Mahasiswa : Kustandi
NIM : 822871735
pemahamannya.
Dalam linkungan seperti itu, para siswa dapat menemukan hubungan
bermakna antara ide-ide abstrak dengan aplikasi praktis dalam konteks
dunia nyata; konsep diinternalisasi melalui menemukan, memperkuat, serta
menghubungkan. Sebagai contoh, kelas fisika yang mempelajari tentang
konduktivitas termal dapat mengukur bagaimana kualitas dan jumlah bahan
bangunan mempengaruhi jumlah energi yang dibutuhkan untuk menjaga
gedung saat terkena panas atau terkena dingin. Atau kelas biologi atau kelas
kimia bisa belajar konsep dasar ilmu alam dengan mempelajari penyebaran
AIDS atau cara-cara petani bercocok tanam dan pengaruhnya terhadap
lingkungan.
Dengan menerapkan CTL tanpa disadari pendidik telah mengikuti
tiga prinsip ilmiah modern yang menunjang dan mengatur segala sesuatu di
dan
dengan
lingkungan.
Prinsip
kesaling-bergantungan
dan
pengajaran
yang
didasarkan
pada
strategi
memiliki
(constructivism),
tujuah
komponen
menemukan
utama,
(Inquiry),
yaitu
konstruktivisme
bertanya
(Questioning),
dan penilaian
yang
sebenarnya
(Authentic). Adapaun
orang lain. Hasil belajar diperolah dari sharing antar teman, antar
kelompok, dan antar yang tau ke yang belum tau. Masyarakat belajar tejadi
apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat
dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.
5.
Pemodelan
membahasakan
yang
(Modeling).
dipikirkan,
Pemodelan
mendemonstrasi
pada
dasarnya
bagaimana
guru
seseorang
akan
dipengaruhi
oleh
tingkat
3. Guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
agar
dengan
menyadari
dan
dengan
sadar
A.Pengertian
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses
pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk
memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks
kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural),
sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan
fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. CTL
disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
masyarakat.
B.Rasional
Dalam Contextual teaching and learning (CTL) diperlukan sebuah
pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu
mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan
fakta. Disamping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal,
mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap
diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan
rasional tersebut pengetahuan selalu berubah sesuai dengan perkembangan
jaman.
2. Inquiry
Inquiry merupakan :
Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
Siklus yang terdiri dari mengamati, bertanya, menganalisis dan
kritis.
3. Questioning
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai
sendiri
Tukar pengalaman
Berbagi ide
Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain.
Ada kerjasama untuk memecahkan masalah.
Hasil pembelajaran secara kelompok akan lebih baik daripada
belajar sendiri.
Ada fasilitator/guru yang memandu proses belajar dalam
kelompok.
5. Modeling
Modeling atau Permodelan:
Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir,
pengalaman.
Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita
yang
memiliki
pada
suatu
tugas
bersama
dan
mereka
harus
peningkatan
hasil
belajar
yang
signifikan.
Cooper
kooperatif,
disamping
membantu
mengembangkan
STAD
(Student
Teams
Achievement
Division)
Metode Jigsaw
Metode G (Group Investigation
Metode Struktural
Metode Dua Tinggal Dua Tamu
Metode Keliling Kelompok
Metode Kancing Gemericik
Learning (CTL)
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and
Learning (CTL)
http://nadhirin.blogspot.com/2010/03/model-pembelajarancontextual-teaching.html