ABSTRAK
Manusia merupakan titik sentral dari ilmu ergonomi. Keterbatasan manusia
menjadi pedoman dalam merancang suatu sistem kerja yang ergonomis. Fokus
ergonomi melibatkan tiga komponen utama yaitu manusia, mesin/peralatan dan
lingkungan yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan
interaksi tersebut menghasilkan suatu sistem kerja yang tidak bisa dipisahkan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi kelelahan dalam bekerja di CV. SINAR
PERSADA KARYATAMA di stasiun pembuatan pola sepatu kulit. Pekerja
tersebut bekerja secara membungkuk dan berjongkok dalam jangka waktu yang
lama sehingga dapat menyebabkan kelelahan. Para pekerja pada umumnya
kurang memperhatikan posisi tubuh dalam bekerja. Metode yang digunakan
untuk menganalisis posisi tubuh adalah Rapid Entire Body Assesment (REBA).
Penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada pihak terkait dan mengukur
antropometri pekerja di stasiun pembuatan pola sepatu kulit untuk mendesain
alat bantu kerja yang dibutuhkan. Nilai skor Rapid Entire Body Assesment
(REBA) sebelum dianalisis pada stasiun pembuatan pola menghasilkan skor 12,
berarti level risiko sangat tinggi dan membutuhkan perbaikan sekarang juga.
Kemudian membuat alat bantu kerja berupa meja kerja dan kursi kerja serta
merancang posisi pekerja yang ergonomis di stasiun pembuatan pola sepatu
kulit, setelah itu menghitung menggunakan Rapid Entire Body Assesment
(REBA) menghasilkan skor 3, berarti level resiko rendah dan tidak perlu
perbaikan.
Kata Kunci : Ergonomi, Antropometri, Rapid Entire Body Assesment (REBA)
.
ABSTRACT
Humans are the central point of the science of ergonomics. Humans limitations
are guidance in designing an ergonomics work system. The focus of ergonomics
involves three main components of humans, machinery / equipment and the
environment interact with each other and these interactions generate a working
system that cannot beseperated.This research was done to reduce fatigue in
working at CV. SINAR PERSADA KARYATAMA pattern making leather shoes
station. Workers are working in bending and crouching in long periods of time so
that it can cause fatigue. The workers are generally paying less attention to body
position at work.The Rapid Entire Body Assesment (REBA) method is used to
analyze body position. The research was conducted by interviewing the parties
concerned and measure workers at the station anthropometric for designing the
working tools required. Rapid Entire Body Assesment (REBA) score was 12
before the improvement process at the station, it means a very high level risk and
in need to improvement as soon as possible. The next step are making desk and
chair as ergonomics working tools for the station. The Rapid Entire Body
Assesment (REBA) score points of 3, it means a low level of risk and
unnecessary repairs after the improvement process.
Keywords : Ergonomics, Anthropometry, Rapid Entire Body Assesment (REBA)
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan survei awal yang
dilakukan pada industri alas kaki dan
kulit pada
CV. SINAR PERSADA
KARYATAMA dapat diketahui bahwa
karyawan yang bekerja pada stasiun
pembuatan pola dengan posisi
membungkuk
dan
berjongkok
mengeluh mengalami nyeri pada
bagian tubuh bagian atas antara lain
mata
lelah,
kepala
pusing,
punggung, leher, dan tangan sering
mengalami pegal-pegal. Sedangkan
pada
tubuh
bagian
bawah
keluhannya antara lain lutut, betis,
pegelangan kaki, tungkai kaki sering
mengalami pegal-pegal, sedangkan
pada
telapak
kaki
sering
kesemutan. Hal tersebut di atas
diperparah
lagi
dengan
alat
pendukung
kerja
yang
belum
memenuhi standar ergonomi. Maka
penelitian
tentang
bagaimana
menganalisa posisi kerja dalam
melakukan aktivitas pembuatan pola
sepatu serta besar tingkat risiko pada
aktivitas tersebut perlu dilakukan.
Dalam observasi yang dilakukan
diketahui bahwa para pekerja pada
umumnya kurang memperhatikan
sikap badan (posisi tubuh) dalam
melakukan pekerjaannya.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
STUDI PENDAHULUAN
Studi Lapangan
Studi Pustaka
IDENTIFIKASI MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
1.
2.
3.
PENGUMPULAN DATA
1.
2.
3.
4.
PENGOLAHAN DATA
1.
2.
Perhitungan persentil
Perhitungan REBA
ANALISA
1.
2.
3.
Selesai
3. PENGUMPULAN DATA
Proses pembuatan sepatu terdiri dari
beberapa aktivitas yaitu
1.Stasiun Pembuatan Pola
2.Stasiun Pemotongan
3.Stasiun Penjahitan
4.Stasiun Shoeslas
5.Stasiun Pernis
6.Stasiun Quality Control
7.Stasiun Packing.
Informasi yang didapatkan bahwa
karyawan yang bekerja pada stasiun
pembuatan pola dengan posisi
membungkuk
dan
berjongkok
mengeluh mengalami kelelahan.
Maka penulis meneliti dengan
menggunakan metode REBA (Rapid
Entire Body Assesment).Berikut
adalah
posisi
kerja
operator
pembuat pola.
Perhitungan Reba:
Langkah-langkah dalam memasukan
data sebagai berikut :
1. Group A + beban yang diangkat
= score A
2. Group B + score coupling =
score B
3. Score A dan score B dimasukan
dalam tabel C = score C
4. Score C + activity score = REBA
score.
Posisi pekerja pada skor A:
1. Penilaian
pada
punggung
o
(pembelokan > 60 ) maka skor
4, dan +1 jika punggung miring
atau memutar. skor adalah 5.
2.
3.
4.1. Perancangan
Meja
Kerja
Usulan
Perancangan suatu meja kerja yang
mewakili dimensi dari ukuran semua
pekerja.yang diperoleh dari data
antropometri para operator:
a.Tinggi meja kerja= tsd + tpo
= 23.4cm+42.72cm
= 66.12 cm
b.Lebar meja kerja = (jt) (tb)
=82.17cm -17.5 cm
= 64.67 cm
c.Panjang meja kerja= (rt)160.77 cm
4.
5.
6.
4.3. Rancangan
Usulan
a.
b.
4.2. Perancangan
Kursi
Kerja
Usulan
Untuk merancangan kursi kerja yang
ergonomis
dibutuhkan
ukuran
sebagai berikut :
1. Tinggi kursi dirancang dengan
menambahkan
tinggi
bahu
duduk (tbd) dan tinggi polipteal
Kerja
c.
d.
e.
f.
tidak
ada
pijakan
yang
menopang berat tubuh.
Posisi
Punggung
Usulan
pekerja
yaitu secara tegak,
pekerja dapat bersandar pada
kursi kerja untuk mengurangi
kelelahan disaat bekerja.
Posisi Pergelangan Tangan
yaitu pada sudut kemiringan
o
o
15 15 ,pekerja
tidak
perlu
memiringkan tangannya hingga
posisi ekstrem yang dapat
membuat
kelelahan
pada
pergelangan tangan. Tinggi
meja
kerja
yang
telah
disesuaikan dengan dimensi
tubuh
pekerja
dapat
memudahkan
pekerja dalam
melakukan aktivitasnya agar
merasa aman dan nyaman.
Posisi Lengan Bawah Usulan
Dalam pembuatan pola sepatu
bagian lengan bawah memiliki
gerakan yang aktif, yaitu saat
pencetakan pola sepatu ke kulit.
Usulan untuk lengan bawah
o
yaitu pada posisi siku-siku 90 .
Dengan posisi ini lengan bawah
pekerja menyesuaikan dengan
tinggi meja.
Posisi Lengan Atas Usulan yaitu
o
membentuk sudut 45 . pekerja
dapat merasa nyaman, karena
posisi
tersebut
merupakan
posisi normal dan pekerja tidak
perlu
mengangkat
lengan
tangan
atas
yang
tinggi
sehingga
kelelahan
dapat
diminimalisasi.
sebelumnya. Berikut
perhitungannya yaitu :
ini
adalah
5. Sebaiknya
perusahaan
membatasi jam kerja karyawan
agar karyawan tidak merasa
kelelahan.
DAFTAR PUSTAKA
Eko,
Nurmianto,2003, Ergonomi :
Konsep Dasar dan Aplikasinya,
Edisi Kedua, PT. Guna Widya,
Surabaya.
Hendrik,
P.
Simbolon,
2009,
Perancangan
Fasilitas
Berdasarkan
Prinsip-prinsip
Ergonomi Pada Bagian Sortasi
Udang Di PT. CENTRAL WINDU
SEJATI, skripsi TI Universitas
Sumatra Utara, Medan.
Iftikar Z. Sutalaksana, Teknik Tata
Cara Kerja. Institut Teknologi
Bandung, Bandung.
Khatulistiwantoro, 2010, Analisa
Perancangan
Kerja
Menggunakan Metode REBA
dengan Pendekatan Ergonomi
Untuk Mengurangi Kecelakaan,
skripsi TI Universitas Pancasila,
Jakarta.
Mc. Atamney, L, and Hignet, S,
(2000). REBA : Rapid Entire
Body
Assessment,
Applied
Ergonomiscs
Samamur, P.K., 1998, Ergonomi
Untuk
Produktivitas
Kerja,
Cetakan Pertama, Penerbit Haji
Masagung, Jakarta.
Sritomo, Wignjosoebroto, Ergonomi
Studi Gerak dan Waktu, Institute
Teknologi Bandung, Bandung
Sue, Hignet, and, Lyn, Mc,
Atammney, Rapid Entire Body
Assessment (REBA) and Rapid
Upper Limb Assessment (RULA)
Applied Ergonomi.