1173 2529 1 SM
1173 2529 1 SM
68-72
This research aims to improve 11 th grade studentscomprehension of math concept at SMA Negeri 1 Kubung Kabupaten
Solok on 2011/2012. This research is conducted by using probing technique to improve students comprehension of math
concept at differensial subject. The type of group this research is experimental by using Randomized Control Group Only
Design. The result of the research shows that the mean score of students final test in experimental group is higher than n
control group. In conclusion, students who are taught using probing technique get better result than students who are
taught using konvensional technique.
Keyword comprehension of math concept, probing technique of taught
PENDAHULUAN
Matematika memililki struktur keterkaitan yang kuat dan jelas
antara konsep-konsepnya. Keberhasilan siswa dalam
mempelajari matematika dapat dilihat dari penguasaan siswa
tarhadap pemahaman konsep, pemecahan masalah, dan
komunikasi. Sesuai dengan salah satu tujuan pembelajaran
matematika dalam permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang
standar isi yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam
pemecahan masalah. Pemahaman konsep merupakan salah
satu indikator penting dikuasai siswa untuk mempelajari
matematika selanjutnya yaitu pemecahan masalah dan
komunikasi.
Pemahaman berarti proses, perbuatan, cara
memahami atau memahamkan (KBBI, 2007: 811). Sedangkan
konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita dapat
mengelompokkan objek ke dalam contoh dan non contoh
(Erman, 2003: 33). Pemahaman konsep dapat diartikan
sebagai cara seseorang yang dapat memahami tentang ide
yang dapat mengelompokkan objek ke dalam contoh dan non
contoh.
Pemahaman konsep adalah
yang berupa
penguasaan sejumlah materi pembelajaran, dimana siswa
tidak sekedar mengenal dan mengetahui, tetapi mampu
mengungkapkan kembali konsep dalam bentuk yang lebih
mudah dimengerti serta mampu mengaplikasikannya
(Rosmawati, 2006: 5). Pembelajaran matematika tidak hanya
dilakukan dengan mentransfer pengetahuan kepada siswa,
akan tetapi untuk membantu siswa menanamkan konsep
matematika dengan benar.
Tetapi kenyataannya pembelajaran matematika
dikembangkan dengan pola pembelajaran teori, pemberian
contoh soal, dan latihan. Siswa terburu-buru mencatat setiap
konsep dari materi yang disampaikan tanpa mengerti dengan
apa yang dicatatnya. Bahkan siswa siswa kurang mampu
memahami konsep yang ada pada catatannya kembali ketika
diberikan soal latihan. Jika hal ini terus dibiarkan maka siswa
akan terlatih menjadi siswa yang manja dan berdampak
negatif terhadap hasil belajarnya. Untuk itu perlu adanya
pembaharuan dalam proses pembelajaran yang dirancang agar
siswa dapat memahami konsep matematika yang
dipelajarinya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu melalui
penerapan teknik probing. Teknik probing menekankan
keterampilan bertanya guru untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap konsep yang diajarkan. Selain itu siswa juga
memahami konsep matematika dengan bahasanya sendiri
sehingga konsep-konsep lebih tertanam olehnya.
Terdapat tahap-tahap pembelajaran teknik probing
yaitu menghadapkan siswa pada situasi yang baru dengan
menyajikan masalah melalui gambar, peragaan dan lain-lain,
kemudian menunggu beberapa saat dan mengajukan
pertanyaan. Selanjutnya menunggu beberapa saat dan
meminta partisipasi siswa untuk menjawab. Hal ini bertujuan
untuk memperoleh respon dari siswa. Respon siswa ada yang
relevan dan ada yang tidak. Jika tidak relevan, guru
mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana (Rosdiana,
2010: 14).
Adanya tahap siswa merespon pertanyaan yang
diajukan guru tentang konsep yang sedang dipelajarinya dapat
melatih siswa untuk memahami konsep dan merespon sesuai
pemahamannya. Respon siswa kadang ada yang tidak relevan
dengan indikator yang dicapai, maka guru mengajukan
pertanyaan yang lebih sederhana. Pada pembelajaran teknik
probing ini, diharapkan potensi keterampilan bertanya guru
untuk mendapatkan respon siswa yang relevan dengan
indikator yang dicapai. Untuk melihat ketercapian indikator,
dalam penelitian ini pembelajaran teknik probing didukung
dengan pelaksanaan kuis diakhir pembelajaran.
Sesuai dengan Mimin (2007: 80), Kuis adalah
pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik, dimana
pertanyaan itu hanya menanyakan hal-hal yang prinsip saja
dari materi yang telah diajarkan sebelumnya dan bentuknya
68
70
a)
b)
Kelas eksperimen
71
72