downloaded by Prof. jj
For graduate class discussion
Nov. 2011
Hery@File.Com
FILSAFAT LMU
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
YANG MEMENUHI KEBENARAN LMIAH
Hery@File.Com
FILSAFAT
RENUNGAN MENGENAI SEGALA
SESUATU, SEBAGAI UPAYA UNTUK
PEMAHAMAN DAN MEMPEROLEH
MAKNA YANG PENTING BAGI
LANDASAN PERTIMBANGAN
KELAYAKAN TINDAKAN, SESUAI
DENGAN NORMA YANG BERLAKU
Hery@File.Com
CIRI-CIRI BERPIKIR
BERFILSAFAT
1.
2.
3.
4.
Definition:
LEARNING and TEACHING
WHAT IS LEARNING ???
Learning is an active process by which learners
construct their own meaning based on prior
knowledge and experience.
Learning is to find the meaning (mencari makna)
Knowledge cannot be transferred
knowledge should be constructed (dibangun
sendiri)
Hery@File.Com
WHAT IS PHILOSOPHY
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BERPIKIR FILOSOFIS
(Louis O. Kattsoff)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SPIRITUAL SKILL
INTELLECTUAL SKILL (20%)
1. TECHNOLOGY
2. SCIENCES
SOCIAL SKILL
EMOTIONAL SKILL
COMMUNICATION SKILL
LEADERSHIP SKILL
Hery@File.Com
PENGETAHUAN
PRA-ILMIAH
SEGALA SESUATU YANG DICATAT DALAM
OTAK, HASIL SERAPAN INDERAWI
(EMPIRIK) ATAU YANG DIPEROLEH SECARA
INTUITIF
. EMPIRIK : SECARA SADAR DIKETAHUI
PROSESNYA
. INTUITIF : SECARA TAK SADAR TAK
DIKETAHUI
PROSESNYA
Hery@File.Com
ILMU
HIMPUNAN PENGETAHUAN YANG TELAH :
1. DISISTEMATISASI
2. DIORGANISASI
3. MEMILIKI:
- METODE TERTENTU
- SIFAT INTERSUBYEKTIF (DAPAT
DIPELAJARI OLEH SIAPA SAJA YANG
MEMENUHI PERSYARATAN DAN METODENYA
- SIFAT REPRODUKTIF (DPT DIULANG UTK DIUJI
KEBENARANN DGN METODE DAN KONDISI YG
SAMA
Hery@File.Com
STRUKTUR ILMU
1. FAKTA :
KONSEP AWAL YG PALING
SEDERHANA, BERUPA ABSTRAKSI
DARI HASIL PENYERAPAN INDERAWI
(DICATAT DALAM OTAK, DIINGAT DALAM PIKIRAN)
(1) DIBERI LAMBANG/NAMA DIAMBIL DARI KATA
SEHARI-HARI
(2) SEHINGGA DPT DIKOMUNIKASIKAN SECARA
ABSTRAK (TANPA MELIHAT WUJUD YBS)
Hery@File.Com
BEDA :
HIPOTESIS : JAWABAN TENTATIF
THDP MASALAH
TEORI : PUNYA LANDASAN KUAT
UNTUK PREDIKSI GEJALA
HUKUM: PUNYA KEPASTIAN
BERLAKUKNYA KERUNTUNAN ASAS
Hery@File.Com
DEFINISI
Ilmu Pengetahuan :
bukan satu, melainkan banyak (plural)
bersifat terbuka (dapat dikritik)
berkaitan dalam memecahkan masalah
Hery@File.Com
Lanjutan . . .
ASPEK ONTOLOGI
Aspek ontologi dari ilmu pengetahuan tertentu hendaknya
diuraikan secara :
a. Metodis; Menggunakan cara ilmiah
b. Sistematis; Saling berkaitan satu sama lain secara
teratur dalam suatu keseluruhan
c. Koheren; Unsur-unsurnya tidak boleh mengandung
uraian yang bertentangan
d. Rasional; Harus berdasar pada kaidah berfikir yang
benar (logis)
e. Komprehensif; Melihat obyek tidak hanya dari satu
sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional
atau secara keseluruhan (holistik)
f. Radikal; Diuraikan sampai akar persoalannya, atau
esensinya
g. Universal; Muatan kebenarannya sampai tingkat umum
yang berlaku di mana saja.Hery@File.Com
ASPEK EPISTEMOLOGI
Epistemologi juga disebut teori pengetahuan atau kajian
tentang justifikasi kebenaran pengetahuan atau
kepercayaan.
Untuk menemukan kebenaran dilakukan sebagai berikut
[AR Lacey] :
1. Menemukan kebenaran dari masalah
2. Pengamatan dan teori untuk menemukan kebenaran
3. Pengamatan dan eksperimen untuk menemukan
kebenaran
4. Falsification atau operasionalism (experimental
opetarion, operation research)
5. Konfirmasi kemungkinan untuk menemukan kebenaran
6. Metode hipotetico deduktif
7. Induksi dan presupposisi/teori untuk menemukan
kebenaran fakta
Hery@File.Com
Lanjutan . . .
Untuk memperoleh kebenaran, perlu dipelajari teori-teori
kebenaran. Beberapa alat/tools untuk memperoleh atau
mengukur kebenaran ilmu pengetahuan adalah sbb. :
Rationalism; Penalaran manusia yang merupakan alat
utama untuk mencari kebenaran
Empirism; alat untuk mencari kebenaran dengan
mengandalkan pengalaman indera sebagai pemegang
peranan utama
Logical Positivism; Menggunakan logika untuk
menumbuhkan kesimpulan yang positif benar
Pragmatism; Nilai akhir dari suatu ide atau kebenaran
yang disepakati adalah kegunaannya untuk
menyelesaikan masalah-masalah praktis.
Teori
Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup
penjelasan mengenai suatu sektor tertentu dari suatu
disiplin ilmu, dan dianggap benar
Teori biasanya terdiri dari hukum-hukum, yaitu :
pernyataan (statement) yang menjelaskan hubungan
kausal antara dua variabel atau lebih
Teori memerlukan tingkat keumuman yang tinggi, yaitu
bersifat universal supaya lebih berfungsi sebagai teori
ilmiah
Lanjutan . . .
Sifat ilmu
Sistematik
Konsisten (antara teori satu dengan
yang lain tak bertentangan)
Eksplisit (disepakati dapat secara
universal, bukan hanya
dikalangan kecil)
Ilmiah, benar (pembuktian dengan
metode ilmiah
Ilmu Sosial
Ilmu Humaniora
Hery@File.Com
ASPEK AKSIOLOGI
Tujuan dasarnya : menemukan kebenaran atas
fakta yang ada atau sedapat mungkin ada
kepastian kebenaran ilmiah
Contohnya :
Pada Ilmu Mekanika Tanah dikatakan bahwa kadar air
tanah mempengaruhi tingkat kepadatan tanah tersebut.
Setelah dilakukan pengujian laboratorium dengan simulasi
berbagai variasi kadar air ternyata terbukti bahwa teori
tersebut benar.
Hery@File.Com
PENGENALAN FILSAFAT
I.
ASPEK ONTOLOGI
II.
ASPEK AKSIOLOG
III. ASPEK EPISTEMOLOGI
Hery@File.Com
Filsafat dipelajari karena ketakjuban manusia atas fakta (Plato + Aristoteles, 381-322 SM).
Hery@File.Com
HOW
1. Bagaimana pendekatannya berdasarkan
gejala atau phenomenologi?
2. Bagaimana klasifikasinya?
3. Bagaimana model atau metodenya?
Hery@File.Com
1. Pendekatan Fenomenologi /
Gejala
Gejala hubungan kesatuan asasi subyek (manusia)obyek (pengetahuan, benda untuk menemukan hasil
bersifat sementara dan terbuka) yang dapat dikritik.
Gejala jasmani-inderawi yang merupakan hasil
pengalaman kongkrit (hasil tergantung tempat +
waktu)
Gejala umum, pengalaman abstrak (hasil tak
tergantung tempat + waktu)
Cara/metode pendalaman gejala tersebut terus
dilakukan dan filsafat mencari kebenaran sesuai
klasifikasi filsafat dan model pendalamannya.
Hery@File.Com
Filsafat Manusia
Filsafat Alam
Filsafat KeTuhanan
Filsafat Etika
Filsafat Pengetahuan
Filsafat Pengetahuan Umum
Filsafat Ilmu Pengetahuan
diperlukan ilmu alam
ilmu pasti
ilmu kemanusiaan
Hery@File.Com
epistemologi
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hukum
Hery@File.Com
Hery@File.Com
1.
2.
3.
4.
5.
Hery@File.Com
2.
3.
Hery@File.Com
Perangkat Ilmu
Istilah Ilmiah
Istilah Ilmiah
Hery@File.Com
Aturan Ilmu
Mencakup
Masalah
Hipotesis
Proposisi
Aksioma dan Asumsi
Postulat
Dalil dan Hukum
Prinsip
Dan sejenisnya
Penjelasan Aturan
Mencakup
Teori
Model dan Paradigma
Dan sejenisnya
Hery@File.Com
Variabel
Berkenaan dengan
apa
dari
atribut
siapa
obyek
makhluk
benda
peristiwa
Hery@File.Com
Contoh Variabel
Atribut
Kepemimpinan
Hasil belajar
Kebuasan
Kekuatan
Kesuburan
Nilai
Titik didih
Keterjualan
Kecepatan
Temperatur
Kelancaran
Obyek
manajer
(orang)
mahasiswa (orang)
buaya
(hewan)
gajah
(hewan)
pohon mangga (tumbuhan)
saham
(benda)
air
(benda)
rumah
(benda)
olah data
(peristiwa)
kebakaran (peristiwa)
penjualan
(peristiwa )
Hery@File.Com
Simbol Variabel
. . .
Abjad Latin
A
c . . .
. . .
Abjad Yunani
Abjad Yunani
Nama Kapital kecil Nama Kapital
alpha
nu
beta
xi
gamma
omicron
delta
pi
epsilon
rho
zeta
sigma
eta
tau
theta
upsilon
iota
phi
kappa
khi
lambda
psi
mu
omega
kecil
Hery@File.Com
2. Faktor
----- akibat
Faktor 2
A = Membaca
D = Tambah
B = Menulis
E = Kurang
C = Mengisi rumpang
F = Kali
Faktor 1 = verbal Faktor 2 = numerik
Hery@File.Com
3. Definisi
Definisi adalah batasan secara singkat tentang pengertian dan
lingkup suatu besaran
Definisi Substansi
Batasan tentang pengertian substansinya
Definisi Operasional
Batasan pengertian berkenaan dengan cara pengukurannya
4. Fakta
Merupakan kenyataan konkrit yang teralami
Biasanya dinyatakan di dalam bentuk sekor atau data
Contoh:
Hery@File.Com
5. Konsep
Mahasiswa
Karyawan
Manajer
Komputer
Jurusan teknik elektro
Bayi
Remaja
Sesuatu yang sama bisa saja memiliki uraian konsep yang berbeda
karena perbedaan bidang ilmu, aliran, atau pakar
Dicari dari literatur; memerlukan diskusi
Hery@File.Com
6. Konstruk
Berkenaan dengan besaran abstrak yang dikonstruksi oleh para pakar; uraian
tentang pengertiannya secara lengkap
Misalnya:
Sikap
Minat
Inteligensi
Kepemimpinan
Agresivitas
Status sosial ekonomi
Dapat berbeda pengertiannya karena perbedaan
Bidang ilmu
Aliran/paham
Pakar
Dicari melalui literatur; memerlukan analisis dan sintesis
Hery@File.Com
literatur
literatur
.
.
.
.
Analisis (urai)
.
.
.
.
.
Diskusi (bahas)
.
.
.
.
.
Sintesis (gabung) .
.
.
.
.
konstruk
(sesuai dengan konteks kita)
Hery@File.Com
Deskripsi
Numerik
Memerlukan alat ukur yang valid dan dapat dipercaya hasil ukurnya
Sekor
Angka atau bilangan pada atribut dari subyek yang diperoleh melalui
aturan tertentu (pengukuran)
Numerik
Memerlukan alat ukur yang valid dan dapat dipercaya hasil ukurnya
Hery@File.Com
1. Masalah
2. Hipotesis
Hery@File.Com
Hipotesis Induktif
Hipotesis Deduktif
Dari premis mayor (teori, hukum, asumsi) dan premis minor (kasus
yang dipertanyakan di dalam masalah) dengan armentasi (logika)
ilmiah dihasilkan keterkaitan variabel
Hipotesis ini diuji secara empiris (sering melalui sampel dan
diinferensi ke populasi)
Hery@File.Com
3. Proposisi
Hery@File.Com
Y = A
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hery@File.Com
5. Postulat
Postulat adalah pernyataan yang diterima tanpa pembuktian dan dapat digunakan
sebagai premis pada deduksi
Ada yang menyamakan postulat dengan aksioma sehingga mereka dapat
dipertukarkan
Ada yang berpendapat bahwa ada harapan bahwa pada suatu saat postulat dapat
dibuktikan
Contoh Postulat
Postulat Geometri
Dengan mistar dan jangka,
dapat dilukis garis lurus dari suatu titik ke titik lain
dapat dihasilkan garis lurus terhingga dengan sebarang panjang
dapat dilukis lingkaran dengan sebarang titik sebagai pusat dan jari-jari
sebarang panjang
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hukum empirik
Hery@File.Com
Hukum statistik
menunjukkan keteraturan menurut suatu persentase
tertentu (berdasarkan probabilitas)
mis. Prediksi cuaca, keluruhan inti atom uranium
dapat melakukan prediksi dengan kecermatan agak rendah
Hery@File.Com
Hery@File.Com
kalau massa terukur tepat, maka kecepatan tak bisa terukur tepat
kalau kecepatan terukur tepat, maka masa tidak bisa terukur tetap
ada celah ketidakpastian
Hery@File.Com
Perangkat Ilmu
Penjelasan Aturan
1. Pengertian Teori Ilmiah
Ada sejumlah pengertian tentang teori ilmiah,
mecakup
strutur sistematik yang luas, dihasilkan oleh imaginasi manusia,
mencakup serumpun hukum empirik (pengalaman) tentang
keteraturan yang ada pada obyek dan peristiwa, baik yang
terlihat maupun yang tidak. Teori ilmiah disusun untuk
menjelaskan hukum secara ilmiah
sajian sistematik tentang hubungan seperangkat variabel
penjelansan tentang gejala
maksud dasar ilmu melalui perolehan teori yang memberi
penjelasan ayng sah tentang gejala alamiah
dan lain-lain
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hery@File.Com
teori gravitasi
teori relativitas
teori kinetika (dinamika) gas
teori kuantum
teori elektromagnetik
teori ion
teori Maslow
Hery@File.Com
Parsimoni
Hery@File.Com
Wujud Paradigma
Hery@File.Com
Perangkat Ilmu
Pandangan terhadap Teori
Pandangan terhadap Teori
Ada kalanya teori tidak lagi cocok dengan keadaan tertentu
Ada kalanya teori baru muncul sebagai saingan terhadap teori lama
Bagaimana sikap kita terhadap teori yang dapat mengalami hal-hal seperti ini
Teori bumi datar, sudah ditinggalkan orang, diganti dengan bola dunia
Teori geosentris, sudah ditinggalkan orang, diganti dengan heliosentris
Teori eter, sudah diuji, ternyata tidak ada
Teori phlogiston, sudah ditinggalkan orang
Hery@File.Com
Perangkat Ilmu
Pandangan terhadap Teori
Perkembangan Beberapa Teori
Teori Cahaya Huygens
Hery@File.Com
Teori Hampa
Teori Newton
Teori Paritas
Hery@File.Com
Kebenaran Teori
Kita tidak dapat mengatakan teori itu benar atau tidak benar; yang dapat
dikatakan bahwa teori itu masih cocok untuk menerangkan gelaja yang
teramati
Teori dapat ditinggalkan orang karena orang menganut teori lain; tetapi dalam
keadaan tertentu, orang dapat kembali ke teori yang telah ditinggalkan
Hery@File.Com
Perangkat Ilmu
Falsifikasi Popper
Karl Raimund Popper (1902 Penyusunan teori berlangsung melalui imaginasi kreatif manusia, dan bukan melalui
induksi
Teori adalah spekulatif, falsifiabel (bisa palsu), sehingga perlu diuji secara ketat
Pengujian dapat terjadi berulang kali, tanpa batas
Falsifikasi
Untuk menjadi bagian dari ilmu, hipotesis, hukum, teori harus memiliki kemampuan
untuk palsu
Kepalsuan akan tampak manakala ada amatan logis yang tidak cocok dengan
hipotesis, hukum, teori
Hipotesis, hukum, teori yang tidak memiliki kemampuan untuk palsu, bukan bagian
dari ilmu
Hery@File.Com
Contoh falsifikasi
Relativitas Einstein
Hery@File.Com
Derajat Falsifiabel
Makin umum atau makin luas cakupan suatu teori, makin mudah teori itu
mengalami kasus ketidakcocokan, sehingga derajat falsifiabel menjadi tinggi
Contoh:
(A) Planet Mars mengedari matahari menurut elips
(B) Semua planet mengedari matahari menurut elips
Derajat falisfiabel (b) lebih tinggi dari dari derajat falsifiabel (A)
Hery@File.Com
Modifikasi Ad Hoc
Modifikasi
Hery@File.Com
Permukaan bulan
Phlogiston
Dulu pembakaran dan karatan dianggap terjadi karena di dalam zat ada phlogiston (bakar)
Phlogiston keluar terjadi kebakaran atau karatan, sehingga zat menjadi ringan
Ada kasus karatan, zat bertambah berat; perlu dimodifikasi ad hoc
Ada phlogiston positif dan negatif
Hery@File.Com
Lenyap
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Hery@File.Com
THOMAS KUHN
Hery@File.Com
Perangkat Ilmu
Program Penelitian Lakatos
Imre Lakatos
Heuristik
Hery@File.Com
Contoh Pelindung
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Fakta Baru
Hery@File.Com
Hery@File.Com
Perangkat Ilmu
Paradigma Kuhn
Thomas S. Kuhn
Kedua
Ketiga
Hery@File.Com
Krisis
Teori revolusioner
Penggantian teori
Hery@File.Com
Pergeseran Paradigma
Ilmuwan dapat saja berpindah dari paradigma (teori) ke
paradigma (teori) lain
Contoh: Teori panas
Teori phlogiston (dianut oleh Priestly)
Bergeser ke teori oksigen (Lavoisier dan Dalton)
Bergeser lagi ke teori tenaga (Joule)
Hery@File.Com
Hery@File.Com