bLaboratorium
99
penelitian
ini
penyempurnaan.
Dari
penelitian
sebelumnya
telah
dilakukan penelitian sel fotovoltaik cair
dalam bentuk tabung, menggunakan
elektroda CuO/Cu yang dibuat melalui
metoda pembakaran dengan larutan
elektrolit Na2SO4. Namun Cu yang
digunakan kurang stabil dikarenakan
penggunaan semakin lama pasangan
elektroda akan teroksidasi dan tidak dapat
menghasilkan arus lagi dan kestabilan Cu
terhadap larutan elektrolit Na2SO4 sangat
mempengaruhi arus dan tegangan yang
dihasilkan16-19. Untuk itu dalam penelitian
ini telah dipelajari sel fotovoltaik cair
dengan menggunakan elektroda CuO/C
dalam elektrolit Na2SO4 yang mana sel
fotovoltaik dalam bentuk plat yang
dipasang secara paralel.
Penyiapan Elektroda
Elektroda yang digunakan yaitu elektroda
CuO/C. Elektroda CuO diperoleh dari
kabel listrik dengan merk comec berbentuk
serabut. Kabel dengan panjang 14 cm,
dibuka bagian kulitnya (pembungkus) 11
cm dari ujung bawah, sehingga didapatkan
bagian tembaga. Kemudian tembaga
dibakar menggunakan nyala dari lilin.
Pembakaran dilakukan berulang-ulang
sampai pembakaran sempurna. Setiap
selesai pembakaran, permukaan kabel
yang telah dibakar dibersihkan dengan tisu
untuk menghilangkan gejala/arang yang
menempel
pada
permukaan
kabel,
Sedangkan Cu didapatkan dari kabel utuh
yang masih tersisa (bagian ujung yang
lain/ujung paling atas) yang dibuka
kulitnya sepanjang 2 cm. Pada proses ini
tidak dilakukan pembakaran karena Cu
bertindak sebagai konduktor yang akan
dihubungkan ke multimeter.
tentu
perlu
upaya
100
dengan
ketebalan 3 mm. Kaca yang
digunakan terdiri dari lima macam ukuran
yaitu (21 x 11) cm, (20 x 10) cm, (10 x 1) cm,
(9 x 1) cm, dan (21 x 1) cm. Kaca-kaca
tersebut
direkatkan
dan
dirangkai
menggunakan
lem
kaca,
sehingga
membentuk bejana yang terdiri dari empat
buah sel. Antara satu sel dengan sel
lainnya tidak boleh ada rongga yang
memungkinkan terjadinya perpindahan
elektrolit. Lalu, kedalam masing-masing sel
yang terdiri dari dua bagian pada tiap
selnya, dimasukkan elektroda CuO/C
yang telah disiapkan sebelumnya.
Penyiapan Larutan Elektrolit
Larutan Na2SO4 1 N disiapkan dengan
menimbang sebanyak 7,1 gram Na2SO4.
Kemudian diencerkan dalam labu ukur 100
mL. Selanjutnya dari larutan induk ini
dibuat larutan elektrolit 0,5; 0,25; 0,125;
0,0625 N dengan metoda pengenceran.
Pengukuran Arus dan Tegangan Sel
Fotovoltaik Pasangan Elektroda CuO/C
dalam Larutan Elektrolit Na2SO4
Larutan Na2SO4 dituangkan ke dalam plat
sel dengan variasi konsentrasi 1,0; 0,5; 0,25;
0,125; 0,0625 N. Plat sel fotovoltaik yang
telah berisi elektoda CuO/C dan elektrolit
disinari dibawah cahaya matahari dalam
waktu pengukuran 11.00 WIB-15.00 WIB.
Tiap 1 jam diukur besarnya arus dan
tegangan yang dihasilkan masing-masing
sel dengan menggunakan alat multimeter
pada tiap-tiap sel.
Pengukuran Arus dan Tegangan Sel
Fotovoltaik Pasangan Elektroda CuO/C
Dirangkaian Secara Paralel dalam Larutan
Elektrolit Na2SO4
Sel
dirangkai dalam 4 bentuk yaitu
rangkaian tunggal, paralel 2 sel, paralel 3
sel dan paralel 4 sel. Lakukan Pengukuran
seperti percobaan sebelumnya dengan
masing-masing konsentrasi.
101
102
Karakteristik
Tegangan)
Kurva
I-V
(Arus
vs
Secara
keseluruhan
kurva
I-V
mengambarkan
arus
dan
tegangan
maksimum yang dapat dihasilkan oleh plat
sel fotovoltaik. Saat arus rangkaian pendek
(Isc) maka arus bernilai maksimum
sedangkan tahanan bernilai nol, dan saat
103
4.
Referensi
1.
2.
3.
Gambar 6. Hubungan waktu pengukuran
dengan daya yang didapatkan
dari keempat rangkaian sel
fotovoltaik
4.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
ini berdasarkan analisa data dan
pengamatan adalah sebagai berikut :
1. Penggunakan elektroda pasangan
CuO/C pada sel fotovoltaik relatif
stabil.
2. Konsentrasi elektrolit dan waktu
pengukuran mempengaruhi besarnya
arus yang dihasilkan dan akan
mencapai optimum pada 0,5 N dan
waktu optimum pada pukul 13.00 WIB
yang ditandai dengan daya yang
didapatkan lebih tinggi.
3. Sel fotovoltaik dalam bentuk plat yang
dipasang
secara
paralel
sangat
dipengaruhi oleh intensitas cahaya
matahari, temperatur dan jumlah
rangkaian yang diparalelkan.
5.
6.
7.
8.
9.
104
10.
11.
12.
13.
14.
105