INFOMATEK
Volume 5 Nomor 2 juni 2003
Studi Populations Attribute Risk (PAR) pada Lingkungan Kerja Penyelam Tradisonal
Pulau Barrang Lompo, Makassar
Tresna Dermawan Kunaefi*
Jurusan Teknik Lingkungan-Institut Teknologi Bandung
Abstrak Nilai Population Attribute Risk untuk lingkungan penyelam tradisonal adalah nilai yang dapat
menentukan seberapa besar kasus terjadinya kecelakaan penyelaman ( occupational disease) dalam populasi
penyelam tradisional dapat dicegah apabila faktor penyebab atau faktor resiko dapat dieliminnasi. Metode studi
yang digunakan yakni analitik observasional dengan desain penelitian kasus kontrol. Nilai Population Attribute
Risk pada studi ini adalah 63,63 % yang artinya bila faktor penyebab itu dihilangkan akan menyebabkan
berkurangnya kejadian penyakit sampai 63,63 %.
Kata Kunci: Population Attribute Risk; kecelakaan; penyelam; Tradisional.
I. PENDAHULUAN
upaya
sumberdaya
mengoptimalkan
alam
laut,
sangat
pengelolaan
dibutuhkan
kelautan
khususnya
kegiatan
Kegiatan
penyelaman
masyarakat
nelayan
telah
melibatkan
dilakukan
sejak
Kegiatan
seharusnya
mencari
dilihat
nafkah
penyelaman
sebagai
dengan
itu
suatu
sendiri
kegiatan
lingkungan
kerja
121
yang
modern
seperti
SCUBA
karena
kerusakan
alat
(Self
yang
Containing
tidak
dapat
Lingkungan
kerja
penyelaman
memiliki
dengan
penyelam
profesional
yang
digunakan
oleh
nelayan
sebagai
penyuplai
udara
ke
Gambar 1.
Peralatan penyelam tradisional P. Barrang Lompo
berupa:
kompresor (biasanya digunakan untuk memompa ban
kendaraan bermotor), fins, masker, selang dengan
regulatornya dan pemberat dari timah.
kompresor
menyebabkan
sehingga
masuknya
sisa
hal
ini
pembakaran
beberapa
faktor
pembatas
kegiatan
penyelaman
ini
tersebut,
maka
membutuhkan
yang
peralatan
dapat
mengakibatkan
penyelam
mengalami keracunan.
kegiatan
penyelaman
juga
perlu
Pembinaan
penyelam
belum
berlangsung
I.2 Permasalahan
padat
dengan
beragam
mata
Hal
yang
cukup
menarik
adalah
sebagai
penyelam.
Tidak
sedikit
struktur,
penyelaman
organisasi
tradisional
ini
perusahaan
pengelolaannya
berkewajiban
memberikan
jaminan
spesifik
dapat
diuraikan
lagi
Pulau
bekal
Barrang
dalam
Lompo
melakukan
memiliki
pekerjaan
lingkungan
kerja
perlu
Jaminan
Sosial
Tenaga
Kerja
bahwa
"setiap
tenaga
kerja
dan
123
Risk
kejadian
penyakit
khususnya
penyelam
2. Mengetahui
faktor
penentu
yang
disease tersebut.
jam.
penyelaman.
Sedangkan
kriteria
obyektif
penyakit
II. METODOLOGI
adalah:
Metode pengumpulan data pada studi ini
adalah:
1. pemeriksaan
kesehatan
kepada
penyelam tradisional.
1. Melakukan
pemeriksaan
kesehatan
untuk
mendapatkan
mengenai
Kelurahan
kegiatan-kegiatan
penyelaman
untuk
mendapatkan
demografi
Kelurahan
Barrang
Lompo.
Barrang
Lompo.
Persiapan
awal
dari
penelitian
ini
adalah
awal
dari
penelitian
ini
adalah
jam.
Sedangkan
kriteria
obyektif
penyakit
nelayan
penyelam
tradisional
yang
telah
ini
menggunakan
desain
kasus
study,
retrospective
case-referent
study
merupakan
Apakah ada
Faktor resiko
Sakit
Tidak Sakit
Sakit
Tidak Sakit
study
atau
penelitian
sejumlah
penyelam
tradisional
Ditelusuri retrospektif
KASUS
(subyek dg n penyakit)
KONTROL
(subyek tanpa penyakit)
125
peran
Rasio
odds
adalah
perbandingan
antara
tidak
terjadinya
suatu
faktor
resiko
dalam
hal
ini
faktor
dekompresi (efek).
penyakit
sakit
Faktor
tidak tahu
A
Resiko
(pengetahuan
tahu
C
penyelaman) Jumlah
A+C
Efek
tidak sakit
B
D
B+D
Jumlah
A+B
C+D
A+B+C+D
Gambar 3.
Matrik 2 x 2 Menunjukkan Hasil Penelitian Kasus Kontrol sel A = Kasus yang mengalami pajanan; sel
B = Kontrol yang mengalami pajanan; Sel C = Kasus yang tidak mengalami pajanan; Sel D = Kontrol
yang tidak mengalami pajanan. Resiko relatif dalam Sastroasmoro, (1995) dinyatakan dengan rasio
odds dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini.
A
B
( A B) : ( A B)
A C AD
( RO )
:
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(1)
C
D
B D BC
:
( C D ) ( C D )
jika nilai:
1. Rasio odds sama dengan satu (RO = 1) menunjukkan bahwa faktor yang diteliti bukan
merupakan resiko untuk terjadinya efek.
2. Rasio odds lebih besar dari satu (RO > 1) menunjukkan bahwa benar faktor tersebut
menyebabkan efek.
3. Rasio odds kurang dari satu (RO < 1) menunjukkan bahwa faktor yang diteliti bukan
merupakan resiko, melainkan bersifat protektif.
Agar hasil studi ini dapat dipergunakan lebih
efektif, dan dapat digunakan untuk mengambil
kebijakan maka perlu dilakukan perhitungan
Population Attribute Risk (PAR). Hasil akhir dari
perhitungan ini akan menentukan seberapa
besar kasus dalam populasi akan dapat dicegah
bila faktor resiko itu dapat dihilangkan atau
seberapa jauh dampak pada masyarakat bila
Gambar 4.
Filter udara yang telah dimodifikasi oleh masyarakat
Penyelam Tradisional
p( r 1 )
......................
p( r 1 ) 1
PAR
(2)
permukaan,
teknik
equalisasi
(cara
dimana:
III. PEMBAHASAN
penyelam.
Pengertian
kelompok
yang memiliki pengetahuan tentang teknikteknik penyelaman yang baik dan benar seperti
Pengelompokan Responden
Pada penelitian ini populasi penelitian
tradisional
pengetahuan
dijelaskan
pulau
Barrang
sebelumnya
Lompo.
bahwa
Telah
populasi
ini
dan
kelompok
penyelam
yang
127
secara
turun-temurun
dari
terlihat
bahwa
jumlah
penyelam
Tidak
tahu
Tahu
Jumlah
36 x4
RasioOdds
RO > 1
sakit
Tdk
sakit
jumlah
29
36
65
4
33
18
54
22
87
kelompok
ditimbulkan
dari
penelitian
dekompresi)
benar
diakibatkan
(penyakit
oleh
faktor
kasus
dibandingkan
(55,38
dengan
dekompresi
Hasil
dari
pada
adalah
kejadian
populasi
penyakit
penyelam
dekompresi
tradisional
ini
akhir
berdasarkan
pengetahuan
PAR
dari
perhitungan
ini
akan
36
( 3 ,625 1 )
36 18
0 ,6363
36
( 3 ,625 1 ) 1
36 18
129
tentang
prosedur
mengurangi
kerja
jumlah
safety
penderita
dive
akan
penyakit
50,00 %.
3. Penyelam tradisional Pulau Barrang
Lompo
orang (13,79%).
Makassar
melakukan
IV. KESIMPULAN
25 menit
penyakit
atau
efek
yang
terjadinya
pada
kedua
penyakit
kelompok
V. DAFTAR RUJUKAN
[1] Drew Richardson, 1994. PADI Open
Water Diver Manual (The Fun and
Adventure of Learnig to Scuba Dive).
International PADI Inc. USA
[2] Aninomous, 1995. Pengetahuan
Akademis Penyelaman, Pengurus
Besar Persatuan Olah Raga Selam
Seluruh Indonesia, Jakarta
[3] Aninomous, 1997. Undang Undang
Repoblik Indonesia Nomor 25 Tentang
Ketenagakerjaan,
[4] Sastroasmoro, Sudigdo dan Sofyan
Ismael,
1995.,
Dasar-Dasar
Metodologi Penelitian Klinis, Binarupa
Aksara. Jakarta