Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES


Identitas Praktikan
Nama

: Dian Fajrin

NIM

: 03111003028

Kelompok

: 4 (empat) / Jumat siang

I.Nama Percobaan

: Pembuatan Yogurt

II.Tujuan percobaan
1) Untuk mengetahui cara mengolah susu agar bisa bertahan dalam jangka waktu
yang lama.
2) Mengetahui bakteri yang digunakan dalam pembuatan yogurt.
3) Membandingkan yogurt yang dihasilkan dati berbagai macam bahan
III.Dasar Teori
Yogurt merupakan produk pangan yang memanfaatkan mikroorganisme
untuk menghasilkan komponen tertentu sehingga akan diperoleh kekhasan tekstur,
rasa, warna maupun aromanya. Yogurt tidak hanya memiliki kekhasan fisik saja,
kandungan probiotiknya pun menguntungkan, diantaranya dapat mencegah kanker
usus serta berfungsi sebagai pengganti susu bagi penderita lactose intolerance.
Karena manfaat-manfaat tersebut, perlu dipelajari lebih lanjut mengenai
cara pembuatan yogurt yang baik dan tepat agar yogurt yang dihasilkan aman
untuk dikonsumsi dan memiliki cita rasa yang disenangi konsumen. Pembuatan
yogurt menggunakan mikroorganisme oleh karena itu, pembuatannya harus benarbenar steril dan bebas bakteri karena proses pembuatan yogurt rentan dengan
kontaminasi mikroorganisme lainnya terutama yang merugikan dan berbahaya
3.1 Yogurt
Yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yogurt dapat
dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern
saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam
laktat, yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel

dan bau yang unik dan khas pada yogurt. Konon menurut cerita yogurt pertama
kalinya ditemukan oleh warga negara Turki. Awalnya para penggembala domba
menyimpan susu hasil perahannya pada kantung yang terbuat dari kulit domba.
Setelah disimpan hingga beberapa waktu, susu terfermentasi oleh bakteri sehingga
berubah menjadi rasa asam, teksturnya mengental namun tidak basi. Hasil temuan
inilah yang berkembang menjadi yogurt seperti yang kita kenal sekarang.
Yogurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di
bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan yang baik, terutama
dalam produksi industri. Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan asam
laktat sebagai produk sisa. Keasaman yang meningkat menyebabkan protein susu
untuk membuatnya menjadi padat. Keasaman yang meningkat juga menghindari
proliferasi bakteri patogen yang potensial. Pada kebanyakan negara, produk
tersebut disebut yogurt hanya jika ada bakteri hidup di produk akhir. Produk yang
telah dipasteurisasi, sedangkan produk yang tidak mmpunyai bakteri hidup pada
produk akhir biasa disebut susu fermentasi (minuman).
Yogurt kaya akan protein, beberapa vitamin B dan mineral yang penting.
Yogurt memiliki lemak sebanyak lemak susu dari mana ia dibuat. Karena struktur
laktosa yogurt dirusak, maka yogurt bisa dikonsumsi orang yang alergi terhadap
susu. Yogurt kaya dengan kandunagn vitamin B. pH ideal dari produk yogurt
seharusnya berkisar antara 4-4,1. Angka ini tergantung pada saat menambahkan
buah atau perasa ke yogurt. Tapi setelah proses fermentasi selesai dan yogurt siap
dikonsumsi, pH yogurt dapat mencapai 4.
3.2 Jenis dan Macam Yogurt
Berdasarkan cita rasanya, yogurt dibedakan menjadi yogurt alami atau
sederhana dan yogurt buah. Yogurt alami, yaitu yogurt yang tidak ditambah cita
rasa atau flavor yang lain sehingga rasa asamnya tajam. Sedangkan yogurt buah
adalah yogurt yang ditambah dengan komponen cita rasa yang lain seperti buahbuahan, sari buah, flavor sintetik dan zat pewarna. Selama penyimpanan setelah
inkubasi, yogurt mengalami penurunan pH secara terus menerus. Penyimpanan
pada suhu yang lebih tinggi akan mempercepat penurunan pH yogurt. Yogurt yang
disimpan pada suhu 4 C selama 6 hari akan mengalami penurunan pH dari 4,68

menjadi 4,15. Oleh karena itu untuk mempertahankan cita rasa dan aroma, yogurt
hasil fermentasi harus disimpan di tempat yang dingin atau dapat juga
dipasteurisasi untuk menghambat aktivitas mikroba dalam yogurt. Saat ini di
pasaran dijumpai berbagai jenis yogurt, antara lain:
a) yogurt pasteurisasi
yaitu yogurt yang setelah masa inkubasi selesai dipasteurisasi untuk mematikan
bakteri dan memperpanjang umur simpannya.
b) yogurt beku
yaitu yogurt yang disimpan pada suhu beku.
c) Dietetic yoghurt
yaitu yogurt yang rendah kalori, rendah laktosa, atau yang ditambah vitamin
dan protein.
d) Yogurt konsentrat
yaitu yogurt dengan total padatan sekitar 24%.
Sedangkan berdasarkan cara, proses pembuatan dan struktur fisiknya, yogurt
dapat dibedakan menjadi :
a) Set yoghurt
Merupakan yogurt yang dihasilkan dari susu yang diinkubasi pada wadah
berukuran kecil dan menghasilkan gel dengan massa setengah padat.
b) Stirred yoghurt
Merupakan yogurt yang dihasilkan dari susu yang diinkubasi pada wadah yang
berukuran besar dan menghasilkan struktur gel yang pecah pada akhir inkubasi.
Sedangkan berdasarkan flavornya, yogurt dibedakan menjadi:
a) Natural (plain) yoghurt
merupakan yogurt tanpa ada penambahan gula maupun flavor. Plain yoghurt
rasanya sangat asam, sehingga tidak semua orang menyukainya. Yogurt ini
biasanya digunakan sebagai bahan pencampur salad. Untuk memberikan rasa
agak manis, ke dalam yogurt dapat ditambahkan gula secukupnya sebelum
dikonsusmsi.
b) Fruit yoghurt
Selain plain yoghurt berdasarkan flavornya terdapat yogurt jenis lain yaitu fruit
yoghurt. Berbeda dengan plain yoghurt pada fruit yoghurt terdapat rasa manis.
Fruit yoghurt merupakan yogurt yang dicampur dengan sari buah atau buah
yang dipotong kecil-kecil seperti nanas, pepaya, pisang, mangga, dll. Sari buah
tersebut dicampurkan sebelum proses inkubasi.
3.3 Bakteri pada Yogurt

Spesies bakteri yang biasa digunakan adalah Streptococcus thermophillus


dan Lactobacillus bulgaricus. Bakteri tersebut mengubah laktosa menjadi asam
laktat yang akan membentuk flavor yogurt yang khas. Asam juga menyebabkan
koagulasi protein susu dan membantu mengawetkan yogurt. Susu yang digunakan
untuk pembuatan yogurt umumnya susu murni, susu skim, susu bubuk tanpa
lemak, susu skim tanpa kondensat, susu yang sebagian lemaknya dihilangkan atau
pun kombinasi dari berbagai macam susu tersebut. Biasanya susu dipekatkan
dengan cara pemanasan sehingga kadar air berkurang menjadi 15-20 persen.
Produksi yogurt dalam skala besar biasanya menggunakan tambahan padatan susu
tanpa lemak atau susu bubuk tanpa lemak. Flavor dan mutu yogurt banyak
berhubungan dengan proses fermentasi dari starter yang digunakan.
a) Streptococcus thermophillus
memulai fermentasi laktosa menjadi asam laktat, mengurangi potensial
redok dengan menghilangkan oksigen dan menyebabkan penguraian protein susu
melalui kerja enzim proteolitik. Hal ini menciptakan kondisi yang menguntungkan
untuk pertumbuhan
b) Lactobacillus bulgaricus
yang mulai berkembang bila pH telah turun sampai 4,5. Produk akhir
biasanya mengandung 10-7 sel/ml dari masing-masing jenis bakteri. Flavor khas
yogurt disebabkan karena asam laktat dan sisa-sisa asetildehida, diasetil, asam
asetat dan bahan-bahan mudah menguap lainnya yang dihasilkan oleh fermentasi
bakteri.
c) Lactobacillus acidophilus
Saat ini penelitian baru menunjukkan bahwa terdapat cara alternatif lain
menggunakan bakteri asam laktat dalam proses fermentasi terutama dari spesies
L.acidophilus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri L.acidophilus juga
dapat digunakan sebagai probiotik atau organisme hidup yang digunakan pada
fermentasi. Saat digunakan dalam jumlah tertentu, bakteri ini memiliki manfaat
kesehatan mengerahkan gizi dasar luar yang melekat. Masih perlu penelitian lebih
lanjut mengenai hali ini, namun L. acidophilus ini terkait dengan kasus penurunan

infeksi jamur vagina, disfungsi pencernaan dan bahkan meningkatkan fungsi


kekebalan tubuh.
L.acidophilus adalah bakteri yang terbentuk secara alami di mulut usus
manusia, saluran dan vagina. Bakteri ini juga dikenal sebagai probiotik karena
dapat melindungi tubuh terhadap organisme yang tidak sehat. Jenis bakteri ini
menghasilkan asam laktat dan dapat tumbuh subur di lingkungan asam. Bakteri ini
juga memproduksi enzim yang digunakan untuk memecah jenis gula yang ada di
produk-produk susu. Pada awal 1908, para ilmuwan mulai melihat kemungkinan
manfaat kesehatan L.acidophilus. Banyak studi klinis pada 1920-an dan 1930-an
menunjukkan bahwa bakteri L.acidophilus dapat bermanfaat dalam meningkatkan
lingkungan saluran usus.
3.4 Manis dan rasa yogurt
Untuk mengimbangi alaminya rasa asam, yogurt dapat dijual dengan rasa
manis atau dalam kemasan dengan buah buah selai atau di bagian bawah. Tekstur
mempunyai nilai yang penting dalam pengujian kualitas yogurt. Tekstur yogurt
yang baik adalah yang lembut dan semi padat. Tekstur yogurt yang kasar bisa
disebabkan karena terganggunya proses fermentasi. Penggunaan bahan penstabil
yang ditambahkan ke dalam susu bisa menghasilkan yogurt dengan tekstur yang
lebih baik. Penampakan yogurt ini meliputi warna dan ada tidaknya sineresis.
Warna yogurt bisa dipengaruhi oleh komposisi bahan baku susu dan penambahan
bahan lain ke dalam susu seperti pemanis atau gula. Penambahan gula ke dalam
susu akan menghasilkan warna yogurt yang sedikit lebih gelap dibandingkan
dengan yogurt yang dibuat dari susu tanpa penambahan gula. Aroma yogurt yang
baik adalah aroma khas yogurt. Yogurt yang terlalu asam menghasilkan aroma
yang terlalu tajam.
3.5 Kandungan Gizi Yogurt
Yogurt merupakan susu hasil fermentasi dari mikroorganisme dan dapat
melancarkan pencernaan. Mulanya yogurt terbuat dari susu sapi dengan bentuk
seperti es krim. Di beberapa negara maju, yogurt sangat populer dan konsumsinya
cenderung meningkat dari waktu kewaktu. Yogurt dapat juga dibuat dari kacang
kedelai. Didalam yogurt, kedelai ini akan di proses sehingga memiliki berjutajuta

bakteri yang berkhasiat bagi penderita kanker. Pada prinsipnya pembuatan yogurt
adalah dengan cara menginokulasi susu/ kedelai dengan bibit yogurt. Para ahli
mengungkapkan bahwa yogurt dari susu kedelai merupakan pabrik dari bakteri
bakteri yang dapat memproduksi vitamin B, selain itu memiliki kadar kalsium dan
protein yang tinggi dari susu segar. Kandungan yang terdapat didalam yogurt
antara lain adalah :
a) Karbohidrat yang menyediakan keperluan energi bagi tubuh.
b) Protein, sebagai salah satu pembentuk energi, dan
c) Lemak, juga sebagai bahan pembentuk energi.
Tabel 1. Kandungan Gizi Yogurt

Nilai gizi per 100 g (3.5 oz)


Energi

257 kJ (61 kcal)

Karbohidrat

4,7 g

Gula

4,7 g

Lemak

3.3 g

jenuh

2,1 g

monounsaturated

0,9 g

Protein
Vitamin A equiv

3,5 g
27 mg (3%)

Riboflavin (Vit. B 2)

0,14 mg (9%)

Kalsium

121 mg (12%)

1. Fungsi karbohidrat.
Karbohidrat banyak terdapat dalam berbagai makanan yang dikonsumsi,
terutama pada bahan pangan yang banyak mengandung zat tepung. Fungsi
karbohidrat antara lain adalah :

a) Menyediakan keperluan energi bagi tubuh.


b) Melaksanakan dan melangsungkan proses metabolisme lemak.
c) Melakukan aksi penghematan terhadap protein.
d) Menyediakan cadangan energi siap pakai dalam bentuk glikogen.
2. Fungsi Protein.
Protein disamping karbohidrat dan lemak juga merupakan bahanbahan
pembentuk energi, diperoleh dari berbagai bahan baik nabati dan hewani. Protein
terbentuk dari unsur organik yang relatif sama dengan karbohidrat dan lemak
samasama terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen, tetapi bagi protein
unsur ini akan ditambah lagi unsur nitrogen dan ditemukan unsur mineral (fosfor,
belerang, besi). Fungsi protein antara lain :
a) Sebagai zat pembangun bagi pertumbuhan dan pemiliharaan jaringan tubuh.
b) Sebagai pengatur kelangsungan proses didalam tubuh.
c) Sebagai pemberi tenaga dalam keadaan energi kurang tercukupi oleh
karbohidrat dan lemak.
3. Lemak
Lemak merupakan bahan dan sumber energi didalam tubuh, dalam hal ini
bobot energi yang dihasilkan dari tiap gram lemak adalah lebih besar dari yang
dihasilkan tiap gram karbohidrat dan protein, tiap gram lemak menghasilkan 9
kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, jadi yang dihasilkan
tiap gram lemak adalah dua seperampat kali yang dihasilkan tiap gram kedua
bahan atau sumber pembentuk energi lainnya. Zat lemak didalam tubuh terbentuk
dari berbagai bahan makanan yang biasa dikomsumsi setiap harinya.

3.6 Prinsip Pembuatan Yogurt.


Pada prinsipnya pembuatan yogurt ini adalah dengan cara menginokulasi
susu dengan bibit (stater) yogurt. Stater yogurt ini berisi mikroba dari golongan
bakteri yaitu Lactobassilus Bulgaricus dan Treptococcus Thermophilus. Bibit ini
telah dihasilkan oleh USDA Norterm Regional Center Amerika Serikat atau
diperoleh dipusat penelitian dan pengembangan peternakan di Bogor. Terkadang
pada industri rakyat memakai bibit yogurt yang dapat dibeli di super market.
Secara kimia kedua bakteri ini dapat hidup secara simbiosis ketika kedua bakteri
ditanam dalam susu. Pada awalnya streptococus tumbuh lebih cepat 3 kali lipat
dari lactobassilus. Pada saat itu kondisinya berubah menjadi asam dan selanjutnya
dalam kondisi asam ini memacu pertumbuhan bakteri lactobassilus. Akhirnya
kedua bakteri mencapai keseimbangan populasi dengan perbandingan 1 : 1.
3.7 Yogurt dari Susu Sapi
Susu bukan saja makanan yang terbaik bagi manusia, akan tetapi baik juga
bagi spesies bakteri. Protein, lemak dan gula merupakan subtrat bagi bakteri, baik
bakteri patogen maupun bakteri safrofit. Terlebih pada suhu 37 0C, maka bakteri
safrofit akan tumbuh dengan baik.
Sekalipun pemerahan dilakukan dengan mesin tidak menjamin susu
tersebut bebas dari bakteri/mikroorganisme 100%. Bakteri yang hampir selalu ada
dalam susu sapi adalah dari famili lactobaktericeae. Dari famili yang tersebut
diatas jenis streptococcus lactis terdapat dalam jumlah besar. Bakteri berkembang
biak dengan cepat sekali, sedangkan ia mudah menguraikan laktosa hanya pada
temperatur 370C. Pada jumlah yang besar dapat menyebabkan air susu akan
mencapai titik koogulasi. Beberapa spesies dari famili micrococcoceae sering
terdapat pada susu sapi yang kurang terjaga kebersihannya bakteri ini dapat
mengganggu mutu dari susu sapi.
Pembuatan Yogurt dari susu sapi

Dalam pembuatan yogurt digunakan beberapa tahap, yaitu


1. Perebusan.
Susu ditambahkan gula pasir dan dilakukan perebusan selamam 1520 menit
dengan suhu 701000 C sambil terus diaduk
2. Pendinginan.
Setelah proses perebusan kemudian dilanjutkan dengan proses pendinginan
sampai suhu 450C. Proses pendinginan ini ditambahkan gelatin atau lemon.
Namun sebelum gelatin ditambahkan sebaiknya disterilkan pada suhu 121 0C
selama 10 menit.
3. Pemberian bibit Yogurt.
Proses ini dilakukan dengan memasukkan bakteri lactobasssius bulgaricus dan
juga bakteri sterptococcus thermophilis kedalam susu. Kemudian Susu tersebut
didiamkan selama beberapa hari sehingga akan dihasilkan asam laktat yang
merupakan hasil fermentasi dari kedua bakteri tersebut.
4. Pemeraman
Langkah terakhir adalah pemeraman dengan menggunakan inkubator dengan
suhu 450C selama 4 jam , namun jika inkubator tidak ada maka dapat dibiarkan
dalam suhu kamar selama 24 jam. Susu perlahanlahan akan menggumpal
membentuk yogurt. Yogurt yang dihasilkan dapat bertahan hingga 19 hari pada
suhu 500C tanpa merubah cita rasa.

4.1
1.

IV.ALAT dan BAHAN


Alat :
Wadah plastik
2. Termometer
3. Lemari es
4. Autoclave
5. Penangas air
6. Erlenmeyer
7. Pengaduk
8. Baskom
4.2 Bahan :
1. Susu sapi segar layak minum 200 ml
2. Starter (L. Bulgaricus dan S. Thermopillus (campuran))
3. Aquadest
V.PROSEDUR PERCOBAAN
Mengamati banyaknya mikroorganisme dengan metode reduksi
1. Sterilkan semua alat yang digunakan dengan autoclave sebelumnya dan
dicuci dengan aquadest
2. Siapkan susu dan tempatkan dalam 3 erlenmeyer dengan jumlah yang sama
banyak
3. Panaskan susu sampai 80 - 85oC, lalu dinginkan dengan cepat sampai 40
45oC dalam baskom berisi air, ulangi 3 kali
4. Pindahkan susu kedalam wadah plastik yang telah dipersiapkan
5. Masukkan 2% bakteri starter dari volume susu
6. Tutup wadah plastik ,masukkan dalam oven bersuhu 40 45 oC. Pertahankan
suhu sampai 3 4 jam selama berlangsungnya fermentasi
7. Keluarkan dari oven dan didinginkan sampai suhu 5oC
8. Amati setiap perubahan yang terjadi selama percobaan.

VI.Hasil Pengamatan

Proses pembuatan yogurt dilakukan dengan menggunakan tiga


jenis susu, susu beruang, susu kedelai, dan susu kental manis. Dari percobaan
tersebut diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :
Perubahan

Erlenmeyer 1

Erlenmeyer 2

Erlenmeyer 3

Warna dan

(Susu Beruang)
Susu beruang

(Susu Kedelai)
Susu berwarna putih

(Susus kental)
Susu berwarna

rasa sebelum

berwarna putih

encer, memiliki rasa

putih

dimasukkan

encer, dan tidak

kedelai yang khas

kekuningan

ke dalam

memiliki

dan sedikit manis.

kental, memiliki

inkubator

rasa/hambar.

rasa yang sangat

Setelah

Susu tidak

Susu tidak

manis.
Susu tidak

dipanaskan

mengalami

mengalami

mengalami

dan ditambah

perubahan warna.

perubahan warna.

perubahan

starter
Setelah

Susu menjadi

Susu menjadi

warna.
Susu tidak

dimasukkan

menggumpal dan

menggumpal dan

mengalami

kedalam

berbau sedikit asam

berbau lebih asam

perubahan. Hal

inkubator

serta mengandung

serta mengandung

ini menandakan

selama 2 hari

sedikit air dalam

sbanyak air dalam

bahwa tidak

gumpalan. Hal

gumpalan tersebut,

terbentuk

tersebut

sehingga

yoghurt.

menunjukkan kalau

menyebabkan

yoghurt telah

gumpalan mengpung

Warna

terbentuk
Warna yoghurt

pada bagian atas.


Warna yoghurt susu

Tidak

sesudah

sedikit kecoklatan.

putih kekuningan

mengalami

dimasukkan

perubahan

inkubator

warna.

Gambar 9.1 Sebelum dimasukkan ke dalam inkubator

Gambar 9.2 Setelah dimasukkan ke dalam inkubator

VII.Pembahasan
Pada proses pembuatan yogurt kali ini menggunakan bahan dasar dari
susu. Namun susu yang digunakan berbeda-beda. Bahan-bahan yang digunakan
berupa susu murni/susu beruang, susu kental manis dan juga kedelai dalam bentuk
susu. Variasi bahan ini dimaksudkan untuk melihat perbandingan yogurt yang
dihasilkan oleh masing-masing susu. Sedangkan bakteri starter yang digunakan
ialah bakteri Lactobacillus bulgaricus. Bakteri starter ini didapat dari minuman
probiotik yang akan dicampurkan pada masing-masing susu.
Untuk membuat yogurt, semua peralatan yang digunakan harus steril. Hal
ini dapat dilakukan dengan mencuci peralatan menggunakan aquades kemudian
dikeringkan dan di sterilisasi dengan autoclave. Jika peralatannya kurang steril,
maka kualitas yogurt yang dihasilkan tidak bagus dan yogurt akan lebih cepat
tercemar bakteri pembusuk.
Masing-masing bahan dimasukkan ke dalam 3 buah wadah erlenmeyer
yang telah disterilisasi dengan jumlah yang sama banyak yaitu 150 ml. Perlakuan
yang diberikan pada ketiga susu itu juga sama, masing-masing susu dicampurkan
dengan minuman probiotik untuk mendapatkan bakteri starter yaitu Lactobacillus
bulgaricus. Minuman probiotik yang dicampurkan pada masing-masing susu
sebanyak 3 ml. Secara visual tentu hasilnya nanti tidak akan berbeda, namun jika
diteliti dan dihitung kandungannya, pasti ada perbedaan meskipun tidak banyak.
Masing-masing susu tersebut dipanaskan pada temperatur 80-850C dengan
menggunakan hot plate. Proses ini disebut dengan proses pasteurisasi. Tujuan dari
dilakukannya proses pasteurisasi adalah untuk mensterilkan masing-masing susu
sehingga bakteri yang masih terkandung dalam susu tersebut dapat dihilangkan.
Susu yang sudah dipanaskan, lalu didinginkan dengan cepat dalam wadah air
sampai suhunya 40-450C. Proses pendinginan bertujuan agar bakteri starter yang
dimasukkan dalam susu dapat bekerja dengan baik, bakteri starter dapat mati
apabila suhunya mencapai 80-850C.
Masing-masing susu kemudian di fermentasi didalam inkubator selama
lebih kurang 3-4 hari. Dari hasil percobaan terlihat bahwa terdapat gumpalangumpalan putih yang merupakan gumpalan susu pada masing-masing erlenmeyer.

Pada erlenmeyer yang berisi susu beruang susu menggumpal dan berbau sedikit
asam serta mengandung sedikit air dalam gumpalan. Hal tersebut menunjukkan
kalau yogurt telah terbentuk. Warna yogurt yang terbentuk sedikit kecoklatan.
Pada erlenmeyer yang berisi susu kedelai susu menggumpal dan berbau lebih
asam dibandingkan pada erlenmeyer sebelumnya, selain itu kandungan air dalam
gumpalan lebih banyak, hal ini menyebabkan gumpalan mengapung pada bagian
atas. Warna yogurt yang terbentuk berwarna putih susu kekuningan. Sedangkan
pada erlenmeyer yang berisi susu kental manis, susu tidak mengalami perubahan
baik rasa maupun bentuk. Hal ini menandakan bahwa tidak terbentuknya yogurt.

VIII.Kesimpulan dan Saran

8.1 Kesimpulan
1. Untuk membuat daya simpan susu menjadi lebih tahan lama dan tidak mudah
rusak susu dapat diolah menjadi produk lain seperti yogurt.
2. Pembuatan yogurt menggunakan susu dilakukan secara fermentasi selama 3-4
hari.
3. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan yogurt ialah bakteri Lactobacillus
4.

bulgaricus.
Yogurt yang dihasilkan dari susu kedelai memiliki kualitas yang lebih baik
dibandingkan susu beruang maupun susu kental manis.

8.2 Saran
Pada percoban pembuatan yogurt ini bahan dan alat yang digunakan harus
dalam keadaan steril. Apabila bahan dan alat tesebut tidak dalam keadaan steril
maka hasil percobaan dapat gagal. Selain itu kondisi lingkungan juga harus
diperhatikan karena pembuatan yogurt memerlukan kondisi lingkungan yang baik
untuk menghasilkan yogurt kualitas baik.

Daftar Pustaka
Anwar, A. 1998. Ringkasan Biologi SMA. Ganesha Exact : Bandung.

Prawirahartono, S. 1991. Pelajaram SMA Biologi. Erlangga : Jakarta.


Prentis, Steve. 1990. Bioteknologi Suatu Revolusi Industri yang Baru. Jakarta:
Erlangga.
Volk and Whellar. 1993. Mikrobiologi Dasar I. Jakarta : Erlangga.

X.Lampiran
Gambar Alat

Termometer

Gelas Ukur

Autoklaf

Pipet Tetes

Erlenmeyer

Inkubator

Anda mungkin juga menyukai