Laporan
Laporan
OLEH :
KELOMPOK 5
1. ADE YUSRA
03111403001
2. NELLA FEBRIANI
03111403008
3. MUHAMMAD FIJI
03111403025
4. TIARA OKTAMARISKA
03111403035
03111403031
DOSEN PEMBIMBING :
1. Dr. Ir. TRI KURNIA DEWI, M.Sc
2. Ir. H. ABDULLAH SALEH, M.S, M.Eng
I.
Emulsi Polimerisasi
Polimerisasi dimana monomer(s), inisiator, dispersi menengah, dan mungkin
koloid
stabilizer
awalnya
merupakan
sistem
homogen
monomer emulsi.
Batch Emulsi Polimerisasi
Polimerisasi Emulsi di mana semua bahan yang ditempatkan dalam reaktor
air
Fungsi air yan digunakan adalah sebagai medium pendispersi yang dapat
menyerap dan menimbulkan panas yang diakibatkan oleh reaksi
eksotermis.penggunaan air dalam proses polimerisasi emulsi ini biasanya
berkisar antara 35% - 65%.air yang digunakan harus memiliki kualitas
yang baik agar tidak mengganggu proses polimerisasi. Oleh karena
itu,perlu digunakan air demineral.
2. Monomer
Monomer Polimerisasi radikal,cair atau gas pada kondisi reaksi, dan
kurang larut dalam air.Monomer padat sulit untuk membubarkan dalam
air.Jika kelarutan monomer terlalu tinggi,pembentukan partikel tidak
terjadi dan ketika reaksi solusi mengurangi ke Polimerisasi itu.
Ethylene dan olefin lain harus hanya dipolimerisasi pada tekanan yang
sangat tinggi ( sampai 800 bar ).
3. Inisiator
Kedua generasi termal dan redoks radikal bebas telah digunakan dalam
emulsi polimerisasi.Garam persulfat yang umum digunakan dalam inisiasi
kedua mode.Ion persulfat mudah memecah menjadi sulfat radikal ion
acerca di atas 50C,menyediakan sumber inisiasi termal.Redox inisiasi
berlangsung ketika oksidan, seperti garam persulfat, bahan pereduksi:
seperti glukosa, rongalite, atau sulfit, dan katalis redoks: seperti senyawa
besi semua termasuk dalam resep Polimerisasi. Resep redoks tidak dibatasi
oleh suhu dan digunakan untuk Polimerisasi itu terjadi di bawah 50C.
Meskipun peroksida organik dan hidroperoksida digunakan dalam Emulsi
Polimerisasi, pemrakarsa yang larut air dan biasanya partisi ke dalam fase
air.Dalam inisiasi redoks, apakah oksidan atau zat pereduksi (atau
keduanya) harus larut dalam air, tetapi salah satu komponen dapat larut
dalam air.
4. Surfaktan
Pemilihan surfaktan yang benar sangat penting untuk pengembangan
proses emulsi polimerisasi.Surfaktan harus mengaktifkan tingkat cepat
Polimerisasi,meminimalkan koagulum atau fouling dalam reaktor dan
peralatan proses lainnya,mencegah viskositas sangat tinggi selama
polimerisasi (yang mengarah ke perpindahan panas yang buruk),
II.
PT. EJIP
Sistem utilitas (air dan steam)
PT. EJIP (East Jakarta Industrial Park) adalah pabrik yang mengatur water
treatment di kawasan industri Jakarta timur. PT. EJIP sendiri berdiri pada tahun
1982. Pada PT. EJIP ini, mereka menjadi pihak yang mengawasi, mengatur, dan
mengolah air hasil limbah industri di kawasan industri ini. Untuk sistem utilitas
dari pabrik ini menggunakan sumber dari PLN Cikarang Industrindo. Pengolahan
air di water treatment plant disini menggunakan pengolahan biologi dengan
menggunakan lumpur aktif. Untuk steam mereka tidak memerlukan steam di
dalamnya karena tidak ada proses yang memerlukan panas di dalamnya. Air yang
mereka olah ada yang dibuang langsung ke sungai terdekat dan ada juga yang
disalurkan ke pabrik-pabrik di kawasan industri itu.
Sebagai pengelola kawasan industri, EJIP menyediakan sarana dan
prasarana seperti: saluran limbah, fasilitas umum (pemadam kebakaran, tepat
ibadah, kantor pos, kemananan) dan utilities umum (penanganan limbah industri
dan ketersediaan air). PT EJIP memiliki dua unit instalasi pengelolaan air yaitu:
Instalasi Pengelolaan Air Industri (Industrial Water Treatment Plant/IWTP) dan
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (Waste Water Treatment Plant/WWTP). Instalasi
Pengolahan Air Industri/IWTP mengolah air dari Sungai Cikarang menjadi air
industri untuk keperluan kegiatan perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan
EJIP.
Instalasi Pengolahan Air Limbah/WWTP mengolah limbah cair menjadi
dari kawasan EJIP untuk selanjutnya dibuang ke sungai Ciledokan. Pengolahan
diizinkan oleh para operator proses. Monitoring proses pengolahan limbah,
dilakukan dengan analisa air limbah laboratorium. Hasil analisa merupakan
masukan bagi para operator dalam menjalankan proses. Dalam menjalankan
proses analisa, PT EJIP menggunakan dua sarana laboratorium, yaitu:
1. Laboratorium Kimia Basah (Wet Chemistry)
Untuk menganalisis parameter kimia da fisika, preparasi sample, tempat
penyimpanan dan pengawetan sampel.
2. Laboratorium Kimia Kering (Dry Chemistry
Untuk menganalisi parameter kimia, preparasi analisis instrument,
pengukuran dengan instrument dan penyimpanan alat-alat instrument.
TRIPPERNATURE
Alat-alat Proses
TRIPPERNATURE adalah perusahan yang bergerak di bidang rasa atau
flavor dengan basis yang sangat alami tanpa campuran bahan kimia lainnya. Pusat
dari pabrik ini terdapat di United States of America. Trippernature yang berada di
Indonesia berlokasi di Jakarta dan Bali. Trippernature yang berlokasi di Bali
memproduksi produk dengan bahan utama:
1) Vanila: terdapat di Sulawesi dan impor dari Madagaskar
2) Cengkeh: Bali
3) Nilam
Alat-alat proses yang digunakan:
1)Extractor (kapasitas bahan baku 1.2 ton)
2)Evaporator: single effect
3)Tanki (4 set): ekstraksi-evaporasi
4)Separator: digunakan untuk memisahkan liquid
5)Boiler
6)Conveyer
7)Grinding
8)Tanki spray dry: ekstrak bubuk
Susu cair bubuk