Anda di halaman 1dari 9

BUKU KERJA

PRAKTIKUM PENGEMBANGAN OBAT DAN


KOSMETIKA

Nesa Roslan
Nikeu Herawati
Nurul Azmi
Oki Haryono

11DF277013
11DF277014
11DF277015
11DF277016

PROGRAM STUDI D III FARMASI


STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS
2013
EVIDENCE BASED OBAT HERBAL

TUJUAN
: Mahasiswa mampu melakukan penelusuran pustaka obat-obat
herbal berdasar evidence based

Aspek

Hasil

Nama Indonesia

Manggis

Nama latin

Garcinia mangostana L

Masukan

Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai


Nama-nama
daerah macam nama lokal seperti
(sebutkan pustaka)
manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung),
Manggusto
(Sulawesi
Utara),
Manggista
(Sumatera Barat).
Anonim,2000, Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta

ternak-budidaya.com/search/jurnal-graftingNama asing (Nama Inggris manggis-pdf


dan nama yang popular di
Asia Tenggara, sebutkan Search results for ''jurnal grafting manggis pdf'' ...
pustaka)
bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy
di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon
Sistematika
pustaka)

Divisi
: Spermatophyta
(sebutkan Sub divisi : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Keluarga : Guttiferae
Genus
: Garcinia
Spesies

: Garcinia mangostana L

Anonim, http/wikipedia.org.wiki/manggis
6

Bagian tumbuhan
digunakan

Nama simplisia

yang Kulit Buah (pericarpium/fructus cortex)

(Garcinia mangostana L.)

Kelompok besar: panjang daun>20 cm; lebar>10


Morfologi
tumbuhan cm; ketebalan kulit buah>9 mm;
(sebutkan pustaka)
diameter buah>6,5 cm; berat buah>140 gram;
buah tiap tandan 1 butir.
2) Kelompok sedang: panjang daun 17-20 cm;
lebar 8,5-10 cm; ketebalan kulit buah
6-9 mm; diameter buah 5,5-6,5 cm; berat buah 70140 gram; buah tiap tandan 1-2
butir.
3) Kelompok kecil: panjang daun<17 cm;
lebar<8,5 cm; ketebalan kulit buah<6 mm;
diameter buah<5,5, cm; berat buah<70 gram; buah
tiap tandan>2 butir.
Anonim,2000, Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta

Keanekaragaman
(sebutkan pustaka)

10

Ekologi dan persebaran


(sebutkan pustaka)

Iklim
1) Dalam budidaya manggis, angin berperan
dalam penyerbukan bunga untuk
tumbuhnya buah. Angin yang baik tidak terlalu
kencang.
2) Daerah yang cocok untuk budidaya manggis
adalah daerah yang memiliki curah
hujan tahunan 1.5002.500 mm/tahun dan merata
sepanjang tahun.
3) Temperatur udara yang ideal berada pada
kisaran 22-32 derajat C.
Media Tanam
1) Tanah yang paling baik untuk budidaya

manggis adalah tanah yang subur,


gembur, mengandung bahan organik.
2) Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal untuk
budidaya manggis adalah 57.
3) Untuk pertumbuhan tanaman manggis
memerlukan daerah dengan drainase baik
dan tidak tergenang serta air tanah berada pada
kedalaman 50200 m.
Ketinggian Tempat
Pohon manggis dapat tumbuh di daerah dataran
rendah sampai di ketinggian di
bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai
pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600
m dpl.
Anonim,2000, Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta
11

Budidaya
pustaka)

Pembibitan
(sebutkan Pohon manggis dapat diperbanyak dengan
biji/bibit hasil penyambungan pucuk dan
susuan. Pohon yang ditanam dari biji baru
berbunga pada umur 10-15 tahun sedangkan yang
ditanam dari bibit hasil sambungan dapat
berbunga pada umur 5-7
tahun.
1) Persyaratan Benih
a) Perbanyakan dengan biji untuk batang bawah
Biji yang akan dijadikan benih diambil dari buah
tua yang berisi 5-6 segmen daging buah dengan 12 segmen yang berbiji, tidak rusak, beratnya
minimal
satu gram dan daya kecambah sedikitnya 75%.
Buah diambil dari pohon yang berumur sedikitnya
10 tahun.
b) Untuk pembuatan bibit dengan cara sambungan
diperlukan batang bawah dan
pucuk (entres) yang sehat. Batang bawah adalah
bibit dari biji berumur lebih dari dua tahun dengan
diameter batang 0.5 cm dan kulitnya berwarna
hijau kecoklatan.
2) Penyiapan Benih
a) Perbanyakan dengan biji untuk batang bawah

Untuk menghilangkan daging buah, rendam buah


dalam air bersih selama 1
minggu (dua hari sekali air diganti) sehingga
lendir dan jamur terbuang. Biji akan mengelupas
dengan sendirinya dan biji dicuci sampai bersih.
Celupkan biji kedalam fungisida Benlate dengan
konsentrasi 3 g/L selama 2-5 menit.
Keringanginkan biji di tempat teduh selama
beberapa hari sampai kadar airnya 12-14%.
Anonim,2000, Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta
12

Cara penyiapan simplisia

Kulit Buah yang cukup masak dipilih. Dicuci dan


ditiriskan. Dirajang dengan ukuran tertentu.
Dipanaskan dibawah sinar matahari dengan
ditutupi kain hitam atau dipanaskan di oven pada
suhu 40-50oC sampai kering (mudah patah), kita
buat rajangan

13

a.Kandungan kimia dan


tuliskan struktur

Xanton dan 1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis(3metil-2-butenil)- 9H-xanten-9-on and 1,3,6,7tetrahidroksi-2,8-bis(3-metil-2-butenil)9Hxanten- 9-on.


Jinsart W, Ternai B, Buddhasukh D, Polya GM.,
1992, Inhibition of wheat embryo calciumdependent protein kinase and other kinases by
mangostin and gammamangostin, Phytochemistry,
31(11):3711-3713.

Dua senyawa xanton terprenilasi teroksigenasi


b. senyawa identitas dan
8-hidroksikudraksanton
G,
dan
struktur (sebutkan pustaka) adalah
mangostingon [7-metoksi-2-(3-metil-2-butenil)-8(3-metil-2-okso-3-butenil)-1,3,6trihidroksiksanton. Sedangkan keduabelas xanton
lainnya adalah : kudraksanton G, 8deoksigartanin, garsimangoson B, garsinon D,
garsinon
E,
gartanin,
1-isomangostin,
alfamangostin,
gamma-mangostin, mangostinon, smeathxanthon
A, dan tovofillin A

Agung EN, Mangosteen (Garcinia mangostana L.) :

FROM DISCARDED-FRUIT HULL TO BE A


CANDIDATE FOR A A DRUG

14

Penggunaan
tradisional
pustaka)

secara Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar,


(sebutkan sebagai buah kaleng, dibuat sirop/sari buah.
Secara tradisional buah manggis digunakan
sebagai obat sariawan, wasir dan luka. Kulit buah
dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk
tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai
obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai
bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan
(Prihatman, K., 2000, Manggis (Garcinia
mangostana L.), Kantor Deputi Menegristek

Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu


Pengetahuan dan Teknologi BPP Teknologi,
Jakarta.)
Thailand memanfaatkan kulit buah manggis untuk
pengobatan penyakit sariawan disentri, cystitis,
diare, gonorea, dan eksim
(ICUC, 2003, Fruit to the Future Mangosteen, Factsheet, No
8, International Centre for Underutilized Crops.)

15

Khasiat berdasarkan
penelitian (gunakan jurnal
hasil
penelitian/tesis/disertasi
bukan makalah dalam
blog/wikipedia)

Kulit
Buah
Manggis
Mengandung Antioksidan
Super Oleh: Dr. Berna Elya,
Peneliti Manggis Dari Departemen
Farmasi Universitas Indonesia

EKSTRPLKSI DAN KARhSKTERISASI


ZAT WARNA KULIT BUAH MANGG1S
(Garcr"~ifma angost@naL .)
Oleh : Joek H Arisasmita, Indah Kuswardani,
Lili Tjahyani
Abstrak
Ruah manggis (Garcinia mangostana L.) mempakan buah
elisotis yang prospekt~j- untuk dikembangknn. Kulit
buah manggis yang sekitar 81,34% dari buah utuh,
mei7gann"ung piginen nrerah ungu dan pektin.
Kulit buah manggis i~jengann'ungp ignten betalain yang
larut dnlam senyaloa polar .seperti air. metmol, daiz HCI
encer. Pada ekstraksi digunakai? etanol png tliasid!fika.si
dengan asal?~ HC'I encer, untuk nzencegah terikutnya
pektin dalam ekstrak kering zar warna. Befalain terdiri
dari 2 komponen yaitu betasia-nin prig henvarnn nzernh
don betamthin .tang benc.arna kuning. Betasianin
mempakan glukosida yang terdiri dari g1uko.w don
gugus aglikon betanidin. Enzim glukosidase pada kulit
nznnggis dapat menghidroli.~b etn/ain ntenjndi pugus
glikon dun aglikonnya.
Dari konzbinasi faktor perlakuan pengaturan pw, 4 dan -7)
dengan Inma bianching (3.5 tlm 7 menit), rern.vata
blanching selarrln 3 rrtenit dan penga turan pH =3
eX:strnksi znt warna me~wherikan l?n.sil rendenten yang
paling besar {3,85%) dan intensitas warn0 nzerah
terlin~gi. Pengtljian terhadap ekstrak linsar pigmen merah
tersebur nten~huktiknn bah1i.a ndn17yn ikntan rangkap
pnda betalain fnenyebabkan zat tersebut tidak stabij
terhadap suhu panns (90'C)lian peka teri~adap

cahaya inntahari. Gas oksigen dapat menurunkan


intensitas warnn tnerahn~ia karenn terjadi oksidasi pado
ikatan ganda dalam struktur pigmerz tersebut. Pada
an0li.w kzrnlilat!f dengnn TLC' r~zenggunakanp elarut
butalto1 :e tanol :a ir = 60:30:lq diperoleh pemisai?mz
pigmen meral? Dengan pigmen kuning.

16

Keamanan, sebutkan
parameter-parameternya
(lengkapi dengan pustaka)

Mangosteen (Garcinia mangostana L.) : FROM


DISCARDED-FRUIT
HULL
TO
BE
A
CANDIDATE FOR A A DRUG
Agung Endro Nugroho
Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Bagian
Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi,
UNIVERSITAS GADJAH MADA
ABSTRAK
Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan pohon
buah yang beasal dari daerah asial tenggara meliputi
Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar. Secara
umum, orang hanya mengkonsumsi buannya saja dan
cenderung membuang kulit buah manggis tersebut.
Bagian tanaman yang secara tradisional sering dipakai
dalam pengobatan tradisional (diare, disentri, eksim
dan penyakit kulit ainnya) adalah kulit buah. Kulit
buah manggis ternyata dilaporkan mengandung kaya
senyawa golongan xanton. Dari percobaan isolasi yang
dipandu uji aktivitas diketahui senyawa paling aktifnya
adalah alfa-mangostin, gamma-mangostin dan
garsinon-E. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa
ekstrak kulit buah manggis dan senyawa aktifnya
memiliki aktivitas farmakologi yaitu anti-alergi, antiinflamasi, anti-oksidan, anti-kanker,
ntimikroorganisme, anti-aterosklerosis, dan bahkan
anti-HIV. Pada uji toksistas, ekstrak etanol buah
manggis yang mengandung senyawa aktif xanton tidak
menunjukkan oksisitas baik secara akut maupun subkronis.
manggis mampu menunjukkan berbagai aktivitas
farmakologi, dan diantaranya adalah sangat poten.
Senyawa-senyawa utama yang dominan menunjukkan
aktivitas farmakologi adalah alfa-mangostin, gammamangostin dan garsinon-E. Di lain pihak, perlu juga
dilakukan penelitian mengenai kemungkinan efek
toksik dari penggunaan kulit buah manggis tersebut.
Jujun et al. (2006) melakukan uji toksisitas aku
maupun subkronis subkronis
terhadap ekstrak etanol kulit buah manggis yang
mengandung senyawa-senyawa aktif pentingnya. Pada
percobaan toksistas akut, ekstrak (10-25 %) tersebut
tidak menunjukkan efek toksis (kematian dan
erubahan fisik ataupun aktivitas) pada tikus. Secara

histopatologi, juga tidak ditemukan perubahan yang


berarti pada organ-organ vital tikus (hati, jantung,
paru-paru, adrenal, ovarium, ginjal, testis). Pada
percobaan toksisitas sub-kronis, pemakaian ekstrak
etanol kulit buah manggis (dosis 50-1000 mg/kg BB)
selama 28 hari juga tidak menunjukkan efek toksik
yang berarti, yang meiputi pengamatan gejala efek
toksis, perubahan pertumbuhan, bobot organorgan
vital, analisa hematologi, kimia darah maupun
gross histopatologinya.

DAFTAR PUSTAKA (Tuliskan seperti penulisan pustaka untuk jurnal)


Agung EN, Mangosteen (Garcinia mangostana L.) : FROM DISCARDED-FRUIT HULL TO
BE A CANDIDATE FOR A A DRUG
Anonim,2000, Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta
Anonim, http/wikipedia.org/manggis
ICUC, 2003, Fruit to the Future Mangosteen, Factsheet, No 8, International Centre for
Underutilized Crops
Jinsart W, Ternai B, Buddhasukh D, Polya GM., 1992, Inhibition of wheat embryo calciumdependent protein kinase and other kinases by mangostin and gammamangostin,
Phytochemistry, 31(11):3711-3713
Prihatman, K., 2000, Manggis (Garcinia mangostana L.), Kantor Deputi Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BPP Teknologi,
Jakarta.

Menyetujui
Pembimbing

(.)

Anda mungkin juga menyukai