Abstrak
Latar Belakang : Penelitian epidemiologi pada pekerja kelistrikan yang
terpajan medan elektromagnet memperlihatkan terjadi peningkatan risiko
leukimia, limfoma dan tumor otak. Hasil penelitian eksperimental pada tikus
jantan yang dipajan dengan medan elektrostatik tegangan 6 dan 7 kV selama
1 bulan, pada turunannya memperlihatkan berbagai kelainan. Namun hasil
penelitian pemajanan dengan medan elektromagnet dengan tegangan 1
hingga 5 kV hingga 4 generasi pada mencit menimbulkan kelainan morfologi
dan tumor.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
pemajanan dengan medan elektromagnet terus menerus dengan tegangan 3
kV, 4 kV, dan 5 kV pada mencit strain Swiss Webster berimplikasi terhadap
konsentrasi radikal bebas.
Metoda Penelitian : Jumlah mencit yang digunakan sebanyak 96 ekor, 24
ekor mencit dipajan 3 kV, 24 ekor mencit dipajan pada tegangan 4 kV, 24
ekor mencit dipajan pada tegangan 5 kV dengan medan elektromagnet terus
menerus dari generasi I (F1) hingga generasi III (F3) selama 24 jam, dan 24
ekor mencit lainnya digunakan sebagai kontrol. Mencit perlakuan dan kontrol
diambil darah perifernya, dipisahkan serumnya, diperiksa konsentrasi radikal
bebasnya.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi radikal bebas yang berbeda
bermakna (p<0.05) terjadi pada 3 kV generasi III, dan pada tegangan 5 kV
generasi II & III. Secara umum konsentrasi radikal bebas tidak berbeda
bermakna (P>0.05) terhadap kelompok kontrol, kecuali pada tegangan 3 kV
generasi I (p<0.05).
Kesimpulan : Kesimpulan penelitian ini adalah diduga pajanan medan
elektromagnet terus menerus berpengaruh pada konsentrasi radikal bebas
yang mengakibatkan perubahan basa atau patahnya DNA.
Kata kunci : medan elektromagnet, konsentrasi radikal bebas, mencit
Pengantar
Pada era teknologi informasi sekarang ini, terjadi penggunaan alat
elektronik yang semakin meningkat. Pesatnya perkembangan teknologi dan
penggunaan alat elektronik, video display, televisi dan
radio yang
sekitarnya,
yang
dikenal
sebagai
medan
electromagnet. 1 Medan
dalam
kehidupan
sehari-hari
merupakan
sumber
medan
kedekatan
manusia
dengan electromagnet
justru
10
pada sel
otak tikus yang dipajan dengan medan magnet 60 Hz 0,1 0,5 militesla (mT)
selama 24 jam dan 48 jam menunjukkan adanya patah untai tunggal (single
strand) DNA dan untai ganda (double strand) dalam jumlah yang banyak. Hal
tersebut diduga menyebabkan peningkatan konsentrasi radikal bebas.
Radikal bebas adalah suatu senyawa superoksida sangat reaktif yang
mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan, cenderung
memperoleh elektron dari substansi lain, sehingga menjadikan radikal bebas
bersifat sangat reaktif.11 Peroksidasi lipid sebagai penghasil radikal bebas
(auto-oksidasi) dari lipid yang dipaparkan ke oksigen bertanggungjawab
terhadap kerusakan jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan kanker,
atherosklerosis, dan penuaan. Efek perusakan diduga dikarenakan oleh
radikal bebas (ROO, RO, dan OH)
13
pada mencit masih belum jelas, misalnya mengenai peranan radikal bebas
dalam mekanisme tersebut. Dengan demikian ingin diketahui apakah
pemajanan medan elektromagnet dengan tegangan 3 kV, 4 kV, dan 5 kV
selama 24 jam terus menerus dari generasi F1 hingga F3, akan menimbulkan
peningkatan
radikal
bebas?,
apakah
terjadi
akumulasi
peningkatan
tinggi
(Power
supply),
peralatan
bedah
mencit,
mesin
(l) dalam tabung microtube. Serum 400 L ditambah 200 L larutan TCA
20% dingin, lalu divorteks 10 detik. Sampel disentrifuge 5000 rpm selama 10
menit untuk mengendapkan protein. Ambil supernatan dan dipindahkan ke
tabung microtube lain, tambahkan 400 L larutan TBA segar 0,67%. Inkubasi
di air mendidih selama 10 menit. Sampel dibaca di spektrofotometri dengan
panjang gelombang 532 nm, catat hasil absorben, Hasil absorbens
dikonversikan
ke
konsentrasi
awal
dengan
rumus
sebagai
berikut.
3kV
4kV
5kV
F1
0.18 0.18a
0.53 .06ab
0.71 .12a
0.13 0.07a
F2
0.33 .27ab
0.56 0.06a
0.71 .07a
0.68 0.13b
F3
0.50 0.05a
0.35 0.22b
0.60 .05a
0.87 0.25b
Keterangan : data diambil dari 5 kali pengulangan. Huruf yang sama berarti
hasil pemeriksaan MDA darah mencit tidak berbeda nyata pada
0,05
Gambar 1. Nilai rata-rata MDA pada tegangan 0 kV, 3 kv, 4 kv, dan 5 kV
Hasil anava pengamatan konsentrasi MDA/radikal bebas menunjukkan
terjadi perbedaan antara mencit yang dipajan medan elektromagnet terus
menerus dibandingkan kontrolnya (P< 0.05) pada tegangan 3 kV mulai
generasi ke 3 (F3), dan tegangan 5 kV mulai generasi ke 2 (F2) dan ke 3
(F3). Namun antara kelompok kontrol (F1, F2, dan F3); dan perlakuan 3 kV
pada F1 dan F2 dengan kontrolnya
(P>0,05) (lihat Tabel 1). Pada perlakuan 4 kV F1, F2, dan F3; juga tidak
memperlihatkan
perbedaan
yang
bermakna
dibandingkan
kontrolnya
(P>0,05).
Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi perbedaan antara mencit yang
dipajan medan elektromagnet terus menerus dibandingkan kontrolnya (P<
0.05) pada pengamatan konsentrasi radikal bebas dalam serum yaitu pada
tegangan 3 kV mulai generasi ke 3 (F3), dan tegangan 5 kV mulai generasi ke
2 (F2) dan ke 3 (F3). Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian in vitro,
yang menunjukkan adanya peningkatan radikal bebas akibat pemajanan
medan magnet 100Hz 0,7 mT (mikroTesla) selama 24 jam terhadap proliferasi
embrio anak ayam
15
16
(F1, F2, dan F3); dan perlakuan 3 kV pada F1 dan F2 dengan kontrolnya
tidak terdapat perbedaan bermakna (P>0,05). Pada perlakuan 4 kV F1, F2,
dan F3; juga tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna dibandingkan
kontrolnya (P>0,05) (lihat tabel 1). Hal tersebut dapat dipahami sebab
11, 17
berpengaruh pada lesi DNA, yang dapat terjadi pada DNA nukleus maupun
DNA mitokondria berupa kerusakan rantai tunggal DNA. Kerusakan ini
mengakibatkan transformasi maligna dan penuaan pada sel 17.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pemajanan dengan medan elektromagnet
terus menerus pada mencit implikasinya terhadap konsentrasi radikal dalam
serum
dapat
disimpulkan
bahwa
konsentrasi
MDA/radikal
bebas
dipajan medan
Lampiran
Gambar : Peralatan Pembangkit Listrik Tegangan Tinggi (Power
Suplly) yang digunakan pada penelitian