Penentuan derajat (grading) suatu kanker merupakan upaya untuk memperkirakan
agresivitas atau tingkat keganasan berdasarkan diferensiasi sel tumor dan jumlah mitosis di dalam tumor. Kanker dapat diklasifikasikan sebagai derajat I, II, III, dan IV, berdasarkan peningkatan anaplasia. Kriteria untuk tiap-tiap derajat bervariasi sesuai bentuk neoplasma. Penentuan stadium (staging) kanker didasarkan pada ukuran lesi primer, luas penyebaran ke kelenjar getah bening regional, dan ada tidaknya metastasis. Pemeriksaan ini biasanya didasarkan pada pemeriksaan klinis dan radiografik, dan pada beberapa kasus berdasarkan eksplorasi bedah. Saat ini digunakan dua metode penentuan stadium yaitu sistem TNM dan sistem AJC (American Joint Committee). Pada sistem TNM, T1, T2, T3 dan T4 menjelaskan ukuran lesi primer. N0, N1, N2 dan N3 menunjukkan keterlibatan progresif kelenjar getah bening. Serta M0 dan M1 menunjukkan ada atau tidaknya metastasis jauh. Pada metode AJC, kanker dibagi menjadi stadium 0 sampai IV, menggabungkan ukuran lesi primer dan adanya penyebaran kelenjar dan metastasis jauh.