Claudia Kosada
21131002
Rery Andreas
21131011
21131023
Souluhung Achmad T.
21131064
DosenPengampu:
KuntumKhoiroUmmatin, S.T., M.T.
yang berpengaruh pada terjadinya cacat produk, dalam jurnal ini produk adalah tempat nasi
yang diproduksi dengan cara injection molding. Cacat produk berupa bagian tepi produk
tidak terisi plastik, bagian tepi produk tidak terdapat kelebihan plastik, ram tidak terisi
kelebihan plastik dan tidak lengket pada dies. Untuk itu dilakukan penelitian untuk
mendapatkan faktor yang berpengaruh dan mengetahui besar pengaruh dari masing-masing
faktor tersebut kemudian mengetahui level yang tepat bagi tiap faktor sehingga proses
produksi mencapai tingkat kecacatan minimum.
Tujuan Eksperimen:
1. Mengetahui faktor yang berpengaruh pada terjadinya cacat produk
2. Mengetahui level yang tepat bagi tiap faktor sehingga proses produksi mencapai tingkat
kecacatan minimum.
Penentuan variabel respon :
Pada penelitian ini yang merupakan variabel tak bebas atau variabel responnya adalah tingkat
kecacatan.
Identifikasi variabel bebas (faktor) :
1. Presentase bahan pelet
2. Temperatur
3. Tekanan ijeksi
4. Screw speed
Dari identifikasi didapatkan data seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Kode Level Nilai Variabel/ faktor
Faktor
A
B
1
60
217
Level
2
70
225
3
80
233
C
D
92
81
93
83
94
83
FAKTOR
A
1
1
1
2
2
2
3
3
3
B
1
2
3
1
2
3
1
2
3
C
1
2
3
2
3
1
3
1
2
D
1
2
3
3
1
2
2
3
1
Analisa eksperimen :
Dari hasil eksperimen peneliti dapat menghitung rata-rata (Y bar), standard deviasi (), serta
SNR sehingga didapatkan hasil seperti pada tabel 3. Untuk SNR peneliti memilih smaller the
better karena jenis karakteristik mutu untuk cacat adalah semakin kecil semakin baik.
Rumus SNR smaller the better:
=10 log 10 ( y 2 + 2)
Jumlah Cacat /
100
FAKTOR
SNR (
Y bar
0.14
0.17
0.15
0.1533
0.04
0.03
0.01
0.0267
0.61
0.60
0.56
0.5900
0.08
0.07
0.05
0.0667
0.14
0.16
0.17
0.1567
0.27
0.19
0.22
0.2267
0.00
0.01
0.00
0.0033
0.00
0.01
0.01
0.0067
0.09
0.07
0.06
0.0733
0.01527
53
0.01527
53
0.02645
75
0.01527
53
0.01527
53
0.04041
45
0.00577
35
0.00577
35
0.01527
53
16.2444
30.2482
4.5742
23.2996
16.0594
12.7563
43.5218
41.0914
22.5095
A
0.25667
0.15
0.02778
0.22889
2
A3
B
0.07444
0.06333
0.29667
0.23333
1
B2
C
0.12889
0.05556
0.25000
0.19444
3
C2
D
0.12778
0.08556
0.22111
0.13556
4
D2
Selain efek untuk mean, dapat juga dihitung efek untuk SNR. Hasil perhitungan efek untuk
SNR dapat dilihat pada tabel 5. Adapun contoh perhitungannya adalah sebagai berikut :
Rata-rata respon untuk A1 :
A1 bar = (16.2444+30.2482+4.5742)/3 = 17.02228
Efek untuk faktor A :
Efek faktor A = rata-rata respon terbesar ratarata respon terkecil
= 35.70759-17.02228 = 18.68531
17.02228
17.37177
35.70759
18.68531
1
A3
B
27.6886
0
29.1330
2
13.2800
3
15.8529
9
2
B2
C
23.3640
5
25.3524
5
21.3851
5
3.96730
4
C2
D
18.2710
9
28.8421
3
22.9884
3
10.5710
4
3
D2
Dari tabel 4 dan tabel 5 kita dapat mengetahui rancangan usulan adalah A3, B2, C2, D2 :
1. level 3 untuk faktor A : Presentase bahan pelet 80 %
2. level 2 untuk faktor B : Temperatur
225 C
3. level 2 untuk faktor C : Tekanan ijeksi
93 bar
4. level 2 untuk faktor D : Screw speed
83 %
ANOVA :
Dengan ANOVA dapat diketahui apakahvariabel/ faktor yang telah dipilih berpengaruh
signifikan pada terjadinya cacat produk. Hasil ANOVA dapat dilihat pada tabel 6 pada jurnal.
Dari ANOVA didapatkan bahwa (F-ratio > Ftabel), dimana F-tabel = F0.05,2,18 = 3.35
dengan a=5%. Yang artinya variabel/faktor yang dipilih secara signifikan mempengaruhi
cacat pada produk.
Uji verifikasi :
Setelah rancangan optimal telah ditentukan maka harus diketahui pula prediksi respon dari
rancangan optimal tersebut. Kemudian dilakukan eksperimen verifikasi untuk dibandingkan
dengan hasil prediksi respon. Jika prediksi respon dan eksperine verifikasi cukup dekat satu
sama lain maka dapat disimpulkan bahwa rancangan cukup memadai.
Dengan melihat hasil uji hipotesa hasil eksperimen verifikasi baik dengan prediksi maupun
kondisi awal perusahaan dari jurnal.
H0 : = 0
H1 : 0
dimana
= verifikasi
0 = prediksi
syarat penolakan H0 adalah |t0| > ta/2, v
Tabel 8 |t0|< t0.025,2 terima H0
H0 : 1 = 2
H1 : 1 < 2
Dimana
s12 s22
1 = verifikasi
2 = kondisi-awal