Anda di halaman 1dari 10

KETERLIBATAN TNI POLRI

DALAM KEGIATAN TAMBANG

Anggota Kelompok :
1. Kartika Suhaila
02011281320012
2. Devi Fiscarina Zurya
02011281320014
3. Elfita Fadilah
02011281320023
4. Pungki Virginia
02011281320035
5. Nora Septiany
02011281320053
6. Masayu Fahrunisah
02011381320012
7. Elza Saksita Putri
02011381320067
8. M. Zaldi Akbar
9. M. Rifki Pamungkas

02121401035

Kasus
- Wilayah : Kalimantan Selatan
- Objek Tambang : Batubara
- Permasalahan :
Kegiatan pertambangan banyak dilakukan
oleh para penambangan tidak resmi alias
penambangan liar atau yang biasa disebut sebagai
PETI batubara . Dan pertambangan ilegal (PETI) di
Kalimantan Selatan ditandatangani berdasarkan
kepentingan aparat dan bahkan cenderung
dilegalkan seperti kasus tambang ilegal di Tanah
Bumbu yang dilegalkan melalui berbagai yayasan
dan koperasinya institusi TNI-POLRI.

Analisis Kasus
Dalam kasus ini, Keterlibatan TNI dan
perusahaan lokal dalam penambangan liar dan
bisnis eksploitasi batubara tidak lepas dari
kurangnya pengawasan dari Pemerintah Daerah
dimana disini tidak terlihat secara jelas
pengawasan dari pemerintah kabupaten / kota.
Sesuai dengan Pasal 8 Undang - Undang Nomor
4 Tahun 2009 huruf b dan huruf c, bahwa
pemerintah kabupaten / kota dalam pengelolaan
pertambangan harus melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap kegiatan pertambangan .

TNI-Polri dalam kegiatan pertambangan


tidak melakukan pemyimpangan sesuai pasal 149
Undang - Undang Nomor 4 Tahun 2009 melainkan
malah menjadi Pelaku penambangan Liar dan Bisnis
Eksploitasi Batubara di Kalimantan Selatan.
Sehingga menimbulkan banyak kerugian bagi
rakyat setempat yaitu kerusakan lingkungan yang
cukup parah dan kehancuran ekosistem di banyak
tempat, degradasi lingkungan, pencemaran air,
tanah dan udara, danau-danau beracun, praktek
pelanggaran terhadap hak-hak rakyat, perampasan
sumber kehidupan rakyat, dan penghancuran
tatanan ekonomi, nilai-nilai dan budaya
masyarakatadat/lokal.
Disini TNI-Polri dan Perusahaan Lokal lainnya
malah meraup keuntungan pribadi tanpa
memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Dasar Hukum
- Pasal 149 Undang - Undang Nomor 4 Tahun 2009
menyangkut tugas TNI-Polri dalam pengelolaan
pertambangan
harus melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap
kegiatan pertambangan.
- Ketentuan Pidana UU Minerba yakni dalam Pasal
158
menyebutkan setiap orang yang melakukan
usaha
penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 37, Pasal 40 ayat (3), Pasal 48, Pasal
67 ayat (1),
Pasal 74 ayat (1) atau ayat (5) dipidana penjara
paling lama 10

Solusi
- Melakukan Pengawasan Pengendalian Oleh
Pemerintah
Seketat mungkin.
- meningkatkan Kerjasama antara para pihak
termasuk warga
setempat dengan Pemerintah
- Pemerintah untuk memfasilitasi dalam melakukan
eksplorasi
tambang emas terkait dengan kandungan emas
yang ada
- Penghentian Penggunaan Jalan Umum Untuk
Aktivitas
Angkutan Batubara
- Tidak mengeluarkan Perizinan Baru
- Penghentian Pertambangan Batubara Ilegal secara

- Evaluasi Perizinan yang telah diberikan dan


dilakukan Audit
Lingkungan semua Usaha Pertambangan
Batubara Kalimantan
Selatan
- Meningkatkan standar kualitas pengelolaan
lingkungan hidup
- Pelembagaan konflik
- Penyusunan kebijakan strategi pengelolaan
Sumber Daya Alam
Tambang di Kalimantan Selatan.

Komperatif Study
Tentara Bayaran di Sierra Leone ( studi kasus
tentang keterlibatan tentara bayaran Executuf
Outcomes (EO) dalam penumpasan RUF dan
penjualan senjata di Sierra Leone).

Kesimpulan
Pertambangan Liar (PETI) adalah Pertambangan yang
tidak
mematuhi good mining practice sehingga menimbulkan akses
seperti kerusakan lingkungan. Pertambangan Liar dan Bisnis
Eksploitasi
Batubara yang terjadi di Kalimantan Selatan tidak hanya
dilakukan oleh perusahaan lokal tetapi ternyata melibatkan
Oknum TNI-Polri yang
seharusnya melakukan pengaman terhadap jalannya kegiatan
Pertambangan.
Untuk menanggulangi PETI tidaklah cukup hanya
menggunakan sarana hukum pidana dengan kata lain hanya
menggunakan sanksi pidana. melainkan perlu ditempuh pula
kebijakan non-penal atau kebijakan pencegahan PETI dengan
meminimalisir
faktor-faktor penyebab terjadinya PETI. Dimana perlu
ditempuh
kebijakan integral yang meliputi kebijakan non-penal maupun
penal

Anda mungkin juga menyukai