Anda di halaman 1dari 7

Analisis Gangguan Bicara pada Rara

I.

Pendahuluan
Latar Belakang
Berbahasa adalah proses dalam berkomunikasi alat verbal. Bahasa
sebagai satu sistem lambang bunyi yang bersifat arbirter. Bahasa juga memiliki
struktur batin dan struktur lahir.
Menurut teori Noamchomsky bahwa kemampuan berbahasa dibawa sejak
lahir sudah dilengkapi alat ucap. Di dalam makalah ini akan dibahas tentang
gangguan berbicara jenis gangguan psikogenik. Salah satunya, yaitu berbicara
latah. Latah sering sering disamakan dengan ekolalla, yaitu perbuatan membeo,
atau menirukan apa yang dikatakan orang lain. Tetapi sebenarnya latah adalah
suatu sindrom yang terdiri atas curah verbal repetitif yang bersifat jorok
(koprolalla) dan gangguan lokomotorik yang dapat dipancing.
Secara umum latah diartikan kondisi yang muncul ketika objek di
kagetkan sehingga kehilangan kontrol dalam tingkah laku, ucapan, maupun
mengikuti perintah yang diberikan. Latah ini adalah gejala dari kelainan syaraf
yang dinamakan Tourette Syndrome. Kelainan ini berarti adanya ties/gerakan
pengucapan kata berulang-ulang di luar kendali diri. Kelainan semacam itu
pertama kali ditemukan oleh dokter ahli syaraf Perancis Geoges dek Tourette pada
tahun 1885 pada seorang bangsawan wanita berusia 86 tahun.

II. Kajian Teori


1. Pengertian Psikolinguistik
a. Psikologi
Psikologi berasal dari kata psyche berarti jiwa, roh, sukma. Kata
logos berarti ilmu. Jadi psikologi secara harfiah berarti ilmu jiwa.
Dalam perkembangan lebih lajut, psikologi lebih membahas atau
mengkaji sisi manusia dari segi yang bisa diamati. Mengapa? Karena jiwa itu
bersifat abstrak, sehingga tidak dapat diamati secara empiris, apdahal objek kajian
setiap ilmu harus dapat diobservasi secara indrawi.
Dalam hal ini jiwa atau keadaan jiwa hanya bisa diamati melalui
gejala-gejalahnya seperti orang yang sedih akan berlaku murung dan orang yang

gembira tampak gerak-geriknya yang riang atau dari wajahnya yang berbinarbinar.
b. Linguistik
Secara umum linguistik lazim diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu
yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Pakar linguistik disebut linguis.
Kalau dikatan bahwa linguistik itu adalah ilmu yang objek kajiannya adalah
bahasa, sedangkan bahasa itu sendiri merupakan fenomena yang hadir dalam
segala aktivitas kehidupan manusia. Maka linguistik itu menjadi sangat luas
bidang kajiannya.
c. Psikolinguistik
Secara etimolologi sudah dibahas bahwa psikolinguistik terbentuk dari
kata psikologi dan linguistik, yakni dua bidang ilmu yang berbeda, yang masingmasing berdiri sendiridengan prosedur dan metode yang berlainan. Namun
keduanya sama-sama meneliti bahasa sebagai objek formalnya. Hanya objek
materinya yang berbeda. Linguistik mengkaji struktur bahasa, sedangkan
psikologi mengkaji perilaku berbahasa atau proses berbahasa.
Psikolinguistik mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang
berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya pada
waktu berkomunikasi, bagaiman kemampuan berbahasa itu diperoleh manusia.
(Slogin, 1974; Meller, 1964; Slama Cazahu; 1973)
2. Gangguan Psikogenik
Berbicara Latah (Sebuah Analisis Gangguan Berbahasa)
a. Pengertian Latah
Latah sering disamakan dengan ekolalla, yaitu perbuatan membeo, atau
menirukan apa yang dikatakan orang lain, tetapi sebenarnya latah adalah suatu
sindrom yang terdiri atas curah verbal repetitif yang bersifat jorok (koprolalla)
dan gangguan lokomotorik yang dapat dipancing.
Secara umum, latah diartikan kondisi yang muncul ketika objek
dikagetkan sehingga kehilangan kontrol dalam tingkah laku, ucapan, maupun
mengikuti perintah yang diberikan. latah ini adalah gejala dari kelainan syaraf
yang dinamakan Tourette syndrome. Kelainan ini bercirikan adanya tics yaitu
gerakan atau pengucapan kata berulang-ulang (repetitive) di luar kendali diri
(involuntary). Tics ini memang bisa dipicu oleh provokasi orang-orang di

sekitarnya. Kalau kita menggaruk pantat di depan penderita Tourette syndrome dia
akan spontan mengikuti gerakan kita itu. Atau kalau kita pura-pura batuk maka
dia pun akan berulang-ulang ikut batuk. Ini bukan gerakan yang dibuat-buat tetapi
betul-betul d iluar kemampuan kendali dirinya. Kelainan ini ditemukan pertama
kali oleh seorang dokter ahli syaraf Perancis Georges de la Tourette pada tahun
1885 pada seorang bangsawan wanita berusia 86 tahun.
Parto Patrio dan Mpok Atik merupakan penderita latah

b. Jenis Latah
Kebiasaan latah bisa dalam bentuk perilaku dan ucapan. Karena itu, ada
beberapa jenis latah yang mungkin sedikit berbeda dengan yang lain. Empat jenis
latah itu yakni:
Latah Ekolalia : yakni mengulangi perkataan orang lain. Misalnya
jika orang lain mengagetkan dengan kata. Awas, anak kucing..!
Maka orang yang menderita Ekolalia itu akan mengucapkan secara
berulang- ulang, misalnya Kucing, kucing, kucing, kucing.!
Latah Ekopraksia : yakni latah dalam bentuk meniru gerakan orang
lain. Artinya ketika melihat orang lain bertingkah unik, tiba-tiba
secara spontan sang Ekopraksia meniru-niru persis gerakan itu
berulang-ulang.
Latah Koprolalia : yakni mengucapkan kata-kata yang dianggap tabu
atau kotor. Jelas kategori latah seperti ini tidak pantas dicontoh,
apalagi untuk anak-anak yang dalam tumbuh kembang.
Latah Automatic Obedience : yakni melaksanakan perintah secara
spontan saat terkejut. Misalnya, ketika penderita dikejutkan dengan
perintah sujud atau peluk, maka ia segera melakukan perintah itu
tanpa pikir panjang. Tentu saja tingkah seperti ini bisa membuat orang
di sekitarnya bisa langsung tertawa terbahak-bahak.
c. Faktor Penyebab Latah
Faktor Pemberontakan : dalam kondisi latah, seseorang bisa
mengucapkan hal-hal yang dilarang, tanpa merasa salah. Gejala ini
semacam gangguan tingkah laku. Lebih ke arah obsesif karena ada
dorongan tidak terkendali untuk mengatakan atau melakukan sesuatu.

Faktor Kecemasan/ Tertekan: gejala latah muncul karena yang


bersangkutan memiliki kecemasan terhadap sesuatu.Kecemasan
tersebut berasal dari orang-orang yang ada di sekitarnya, misalnya
dikagetkan dengan cara berteriak.

Faktor Pengondisian: inilah yang sering disebut latah gara-gara


ketularan. Seseorang mengidap latah karena dikondisikan lingkungan,
misalnya saja ada keluarganya atau temannya yang latah maka
seseorang yang sangat sering berada di dalam lingkungan orang-orang
yang latah tersebut akan ketularan latah.

d. Solusi Pengobatan
Biarpun latah bukanlah masalah yang terlalu serius bagi penderitanya,
namun bila dibiarkan cukup mengganggu kenyamaman pendengaran orang lain.
Bahkan tak jarang pemilik sifat latah merasa malu dan sulit keluar dari perangai
latah itu. Namun tiap masalah, tentu ada solusinya, termasuk masalah latah.
Solusi masalah latah adalah dengan hypnotherapy, karena dengan
hypnotherapy bisa langsung menjangkau sumber kebiasaan latah, yaitu pikiran
bawah sadar. Maka sangatlah mudah mengubah pola perilaku reflek, termasuk
kebiasaan latah. Selain itu, penderita latah juga bisa diprogram pikirannya agar
tetap tenang ketika mengalami peristiwa yang mengagetkan.
Ada dua syarat yang harus dipenuhi penderita agar kebiasaan latahnya
bisa dihilangkan dengan cepat dan hasilnya permanen. Dua syarat itu adalah:
Klien benar-benar dengan kesadaran penuh bersedia berubah dari
kebiasaan latahnya serta ingin bisa mengendalikan dirinya ketika
kaget. Penderita harus ada keinginan dari sendiri untuk lebih
berwibawa atau tidak ingin lagi menjadi obyek godaan serta bahan
tertawaan teman-teman.
Klien harus setuju untuk menganggap latah sebagai kebiasaan yang
kurang baik dan merugikan diri sendiri. Kebiasaan latah akan sulit
dihilangkan atau bisa saja kambuh sewaktu-waktu apabila klien
menganggap

menjadi

latah

itu

lucu,

menguntungkan

dan

menyenangkan. Misalnya karena alasan bahwa dengan menjadi latah

maka dirinya akan diperhatikan oleh orang lain (sering digoda lebih
tepatnya).
Dalam sesi hypnotherapy untuk klien latah, apabila klien telah setuju akan
diberikan pemahaman dan sugesti kepada pikiran bawah sadar klien untuk
mengubah persepsi klien yang merasa jika latah itu menyenangkan, dengan cara
mengubah persepsi tersebut, maka kebiasaan latah akan hilang selamanya.
III.

Hasil Analisis
Rara : 20 tahun
Menderita penyakit latah. Ketika ia beranjak dewasa ia selalu latah jika ia mulai

berdialog dengan lawan bicara tuturnya. Kejadian itu berlangsung ketika pertama kali
salah satu temannya memberi kejutan dengan menepuk pundaknyalalu rara pun
berbicara eh kamu dan kata tersebut berulang-ulang diucapkannya.
Berikut objek penelitiannya.
Rara
: Lagi ngapain kak?
Rini
: gak lagi ngapa-ngapain. Rara sudah makan malam belum?
Rara
: sudah kak. Eh sudah kak.
Begitulah bicara latah yang dialami oleh Rara.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teroritik. Jakarta: Rineka Cipta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Psikolinguistik
Anwar, Khaidir. Fungsi dan Peranan Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1985.
Chaer, Abdul. Gramatiak Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka cipta 1993

ANALISIS GANGGUAN BICARA PADA RARA

Disusun Oleh:
Nama : ANI LESTARI
NIM : 122012008

DOSEN PEMBIMBING: YEYEN YUSNIAR, M. PD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM OKI
TAHUN 2015

Anda mungkin juga menyukai