Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PEMPROSESAN ALAT DAN LINEN YANG AMAN


A. Latar belakang
Deskripsi: Konsep penting dalam bab ini meliputi cara
memproses instrumen yang kotor, sarung tangan, dan alat yang akan
di

pakai

kembali,

dekontaminasi

dengan

larutan

klorin

0,5%,

mengamankan alat-alat kotor yang akan tersentuh dan akan di


tangani, serta memilih dan alasan setiap proses yang di gunakan.
Untuk

menciptakan

lingkungan

bebas

infeksi,

yang

terpenting adalah bahwa rasional setiap proses pencegahan infeksi


yang di anjurkan dan keterbatasannya di mengerti oleh staf kesehatan
pada setiap tingkat, dari petugas pelayanan kesehatan sampai ke
petugas pembersihan dan pemeliharaan. Proses pencegahan infeksi
dasar yang dianjurkan untuk mengurangi penularan penyakit dari
instrumen yang kotor, sarung tangan bedah, dan barang-barang habis
pakai

lainnya

adalah

dekontaminasi,

pencucian

dan

pembersihan, sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT).


Sementara masih memakai sarung tangan setelah melakukan
pembedahan atau tindakan medis invasif, seorang dokter dan / atau
asistennya harus membuang benda- benda yang terkontaminasi
(kassa atau katun dan barang terbuang lainnya) dalam kantong
plastik atau wadah tertutup yang tahan bocor. Selanjutnya, bendabenda tajam yang akan di buang (umpamanya skalpel dan jarum
jahit) harus di tempatkan di wadah barang tajam. Jika ada peralatan
atau barang yang akan di pakai kembali seperti sarung tangan bedah,
semprit, dan kanula hisap, baik yang telah di pakai maupun belum
sewaktu pembedahan, haruslah di kontaminasi dengan merendamnya
selama 10 menit dalam disinfektan (misalnya larutan klorin 0,5%)
terlebih dahulu. Langkah ini sangat penting, terutama jika peralatan
atau barang tersebut akan di bersihkan dengan tangan (NYSTROM
1981). Setelah di dekontaminasi, peralatan dan barang yang akan di
pakai kembali haruslah di bersihkan dengan sabun dan air, kemudian
di bilas lalu di keringkan. Peralatan bedah dan barang-barang yang
akan bersentuhan dengan darah atau jaringan steril di bawah kulit
lainnya (critical items), harus di sterilisasi untuk menghancurkan
semua

mikroorganisme,

termasuk

endospora

bakterial.

(apabila

sterilisasi tidak mungkin di lakukan atau alatnya tidak ada, maka


dapat di lakukan DTT dengan dididihkan, diuapkan atau direndam
dalam larutan disinfektan kimiawi yang merupakan satu-satunya

41

alternatif yang di anjurkan). Peralatan atau barang-barang lain yang


hanya

menyentuh

selaput lendir atau

kulit luar

yang

terluka

(semicritical items), cukup dilakukan disinfeksi tingkat tinggi (DTT).


Dekontaminasi

DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan
klorin 0,5% selama 10
menit
KESELURUHAN DICUCI DAN DIBILAS
Pakai sarung tangan dan pelindung lain
bila perlu
(kaca mata, visors, google)
Cara yang
diinginkan

Cara yang
bisa
diterima

STERILISAS
I
Radia
si

Kimiawi
Rendam
10-24
jam

DESINFEKSI TINGKAT
TINGGI (DTT)

Otoklaf
106 k/pa tekanan
(15 lbs/m2 121C
atau 250F) 20
menit tidak
dibungkus, 30
menit dibungkus

Panaska
n 170C
60 menit

Didihka
n/
semprot
uap
Tutup
20
menit

Kimiawi
Rendam
20
menit

DINGINKAN
(pakai segera/simpan)

B. Definisi
1. Dekontaminasi : Proses yang membuat benda mati lebih aman
untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan (umpamanya
menginaktivasi HBV, HBC, dan HIV) dan mengurangi, tapi tidak
menghilangkan, jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi.
2. Pembersihan : Proses yang secara fisik membuang semua debu
yang tampak, kotoran, darah atau cairan tubuh lain dari benda mati
ataupun membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi
resiko bagi mereka yang menyentuh kulit atau menangani objek
tersebut. Proses ini terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun
atau

deterjen

dan

air,

membilas

mengeringkan/

42

dengan

air

bersih

dan

3. Desinfeksi Tingkat Tinggi :

Proses menghilangkan semua

mikroorganisme kecuali beberapa endospora bakterial dari objek,


dengan merebus, menguapkan atau memakai desinfektan kimiawi.
4. Sterilisasi

Proses

menghilangkan

semua

mikroorganisme

(bakteria, virus, fungi dan parasit) termasuk endospora bakterial


dari benda mati dengan uap tekanan tinggi (otoklaf), panas kering
(oven), sterilan kimiawi atau radiasi.
Setiap benda, baik peralatan metal maupun sarung tangan,
memerlukan penanganan dan pemrosesan khusus agar :
1. Mengurangi resiko perlukaan aksi dental atau terpapar darah atau
duh tubuh terhadap petugas pembersih dan rumah tangga
2. Memberikan hasil akhir berkualitas tinggi (umpamanya peralatan
atau benda lain yang steril atau yang didesinfeksi tingkat tinggi
(DTT)

43

Anda mungkin juga menyukai