BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
29
Frekuensi (N)
Persentase (%)
<20 tahun
13
4,1
20-35 tahun
204
64,6
>35 tahun
99
31,3
Total
316
100,0
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa lebih banyak ibu yang
menderita preeklampsia berat pada rentang usia antara 20 sampai 35 tahun
yaitu usia ideal untuk melahirkan. Hasil dari penelitian ini tidak mendukung
teori yang menyatakan bahwa ibu yang menderita preeklampsia lebih sering
ditemukan pada usia ekstrim yaitu dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun.
Umur reproduksi optimal bagi seorang ibu antara usia 20-35 tahun, di
bawah atau di atas usia tersebut akan meningkatkan risiko kehamilan dan
persalinannya. Pada wanita usia muda organ-organ reproduksi belum
sempurna secara keseluruhan dan kondisi kejiwaanya belum bersedia menjadi
ibu, sehingga kehamilan sering berakhir dengan komplikasi obstetrik salah
satunya adalah preeklampsia (Royston, 1994).
Peningkatan kejadian preeklampsia pada usia lebih dari 35 tahun dapat
disebabkan karena adanya hipertensi kronik yang tidak terdiagnosa dengan
superimposed PIH (Amber et al, 2011).
30
Frekuensi (N)
Persentase (%)
< 20 tahun
16,7
20-35 tahun
12
66,7
>35 tahun
16,7
Total
18
100,0
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa lebih banyak ibu yang
menderita preeklampsia berat pada rentang usia antara 20 sampai 35 tahun
yaitu usia ideal untuk melahirkan. Hasil dari penelitian ini tidak mendukung
teori yang menyatakan bahwa bertambahnya umur wanita berkaitan dengan
perubahan pada sistem kardiovaskularnya dan secara teoritis preeklampsia
-eklampsia dihubungkan dengan patologi pada endotel yang merupakan
bagian dari pembuluh darah. Wanita umur > 35 tahun mempunyai risiko 3-4
kali lipat mendapatkan preeklampsia-eklampsia. Risiko Preeklampsiaeklampsia juga meningkat pada usia ibu yang terlalu muda dan hal itu
dikaitkan dengan faktor sosioekonomi yang buruk, kehamilan yang
31
Frekuensi (N)
Persentasi (%)
Nullipara
110
34,8
Primipara
118
37,3
Multipara
67
21,2
Grandemultipara
21
6,6
Total
316
100,0
32
Frekuensi (N)
Persentasi (%)
Nullipara
12
66,7
Primipara
22,2
multipara
11,1
Total
18
100,0
33
plasenta) namun pada beberapa wanita hamil pertama kali diduga kekurangan
produksi antigen ini. (Cunningham, 2010).
4.1.4 Distribusi
Preeklampsia
berat
berdasarkan
tindakan
persalinan
Tindakan persalinan dibagi menjadi tiga kategori yaitu spontan, sectio
caesarea, dan dengan alat. Dari total 316 pasien, didapatkan persalinan
spontan sebanyak 150 orang (47,5%), sectio caesarea 122 orang (38,6%),
dengan alat 44 orang (13,9%). Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5 dibawah
ini.
Tabel 5. Distribusi Preeklampsia berat berdasarkan tindakan persalinan
Tindakan persalinan
Frekuensi (N)
Persentasi (%)
Spontan
150
47,5
Sectio caesarea
122
38,6
Dengan alat
44
13,9
Total
316
100,0
34
Frekuensi (N)
Persentasi (%)
Spontan
5,6
Sectio caesarea
14
77,8
Dengan alat
16,7
Total
18
100,0
35
Berat bayi lahir dibagi menjadi empat kategori yaitu berat bayi lahir
sangat rendah, berat bayi lahir rendah, berat bayi lahir normal, dan berat bayi
lahir lebih. Dari total 316 pasien, didapatkan berat bayi lahir sangat rendah
sebanyak 2 orang (0,6%), berat bayi lahir rendah 37 orang (11,7%), berat bayi
lahir normal 259 orang (82%), berat bayi lahir lebih 18 orang (57,8%). Secara
rinci dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini.
Tabel 7. Distribusi preeklampsia berat berdasarkan berat bayi lahir
Berat badan bayi
Frekuensi (N)
Persentasi (%)
0,6
37
11,7
259
82
18
57,8
Total
316
100,0
gram)
Rendah (1500-2500
gram)
Normal (2500-4000
gram)
36
Frekuensi (N)
Persentasi (%)
Rendah (1500-2500
11,1
15
83,3
5,6
Total
28
100,0
gram)
Normal (2500-4000
gram)
37
4.2
Kendala Penelitian
1. Waktu penelitian yang terbatas sehingga rangkaian kegiatan penelitian
tidak berjalan efektif.
2. Masih ada variabel penelitian yang tidak bisa ditemukan pada rekam medik
sehingga hasil penelitian kurang maksimal.
3. Masih banyak data pasien yang tidak bisa ditemukan sehingga hasil dari
penelitian kurang maksimal.