PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang
kaya akan kenampakan alam, salah
satunya
adalah
kenampakan
alam
pegunungan. Hal ini disebabkan karena
letak geologisnya yang terletak pada
pertemuan tiga lempeng tektonik utama
yaitu : Lempeng Eropa-Asia, IndiaAustralia dan Pasifik. Dalam hal geologi
lempeng-lempeng ini berperan dalam
pembentukan gunung berapi sehingga
wilayah Indonesia, terutama bagian selatan
banyak dilalui pegunungan yang masih
aktif. Itulah sebabnya wilayah negara
Indonesia sering dikenal dengan sebutan
zona ring of fire atau cincin api.
Potensi panasbumi yang dimiliki
oleh Indonesia meliputi tidak kurang dari
40% total energi panasbumi yang dimiliki
dunia (Gaffar, 2007). Potensi energi
panasbumi yang terdapat di Indonesia
diperkirakan 27.441 MW (Rakhmanto,
2011).
Dalam
rangka
mengurangi
pembengkakan penggunaan dana cadangan
Namun
tidak
menutup
kemungkinan sumber-sumber noise yang
tidak terduga lainnya dapat terjadi seperti
hujan, masyarakat yang lalu lalang
menggunakan
kendaraan
bermotor
maupun alat komunikasi digital. Hal-hal
seperti itu sangat memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap data mentah yang
diperoleh saat melakukan pengukuran.
Titik ke-
1, 2
3, 4, 5
Menurut
kondisi
geologisnya
ditinjau dari peta geologi yang dibuat oleh
Suharsono dan T. Suwarti pada tahun 1992
daerah titik-titik akuisisi yang diambil
dalam penelitian ini memiliki kandungan
batuan seperti pada Tabel 1.
Daerah antara titik ke-5 dan ke-6
merupakan daerah yang relatif dekat
dengan batuan terobosan (intrusive rocks)
yang komposisinya berupa batuan gabro
mikrosedangkan daerah antara titik ke-8
dan ke-9 juga dekat dengan batuan
terobosan
(intrusive
rocks)
tetapi
komposisi
batuannyaberjenis
batuan
diorite, basalt porfir, leusitit dan traktit.
6, 7, 8, 9, 10,
11
Komposisi Batuan
Lapisanbatuanpenudung
(cap
rocks) merupakan lapisan batuan
sistem
panasbumi
yang
berfungsi sebagai penghalang
uap panas yang terakumulasi
dalam lapisan batuan reservoir
agar tidak keluar ke permukaan
secara langsung, lapisan ini terdapatpadalapisantanah
paling
dangkalhinggamencapaikedalaman 2500 m dibawahpermukaantanahdanpadabeberapatempatlapisanbatuaninitidakmunculkarenadiisidengansusunanbatuan lain yang memilikinilairesistivitassangattinggiyaitupadadaerahantaratitik ke-5 dengantitikke-6dantitik ke-8 dengantitikke-9.
Lapisanbatuan
reservoir
merupakan lapisan dimana uap
dan air panas terakumulasi,
lapisan ini terdapatpadakedalamanantara 1000 m hingga 3000
m dibawahpermukaantanah.
Lapisanbatuansource rocksatau
heat source merupakan lapisan
penghasil panas dalam sistem
panasbumi, lapisan ini diperkirakanterletakantarakedalaman
3000 m hinggamencapaikedalaman 5500 m dibawahpermukaantanah.
2. Nilai resistivitas batuan penyusun
sistem panasbumi daerah penelitian
panasbumi Probolinggo ini yaitu:
Pada lapisan batuan penudung (cap
rocks) nilai resistivitas batuannya
diperkirakan lebih kecil dari 33.
Pada
lapisan
batuan
reservoir
diperkirakan
nilai
resistivitas
batuannya kurang dari 600 .
Sedangkan yang memilikinilairesistivitas paling tinggidiantaralapisanbatuan yang lainnyaadalah batuan
dimana sumber panas tersebut berada
yaitu batuan source rocks atau heat
KESIMPULAN
Berdasarkanhasilperolehan
data,
pengolahan data daninterpretasi yang telahdilakukan di daerahpenelitianmenggunakanmetodemagnetotelurikdapatdisimpul
kanbahwa:
1. Karakteristik struktur litologi daerah
panasbumi Probolinggo memiliki ciri
morfologi dikelilingi banyak danau
maar dan terdapat manifestasi berupa
sumber air panas (hot springs).
Struktur litologi daerah penelitian
DAFTAR RUJUKAN
Adhi, Pribadi dkk. 2011. Metode Tahanan
Jenis Konfigurasi Wenner. Program
Studi Fisika, Institut Teknologi
Bandung, Indonesia.
Badan Standarisasi Nasional Indonesia
(BSNI). 1998. Klasifikasi Potensi
Energi Panasbumi di Indonesia.
STANDAR
NASIONAL
INDONESIA SNI 13-5012-1998
ICS 73.020.
Broto, Surdaryo. 2008. Pengolahan Data
Geolistrik
dengan
Metode
Schlumberger. TEKNIKVol 29
No. 2 ISSN 0852 1697.
Diskominfo. 2011. Jatim Siap Tenderkan
Titik
Baru
Sumber
Energi
Panasbumi.
(www.kominfo.jatimprov.go.id)
Diakses pada 21 April 2014.
Fantaye, Tamrat. 2010. Magnetotelluric
and Transient Electromagnetic
Methods
in
Geothermal
Exploration with Examples from
the Krsuvk Area, SW-Iceland.
United
Nations
University,
Geothermal Training Programme,
Orkustofnun, Grenssvegur 9,
Number 12 IS-108 Reykjavk,
Number 12.
Fernania, Nella dkk. Identifikasi Litologi
Daerah
Panasbumi
Tiris
Probolinggo Berdasarkan Metode
Magnetik. Jurusan Fisika, Fakultas
MIPA,
Universitas
Brawijaya
Malang.
Gaffar, Eddy dkk. 2007. Studi Geofisika
Terpadu di Lereng Selatan G.
Ungaran, Jawa Tengah, dan
Implikasinya Terhadap Struktur
Panasbumi.
JURNAL
METEOROLOGI
DAN
GEOFISIKA,
Vol.
8
No.2
November 2007 : 98 118.