Farkom Konseling Fkka
Farkom Konseling Fkka
1. Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan/atau ginjal, ibu hamil dan
menyusui).
2. Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya: TB, DM, AIDS, epilepsi).
3. Pasien yang menggunakan Obat dengan instruksi khusus (penggunaan kortikosteroid dengan
tappering down/off).
4. Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin, teofilin).
5. Pasien dengan polifarmasi; pasien menerima beberapa Obat untuk indikasi penyakit yang
sama. Dalam kelompok ini juga termasuk pemberian lebih dari satu Obat untuk penyakit yang
diketahui dapat disembuhkan dengan satu jenis Obat.
6. Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah.
B. Tahap kegiatan konseling:
1. Membuka komunikasi antara Apoteker dengan pasien
2. Menilai pemahaman pasien tentang penggunaan Obat melalui Three Prime Questions, yaitu:
a. Apa yang disampaikan dokter tentang Obat Anda?
b. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian Obat Anda?
c. Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan setelah Anda menerima
terapi Obat tersebut?
3.Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk
mengeksplorasi masalah penggunaan Obat
4. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan Obat,
dengan memberikan beberapa informasi yang diperlukan pasien antara lain :
a. Nama obat, jumah, jenis, dan kegunaan masing masing obat
b.Bagaimana cara memanfaakan masing masing obat, meliputi : bagaimana cara
menggunakannya, kapan harus menggunakannya, seberapa banyak/dosis dikonsumsi,
sewaktu, sebelum, atau setelah makan, frekuensi penggunaan obat/rentang waktu, durasi
penggunaan, makanan/minuman yang perlu dihindari saat mengkonsumsi obat, durasi
penggunaan, makanan/minuman yang perlu dihindari saat mengkonsumsi obat (bila ada).
c. Bagaimana cara menggunakan alat bantu untuk menggunakan obat
d. Peringatan atau efek samping obat (ESO)
e. Bagaimana mengatasi bila terjadi ESO
3
Pasien datang menebus resep dengan kondisi penyakit hipertensi disertai dengan asma.
Pasien seorang perempuan (Ibu Maria) umur 64 tahun dengan berat badan 59 kg, alamat
Renin
Angiotensin I
Angiotensin II
Mengentalkan
Konsentrasi NaCl
di pembuluh darah
Menarik cairan intraseluler ekstraseluler
Volume darah
Tekanan darah
Pajanan
Alergen
Respon imun :
Makrofag, IL-4, limfosit T dan B
IL-5 , IL-8
Kemotaksis dan
aktivasi:
Ig E
Degranulasi sel mast
histamin,
leukotrien,
prostaglandin
Protein dasar mayor
Inflamasi jalan nafas
7
Vasodilatsi, sekesi
mucus, edema
jalan nafas dan
bronkokonstriksi
Perubahan reseptor
muskarinik
Deskuamasi epitel
dan fibrosis
3. Menjelaskan aturan pakai dan lama pengobatan dari tiap obat dan bagaimana
menggunakan alat bantu menggunakan obat (obat asma)
4. Memberitahukan peringatan tiap obat
5. Memberitahukan efek samping dari tiap obat dan bagaimana mengatasi apabila terjadi
: Hipertensi.
Interaksi obat
Efek samping
Penyimpanan
12
Peringatan
Aturan pakai
Interaksi obat
Efek samping
arthralgia,
asthenia,
hiperplasia
gusi,
ginekomastia,
bronkospasme,
termasuk
Peringatan
Aturan pakai
Interaksi obat
Efek samping
14
4. Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh supaya
tahan ketika menghadapi perubahan cuaca.
5. Olahraga yang teratur.
6. Tidak boleh stress.
15
DAFTAR PUSTAKA
Parjker, S., 2009, Ensiklopedia tubuh Manusia, Erlangga, Jakarta, hal.141-142.
Brashers, V.S., 2007, Aplikasi Klinis Patofisiologi Edisi 2, EGC, Jakarta, hal. 69 71.
Tambayong, J.,2000, Patofisiologi Untuk Keperawatan , EGC, Jakarta, hal.98-100.
Datapham Commucations Limited, 2012, Atrovent Inhaler, www.medicines.org.uk/emc, diakses
tanggal 5 November 2014.
Datapham Commucations Limited, 2013, Amlodipine, www.medicines.org.uk/emc, diakses
Tanggal 5 November 2014.
Datapham Commucations Limited, 2014, Captropil, www.medicines.org.uk/emc, diakses
tanggal 5 November 2014.
16