Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTAN


JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Judul

: Studi Alometrik dan Distribusi Spesies Kulit Batang Lantung


(Arthocarpus Elasticus) Sebagai Bahan Baku Kerajinan Di Kota
Bengkulu (Studi Kasus Desa Padang Binjai Kecamatan Tetap Kabupaten
Kaur Provinsi Bengkulu)
Nama
: Ujang Fitra Aprianto
NPM
: EIB008050
Pemb Utama
: Ir. Hery Suhartoyo, M.Sc., Ph.D
Pemb Pendamping : Yansen, S.Hut., M.Sc., Ph.D
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati
tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversity di dunia, baik flora maupun
fauna yang penyebarannya dapat mencapai wilayah sangat luas dan pada saat ini berada pada
kondisi menghawatirkan. Hal ini terlihat dari laju deforestasi yang sangat tinggi dimana
pengalihan penggunaan lahan hutan menjadi penggunaan lahan sangat marak terjadi.
Selain itu kondisi hutan pun terdegradasi dengan adanya intensitas penebangan pohon
yang sangat tinggi baik yang dilakukan secara legal ataupun illegal. Kondisi seperti ini
memacu upaya- upaya untuk mencari alternatif pengelolaan hutan yang tidak hanya
bergantung pada kayu, namun lebih diverifikasi manfaat hutan lainnya yang selama ini tidak
ataupun belum dikelola secara baik.
Salah satu alternatif dalam pengelolaan hutan adalah dengan meningkatkan
pemanfaatan hasil hutan bukan kayu. Sumber daya hutan diindonesia sangat kaya akan
keragaman hasil hutan bukan kayu baik yang didapatkan dari hutan alam ataupun hutan
tanaman. Karakteristik pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang harus dijaga adalah
terjaminnya kelestarian tegakan hutan, selain itu pemanfaatannya juga memberdayakan
masyarakat sekitar hutan.
Pulau Sumatera yang membujur dari arah barat laut ke tenggara merupakan daerah
yang memiliki ekosistem dan keanekaragaman yang paling besar di Indonesia. Namun
masalah yang di hadapi dalam pengelolaan hutan di Sumatera khususnya di Hutan Bengkulu
adalah dalam konservasi pemanfaatan hasil hutan non kayu yakni kulit batang lantung
(Arthocarpus Elasticus), Selain memiliki nilai secara ekonomi dan ekologi yang berperan
penting dalam menjaga kelestarian lingkungan ini terancam kelestariannya.

Pemanfaatan hasil hutan biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal disekitar
hutan yang mempunyai akses lansung maupun tidak langsung terhadap kawasan hutan.
Pemanfaatan sumber daya hutan ini merupakan suatu realita yang tidak bias diabaikan.
Kondisi ini tentunya akan berdampak positif maupun negative terhadap kelastarian hutan
(Rocmah Supriati, dkk, 2012)
Terdapat alasan alasan dilakukannya tindakan konservasi terhadap spesies tumbuhan
yaitu nilai ekonomi tumbuhan, peran tumbuhan dalam pemeliharaan kelestarian lingkungan,
nilai ilmiah dari tumbuhan, pilihan untuk masa depan, nilai budaya dan simbolik, inspirasi
bagi masyarakat, nilai moral dan hak tumbuhan untuk tetap hidup. (Given 1994, dalam
hermawan, 2010)
Jika ditinjau dari aspek ekologinya maka keberadaan pohon terap (Arthocarpus
Elasticus) tidak terlepas dari pengaruh mahluk hidup lainnya, baik pada ekosistem yang
seimbang dan mendukung pada komponen fisik maupun biotiknya, oleh karena itu kajian
Study Alometrik kulit kayu lantung (arthocarpus elasticus) Dan Distribusi Spesies Sebagai
Bahan Baku Kerajinan Di Kota Bengkulu penting dilakukan agar tersedia informasi yang
dapat digunakan dalam pemanfaatan spesies tumbuhan agar tetap lestari .
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :
-

Mengetahui aspek budidaya terap (Artocarpus Elasticus) dan mendapatkan peta


sebaran berdasarkan tempat tumbuhnya.

Mengetahui Seberapa Besar Distribusi Spesies yang dimanfaatkan oleh petani


kulit lantung untuk pasokan kerajinan ke distributor.

Mengetahui Estimasi Alomatrik Individu kulit lantung yang dimanfaatkan petani


sebagai bahan dasar kerajinan di Kota Bengkulu.

1.3 Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam acuan
pengelolaan, pemanfaatan distribusi nilai ekonomi dan ekologi terap (artocarpus elasticus)
secara lestari dan berkelanjutan .

II. TINJAUAN PUSTAKA


III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih selama 2 (dua) bulan, dimulai pada
bulan Oktober sampai dengan bulan November Adapun lokasi penelitian adalah Padang
Binjai Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
3.2. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Arcgis 10.1, GPS,
Phi Band, Hagameter, Kamera, Alat Tulis, Thally sheet, Timbangan.
3.3. Sumber Data
Data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari dari data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan
petani kulit lantung, dengan menggunakan alat bantu quisioner, yang nantinya sebagai
pedoman lapangan dalam mencari alometrik kulit lantung. Pengumpulan data primer dalam
penelitian ini dilakukan dengan 4 cara sebagai berikut :
1. Metode Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
disengaja dan sistematis dalam melakukan pengamatan langsung kelokasi
penelitian dengan cara pengamatan dan pencatatan hal- hal yang ingin diamati.
2. Metode Sampling, yaitu Metode yang dipakai dengan mengambil individu lantung
untuk dihitung alometrik kulit lantung, yakni seberapa banyak kulit yang
dihasilkan dari individu dengan ukuran tertentu.
3. Metode Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya
jawab langsung kepada responden (petani kulit lantung) secara lisan. Tujuannya
untuk memperoleh keterangan mengenai permasalahan yang ingin dianalisa
dengan menggunakan alat berupa panduan wawancara.

4. Quisioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket


kepada petani kulit lantung di Desa Padang Binjai yang berisi daftar pertanyaan
yang terperinci dan lengkap, dimana daftar tersebut memuat semua permasalahan
yang ingin dipecahkan, berupa pertanyaan fakta, pendapat dan persepsi diri.
Penyebaran kuisioner dilakukan peneliti guna mempermudah melakukan
pengumpulan data lapangan dari masyarakat yang terpilih menjadi responden.
Sedangkan data sekunder yang diperoleh melalui literatur, studi pustaka dan data lain-lain
yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.4 Penentuan Responden
Responden adalah petani kulit lantung. Responden diambil secara sengaja yang masih
melakukan aktifitas dalam mencari bahan baku kulit lantung di daerah Padang Binjai.
3.5 Variabel Pengamatan
3.5.1 Aspek Budidaya dan Distribusi Spesies
Data ini mencakup informasi tentang spesies kulit yang dimanfaatkan, yakni
apakah sudah dibudidayakan atau tumbuh secara liar. Dan semua individu lantung dilokasi
penelitian akan dicatat koordinatnya dengan GPS untuk mendapatkan distribusi per area
3.5.2 Aspek Biofisik
Data yang berupa kondisi lingkungan yakni suhu, kelembaban udara, intensitas
cahaya, curah hujan yang diperoleh dari stasiun/pos hujan yang mewakili wilayah hutan
muara tetap milik BMKG.
3.5.3 Alometrik Kulit Batang Lantung
Sepuluh individu lantung (Artocarpus Elasticus) akan di sampel untuk menghitung
alometrik kulit. Diameter dan tinggi individu yang diamati akan dicatat. Kemudian individu
kulit yang dihasilkan juga akan dihitung berdasarkan sebaran tempat tumbuhnya.

3.6 Metode Analisa Data


Untuk menganalisis studi alometrik kulit lantung dilakukan dengan menggunakan
metode analisis diskriptif kuantitatif dan kualitatif.
3.6.1. Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisa Kuantitatif digunakan untuk menghitung estimasi alometrik yang telah
diperoleh

dari

kegiatan

pengukuran

lapangan

kemudian

diolah

dengan

menggunakan aplikasi SSPS dengan pendekatan metode regresi linier.


3.6.2

Analisis Deskriptif Kualitatif


Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan dianalisa secara

deskriptif kualitatif. Analisa kualitatif adalah pengumpulan data terhadap hasil


penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan agar lebih mudah dipahami. Data
kualitatif bebertuk tabel, kalimat atau gambar.
3.6.3

Analisis Data Sebaran


Informasi koordinat spesies yang diamati dilokasi penelitian akan dioverlay

dengan peta lokasi penelitian. Data ini kemudian akan ditampilkan dalam bentuk
peta distribusi spesies, sehingga jumlah individu per arae akan dapat diketahui.

DAFTAR PUSTAKA
Supriati, R. dkk. 2012. Keanekaragaman jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh
masyarakat desa tanah hitam kecamatan padang jaya kabupaten Bengkulu
utara.FMIPA Biologi, Unib. Bengkulu. Jurnal ilmiah konservasi hayati. Vol
08 No.01 April 2012 (diakses tanggal september 2014)
Annonim, 2014. Narasi HHBK. IPB. Bogor (diakses tanggal 7 september 2014)
Sari R.W. 2011. Keanekaragaman Dan Pola Penyebaran Tumbuhan Bawah Dihutan
Lindung Boven Lais Desa Kemumu Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu
Utara. UNIB. Bengkulu (tidak dipublikasikan).
Herlina.P 2007. Studi Keadaan Social Ekonomi Masyarakat Disekitar Hutan Lindung Boven
Lais Reg.41. Unib. Bengkulu (tidak dipublikasikan).
Hermawan Rudi. 2009. Kajian Ekologi Tumbuhan Langka Rotan Beula Blume Di CA
Sukawayana Sukabumi Jawa Barat. IPB. Bogor. (Tidak dipublikasikan) (di akses
tanggal 26 agustus 2014).
Given DR.1994. Principles and Practice of Plant Conservation. Oregon: Timber Press .
(dalam Skprisi Hermawan Rudi)
Wiryono. 2009. Ekologi hutan. Unib Press. Bengkulu.

Lembar Quisioner Penelitian


JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
JUDUL

: Studi Alometrik dan Distribusi Spesies Kulit Batang Lantung (Artocarpus


Elasticus) Sebagai Bahan Baku Kerajinan Di Kota Bengkulu
(Studi Kasus Desa Padang Binjai Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur
Provinsi Bengkulu)

PENELITI

: Ujang Fitra Aprianto

NPM

: E1B 008 050

Identitas Responden
Nama Responden
Umur
Jenis Kelamin
Daerah Asal
Pedidikan Formal Terakhir
Alamat
Jumlah Tanggungan dalam Keluarga
Pendidikan non formal yang diikuti

:
:
:
:
:
:
:
:

...........................................................................
...........................................................................
Laki Laki / perempuan
Penduduk asli / Pendatang
Tidak Sekolah / SD / SMP / SMA / Perguruan Tinggi
..................................................................................
...... Orang
Penyuluh Kehutanan
Penyuluh pertanian
Lain Lain

Pemanfaatan Kulit Lantung


Jenis lantung yang dimanfaatkan
Sumber kulit lantung yang dimanfaatkan
Asal lantung yang dimanfaatkan
Bagian Yang dimanfaatkan

:
:
:
:

Bentuk Pemanfaatan

Tujuan penggunaan

Waktu pengambilan
Banyak kulit lantung yang dimanfaatkan
Jumlah penghasilan dari kulit lantung
Frekuensi pengambilan Kulit Lantung
Tujuan Penjualan

:
:
:
:
:

:
:
:

........................ Kali
........................ Kali
........................ Kali

....................................................................................
Hutan / Budidaya
Tumbuh alami / Ditanam
Akar / Batang / Dahan
Kerajinan / Bahan Bangunan / Industri /
lain- lain : ...................................................................
Kebutuhan sendiri / diperdagangkan /
Lain- lain : ..................................................................
Pagi/ Siang/ Sore
................................... lembar/ Kg per batang
................................... per hari / minggu / Bulan
................................... Kali per Minggu
Langsung kepengrajin / distributor

THALLY SHEET
ALOMETRIK INDIVIDU BATANG KULIT LANTUNG

No
Individu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Koordinat
Hutan /Budidaya

Diameter
Batang
(Cm)

Tinggi
Batang
(Cm)

Bagian Yang Diambil


Akar / Batang / Dahan

Jumlah Kulit Yang Didapat


Berat
Berat
Sebelum
Sesudah
pengolahan pengolahan

Ket

THALLY SHEET
DISTRIBUSI SPESIES INDIVIDU BATANG KULIT LANTUNG

No
Individu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Dst

Koordinat
Hutan /Budidaya

Diameter
Batang
(Cm)

Tinggi
Batang
(Cm)

Diskriptif Tempat Tumbuh

Anda mungkin juga menyukai