,5 juta ton semen per tahun, dan menguasai 44,4% pangsa pasar semen
Indonesia.
2.2.

Visi dan Misi PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

2.2.1. Visi
Menjadi perusahaan persemenan bertaraf internasional yang tekermuka
dan mampu meningkatkan nilai tambah kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders).

2.2.2. Misi
a. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya
yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan
teknologi yang ramah lingkungan.
b. Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar internasional
dengan menjunjung tinggi etika bisnis, semangat kebersamaan, dan
bertindak proaktif, efisien serta inovatif dalam berkarya.
c. Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domestik dan
internasional.
d. Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk
meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
e. Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku
kepentingan (stakeholders) terutama pemegang saham, karyawan dan
masyarakat sekitar.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-7

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.3.

Lokasi Dan Kesampaian Daerah


Lokasi penambangan batu gamping PT. Semen Gresik (persero) Tbk.

Pabrik Tuban terletak di daerah Temandang Pongpongan Telogowaru Sugihan Sekitar 15 km sebelah Barat Daya Kota Tuban. Untuk mencapai lokasi
kegiatan penambangan dapat dicapai dengan sepeda motor melalui jalan beraspal
yaitu jalur pantai utara Jawa atau jalur pantura yang menghubungkan Surabaya
Semarang, atau dapat menggunakan kendaraan roda empat melalui jalan aspal
kelas IV dan V, dan bisa juga melalui jalur kereta api simpangan khusus
Surabaya-Gresik.
Kuari batu gamping PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Pabrik Tuban secara
geografis terletak pada koordinat 060 51, 49,2 LS dan 1110 53, 5,4 BT, secara
administratratif kuari penambangan batu gamping PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk. Pabrik Tuban memiliki batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara

: Laut Jawa

b. Sebelah Selatan

: Kabupaten Bojonegoro

c. Sebelah Timur

: Kabupaten Lamongan

d. Sebelah Barat

: Kabupaten Rembang

Kuari penambangan batu gamping Tuban menempati daerah Temandang,


dan Pompongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban - Jawa Timur
berdasarkan Surat Ijin Pertambangan Daerah (SIPD) No. 545.4/184/116/1994
tanggal 14 Mei 1994 seluas 747,4379 Ha.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-8

Sumber Bagian Perencanaan dan Pengawasan Tambang PT. Semen Gresik (Persero) Tbk

Peta Lokasi Pabrik Tuban II dan Kesampaian Daerah

Gambar 2.1

BAB II. TINJAUAN UMUM

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-9

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.4.

Iklim Dan Curah Hujan


Daerah Tuban termasuk daerah yang beriklim tropis, terdiri dari dua

musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. di mana musim hujan
dimulai dari bulan Oktober sampai April sedangkan musim kemarau terjadi 6
bulan berikutnya, yaitu pada bulan Mei sampai dengan September. Cuaca pada
saat melakukan pengukuran peledakan adalah cuaca cerah berawan dengan suhu
230C 320C, kelembaban 54% - 91%, kecepatan angin 35 km/jam, dan arah angin
timur, data curah hujan dapat dilihat pada lampiran A.

2.5.

Kondisi Geologi Daerah Penelitian


Pada daerah penelitian SIPD PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Pabrik

Tuban dijumpai kondisi geologi yang beranekaragam diantaranya, yaitu :

2.5.1. Topografi dan Morfologi


Topografi Pada daerah penelitian secara umum merupakan daerah dataran
rendah berupa endapan alluvial di bagian Utara dengan ketinggian 5 m sampai
dengan ketinggian 30 m di atas permukaan laut, sedangkan wilayah di bagian
Selatan berupa perbukitan landai yang luas dengan ketinggian antara 30 m
sampai dengan 110 m di atas permukaan laut, di bagian Timur terdapat banyak
lembah sungai yang relatif besar misalnya kali Pongpongan.
Morfologi daerah penelitian merupakan daerah yang landai dekat
ketinggian antara 30 m sampai dengan ketinggian 110 mdpl. Kenampakan
topografinya miring ke Utara dengan sudut kemiringan antara 3 0 sampai 50.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-10

BAB II. TINJAUAN UMUM

Morfologi daerahnya dibentuk satuan batu gamping terumbu dan batu


gamping lunak yang berumur pilo plistosen, didalamnya terdapat lembah
lembah sungai kering dan cekungan atau lekukan kecil yang berisi terarosa
berwarna merah kecoklatan sampai coklat (Gambar 2.2)

Gambar 2.2.
Morfologi Dan Kondisi Endapan Batu Gamping
Daerah Pongpongan

Secara umum keadaan morfologi daerah sekitar kuari PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk. Pabrik Tuban, di bagi menjadi dua yaitu :
1)

Satuan Morfologi dataran rendah, daerah ini memiliki ketinggian 5 mdpl


sampai dengan ketinggian 10 mdpl. Daerah ini terbentuk oleh endapan
alluvial yang terdiri daerah lumpur, lanau dan lempung.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-11

BAB II. TINJAUAN UMUM

2)

Satuan morfologi perbukitan bergelombang, daerah ini mempunyai


ketinggian 30 m sampai dengan 110 mdpl. Daerah ini merupakan
perbukitan landai ke arah Utara dengan kemiringan 3 0 sampai dengan 50
yang terbentuk oleh satuan batu gamping terumbu.

2.5.2. Stratigrafi Daerah Penelitian


Menurut Van Bemmelen (1949) daerah ini termasuk ke dalam Fisiografi
cekungan Rembang bagian Timur. Stratigrafi regional cekungan Rembang ini
mulai dari yang tertua sampai yang termuda dapat diuraikan sebagai berikut pada
Gambar 2.3 :
1. Formasi Tawun
Formasi ini terdiri dari Napal Pasiran dan batu gamping Bioklastik umur
Miosen Bawah.
2. Formasi Ngrayong
Formasi Ngrayon yang tertutup secara selaras oleh batu lempung dan pasir
Kuarsa yang berselang seling dengan batu gamping Klastik.
3. Formasi Bulu
Formasi Bulu terdiri dari batu gamping Pasiran dengan sisipan Napal yang
berumur Miosen Tengah.
4. Formasi Paciran
Umur Formasi Paciran termasuk ke dalam kala Pliosen dimana, Formasi
ini terdiri dari batu gamping Koral dan Kalkerenit.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-12

BAB II. TINJAUAN UMUM

5. Formasi Mundu
Formasi Mundu sudah termasuk dua Kuarter dengan umur formasi ini
adalah Pliosenawal. Formasi ini terdiri dari batu gamping Pejal dan batu
gamping Dolomit.
6. Formasi Lidah
Berumur Plistosen yang terdiri atas endapan batu lempung, lempung
hitam, dan batu pasir.
7. Formasi Ledok
Umur Formasi Ledok adalah Miosen akhir. Dimana termasuk endapan
zaman tersier. Formasi ini terdiri dari batu gamping kalkerinit.
8. Formasi Wonocolo
Formasi Wonocolo masih termasuk zaman tersier, dimana umur formasi
ini adalah Miosen akhir. Formasi ini terdiri dari batu gamping Paciran
yang berselingan dengan batu gamping klastik.
9. Formasi Kubah
Umur formasi kubah adalah Pliosen akhir dan tengah. Dimana formasi ini
terbentuk dari batu pasir Tufan yang bersisipan dengan batu lempung
konglomerat.
10. Formasi Martapura
Formasi batuan ini berumur paling muda yaitu Holosen. Formasi ini terdiri
dari Breksi, batu pasir, Tufan, dan Tuf.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-13

BAB II. TINJAUAN UMUM

Stratigrafi

Kala

Tengah
Tengah

Akhir

Pliosen

Awal

Plistosen

Kwarter

Akhir

Holosen

Umur
Zaman

Litologi

Formasi
Notopuro

Breksi, batupasir tufan


& tuf

Formasi
Kabuh

Batupasir tufan, sisipan


batulempung,
konglomerat & tuf

Formasi
Lidah

Batu lempung sisipan


batupasir gampingan
dan batu apung

Formasi
Mundu
Formasi
Paciran

Batugamping napalan,
batugamping dolomitan
Batugamping koral dan
Kalkarenit

Formasi
Wonocolo

Batugamping pasiran,
selang-seling
batugamping klastik
Batugamping gloukonit

Formasi
Ledok

Batugamping
sisipan napal

Formasi
Bulu

Formasi
Ngrayong
Formasi
Tawun

pasiran

Batugamping,
batupasir
kuarsa
selang-seling
batugamping klastik
Napal pasiran dan
batugamping bioklastik

Awal

Miosen

Tersier

Keterangan

Sumber : Biro Perencanaan dan Pengawasan Tambang

Gambar 2.3
Stratigrafi Daerah Pongpongan
EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN
DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-14

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.5.3. Struktur Geologi


Geologi daerah Pongpongan dan sekitarnya terdiri dari satuan batu
gamping formasi Paciran umur Pliosen. Secara fisik batu gamping dapat
dibedakan atas batu gamping keras dan batu gamping lunak. Batu gamping keras
Bersifat kompak, kristalin, berwarna putih kekuningan, mengandung fosil
koral, foraminifera dan moluska. Jenis batu gamping menempati sekitar 70% pada
daerah penambangan dan membentuk perbukitan yang landai.
Untuk batu gamping lunak terdapat di bagian Barat Daya, yang dicirikan
dengan warna putih kekuningan sampai kecoklatan, bersifat Rapuh dan Getas,
berfosil Koral, Foraminifera dan Moluska, terdapatnya berselingan dengan batu
gamping keras.
Kenampakan struktur geologi di daerah tersebut terdiri dari sesar normal
pongpongan berarah umum Timur Laut Barat Daya dan sesar normal Sugihan
yang berarah umum Barat Laut Tenggara.
Sedangkan batu lempung, tanah liat memiliki ciri warna hitam keabu
abuan, plastis, kemas tertutup sedangkan di bagian atas sudah menjadi tanah liat.
Batuan lempung terletak di bagian bawah dan hanya sekitar 5 meter tersingkap di
permukaan dengan ketebalan 25 meter.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-15

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.6.

Batu Gamping Daerah Penelitian


Batu gamping merupakan salah satu bahan galian industri yang

mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Berdasarkan hasil analisa inti bor di
Laboratorium Pusat Penelitian Semen (PPS) di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
diperoleh hasil :

2.6.1. Sifat Fisik Batu Gamping


Berdasarkan hasil analisis sifat fisik batu gamping di daerah penelitian
seperti tabel 2.2.
Tabel 2.2.
Data Analisi Sifat Fisik Batu Gamping
No

Sifat Fisik

Keterangan

1
Warna

Putih, kuning, coklat, kehitam hitaman

2
Fase

Padat

3
Kilap

Tanah

4
Kandungan
CaCO3

93%

MgCO3

2%

SiO2, Al2O3, H2O

5%

6
Bobot
Isi

1,3 Ton/m3

7
Gores

Putih

8
Kemagnetan

Non Magnetik

9
Kekerasan

3 Skala Mohs

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-16

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.6.2. Sifat Mekanik Batu Gamping


Berdasarkan hasil analisis sifat mekanik batu gamping di daerah penelitian
seperti Tabel 2.3.
Tabel 2.3.
Sifat Mekanik Batu Gamping
No

Sifat Mekanik

Keterangan

1.

Swell Factor

2.

Kecepatan gelombang seismik

3.

Kuat Tekan

4.

Kuat tarik

5.

Kuat Geser

0,17 0,28 Mpa

6.

Kohesi

0,55 0,85 Mpa

0,75
< 2000 m/detik
14,91 21,68 Mpa
1,4 2,1 Mpa

2.6.3. Kadar Batu Gamping


Berdasarkan hasil analisis kimia, batu gamping di daerah penelitian seperti
pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4.
Kadar Batu Gamping
No

Jenis Batu gamping

Kadar CaO

Batu gamping berkadar tinggi

> 54 %

Batu gamping berkadar sedang

52% - 54%

Batu gamping berkadar rendah

< %52

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-17

BAB II. TINJAUAN UMUM

Mutu batu gamping berkadar tinggi dan sedang memenuhi persyaratan


sebagai bahan baku semen, sedangkan batu gamping berkadar rendah dengan
kadar MgO 5% sampai dengan 18%, tidak memenuhi persyaratan sebagai bahan
baku semen. Batu gamping ini terjadi karena proses dolomitisasi secara setempat
dan jenis batu gamping dolomitan ini tidak memenuhi syarat untuk digunakan
sebagai bahan baku semen.

2.7.

Tanah Liat Daerah Penelitian


Tanah liat merupakan salah satu bahan dasar dalam pembuatan semen

yang mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Untuk tanah liat di daerah
Mliwang yang tahun 1994, telah dilakukan eksplorasi awal berupa pengambilan
sampel sampel dengan cara pemboran dangkal dengan kedalam 3-6 meter
sebanyak 26 buah dan pemboran dengan kedalamn 25 meter sebanyak 1 buah,
dengan analisa komposisi kimia hasil pemboran dikerjakan oleh seksi penelitian
bahan baku dan penolong PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dengan hasil :

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-18

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.7.1. Sifat Fisik Tanah Liat


Berdasarkan hasil analisis sifat fisik tanah liat di daerah penelitian seperti
tabel 2.5.
Tabel 2.5.
Data Analisis Sifat Fisik Tanah Liat
No

Sifat Fisik
1Warna

Keterangan
Kuning tanah sampai hitam keabuabuan

2Fase

Padat

3Kilap

Tanah

4Kandungan SiO2

60 % - 70 %

Al2O3

18 % - 22 %

Fe2O3

5%

5Bobot Isi

1,4 Ton/m3

Ukuran Material

< 30mm

7Silika ratio

2,30

Alumina Ratio

2,7

8Kemagnetan

Non Magnetik

9Kekerasan

1 2 Skala Mohs

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-19

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.7.2. Sifat Mekanik Tanah Liat


Berdasarkan hasil analisis sifat mekanik Tanah Liat di daerah penelitian
seperti Tabel 2.6.
Tabel 2.6.
Sifat Mekanik Tanah Liat
No

Sifat Mekanik

Keterangan

1.

Swell Factor

2.

Kecepatan gelombang seismik

3.

Kuat Tekan

4.

Kuat tarik

5.

Kuat Geser

1,47 6,86 Mpa

6.

Kohesi

0,55 0,85 Mpa

0,75
< 2000 m/detik
1.2 3 Mpa
2.6 2,8 Mpa

2.7.3. Kadar Tanah Liat


Berdasarkan hasil analisis kimia, Tanah Liat di daerah penelitian seperti
pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7.
Kadar Tanah Liat
No Jenis Tanah Liat

Kadar Al2O3

High Alumina

17 % - 22 %

Low Alumina

15 % - 17 %

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-20

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.8.

Kegiatan Penambangan Batu Gamping


Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam penambangan batu

Gamping meliputi

2.8.1. Pembersihan Lahan (Clearing)


Pada daerah penambangan batu gamping PT. Semen Gresik merupakan
daerah milik perhutani yang di tanamipohon jati, sehingga pada waktu
pembersihan dilakukan dengan pembabatan pohon jati.

Gambar 2.3.
Pembersihan Lahan (Land Clearing)
2.8.2. Tahap Pengupasan Tanah (Stripping)
Karena lapisan tanah penutup tipis, yaitu rata rata sekitar 0,5 meter,
maka tidak dilakukan pengupasan lapisan tanah penutup, tetapi diledakkan
bersama sama dengan batuan induk yang akan diledakkan.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-21

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.8.3. Tahap Pembongkaran (Breaking)


Pembongkaran batuan bertujuan untuk melepaskan atau membongkar
batuan dari batuan induknya. Pembongkaran batu gamping dilakukan dengan dua
tahap, yaitu :
a.

Pemboran (Drilling)

Gambar 2.4.
Kegiatan Pemboran

Kegiatan pemboran dimaksudkan untuk menyediakan lubang tembak


untuk keperluan peledakan. Pemboran dilakukan dengan menggunakan :

a. Alat Bor :
-

Crawler Rock Drill (CRD) Type Rock F7

Crawler Rock Drill (CRD) Type ROC 642 Merek Atlas Copoco

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-22

BAB II. TINJAUAN UMUM

b. Mata Bor

: Bottom Bit

c. Pola Pemboran

: Pola selang seling (Strage Pattern)

d.

: 2,50 2,75 meter

Burden (B)

e. Spacing(S)

: 3,75 4 meter

f. Stemming (T)

: 2 2,6 meter

g. Subdrilling (J)

: 0,5 meter

h. Tinggi Jenjang (L)

: 6 8 meter

i.

Kedalaman Lubang Bor (H) : 8,5 10,5 meter

j.

Panjang Isian (PC)

: 5 6,5 meter (Lihat gambar 2.6)

Keterangan :
B = Burden
S = Spacing
T = Steaming
H = Kedalaman
Lubang ledak
L = Tinggi jenjang
J = Subdrilling
Pc = Lubang Isian
Hamdak

Gambar 2.5.
Geometri Peledakan

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-23

BAB II. TINJAUAN UMUM

b.

Peledakan (Blasting)
Peledakan yang diterapkan ada dua metode peledakan, yaitu Metode
Electric dan non electric. Peledakan di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Pabrik Tuban menggunakan metode listrik (electric), dilakukan secara
beruntun setiap barisnya dan serentak untuk satu baris dengan menggunakan
pemicu tunda (Delay Electric Blasting Cap) untuk mengatur urutannya.
a) Peralatan peledakan yang digunakan
1. Blasting Machine Merk Kobla type BL 500, dengan kapasitas
sambungan 500 detonator dalam sekali peledakan.
2. Blasting Ohm Meter merk Reo type BO1999 1, yang mampu untuk
mengontrol rangkaian peledakan sebanyak 200 detonator.
3. Mobile Mixer Unit(MMU) merk Nissan Diesel dengan kapasitas
Amonium Nitrat 10 Ton dan kapasitas solar 200 Liter.
4. Peralatan peralatan lainnya, seperti cangkul, ember, bambu, tang dan
pisau.
b) Perlengkapan peledakan yang dipakai
1. Bahan peledak jenis ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil), buatan PT.
Multi Nitro tama Utama, dengan kecepatan detonasi 1200f/s dan bobot
isi sebesar 0,8 gram/cm3 dimana mempunyai perbandingan :
Amonium Nitrat

: 94,5%

Fuel Oil

: 5,5%

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-24

BAB II. TINJAUAN UMUM

2. Bahan peledak penguat (primer) yang digunakan adalah Powergel


Magnum 3115 buatan PT. Dahana dimana mempunyai kecepatan
detonasi 5000 6000 m/detik dan bobot isi 1,30 1,50 gr/cm3
3. Detonator yang digunakan adalah jenis Mili Second Delay (MSD),
buatan India dengan waktu tunda 25 mili second detik.
4. Kabel penghubung (connecting wire), yang digunakan untuk
merangkai detonator listrik.
Sedangkan hasil peledakan yang masih berupa bongkah (boulder),
dihancurkan dengan menggunakan Rock Breaker type PC 200 6.

Gambar 2.6.
Peledakan

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-25

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.8.4. Tahap Pemuatan (Loading)


Untuk memuat hasil peledakan ke dalam alat angkut, dilayani oleh Back
Hoe Komatsu PC 200 6 dengan kapasitas munjung 2,8 m3, Back hoe yang
digunakan adalah Komatsu PC 650SE 5 dengan kapasitas munjung 2,8 m3, dan
Power Shovel Komatsu PC 650 dengan kapasitas munjung 3,8 m3, sedangkan alat
muat yang digunakan untuk memuat material di penimbunan (stock yard), adalah
Wheel Loader type WA 500 dengan kapasitas munjung 4 m3.

Gambar 2.7.
Pemuatan Batu gamping

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-26

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.8.5. Tahap Pengangkutan (Hauling)


Dalam tahap ini material diangkut dari lokasi penambangan dengan
menggunakan Dump Truck. Dari lokasi pemuatan, material yang sudah dibongkar
dengan cara peledakan di muat menggunakan excavator ke Dump truck kemudian
diangkut menuju lokasi crusher untuk di reduksi.

2.9.

Penambangan Tanah Liat


Sedangkan untuk penambangan tanah liat, diambil dari desa Tobo,

Sugihan, Temandang, Sambung Rejo dan Pongpongan dilakukan pada lahan


seluas 350 hektar dan penambangan yang dilakukan setiap pabrik per harinya
mencapai 7500 ton.
Sistem penambangan di kuari lempung adalah tambang Quarry karena
tanah lempung tergolong tekstur tanah lunak, maka penambangannya juga tidak
membutuhkan penggalian terlalu dalam.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-27

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.9.1. Land Clearing


Pada proses pembabatan lahan dilakukan dengan memotong pohon
pohon besar seperti pohon jati, dan sebagian merupakan daerah perkebunan maka
hanya mengunkan bulldozer untuk meratakannya.

Gambar 2.8.
Pembersihan dan peratan lahan Tanah Liat.
2.9.2. Pengupasan (Striping)
Pengupasan tanah penutup dilakukan dengan mengunakan excavator dan
selanjutnya bulldozer akan mendorong lapisan tanah atas untuk digunakan sebagai
tanggul (berms) sepanjang lokasi kuari. Tanah yang telah dikupas akan diangkut
dengan dumptruck menuju ke lokasi penyimpanan yang disebut top soil bank
berada disisi selatan 1 km dari lokasi penambangan.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-28

BAB II. TINJAUAN UMUM

Pengupasan (stripping) pada lapisan tanah penutup, pengupasan terlebih


dahulu dilakukan pada lapisan tanah pucuk, karena banyak mengandung unsur
hara mikro organisme.
Timbunan lapisan tanah pucuk disimpan pada tempat yang aman untuk
meminimalkan hilangnya nutrisi. Tanah yang bersifat asam perlu ditambahkan
tambahan zat pembantu seperti gipsum atau kapur tohor untuk menetralisir.

Gambar 2.9.
Proses pengupasan Tanah Liat
2.9.3. Proses Pengalian Tanah Liat
Batas kedalaman penggalian lempung sesuai dokumen AMDAL PT.
Semen Gresik yaitu pada elevasi 0 m dpl.
Penggalian lempung di tentukan oleh kondisi tambang, apabila area
penambangan kuari lempung luas > 10 ha, maka di lakukan penggalian kedalaman
lempung dengan elevasi 15 m dari permukaaan tanah sampai mendekati titik
elevasi 0 m dpl, penggalian lempung di sesuaikan dengan konstruksi lereng dapat
EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN
DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-29

BAB II. TINJAUAN UMUM

menciptakan penambangan aman, tidak mengakibatkan enjang terkena eosi dan


juga tidak menggangu lingkungan sekitarnya. maka penggalian lempung diambil
sebanyak - banyaknya, sehingga dapat meningkatkan produksi.

Gambar 2.10.
Proses pengalian tanah liat dengan excavator
Sedangkan untuk luas < 10 ha, penggalian lempung di lakukan mulai
elevasi 10 m. Maka dengan demikian penggalian masih di atas titik nol ( 0), di
karenakan kondisi tambangnya kecil ( tidak luas).
Akibat penggalian kuari lempung Mliwang, maka akuifer akan terpotong
sehingga tidak menyebabkan terjadinya limpasan air yang besar dalam kuari.
Apabila turun air hujan di lokasi kuari. Maka dapat mengakibatkan limpasan air
dalam kuari menimbulkan beberapa faktor yaitu :
-

Jalan tambang menjadi licin

terdapat lumpur dalam kuari

alat alat tambang menjadi lengket.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-30

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.9.4. Pengangkutan tanah liat


Dalam tahap ini material diangkut dari lokasi penambangan dengan
menggunakan Dump Truck. Dari lokasi pemuatan, material yang sudah dibongkar
dengan cara peledakan di muat menggunakan excavator ke Dump truck kemudian
diangkut menuju lokasi crusher untuk di reduksi.

Gambar 2.11.
Pemuatana Dan Pengangkutan Tanah Liat

2.10. Tahap Penyedian Bahan Baku


2.10.1. Peremukan Batu Gamping (Hammer Crusher)
Batu kapur diangkut dengan menggunakan dump truck menuju Crusher.
Ada 2 buah Crusher. Batu kapur ditumpahkan ke dalam hopper yang kapasitasnya
75 ton. Kemudian oleh Wobbler Feeder (1FE1) batu kapur dipisahkan. Untuk batu
kapur yang ukurannya kecil (2,5 inch) akan jatuh ke dalam Belt Conveyor (1BC1
dan 1BC2) dan yang ukurannya besar (> 2,5 inch) akan jatuh ke dalam Crusher
(1CR1 dan 1CR2). Di dalam Crusher, batu kapur akan mengalami pengecilan
EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN
DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-31

BAB II. TINJAUAN UMUM

ukuran. batu kapur yang berupa bongkahan-bongkahan besar (2,5 inch) oleh
Hammer Mill akan dipukul supaya bongkahan menjadi lebih halus. Dari Hopper
dan Crusher batu kapur akan dibawa oleh belt conveyor (1 BC 1 dan 1 BC 2)
kemudian keduanya bertemu dalam 1 BC 3 dan diangkut menuju Surge Bin (1 FB
1), oleh Apron Conveyor (1 AC 1) selanjutnya turun ke 1 BC 4.

Gambar 2.12.
Kegiatan Peremukan Dengan Hammer Crusher
2.10.2. Pemotongan Tanah Liat (Clay Cutter)
Untuk Proses Alir Tanah Liat, material dibawa dari quarry dengan dump
truck menuju Clay Hopper (1 HP 3). Kemudian oleh Apron Conveyor (1 AC 2)
diumpankan ke Clay Cutter (1 CR 3) yang berfungsi untuk memotong tanah liat
sehingga memudahkan proses pengeringan. Produk dari Clay Cutter akan turun ke
(1 BC 5) kemudian ditimbang oleh Belt scale (1 BW 2) yang terdapat dalam (1
BC 5) .
EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN
DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-32

BAB II. TINJAUAN UMUM

2.10.3. Proses Pencampuran (Mixing)


Produk Limestone bercampur dengan produk Clay Cutter pada 1 BC 6
yang menuju ke Limestone Clay Mix Storage untuk dipreblending.
Clay dan batu Gamping akan bercampur pada belt conveyor (1 BC 6)
menuju ke Limestone Clay Storage untuk dicampuratakan.
Sedangkan untuk proses alir material di reclaiming batu kapur dan tanah
liat produk dari Crusher dibawa oleh belt conveyor untuk disimpan ke dalam
Limestone Clay Storage yang berfungsi sebagai preblending. Sebagai alat untuk
penumpukan digunakan Tripper (1 TR 1) yang dipasang pada bagian bawah atap
dari bangunan storage. Ukuran Storage Limestone Clay Mix adalah 48,8 m x 454
m, kapasitas total storage adalah 100.000 Mton dengan 2 stok Pile yang masingmasing 50.000 Mton. Pada Limestone Clay Mix Storage dilengkapi Reclaimer
tipe Bridge Scrapper. Limestone produk dari Crusher dapat pula disimpan dalam
Limestone Conical Pile yang kapasitasnya 7.200 Mton. Limestone Clay Mix yang
ada dalam storage di reklaiming dengan Scrapper. Produknya dibawa Belt
Conveyor (2 BC 1) dan dimasukkan dalam Mix bin (2 BI 1). Batu kapur yang
berada dalam Conical Pile dibawa oleh (2BC2) menuju ke Limestone Bin (2 BI
2). Pasir Besi dan Pasir Silika yang disimpan dalam Open Storage di reklaim
dengan menggunakan Loader dan dimasukkan ke dalam Hopper (2 HP 1) yang
kapasitasnya 75 ton secara bergantian. Keluar dari Hopper oleh Apron Conveyor
ditransfer ke 2 BC 4 dan dibawa menuju ke Iron Bin ( 2 BI 3 ) dan Silika Bin (2
BC 4 ) yang masing-masing mempunyai kapasitas 150 ton.

EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN


DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124

II-33

Anda mungkin juga menyukai