Anda di halaman 1dari 11

PEMAJANAN DENGAN MEDAN ELEKTROMAGNET TERUS

MENERUS(CONTINUOUS EXPOSURE) PADA MENCIT STRAIN SWISS


WESTER(Mus musculus L) : IMPLIKASINYA TERHADAP
KONSENTRASI RADIKAL BEBAS DALAM SERUM
Puji Sari*, Dwi Anita*, Yurnadi*, Ricky Wibisono**
*Departemen Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
**Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jl. Salemba Raya No. 6, Jakarta Pusat, 10430, Indonesia

Abstrak
Latar Belakang : Penelitian epidemiologi pada pekerja kelistrikan yang
terpajan medan elektromagnet memperlihatkan terjadi peningkatan risiko
leukimia, limfoma dan tumor otak. Hasil penelitian eksperimental pada tikus
jantan yang dipajan dengan medan elektrostatik tegangan 6 dan 7 kV selama
1 bulan, pada turunannya memperlihatkan berbagai kelainan. Namun hasil
penelitian pemajanan dengan medan elektromagnet dengan tegangan 1
hingga 5 kV hingga 4 generasi pada mencit menimbulkan kelainan morfologi
dan tumor.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
pemajanan dengan medan elektromagnet terus menerus dengan tegangan 3
kV, 4 kV, dan 5 kV pada mencit strain Swiss Webster berimplikasi terhadap
konsentrasi radikal bebas.
Metoda Penelitian : Jumlah mencit yang digunakan sebanyak 96 ekor, 24
ekor mencit dipajan 3 kV, 24 ekor mencit dipajan pada tegangan 4 kV, 24
ekor mencit dipajan pada tegangan 5 kV dengan medan elektromagnet terus
menerus dari generasi I (F1) hingga generasi III (F3) selama 24 jam, dan 24
ekor mencit lainnya digunakan sebagai kontrol. Mencit perlakuan dan kontrol
diambil darah perifernya, dipisahkan serumnya, diperiksa konsentrasi radikal
bebasnya.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi radikal bebas yang berbeda
bermakna (p<0.05) terjadi pada 3 kV generasi III, dan pada tegangan 5 kV
generasi II & III. Secara umum konsentrasi radikal bebas tidak berbeda
bermakna (P>0.05) terhadap kelompok kontrol, kecuali pada tegangan 3 kV
generasi I (p<0.05).
Kesimpulan : Kesimpulan penelitian ini adalah diduga pajanan medan
elektromagnet terus menerus berpengaruh pada konsentrasi radikal bebas
yang mengakibatkan perubahan basa atau patahnya DNA.
Kata kunci : medan elektromagnet, konsentrasi radikal bebas, mencit

Pengantar
Pada era teknologi informasi sekarang ini, terjadi penggunaan alat
elektronik yang semakin meningkat. Pesatnya perkembangan teknologi dan
penggunaan alat elektronik, video display, televisi dan

radio yang

menyediakan berbagai hiburan, selimut listrik serta peralatan elektronik


lainnya, membuat manusia sadar atau tidak, akan terpajan pada berbagai
frekuensi medan electromagnet yang kompleks. Selain itu alat telekomunikasi
bergerak, telepon seluler yang sekarang ini kian menjadi kebutuhan primer
dan banyak dipergunakan dalam menunjang kebutuhan teknologi informasi
tersebut. Semua peralatan tersebut menghasilkan medan listrik. Hal tersebut
merupakan beberapa contoh keterkaitan manusia dengan listrik.
Secara alami ada kedekatan manusia dengan medan listrik dan medan
magnet. Hal tersebut disebabkan medan listrik dan medan magnet sudah ada
sejak bumi kita terbentuk. Awan yang mengandung potensial air memiliki
medan listrik. Demikian pula bumi secara alamiah bermedan listrik dan
medan magnet. Arus listrk yang mengalir akan menimbulkan medan magnet
di

sekitarnya,

yang

dikenal

sebagai

medan

electromagnet. 1 Medan

elektromagnet dihasilkan oleh medan magnet dan medan listrik. Medan


elektromagnet berdasarkan frekuensinya dapat dikelompokkan menjadi
medan elektromagnet dengan frekuensi sangat rendah (extremely low
frequency fields) yang memiliki frekuensi hingga 300 Hz, frekuensi sedang
(intermediate frequency fields) dengan frekuensi antara 300 Hz sampai 10
MHz, serta gelombang frekuensi radio ( radiofrequency fields) yang
berfrekuensi 10 MHz hingga 300 GHz. Peralatan elektronik yang sering
digunakan

dalam

kehidupan

sehari-hari

merupakan

sumber

medan

elektromagnet dengan frekuensi sangat rendah; layar komputer dan sistem


keamanan merupakan sumber medan elektromagnet dengan frekuensi
sedang; sedangkan radio, televisi, telepon seluler adalah sumber medan
elektromagnet dengan frekuensi radio
Pada awalnya

kedekatan

manusia

dengan electromagnet

justru

memudahkan manusia dalam melakukan berbagai kegiatan. Namun, diawali


penelitian yang dilakukan Wetheimer dan Leeper di Amerika, yang
menyatakan adanya hubungan peningkatan risiko kematian akibat kanker

pada anak-anak, yang bertempat tinggal

dekat dengan jaringan transmisi

listrik 3, membuat para peneliti kemudian terusik untuk melakukan penelitian


berkaitan dengan hubungan medan electromagnet terhadap kesehatan
manusia. Shulman 4 dan Pool 5 melakukan penelitian pada pekerja kelistrikan
dan masyarakat yang bermukim dibawah di bawah tegangan tinggi,
melaporkan terjadi peningkatan risiko menderita leukimia, limfoma dan tumor
otak.
Pemajanan medan elektrosatik pada testis tikus jantan dewasa dengan
tegangan 6 dan 7 kV selama 1 bulan, pada turunannya memperlihatkan
berbagai kelainan congenital, seperti mata putih, kerdil dan lain sebagainya 6.
Pemajanan pada mencit dengan medan magnet 50 Hz 50 500 uT selama 2
tahun dengan lama pemajanan 20 jam/hari, menimbulkan tumor pada kulit 7.
Pemajanan medan elektrostatik pada mencit terhadap gambaran kromosom
dan proliferasi limfosit menunjukkan peningkatan aberasi kromosom dan
proliferasi yang bermakna 8. Selanjutnya pemajanan elektromagnet terus
menerus pada mencit sampai 4 generasi menimbulkan beberapa kelainan
morfologi kongenital dan tumor, yang menyebabkan mencit berumur pendek 9.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Lai dan Singh

10

pada sel

otak tikus yang dipajan dengan medan magnet 60 Hz 0,1 0,5 militesla (mT)
selama 24 jam dan 48 jam menunjukkan adanya patah untai tunggal (single
strand) DNA dan untai ganda (double strand) dalam jumlah yang banyak. Hal
tersebut diduga menyebabkan peningkatan konsentrasi radikal bebas.
Radikal bebas adalah suatu senyawa superoksida sangat reaktif yang
mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan, cenderung
memperoleh elektron dari substansi lain, sehingga menjadikan radikal bebas
bersifat sangat reaktif.11 Peroksidasi lipid sebagai penghasil radikal bebas
(auto-oksidasi) dari lipid yang dipaparkan ke oksigen bertanggungjawab
terhadap kerusakan jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan kanker,
atherosklerosis, dan penuaan. Efek perusakan diduga dikarenakan oleh
radikal bebas (ROO, RO, dan OH)

dihasilkan dari asam lemak, yang

ditemukan secara alami di polyunsaturated fatty acids (PUFA). Peroksidasi


lipid ini merupakan suatu reaksi berantai yang kembali menghasilkan radikal
bebas yang menginisiasi peroksidasi lebih lanjut 12.

Kanker dapat terjadi melalui beberapa mekanisme penyebab, antara


lain perubahan proto-onkogen menjadi onkogen dan mutasi tumor-suppressor
genes. Mutasi gen-gen tersebut memiliki banyak variasi, seperti mutasi titik,
insersi, delesi, amplifikasi, dan gene silencing. Mutasi tersebut antara lain
dapat disebabkan oleh radikal bebas (mengakibatkan perubahan basa atau
patahnya DNA)

13

. Namun demikian, mekanisme molekuler terjadinya tumor

pada mencit masih belum jelas, misalnya mengenai peranan radikal bebas
dalam mekanisme tersebut. Dengan demikian ingin diketahui apakah
pemajanan medan elektromagnet dengan tegangan 3 kV, 4 kV, dan 5 kV
selama 24 jam terus menerus dari generasi F1 hingga F3, akan menimbulkan
peningkatan

radikal

bebas?,

apakah

terjadi

akumulasi

peningkatan

konsentrasi radikal bebas pada generasi F1 hingga F3 mencit yang menerima


pemajanan?.
Tujuan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mencit yang diakibatkan oleh

dampak biologis pada

pemajanan medan elektromagnet (EMF)

secara terus menerus (continous exposure) dengan melihat peningkatan


konsentrasi radikal bebas dalam serum. Selain itu untuk mengetahui ada
tidaknya efek akumulasi biologis pemajanan EMF pada mencit Swiss-Webster
terhadap konsentrasi radikal bebas dalam serum. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat untuk mengetahui mengenai ada tidaknya
peranan radikal bebas sebagai salah satu mekanisme yang dapat
menimbulkan mutasi akibat pemajanan EMF secara terus menerus.
Cara Kerja
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) oleh karena menggunakan 3 variable bebas (generasi) dan 4 variabel
tegangan. Berdasarkan rumus Federer yaitu (n-1) (t-1) 15, maka didapatkan
jumlah mencit yang digunakan untuk ulangan/treatment sebanyak 4 ekor.
Untuk menghindari adanya mencit ulangan ada yang mati, maka digunakan 5
ekor untuk masing-masing ulangan.

Subyek dan Alat Penelitian


Subyek penelitian adalah mencit strain Swiss Webster sebanyak 96
ekor mencit terdiri dari mencit jantan dan betina 72 ekor digunakan untuk
perlakuan tegangan pemajanan (3 kV, 4 kV, dan 5 kV). Mencit dimasukkan ke
dalam 4 kandang, tiap kandang sepasang mencit, dipajan dengan medan
elektromagnet tegangan tinggi (3 kV, 4 kV, dan 5kV) secara bergantian, dari
generasi F1 hingga F3, masing-masing untuk tiap tegangan pemajanan,
sedangkan untuk kontrol (tidak dipajan) digunakan sebanyak 24 ekor. Adapun
alat penelitian yang digunakan adalah seperangkat alat pembangkit listrik
tegangan

tinggi

(Power

supply),

peralatan

bedah

mencit,

mesin

spektrofotometer, kuvet 1 ml, kandang mencit, penangas air, mikropipet,


tabung mikrofus, mesin Vorteks, mesin sentrifus, spuit, refrigerator, dan
seperangkat pipet.
Malondialdehyde (MDA) Sebagai Penanda Peroksidasi Lipid 14
MDA merupakan salah satu dari beberapa jenis low-molecular-weight
end products yang dibentuk melalui dekomposisi dari produk-produk
peroksidasi lipid. Pada pH yang rendah, dan suhu yang meningkat, MDA
dengan mudah berpartisipasi dalam reaksi adisi nukleofilik dengan asam 2thiobarbiturat, membentuk satu fluoresence berwarna merah. Kenyataan ini,
ditambah adanya metode untuk menghitung MDA menjadikan penentuan
konsentrasi MDA sebagai metode yang rutin digunakan untuk mendeteksi dan
menghitung peroksidasi lipid. Hanya sebagian produk peroksidasi lipid yang
menghasilkan MDA, dan MDA bukanlah satu satunya produk akhir dari
peroksidasi lemak. Banyak faktor yang dapat memodifikasi pembentuk MDA
dari lipid.
Tes TBA tidak spesifik untuk MDA karena material-material lain yang
berasal dari peroksidasi lipid selain MDA juga dapat mengakibatkan tes TBA
positif. Namun walau demikian, penentukan MDA melalui tes TBA dapat
menjadi suatu pemeriksaan empiris yang baik dalam menilai peroksidasi lipid.
Pengukuran Radikal Bebas11
Untuk mengukur konsentrasi radikal bebas dalam serum mencit, diukur
dengan mengukur MDA. Serum 100 liter dilarutkan 4 kali menjadi 400 liter

(l) dalam tabung microtube. Serum 400 L ditambah 200 L larutan TCA
20% dingin, lalu divorteks 10 detik. Sampel disentrifuge 5000 rpm selama 10
menit untuk mengendapkan protein. Ambil supernatan dan dipindahkan ke
tabung microtube lain, tambahkan 400 L larutan TBA segar 0,67%. Inkubasi
di air mendidih selama 10 menit. Sampel dibaca di spektrofotometri dengan
panjang gelombang 532 nm, catat hasil absorben, Hasil absorbens
dikonversikan

ke

konsentrasi

awal

dengan

rumus

sebagai

berikut.

Koensentrasi = A/, = 153.000 M-1cm-1.


Analisis data.
Data yang diperoleh dari parameter yang diukur, dievaluasi dengan
menggunakan metode statistik uji anava 1 arah, untuk mengetahui tingkat
kemaknaannya. Taraf kemaknaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebesar 5%. Analisis data dilakukan dengan program SPSS.
Hasil.
Tabel 1. Hasil uji anava dan tes Duncan dari nilai rata-rata MDA darah mencit
terhadap generasi/turunan mencit dan perlakuan tanpa pemberian
tegangan dengan pemberian tegangan sebesar 3kV, 4kV dan 5kV
Generasi
ke-

Perlakuan dengan pemberian tegangan sebesar


K

3kV

4kV

5kV

F1

0.18 0.18a

0.53 .06ab

0.71 .12a

0.13 0.07a

F2

0.33 .27ab

0.56 0.06a

0.71 .07a

0.68 0.13b

F3

0.50 0.05a

0.35 0.22b

0.60 .05a

0.87 0.25b

Keterangan : data diambil dari 5 kali pengulangan. Huruf yang sama berarti
hasil pemeriksaan MDA darah mencit tidak berbeda nyata pada
0,05

Gambar 1. Nilai rata-rata MDA pada tegangan 0 kV, 3 kv, 4 kv, dan 5 kV
Hasil anava pengamatan konsentrasi MDA/radikal bebas menunjukkan
terjadi perbedaan antara mencit yang dipajan medan elektromagnet terus
menerus dibandingkan kontrolnya (P< 0.05) pada tegangan 3 kV mulai
generasi ke 3 (F3), dan tegangan 5 kV mulai generasi ke 2 (F2) dan ke 3
(F3). Namun antara kelompok kontrol (F1, F2, dan F3); dan perlakuan 3 kV
pada F1 dan F2 dengan kontrolnya

tidak terdapat perbedaan bermakna

(P>0,05) (lihat Tabel 1). Pada perlakuan 4 kV F1, F2, dan F3; juga tidak
memperlihatkan

perbedaan

yang

bermakna

dibandingkan

kontrolnya

(P>0,05).
Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi perbedaan antara mencit yang
dipajan medan elektromagnet terus menerus dibandingkan kontrolnya (P<
0.05) pada pengamatan konsentrasi radikal bebas dalam serum yaitu pada
tegangan 3 kV mulai generasi ke 3 (F3), dan tegangan 5 kV mulai generasi ke
2 (F2) dan ke 3 (F3). Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian in vitro,
yang menunjukkan adanya peningkatan radikal bebas akibat pemajanan
medan magnet 100Hz 0,7 mT (mikroTesla) selama 24 jam terhadap proliferasi
embrio anak ayam

15

, dan pemajanan medan elektromagnet 50 Hz pada

monosit dari kultur sel umbilikal manusia

16

. Namun antara kelompok kontrol

(F1, F2, dan F3); dan perlakuan 3 kV pada F1 dan F2 dengan kontrolnya
tidak terdapat perbedaan bermakna (P>0,05). Pada perlakuan 4 kV F1, F2,
dan F3; juga tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna dibandingkan
kontrolnya (P>0,05) (lihat tabel 1). Hal tersebut dapat dipahami sebab

peningkatan konsentrasi MDA yang tidak menunjukkan perbedaan yang


bermakna menggambarkan bahwa aktivitas superoksida dapat ditanggulangi
oleh sistem antioksidan yang banyak terdapat di dalam jaringan hati 11. Selain
itu faktor-faktor seperti antioksidan dari makanan (vitamin E, vitamin C, atau
-tocopherol ) mungkin dapat menekan radikal bebas yang terbentuk 11.
MDA merupakan produk akhir peroksida lipid yang menggambarkan
aktivitas superoksida di dalam sel. Jika peningkatan aktivitas superoksida
yang timbul oleh inisiasi transisi metal seperti besi, tembaga, dan nitro/nitrit
oksida (NO) yang merupakan mediator kimia penting yang dibentuk oleh selsel endotel dapat dinetralisir oleh antioksidan, maka aktivitas superoksida
tidak berpotensi untuk merusak makromolekul lain seperti lipid, protein, asam
nukleat, dan lain-lain

11, 17

. Selanjutnya peningkatan radikal bebas dapat

berpengaruh pada lesi DNA, yang dapat terjadi pada DNA nukleus maupun
DNA mitokondria berupa kerusakan rantai tunggal DNA. Kerusakan ini
mengakibatkan transformasi maligna dan penuaan pada sel 17.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pemajanan dengan medan elektromagnet
terus menerus pada mencit implikasinya terhadap konsentrasi radikal dalam
serum

dapat

disimpulkan

bahwa

konsentrasi

MDA/radikal

menunjukkan terjadi perbedaan antara mencit yang

bebas

dipajan medan

elektromagnet terus menerus dibandingkan kontrolnya (P< 0.05) pada


tegangan 3 kV mulai generasi ke 3 (F3), dan tegangan 5 kV mulai generasi ke
2 (F2) dan ke 3 (F3). Pada penelitian ini tidak menunjukkan perbedaan yang
bermakna (P> 0,05) pada mencit yang tidak dipajan dengan medan
elektromagnet terhadap F1, F2, dan F3. Pada penelitian ini tidak
menunjukkan perbedaan yang bermakna (P> 0,05) pada mencit yang dipajan
dengan EMF tegangan 3 kV F1 dan F2, tegangan 4 kV F1,F2, dan F3, dan 5
kV F1.
Daftar Pustaka
1. Tribuana N, Pengukuran medan listrik dan medan magnit di bawah
SUTET www.elektroindonesia.com. Diakses 10 September 2006.

2. Electromagnetic fields. www.worldhealthorganization.com. Diakses 1


Oktober 2007.
3.

Wertheimer N, Leeper. Electrical wiring configurations and childhood


cancer. Denver: American Journal of Epidemiology. 1979;109:273-84.

4. Shulman S. Cancer risk seen in electromagnet fields. Nature 1990 :


345:463.
5. Pool R. Electromagnetic Fields : The Biological Evidence. Science.
1990 ; 249 : 1378 1381.
6. Soeradi, O and Tadjudin 1986. Congenital anomalis in the offspring
rats after exposure of the testis to an electrostatic fields. Int.J.Androl, 9 :
152 160.
7. Static and Extremely Low-Frequency (ELF) Electric and Magnetic
Fields www.mindfully.org/Nucs/2002/Non-Ionizing-80-IARC7mar02htm.
Diakses 8 Januari 2005
8. Sari, P. 1998 : Pemajanan Medan Elektrostatik pada mencit strain
Swiss Webster dan Pengaruhnya Terhadap Kromosom serta Proliferasi
Limfosit. Tesis Magister PPSUI, Jakarta.
9. Soeradi O, dkk. 2002. The effect of Continuous Exposure to
Electromagnetic Field on Four Successive Generations of Mice. MJI.
2002.
10. Lai, H and Singh, N. 2004 : Magnetic-Field-Induced DNA Strand
Breaks in Brain Cells of the Rat. Environ. Health. Perspect. 112(8) :
1- 12.
11. Halliwell, H and Gutteridge, MC : Free radicals in Biology and
Medicine. 3rd Edt, 1999, Oxford University Press.
12. Botham, KM. Lipids of physiologic significance. In: Murray RK,
Granner DK, Rodwell VW. Harpers illustrated biochemistry. USA:
McGraw-Hills Companies;2006.
13. Lacy-Hulbert L, Metcalfe JC, Hesketh R. Biological responses to
electromagnetic fields. FASEB. 1998 Apr;12:395-420.
14. Janero DR. Malondialdehyde and Thiobarbituric acid-reactivity as
diagnostic indices of lipid peroxidation and peroxidative tissue injury.
Free Radic Biol Med. 1990;9:515-40.
15. Katsir G, Parola AH. Enhanced proliferation caised by a low frequency
weak magnetic field in chick embryo fibroblasts is suppressed by

radical scavengers. Biochem Biophys Res Commun. 1998; 252


(3):753-756.
16. Lupke M, Rollwitz J, Simko M. Cell activating capacity of 50 Hz
magnetic fields to release reactive oxygen intermediates in human
umbilical cord blood-derived monocytes and in mono mac 6 cells. Free
Radic Res. 2004 Sep; 38(9): 985-93.
17. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Cellular adaptations, cell injury and
cell death. In: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, editors. Robbins and
Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadelphia: Elsevier
Saunders;2005.

Lampiran
Gambar : Peralatan Pembangkit Listrik Tegangan Tinggi (Power
Suplly) yang digunakan pada penelitian

Keterangan gambar : 1. Kandang mencit 2. Lempeng aluminium sebagai


elektroda positif 3. Lempeng aluminium sebagai
elektroda negatif 4. Pembangkit listrik tegangan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai