Ny. Asih usia 45 tahun, dirawat diruang penyakit dalam semenjak 2 hari yang lalu
karena dehidrasi berat disertai kesadaran menurun. Kondisi saat ini masih tampak
lemah, kesadaran CM, dalam keadaan dehidrasi sedang. Infus terpasang RL: NaCl 20
gtt/menit. Pasien memiliki riwayat DM semenjak 5 tahun lalu, hipertensi semenjak 2
tahun lalu. Setahun yang lalu pernah dirawat dengan kondisi dehidrasi berat disertai
luka gangran pada kaki. Dokter memberi regular insulin 3x12 IU. Diit DM 1500
kalori, rendah lemak. Saat ini GD puasa 235 mg/dl dan 2 jam PP: 258 mg/dl. Saat ini
terpasang Douer kateter dengan diuresis 24 jam = 3000 ml.
A. Pemahaman tentang Konsep Dasar Penyakit
1. Pengertian penyakit DM dan Hipertensi. Adakah keterkaitan kedua
penyakit ini bila ditinjau dari factor risikonya? Jelaskan.
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu sindrom gangguan metabolisme
yang ditandai dengan hiperglikemia sebagai akibat defisiensi sekresi
insulin atau berkurangnya aktivitas biologis insulin atau keduanya
(Smeltze, & Bare, 2007; Asosiasi Diabetes Amerika/American Diabetes
Association (ADA, 2005).
Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm
Hg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, ).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman
Sorensen,).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan
darah
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau
lebih. (Barbara Hearrison )
Kesemutan
Gatal
Mata kabur
Impotensi pada pria, serta
Pruritus vulva pada wanita
kesadaran
pada
kasus
ini?
Bagaimana
anda
mengetahuinya?
Hiperglikemia dapat disebabkan oleh defisiensi insulin yang dapat
disebabkan oleh proses autoimun, kerja pancreas yang berlebih, dan
herediter. Insulin yang menurun mengakibatkan glukosa sedikit yang
masuk kedalam sel. Hal itu bisa menyebabkan lemas dengan kadar
glukosa dalam darah meningkat. Peningkatan kadar glukosa dalam darah
menyebabkan osmolalitas darah meningkat sehingga menyebabkan
perpindahan cairan dari ekstravaskuler ke intra vaskuler dan terjadi
Insulin Reguler
Cara Kerja
Efeknya muncul dalam waktu 30 menit dan puncak antara 2-3 jam setelah
injeksi subkutan dan umumnya berlangsung 5-8 jam. Dalam konsentrasi tinggi
(vial) molekul insulin membentuk dimer yang menstabilkan ion seng untuk
membuat hexamers insulin. Ini
otak
tidak
mendapatkan
cukup
glukosa
sehingga
fungsi
ketidakmampuan
pada
sistem
berkonsentrasi,sakit
saraf
pusat
mencakup
kepala,vertigo,bingung,
Gejala
dapat
disorientasi,serangan
mencakup
kejang,sulit
gangguan
dibangunkan,
prilaku
seperti
atau
bahkan
kehilangan kesadaran.
b. Diabetes Ketoasidosis
Diabetes ketoasidosis disebabkan oleh tidak adanya insulin
atau
tidak
cukupnya
jumlah
insulin
nyata.
Keadaan
ini
klinik
pada
ketoasidosis
yaitu
terjadinya
oleh
Pembuluh darah tepi, terutama pada tungkai, yang jika rusak akan
menyebabkan luka iskemik pada kaki
Komplikasi makrovaskuler
Perubahan pembuluh darah besar akibat akosklerotik
menimbulkan masalah yang serius pada diabetes. Aterosklerotik
yang terjadi pada pembuluhdarah arteri koroner,maka akan
menyebabkan penyakit jantung koroner. Sedangkan aterosklerotik
mata.
Nefropati diabetikum
Nefropati diabetic menyebabkan terjadinya gagal ginjal
karena pada saat kadar glukosa darah meninggi maka
mekanisme filtrasi ginjal akan mengalami stress yang
mengakibatkan kerusakan pada membran filtrasi,sehingga
terjadi kebocoran protein darah kedalam urin. Kondisi ini
mengakibatkan
tekanan
dalam
pembuluh
darah
ginjal
nefropati.
Neuropati diabetikum
Terdapat 2 tipe neuropati diabetic yang paling sering
dijumpai yaitu polineuropati sensorik dan neuropati otonom.
Polineuropati
sensorik
disebut
juga
neuropati
perifer.
yang
menyerang
sistem
saraf
otonom
dan
seluruh
sistem
organ
tubuh
seperti
langkah-langkah
penurunan
keresistenan
insulin
dan
berbau
aseton pernapasan
kussmaul,
poliuri,
trauma,
infeksi,
penyakit)
atau
terapi
obat
gangguan
elektrolit
dan
terjadinya
komplikasi
aterosklerosis.
g. Kaji pemahaman pasien tentang kondisi, tindakan, pemeriksaan
diagnostik dan tindakan perawatan diri untuk mencegah komplikasi.
2) Data Penunjang
a. Glukosa darah: gula darah puasa > 130 ml/dl, tes toleransi glukosa >
b.
c.
d.
e.
menurun.
f. Gas darah arteri: menunjukkan Ph rendah dan penurunan HCO3
g. Trombosit darah: Ht meningkat (dehidrasi), leukositosis dan
hemokonsentrasi merupakan respon terhadap stress atau infeksi.
h. Ureum/kreatinin: mungkin meningkat atau normal
i. Insulin darah: mungkin menurun/ tidak ada (Tipe I) atau normal
sampai tinggi (Tipe II)
j. Urine: gula dan aseton positif
k. Kultur dan sensitivitas: kemungkinan adanya ISK, infeksi pernafasan
dan infeksi luka.
merangsang
hypothalamus
unuk
mengeksresi
ADH
dan
b. Tindakan Keperawatan
a) Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis
osmotik.
Dengan tujuan:
Mendemonstrasikan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital
stabil
Nadi perifer dapat diraba
Turgor kulit dan pengisian kapiler baik
Haluaran urine tepat secara individu
Kadar elektrolit dalam batas normal.
Intervensi :
Pantau
tanda-tanda
vital.
mukosa.
diberikan.
Timbang
berat
badan
setiap
hari.
sesuai
indikasi.
etnik/kultural.
dengan
cepat
pula
dapat
membantu
tanda-tanda
infeksi
dan
peradangan.
pasien
termasuk
pasiennya
sendiri.
invasif.
Sirkulasi
perifer
bisa
terganggu
yang
Pantau
tanda-tanda
vital
dan
status
mental.
abnormal.
Panggil pasien dengan nama, orientasikan kembali sesuai
dengan
kebutuhannya.
melakukan
kegiatan
sehari-hari
sesuai
kemampuannya.
Rasional : Membantu memelihara pasien tetap berhubungan
dengan realitas
lingkungannya.
e) Kurang
pengetahuan
tentang
masalah
dan
penanganannya
kesehatan
yang
dihadapi
dan
penanganannya:
Berikan dorongan kepada klien untuk mematuhi semua saransaran yang disampaikan oleh perawat.
R : Meningkatkan kesadaran klien tentang pengaturan diet dan
kebiasaan makan.
DAFTAR PUSTAKA
Rumahorbo, Hotma. 2014. Mencegah Diabetes Melitus dengan Perubahan Gaua
Hidup Sehat. Bogor: IN MEDIA
Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Soegondo S. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini. Dalam Soegondo
S, Soewondo P dan Subekti I (eds). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu,
Pusat Diabetes dan Lipid RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo-FKUI, Jakarta,
2004.
Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000 (IONI 2000). Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan. Departeman Kesehatan Republik Indonesia,
2000.
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa:
Waluyo
Dayu,
Mank.
2014.
Insulin.
Tersedia
di:
https://www.scribd.com/doc/195206137/Insulin#download
Winastyo,
Ehrria.
2014.
Penggunaan
Insulin.
Tersedia
di:
https://www.scribd.com/doc/203525702/Insulin#download
Regina.2012. Komplikasi Diabetes Melitus.diakses pada tanggal 12-03-2015
http://diabetesmelitus.org/komplikasi-diabetes-melitus/
World Health Organization;alih bahasa Arisman.1999.Pencegahan Diabetes Melitus.
Jakarta:Hipokrates.