TINJAUAN UMUM
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1.
bidang industri semen. Didirikan pada tanggal 25 Maret 1953 dan diresmikan di
Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno
dengan nama NV Pabrik Semen Gresik. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik
tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN
pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat.
Komposisi pemegang sahamnya sekaligus komposisi kepemilikan perusahaannya
adalah Negara RI 73% dan masyarakat 27%.
Perkembangan komposisi kepemilikan perusahaan ini kembali berubah.
Yakni, pada bulan September 1995. Perseroan melakukan Penawaran Umum
Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi
Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 17 September 1998.
Pemerintah melepas kepemilikan sahamnya di SGG (singkatan Semen Gresik
Group setelah bergabung dengan Semen Padang dan Semen Tonasa) sebesar 14%
melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V.,
perusahaan semen global yang berpusat di Mexico, komposisi kepemilikan saham
menjadi berubah, yakni Negara RI 51%, masyarakat 35%,dan Cemex 14%. Pada
tanggal 30 September 1999, komposisi kepemilikan saham kembali berubah
menjadi Negara RI 51%, masyarakat 23.5% dan Cemex 25.5%.
II-5
Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex S.A.
de C.V. pada Blue Valley Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan
saham sampai saat ini berubah menjadi Negara RI 51,01%, Blue Valley Holdings
PTE Ltd. 24,90% dan masyarakat 24,09%. Secara singkat, sejarah perkembangan
kepemilikan perusahaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1.
Sejarah Kepemilikan Semen Gresik
Waktu
07 Agustus 1957
08 Juli 1991
Presentase Kepemilikan
Perusahaan
100 % milik Republik Indonesia
73 % milik Republik Indonesia
27 % milik public
01 September 1995
17 September 1998
30 September 1999
14% Cemex
51% milik Republik Indonesia
23,5% milik publik
25,5% Cemex
II-6
sebesar 22,5 juta ton semen per tahun, dan menguasai 44,4% pangsa pasar semen
Indonesia.
2.2.
2.2.1. Visi
Menjadi perusahaan persemenan bertaraf internasional yang tekermuka
dan mampu meningkatkan nilai tambah kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders).
2.2.2. Misi
a. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya
yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan
teknologi yang ramah lingkungan.
b. Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar internasional
dengan menjunjung tinggi etika bisnis, semangat kebersamaan, dan
bertindak proaktif, efisien serta inovatif dalam berkarya.
c. Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domestik dan
internasional.
d. Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk
meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
e. Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku
kepentingan (stakeholders) terutama pemegang saham, karyawan dan
masyarakat sekitar.
II-7
2.3.
Pabrik Tuban terletak di daerah Temandang Pongpongan Telogowaru Sugihan Sekitar 15 km sebelah Barat Daya Kota Tuban. Untuk mencapai lokasi
kegiatan penambangan dapat dicapai dengan sepeda motor melalui jalan beraspal
yaitu jalur pantai utara Jawa atau jalur pantura yang menghubungkan Surabaya
Semarang, atau dapat menggunakan kendaraan roda empat melalui jalan aspal
kelas IV dan V, dan bisa juga melalui jalur kereta api simpangan khusus
Surabaya-Gresik.
Kuari batu gamping PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Pabrik Tuban secara
geografis terletak pada koordinat 060 51, 49,2 LS dan 1110 53, 5,4 BT, secara
administratratif kuari penambangan batu gamping PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk. Pabrik Tuban memiliki batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara
: Laut Jawa
b. Sebelah Selatan
: Kabupaten Bojonegoro
c. Sebelah Timur
: Kabupaten Lamongan
d. Sebelah Barat
: Kabupaten Rembang
II-8
Sumber Bagian Perencanaan dan Pengawasan Tambang PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
Gambar 2.1
II-9
2.4.
musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. di mana musim hujan
dimulai dari bulan Oktober sampai April sedangkan musim kemarau terjadi 6
bulan berikutnya, yaitu pada bulan Mei sampai dengan September. Cuaca pada
saat melakukan pengukuran peledakan adalah cuaca cerah berawan dengan suhu
230C 320C, kelembaban 54% - 91%, kecepatan angin 35 km/jam, dan arah angin
timur, data curah hujan dapat dilihat pada lampiran A.
2.5.
II-10
Gambar 2.2.
Morfologi Dan Kondisi Endapan Batu Gamping
Daerah Pongpongan
Secara umum keadaan morfologi daerah sekitar kuari PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk. Pabrik Tuban, di bagi menjadi dua yaitu :
1)
II-11
2)
II-12
5. Formasi Mundu
Formasi Mundu sudah termasuk dua Kuarter dengan umur formasi ini
adalah Pliosenawal. Formasi ini terdiri dari batu gamping Pejal dan batu
gamping Dolomit.
6. Formasi Lidah
Berumur Plistosen yang terdiri atas endapan batu lempung, lempung
hitam, dan batu pasir.
7. Formasi Ledok
Umur Formasi Ledok adalah Miosen akhir. Dimana termasuk endapan
zaman tersier. Formasi ini terdiri dari batu gamping kalkerinit.
8. Formasi Wonocolo
Formasi Wonocolo masih termasuk zaman tersier, dimana umur formasi
ini adalah Miosen akhir. Formasi ini terdiri dari batu gamping Paciran
yang berselingan dengan batu gamping klastik.
9. Formasi Kubah
Umur formasi kubah adalah Pliosen akhir dan tengah. Dimana formasi ini
terbentuk dari batu pasir Tufan yang bersisipan dengan batu lempung
konglomerat.
10. Formasi Martapura
Formasi batuan ini berumur paling muda yaitu Holosen. Formasi ini terdiri
dari Breksi, batu pasir, Tufan, dan Tuf.
II-13
Stratigrafi
Kala
Tengah
Tengah
Akhir
Pliosen
Awal
Plistosen
Kwarter
Akhir
Holosen
Umur
Zaman
Litologi
Formasi
Notopuro
Formasi
Kabuh
Formasi
Lidah
Formasi
Mundu
Formasi
Paciran
Batugamping napalan,
batugamping dolomitan
Batugamping koral dan
Kalkarenit
Formasi
Wonocolo
Batugamping pasiran,
selang-seling
batugamping klastik
Batugamping gloukonit
Formasi
Ledok
Batugamping
sisipan napal
Formasi
Bulu
Formasi
Ngrayong
Formasi
Tawun
pasiran
Batugamping,
batupasir
kuarsa
selang-seling
batugamping klastik
Napal pasiran dan
batugamping bioklastik
Awal
Miosen
Tersier
Keterangan
Gambar 2.3
Stratigrafi Daerah Pongpongan
EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN
DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124
II-14
II-15
2.6.
mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Berdasarkan hasil analisa inti bor di
Laboratorium Pusat Penelitian Semen (PPS) di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
diperoleh hasil :
Sifat Fisik
Keterangan
1
Warna
2
Fase
Padat
3
Kilap
Tanah
4
Kandungan
CaCO3
93%
MgCO3
2%
5%
6
Bobot
Isi
1,3 Ton/m3
7
Gores
Putih
8
Kemagnetan
Non Magnetik
9
Kekerasan
3 Skala Mohs
II-16
Sifat Mekanik
Keterangan
1.
Swell Factor
2.
3.
Kuat Tekan
4.
Kuat tarik
5.
Kuat Geser
6.
Kohesi
0,75
< 2000 m/detik
14,91 21,68 Mpa
1,4 2,1 Mpa
Kadar CaO
> 54 %
52% - 54%
< %52
II-17
2.7.
yang mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Untuk tanah liat di daerah
Mliwang yang tahun 1994, telah dilakukan eksplorasi awal berupa pengambilan
sampel sampel dengan cara pemboran dangkal dengan kedalam 3-6 meter
sebanyak 26 buah dan pemboran dengan kedalamn 25 meter sebanyak 1 buah,
dengan analisa komposisi kimia hasil pemboran dikerjakan oleh seksi penelitian
bahan baku dan penolong PT. Semen Gresik (Persero), Tbk dengan hasil :
II-18
Sifat Fisik
1Warna
Keterangan
Kuning tanah sampai hitam keabuabuan
2Fase
Padat
3Kilap
Tanah
4Kandungan SiO2
60 % - 70 %
Al2O3
18 % - 22 %
Fe2O3
5%
5Bobot Isi
1,4 Ton/m3
Ukuran Material
< 30mm
7Silika ratio
2,30
Alumina Ratio
2,7
8Kemagnetan
Non Magnetik
9Kekerasan
1 2 Skala Mohs
II-19
Sifat Mekanik
Keterangan
1.
Swell Factor
2.
3.
Kuat Tekan
4.
Kuat tarik
5.
Kuat Geser
6.
Kohesi
0,75
< 2000 m/detik
1.2 3 Mpa
2.6 2,8 Mpa
Kadar Al2O3
High Alumina
17 % - 22 %
Low Alumina
15 % - 17 %
II-20
2.8.
Gamping meliputi
Gambar 2.3.
Pembersihan Lahan (Land Clearing)
2.8.2. Tahap Pengupasan Tanah (Stripping)
Karena lapisan tanah penutup tipis, yaitu rata rata sekitar 0,5 meter,
maka tidak dilakukan pengupasan lapisan tanah penutup, tetapi diledakkan
bersama sama dengan batuan induk yang akan diledakkan.
II-21
Pemboran (Drilling)
Gambar 2.4.
Kegiatan Pemboran
a. Alat Bor :
-
Crawler Rock Drill (CRD) Type ROC 642 Merek Atlas Copoco
II-22
b. Mata Bor
: Bottom Bit
c. Pola Pemboran
d.
Burden (B)
e. Spacing(S)
: 3,75 4 meter
f. Stemming (T)
: 2 2,6 meter
g. Subdrilling (J)
: 0,5 meter
: 6 8 meter
i.
j.
Keterangan :
B = Burden
S = Spacing
T = Steaming
H = Kedalaman
Lubang ledak
L = Tinggi jenjang
J = Subdrilling
Pc = Lubang Isian
Hamdak
Gambar 2.5.
Geometri Peledakan
II-23
b.
Peledakan (Blasting)
Peledakan yang diterapkan ada dua metode peledakan, yaitu Metode
Electric dan non electric. Peledakan di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Pabrik Tuban menggunakan metode listrik (electric), dilakukan secara
beruntun setiap barisnya dan serentak untuk satu baris dengan menggunakan
pemicu tunda (Delay Electric Blasting Cap) untuk mengatur urutannya.
a) Peralatan peledakan yang digunakan
1. Blasting Machine Merk Kobla type BL 500, dengan kapasitas
sambungan 500 detonator dalam sekali peledakan.
2. Blasting Ohm Meter merk Reo type BO1999 1, yang mampu untuk
mengontrol rangkaian peledakan sebanyak 200 detonator.
3. Mobile Mixer Unit(MMU) merk Nissan Diesel dengan kapasitas
Amonium Nitrat 10 Ton dan kapasitas solar 200 Liter.
4. Peralatan peralatan lainnya, seperti cangkul, ember, bambu, tang dan
pisau.
b) Perlengkapan peledakan yang dipakai
1. Bahan peledak jenis ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil), buatan PT.
Multi Nitro tama Utama, dengan kecepatan detonasi 1200f/s dan bobot
isi sebesar 0,8 gram/cm3 dimana mempunyai perbandingan :
Amonium Nitrat
: 94,5%
Fuel Oil
: 5,5%
II-24
Gambar 2.6.
Peledakan
II-25
Gambar 2.7.
Pemuatan Batu gamping
II-26
2.9.
II-27
Gambar 2.8.
Pembersihan dan peratan lahan Tanah Liat.
2.9.2. Pengupasan (Striping)
Pengupasan tanah penutup dilakukan dengan mengunakan excavator dan
selanjutnya bulldozer akan mendorong lapisan tanah atas untuk digunakan sebagai
tanggul (berms) sepanjang lokasi kuari. Tanah yang telah dikupas akan diangkut
dengan dumptruck menuju ke lokasi penyimpanan yang disebut top soil bank
berada disisi selatan 1 km dari lokasi penambangan.
II-28
Gambar 2.9.
Proses pengupasan Tanah Liat
2.9.3. Proses Pengalian Tanah Liat
Batas kedalaman penggalian lempung sesuai dokumen AMDAL PT.
Semen Gresik yaitu pada elevasi 0 m dpl.
Penggalian lempung di tentukan oleh kondisi tambang, apabila area
penambangan kuari lempung luas > 10 ha, maka di lakukan penggalian kedalaman
lempung dengan elevasi 15 m dari permukaaan tanah sampai mendekati titik
elevasi 0 m dpl, penggalian lempung di sesuaikan dengan konstruksi lereng dapat
EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN
DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124
II-29
Gambar 2.10.
Proses pengalian tanah liat dengan excavator
Sedangkan untuk luas < 10 ha, penggalian lempung di lakukan mulai
elevasi 10 m. Maka dengan demikian penggalian masih di atas titik nol ( 0), di
karenakan kondisi tambangnya kecil ( tidak luas).
Akibat penggalian kuari lempung Mliwang, maka akuifer akan terpotong
sehingga tidak menyebabkan terjadinya limpasan air yang besar dalam kuari.
Apabila turun air hujan di lokasi kuari. Maka dapat mengakibatkan limpasan air
dalam kuari menimbulkan beberapa faktor yaitu :
-
II-30
Gambar 2.11.
Pemuatana Dan Pengangkutan Tanah Liat
II-31
ukuran. batu kapur yang berupa bongkahan-bongkahan besar (2,5 inch) oleh
Hammer Mill akan dipukul supaya bongkahan menjadi lebih halus. Dari Hopper
dan Crusher batu kapur akan dibawa oleh belt conveyor (1 BC 1 dan 1 BC 2)
kemudian keduanya bertemu dalam 1 BC 3 dan diangkut menuju Surge Bin (1 FB
1), oleh Apron Conveyor (1 AC 1) selanjutnya turun ke 1 BC 4.
Gambar 2.12.
Kegiatan Peremukan Dengan Hammer Crusher
2.10.2. Pemotongan Tanah Liat (Clay Cutter)
Untuk Proses Alir Tanah Liat, material dibawa dari quarry dengan dump
truck menuju Clay Hopper (1 HP 3). Kemudian oleh Apron Conveyor (1 AC 2)
diumpankan ke Clay Cutter (1 CR 3) yang berfungsi untuk memotong tanah liat
sehingga memudahkan proses pengeringan. Produk dari Clay Cutter akan turun ke
(1 BC 5) kemudian ditimbang oleh Belt scale (1 BW 2) yang terdapat dalam (1
BC 5) .
EVALUASI PRODUKTIVITAS UNIT CRUSHER TERHADAP PROSES PRODUKSI SEMEN
DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
AUGUSTO RAFAEL PEREIRA
11.2007.1.00124
II-32
II-33