Anda di halaman 1dari 52

1

BAGIAN SATU:
KONSEPSI DASAR MANAJEMEN DAN
PERKEMBANGANNYA

BAB I PENDAHULUAN
A. Administrasi
B. Manajemen
C. Hubungan Administrasi dan Manajemen
D. Inti Manajemen
E. Tujuan Manajemen
F.Efisiensi Sebagai Faktor Kunci Kegiatan Manajemen
G. Proses Manajemen
H. Ringkasan
BAB II PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANAJEMEN
A. Administrasi/Manajemen Sebagai Ilmu, Seni, dan Profesi
B. Perkembangan Manajemen Sebagai Ilmu Pengetahuan
C. Perkembangan Teori-teori Manajemen
D. Beberapa Pendekatan dalam Pemikiran Manajemen
E. Ringkasan

BAB I
PE N DAH U LUAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

SETELAH MEMPELAJARI BAB INI, ANDA


DIHARAPKAN DAPAT:
Mengenal dan merumuskan dengan kata-kata sendiri
peristilahan dan definisi administrasi
Menyimpulkan dari pendapat para ahli yang menjadi
unsur-unsur administrasi
Mendeskripsikan sifat hakiki administrasi sebagai suatu
cabang ilmu
Menyebutkan dan membedakan obyek/bidang ilmu
administrasi
Mengenal dan menyimpulkan konsep pengertian manajemen dari pendapat para ahli
Mengenal dan menguraikan hubungan antara manajemen
dengan ilmu administrasi
Mendeskripsikan inti dan tujuan kegiatan manajemen
Mendeskripsikan minimal dua faktor kunci yang menjadi
tolok ukur kegiatan manajemen
Mendeskripsikan dengan diagram manajemen sebagai
suatu proses kegiatan pencapaian tujuan

A. ADMINISTRASI
1. Pengertian Administrasi
Istilah administrasi diserap dari kata Inggris administration yang
berasal dari kata Latin ad + ministrare suatu kata kerja yang berarti
melayani, membantu, memenuhi. Dari kata itulah terjadi kata benda
administratio dan kata sifat administrativus yang kemudian masuk ke
3

dalam bahasa Inggris menjadi kata administration selanjutnya diindonesiakan menjadi kata administrasi.
Dalam kegiatan sehari-hari, untuk istilah administrasi didapati dua
pengertian, yaitu: administrasi dalam pengertian sempit dan luas.
a. Administrasi dalam pengertian sempit, bersumber dari bahasa Belanda
administratie

yang

berarti

pekerjaan

ketatausahaan

dan

kesekretarisan. Pekerjaan yang berhubungan erat dengan kegiatan tulismenulis,

misalnya:

surat

menyurat,

kepegawaian,

keuangan,

dokumentasi, dan kearsipan.


b. Administrasi dalam pengertian yang luas, yaitu semua kegiatan yang
dilakukan untuk dinamisnya usaha kerjasama agar tujuannya dapat
tercapai dengan baik. Administrasi dalam pengertian luas ini, dapat
ditinjau dari tiga sudut, yaitu: 1) sudut proses, 2) sudut fungsi, dan 3)
sudut kepranataan (institusional/kelembagaan).
Ditinjau dari sudut proses, administrasi merupakan keseluruhan
proses yang dimulai dari proses pemikiran, proses perencanaan, proses
pengaturan, proses penggerakan, proses pengawasan sampai dengan proses
tercapainya tujuan itu.
Ditinjau dari sudut fungsi atau tugas, administrasi berarti bahwa
dalam segala kegiatan untuk tercapainya tujuan yang telah ditentukan itu,
terdapat berbagai fungsi atau tugas, yaitu: ada tugas perencanaan, tugas
pengorganisasian, tugas penggerakan, tugas pengawasan atau penelitian
segala kegiatan sehingga tujuan itu tercapai dengan tidak terjadi
penyimpangan.

Ditinjau dari sudut kelembagaan, yaitu administrasi sebagai suatu


totalitas kelembagaan didalamnya terdapat satuan-satuan kerja yang bekerja
untuk mencapai tujuan. Sudah barang tentu satuan itu bersifat menyeluruh
yaitu berjenjang dari tingkat atas sampai dengan tingkat bawah.
Dalam satuan lembaga itu terdapat empat macam orang yaitu:
a) orang atau orang-orang yang menetapkan dan mempertahankan tujuan,
disebut administrator atau top manajer
b) orang atau orang-orang yang mengendalikan dan memimpin usaha agar
supaya tujuannya dapat tercapai, disebut dengan manajer
c) orang atau orang-orang yang kerjanya membantu manajer dengan
pikiran-pikiran yang sangat berguna bagi pengendalian usaha kerjasama,
disebut staf ahli
d) orang yang langsung terjun dalam bidang pekerjaan-pekerjaan yang
telah ditentukan, disebut worker atau pekerja
Secara visualisasi, lihat Gambar 1.1
Untuk memperjelas pengertian administrasi, berikut ini disajikan
beberapa pendapat pakar, sebagai berikut:
a. Leonard D. White, (1955) merumuskan sebagai Administration is a
process common to all group effort public or private, civil or military,
large scale or small scall (Administrasi adalah suatu proses yang
biasanya terdapat pada semua usaha kelompok, baik usaha pemerintah,
ataupun swasta, sipil atau militer baik secara besar-besaran ataupun
kecil-kecilan).

Dalam arti
Sempit

Pengertian
Administrasi

Tatausaha
(Office work/clerical work)

Dari Sudut Proses

Dalam arti
Luas

Dari Sudut Fungsi/Tugas


Administrator (s)

Atmosudirdjo
Manager (s)
Dari Sudut
Kepranataan

Staff
Worker/Pegawai

Gambar 1.1 Pengertian Administrasi


b. Herbert A.Simon

(1956) Administration can be defined as the

activities of group, cooperating to accomplish common goals


(administrasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan kelompok orangorang yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama).
c. Waldo (1971) Administrasi adalah suatu bentuk daya upaya manusia
yang kooperatif yang mempunyai tingkat rasionaliteit yang tinggi.
6

d. The Liang Gie (1965) Administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
e. S.P. Siagian (1985) Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama
antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
f. Prajudi Atmosudirdjo (1975) Administrasi adalah pengendalian dan
penggerakan dari suatu organisasi sedemikian rupa sehingga organisasi
itu menjadi hidup dan bergerak menuju ke tercapainya segala sesuatu
yang telah ditetapkan oleh administrator, yaitu Kepala organisasi.
Pengertian administrasi tersebut di atas, nampak rumusannya
berbeda, tetapi apabila dikaji terdapat segi kesamaan yaitu, diakui bahwa:
a. administrasi itu merupakan suatu proses yaitu rangkaian perbuatan atau
kejadian,
b. dalam proses itu terdapat usaha kerjasama atau proses itu diselenggarakan dalam rangka usaha kerjasama sekelompok orang atau manusia,
c. usaha kerjasama tersebut diselenggarakan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Selanjutnya administrasi dapat disimpulkan sebagai
segenap rangkaian penyelenggaraan kegiatan usaha kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan rumusan tersebut, sesuatu usaha kerjasama dapat
disebut administrasi kalau memiliki tiga faktor, yaitu:
a. usaha tersebut dilakukan oleh sekelompok orang secara rasional,
b. usaha tersebut dilakukan agar tercapai tujuan tertentu,
7

c. dalam usaha tersebut diperlukan usaha kerjasama antara para


anggotanya.
Dari pengertian administrasi sebagai rangkaian penyelenggaraan
kegiatan usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Rangkaian perbuatan penyelenggaraan ini terbentang diantara saat
ditentukannya tujuan yang ingin dicapai sampai detik terpenuhinya tujuan
itu. Dengan tercapainya tujuan yang ingin dicapai akan terbentuk tujuan
baru yang ingin dicapai lagi secara berkesinambungan. Jadi administrasi ada
awal tetapi akhir tidak diketahui. Administrasi berlangsung terus menerus
menyertai kelangsunga hidup setiap usaha kerjasama.
Dalam perbuatan penyelengaraan kegiatan usaha kerja sama, ada
lima ide pokok yang tercakup dalam pengertiannya. Kelima ide pokok
tersebut selalu terdapat dalam administrasi, mulai dari bentuk yang
sederhana, sampai bentuk yang lebih kompleks. Lima ide pokok ini, dapat
disingkat dengan lima ter dalam administrasi, yaitu: 1) terarah, 2)
terselenggara, 3) terlibat, 4) tertentu, dan 5) terbagi-bagi.
Terarah, maksudnya ialah bahwa proses penyelenggaraan kerjasama harus
punya arah sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Tidak secara tibatiba, melainkan terencana dan terstruktur merupakan pedoman
dalam proses kegiatan kerja.
Terselenggara, yaitu tidak ada sesuatu kegiatan pun yang tidak dapat
dilaksanakan sehingga betul-betul tercipta suatu proses penyelenggaraan secara efektif.

Terlibat, yaitu di dalam proses penyelenggaraan dituntut adanya keterlibatan orang-orang dalam bekerjasama. Keterlibatan disini baik
secara pisik maupun secara emosional.
Tertentu, yaitu semua pelaksanaan kegiatan-kegiatan harus tertentu,
sehingga mekanisme kerja yang ada didalamnya dapat berlangsung
secara fungsionalisasi
Terbagi-bagi, yaitu di dalam proses penyelenggaraan perlu ada pembagian
tugas. Dan dalam pembagian tugas segenap fungsi dan tugas harus
terbagi habis sehingga tidak ada fungsi yang tidak diurus segera.
2. Unsur-unsur Administrasi
Unsur administrasi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam
kegiatan administrasi. Tanpa adanya unsur-unsur tertentu, administrasi tidak
dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam literatur ditemukan adanya dua
klasifikasi unsur, yaitu: unsur pokok dan unsur umum ilmu administrasi
a. Unsur Pokok Ilmu Administrasi. Disebut juga dengan unsur mutlak
ilmu administrasi. S.P.Siagian (opcit) membagi atas 4 (empat) unsur
pokok dari administrasi, yaitu: 1) Dua orang manusia atau lebih, 2)
tujuan, 3) tugas yang hendak dilaksanakan, 4) peralatan dan
perlengkapan
Dua orang manusia atau lebih. Asumsinya bahwa manusia tidak
dapat bekerjama dengan dirinya sendiri tetapi harus memerlukan bantuan
dan pertolongan orang lain. Juga manusia memiliki kebutuhan dengan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya dengan serba keterbatasan.
9

Karena itu harus ada orang lain yang secara sukarela atau dengan cara lain
diajak turut serta dalam proses kerjasama itu.
Apabila kita berhasrat mengangkat dan memindahkan sebuah benda
ke tempat lain, akan tetapi tidak dapat mengerjakannya dengan sendirian,
maka tentunya dengan meminta bantuan pada orang lain untuk bersamasama mengangkatnya dan memindahkannya. Contoh yang sangat sederhana
tersebut menunjukkan bahwa kerjasama tidak dapat dilakukan oleh hanya
satu orang akan tetapi perlu ada bantuan orang lain
Tujuan ialah nilai-nilai atau kebutuhan manusia, baik jasmaniah
maupun rohaniah yang diperjuangkan dengan perbuatan-perbuatan yang
nyata oleh orang agar dapat dipenuhi. Dalam perusahaan yang menentukan
tujuan adalah yang punya perusahaan, dalam bidang kenegaraan sesuai asas
negara itu, kalau berasaskan monarki absolut, yang menentukan tujuan
adalah raja. Kalau berasaskan kedaulatan rakyat, yang menentukan tujuan
negara adalah rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) Indonesia. Tetapi di dalam prakteknya
melalui suatu pendelegasian kekuasaan kepada Administrator perusahaan,
atau Administrator Negara (Perdana Menteri atau Presiden). Jadi yang
menentukan tujuan dalam administrasi adalah Administrator. Tujuan tidak
hanya menjadi milik administrator. Orang yang harus mempunyai gambaran
yang jelas dan memahami tujuan organisasi bukan hanya administrator saja,
melainkan seluruh anggota organisasi yang ada, bahkan pihak luar pun
harus mengetahuinya. Oleh karena itu, administrator dalam menentukan
tujuan perlu melibatkan para pembantunya dan harus memperkenalkan

10

setiap orang agar mempunyai pemahaman yang sama dan pandangan yang
jelas tentang tujuan organisasi yang ia pimpinnya
Tugas dan pelaksanaannya. Berbicara mengenai tugas yang hendak
dilaksanakan, orang beranggapan bahwa proses administrasi baru timbul
apabila ada kerjasama. Tidak demikian halnya. Dengan perkataan lain,
kerjasama bukan merupakan unsur administrasi. Meskipun demikian perlu
ditekankan bahwa pencapaian tujuan akan lebih efisien dan ekonomis
apabila semua orang yang terlibat mau bekerjasama satu sama lain. Akan
tetapi kerjasama pun, misalnya dalam hal dipaksakan proses administrasi
dapat terjadi, karena dengan paksaan proses administrasi dapat timbul.
Kerjasama dalam administrasi dapat digolongkan kepada dua golongan,
yaitu kerjasama yang ikhlas dan sukarela (voluntary cooperation) dan
kerjasama yang dipaksakan (compulsory atau antagonistic cooperation)
Peralatan dan Perlengkapan. Ada ungkapan dari Thomas Carlile
yang mengatakan manusia dapat berbuat karena alat, tanpa alat ia tidak bisa
berbuat apa, dengan alat maka ia dapat berbuat segala apa. Ungkapan ini
menunjukkan pentingnya peralatan bagi manusia termasuk dalam proses
administrasi. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu
proses administrasi tergantung dari berbagai faktor, seperti: 1) jumlah orang
yang terlibat dalam proses itu, 2) sifat tujuan yang hendak dicapi, 3) ruang
lingkup serta aneka ragamnya tugas yang hendak dijalankan, dan 4) sifat
kerjasama yang dapat diciptakan dan dikembangkan. Barangkali secara
aksiomatis dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang yang
terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta semakin

11

sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula


peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
b. Unsur Umum Ilmu Administrasi. Berbeda halnya dengan konsepsi
yang dikemukakan oleh The Liang Gie (1978) dan Pariata Westra, dkk.;
(1980) bahwa dalam proses penyelenggaraan administrasi mempunyai
unsur-unsur yang merupakan pola perbuatan manusia dalam bidang
administrasi tersebu, yakni: 1) organisasi, 2) manajemen, 3) komunikasi,
4) kepegawaian, 5) keuangan, 6) perbekalan, 7) ketatausahaan, dan 8)
hubungan masyarakat.
Organisasi - sebagai unsur pertama dari administrasi merupakan
rangka atau wadah di mana usaha kerjasama itu diselenggarakan. James D.
Money (1947) menyebutnya sebagai bentuk perserikatan manusia untuk
pencapaian suatu tujuan bersama. (the form of every human association for
the attainment of a common purpose). Sejalan dengan ini, maka proses
mengorganisir (pengorganisasian - organizing) ialah penyusunan rangka itu
dengan membagi-bagi dan menghubung-hubungkan orang, wewenang,
tugas dan tanggungjawab menjadi kesatuan yang laras. Termasuk pula
dalam proses mengorganisir atau membentuk organisasi ini ialah penentuan
tujuan yang hendak dicapai.
Penelaahan terhadap rangka di mana administrasi itu berlangsung
menimbulkan sekelompok pengetahuan yang disebut:
-

teori organisasi (theory of organization)

analisis organisasi dan methode (organization and methods analysis O


& M analysis)

12

tingkah

laku

administratif

(administrative

behavior),

perilaku

keorganisasian (organizational behavior)


-

hubungan manusia (human relations)


Manajemen sebagai suatu proses yang menggerakkan kegiatan

dalam administrasi itu sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar


tercapai. Sarjana Oliver Sheldon (1957) mengatakannya sebagai the
process by which the execution of a given purposes is put into operation
and supervised (proses dengan mana pelaksanaan dari suatu tujuan tertentu
dijalankan dan diawasi). Manajemen mempunyai fungsi-fungsi yang
sebagian sarjana berbeda klasifikasi. Menurut Henry Fayol, yaitu:
Perencanaan

(planning),

pengorganisasian

(organizing),

pemberian

komando (comanding), pengkoordinasian (coordinating), pengawasan


(controlling). G.R. Terry dengan akronim POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controlling). The Liang Gie dengan fungsi perencanaan,
pengambilan putusan, pembimbingan, pengkoordinasian, pengendalian dan
penyempurnaan. Dalam perkembangan manajemen telah muncul berbagai
pengetahuan sepertinya: Total quality management (manajemen mutu
terpadu), management by objectives (manajemen berdasarkan sasaran),
Management

Information

System

(Sistem

Informasi

Manajemen),

Manajemen Stratejik, Manajemen Sumber Daya Manusia dan banyak


pengetahuan ekonomi yang memakai istilah manajemen seperti manajemen
pemasaran, manajemen keuangan, manajemen koperasi, dan manajemen
akuntansi, bahkan pada lembaga pendidikan di bidang ekonomi terbentuk
jurusan/program studi manajemen.

13

Komunikasi. Ini merupakan urat nadi yang memungkinkan orangorang dalam usaha bersama itu mengetahui apa yang terjadi atau diinginkan
oleh masing-masing. Tanpa komunikasi yang baik, tak mungkin kerjasama
dapat terlaksana dengan baik. Pengetahuan yang merupakan segi-segi
komunikasi ini misalnya: reporting techniques (tehnik pelaporan) Sistem
informasi (information system),
Kepegawaian. Ini merupakan segi yang berkenaan dengan sumber
tenaga manusia (working force) yang harus ada pada setiap usaha
kerjasama. Penelaahan terhadap unsur ini menimbulkan sekelompok
pengetahuan yang dicakup dengan nama Administrasi Kepegawaian
(Personnel Administration) yang dewasa ini kecenderungan menggunakan
istilah sumber daya manusia. Administrasi ini pada pokoknya mempelajari
segenap proses penggunaan tenaga manusia itu dari penerimaannya
(recruiting) sampai pemberhentiannya (retirement). Termasuk pula di sini
ialah analisis dan klasifikasi jabatan (job analysis and classification) serta
pengembangan tenaga itu melalui latihan-latihan (training)
Keuangan. Ini merupakan segi pembiayaan (financing) dalam setiap
administrasi. Dari sini timbullah Administrasi keuangan yang mencakup
penganggaran belanja (budgeting), pembukuan (accounting), pemeriksaan
(auditing) serta tindakan-tindakan lainnya dalam bidang keuangan.
Perbekalan. Istilah lainnya perlengkapan, persediaan, logistik, dan
urusan rumah tangga. Ini merupakan segi yang mengurusi kebutuhankebutuhan kebendaan dan kerumahtanggaan yang juga tentu ada dalam
setiap usaha bersama. Pada bidang ini berkembanglah pengetahuan tentang
administrasi perlengkapan (supply administration), pembelian (procure14

ment), persediaan, pergudangan, klasifikasi dan standardisasi alat-alat,


pengendalian harta benda (inventory and property control)
Ketatausahaan, yaitu rangkaian kegiatan merencanakan, mengadakan, mengirim, dan menyimpan pelbagai keterangan yang diperlukan dalam
usaha kerjasama. Pada bidang ini berkembang pengetahuan tentang
administrasi perkantoran (office administration) atau manajemen perkantoran (office management), kesekretarisan, tata persuratan, kearsipan, dan
dokumentasi.
Hubungan Masyarakat. Ini merupakan segi yang menggambarkan
pada pihak luar segala sesuatu yang berlangsung mengenai usaha kerjasama
itu, demikian pula sebaliknya menyalurkan sesuatu hasrat, cita atau
pendapat dari luar ke dalam sesuatu usaha bersama, dengan demikian
tercapai pengertian yang sebaik-baiknya antara suatu administrasi dengan
keadaan sekelilingnya. Aspek ini justru amat pentingnya bagi kegiatankegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun perusahaan agar
mendapat dukungan dari rakyat bagi pemerintah dan kesukaan konsumen
bagi perusahaan. Pada akhir-akhir ini timbullah pengetahuan dalam bidang
ini, yaitu hubungan masyarakat (publik relation), keprotokolan, dan dalam
bidang perusahaan dengan periklanan (advertising)
Secara visualisasi dapat diliihat Gambar 1.2
3. Sifat Hakikat Ilmu Administrasi
Herbert A. Simon (opcit) mengatakan a administrative sciences, like
any science, is concerned purely with factual statement. There is no place
15

Dua orang atau lebih


Tujuan
Unsur
Pokok

Tugas yang hendak dilaksanakan


Peralatan dan Perlengkapan

Unsur-unsur
Administrasi
Organisasi
Manajemen
Komunikasi
Kepegawaian/Sumber daya manusia
Unsur
Umum

Keuangan

Siagian
Perbekalan/perlengkapan/persediaan/
Logistik/urusan rumah tangga
Ketatausahaan
The Liang Gie
Hubungan Masyarakat
Gambar 1.2 Unsur-unsur Administrasi
for ethical essertions in the body of ascience (Ilmu administrasi
sebagaimana halnya dengan suatu ilmu pengetahuan lainnya adalah

16

semata-mata bersangkutan dengan pernyataan-pernyatan yang berdasarkan


atas fakta-fakta. Dalam dunia ilmu pengetahuan tidak ada bagi pernyataanpernyataan berdasarkan etika).
Dari pendapat di atas menunjukkan sifat ilmu administrasi itu seperti
halnya dengan ilmu-ilmu yang lain yang hanya semata-mata bersangkutan
dengan pembicaraan fakta-fakta, bukan mengenai etika, bukan mengenai
kesenangan seseorang akan sesuatu hal. The Liang Gie Sutarto (1977)
mengemukakan sifat ilmu administrasi ada 2 macam, yaitu:
a.

Netral, yaitu tidak mengandung nilai-nilai baik atau buruk, susila


atau dursila. Pengetahuan yang demikian dapat digunakan untuk
maksud-maksud baik maupun buruk. Sifat ini sesuai dengan salah satu
ciri dari ilmu adalah obyektif yaitu terlepas dari keinginan-keinginan,
prasangka-prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
Jadi kalau dalam ilmu administrasi ditemukan sistem-sistem, asas-asas
untuk menyusun organisasi yang baik, pengetahuan ini dapat dijadikan
pedoman dalam mengorganisir aparatur-aparatur pemerintahan agar
dapat bekerja secara efisien. Tapi pengetahuan ini juga dapat
dipergunakan oleh gerombolan pengacau untuk menyusun organisasi
yang baik.

b. Tidak dapat menyusun hukum-hukum atau dalil-dalil yang sangat eksak


seperti halnya ilmu pasti atau ilmu alam, karena ilmu administrasi
bersangkutan dengan manusia yang bersifat dinamis. Administrasi
bersangkutan dengan manusia yang bersama-sama melakukan usaha
untuk mencapai tujuan tertentu. Dan tingkah laku manusia itu dipengaruhi oleh pengetahuan, ingatan, dan pengharapan.
17

Selanjutnya Herbert A. Simon (opcit) menyatakan This does not


mean that it is imposible to state valid laws of human behavior. It simply
means that one of the variables to be included in the statement of social
laws is the state of knowledge and experience of the persons whose
behavior the law purports to describe (Hal ini tak berarti bahwa tidaklah
mungkin untuk menyusun hukum-hukum yang berlaku tentang tingkah laku
manusia. Ini semata-mata berarti bahwa salah satu dari hal-hal tak tentu
yang harus diperhitungkan dalam perumusan hukum-hukum sosial ialah
keadaan pengetahuan dan pengalaman dari orang-orang yang tingkah
lakunya hendak diuraikan oleh hukum itu).
Ada beberapa bukti yang dapat diketemukan, bahwa ilmu administrasi sudah mencoba dan berhasil menemukan prinsip-prinsip yang tidak
exact seperti yang dikemukakan oleh Simon sebagai berikut:
a) efisiensi administrasi akan bertambah besar, jika di dalam organisasi
diadakan spesialisasi tugas diantara para anggota.
b) Efisiensi administrasi akan bertambah besar, jika para anggota (para
peserta) dalam suatu organisasi diatur (disusun dalam hieraki kewenangan) yang pasti/jelas
c) Efisiensi administrasi akan bertambah besar, jika rentangan pengawasan
pada tiap-tiap tingkatan hierakhi dibatasi hanya sampai sejumlah
orang

yang sedikit mungkin. Rentangan pengawasan yaitu jumlah

orang setepat-tepatnya yang harus berada di bawah pengawasan


seseorang pejabat atasan.
d) Efisiensi administrasi akan bertambah besar untuk keperluan manajer
dan pengawasannya, jika para pekerja/peserta digolongkan menurut: 1)
18

tujuan (tugasnya), 2) proses kerja yang harus dilayani, 3) pihak yang


harus dilayani, 4) tempatnya.
4. Pembidangan Administrasi
Menelaah pengertian administrasi pada uraian terdahulu, nampak
obyek/pembidangan administrasi yang sangat luas cakupannya, meliputi
kegiatan nasional, internasional baik dalam bentuk kegiatan negara, swasta,
ataupun sosial.
Sukarno K (1995) dan Lubis (1984) membagi bidang administrasi atas
tiga golongan besar dengan rincian sebagai berikut:
a. Administrasi negara ialah administrasi yang berobyek kenegaraan,
terdiri dari: 1) administrasi pemerintahan dan 2) administrasi perusahaan
negara.
-

Administrasi pemerintahan terbagi dua bagian, yaitu:


1) administrasi sipil ialah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
departemen, jawatan, kantor kecamatan dan kantor kelurahan.
Atau seluruh kegiatan negara dikurangi kegiatan perusahaan
negara dan kegiatan militer/TNI
2) administrasi militer (angkatan bersenjata); yang terdiri dari:
administrasi angkatan udara, angkatan laut, angkatan darat, dan
angkatan kepolisian
Catatan: Di sebagian negara, kepolisian tidak termasuk militer.
Dewasa ini, mulai April 1999 Angkatan kepolisian
Republik Indonesia dipisahkan dengan ABRI (TNI)
19

Administrasi perusahaan negara ialah seluruh kegiatan yang


terdapat di dalam perusahaan yang dibiayai oleh negara, umumnya
di bidang produksi, distribusi, transportasi, perbankan, dan asuransi.

b. Administrasi

niaga

ialah

administrasi

yang

berobyek

swasta/perniagaan, terdiri dari:


1) administrasi perusahaan dan 2) administrasi sosial/bukan perusahaan.
-

Administrasi perusahaan ialah kegiatan-kegiatan di bidang produksi,


transportasi, asuransi, perbankan dan lain-lain di bidang perusahaan
swasta

Administrasi sosial/bukan perusahaan, biasanya cenderung ke arah


usaha sosial seperti: administrasi sekolah swasta, rumah sakit
swasta, yayasan, klub, dan lain-lain.
Di sini sulit dibedakan secara tegas antara public service

(pelayanan negara) dengan bussines (niaga), karena ada yang semula


sebagai public kemudian menjadi bussines. Contohnya: Jawatan
kereta api menjadi perusahaan negara kereta api. Secara perbedaan
administrasi negara dengan administrasi niaga dapat dilihat dalam tabel:
1.1
c. Administrasi

internasional

ialah

administrasi

yang

berobyek

internasional, termasuk didalamnya seluruh kegiatan yang bergerak di


bidang internasional seperti yang dilakukan oleh PBB beserta cabangcabangnya, misalnya: UNICEP, ILO, UNESCO, dan sebagainya. Juga
Asean Games, The Ford Foundation, AID, IMF, IBRD, ASEAN, dan lainlain
20

Tabel : 1.1
PERBEDAAN ANTARA ADMINISTRASI NEGARA
DAN ADMINISTRASI NIAGA
( Soewarno Handayaningrat, 1985)
Administrasi Negara

Administrasi Niaga

1) Administrasi negara bertujuan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat (public
service)
2) Administrasi negara dalam pencapaian
tujuannya dilakukan berdasarkan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku (legalistic approach)

1) Administrasi swasta/niaga bertujuan memperoleh untung sebesar-besarnya (profit motive)

3) Administrasi negara dalam kegiatannya mengutamakan kebenaran sesuai


dengan prosedur yang telah ditentukan
(birokrasi-bureaucracy)
4) Administrasi negara cara kerjanya
dianggap kurang begitu efisien (in
efficient)
5) Administrasi negara bersifat monopolistik karena sifatnya mengutamakan kepentingan umum (nocompetition)
6) Administrasi negara dalam kegiatannya ditujukan bagi kepentingan
kesejahteraan rakyat banyak (social
welfare),
misalnya:
pembuatan
jalan/jembatan, pengairan, kesehatan,
dan lain-lain

2) Administrai swasta/niaga dalam


pencapaian tujuannya dilakukan
dengan kebijaksanaan yang bersifat menguntungkan (tidak sangat terikat dengan ketentuan
yang telah ditetapkan)
3) Administrasi swasta/niaga tidak
selalu terikat dengan prosedur
yang berlaku, tetapi mengutamakan hasil yang dicapai.
4) Administrasi swasta/niaga cara
kerjanya sangat efisien (efficient)
5) Administrasi swasta/niaga dalam
kegiatannya sifatnya adalah
bersaingan bebas (free competition)
6) Administrasi swasta/niaga dalam
kegiatannya tidak mempertimbangkan
bagi
kepentingan
kesejahteraan
rakyat
tetapi
memperhitungkan kepentingan
kesejahteraan individu atau
kelompok

Secara visualisasi penggolongan administrasi dapat dilihat pada


gambar 1.3
21

Administ. Sipil
Administ.
Pemerintahan
Administrasi
Negara

Administ. Militer
Administrasi Perusahaan Negara
Administrasi Perusahaan

Pembidangan
Administrasi

Administrsi
Niaga
Administrai Sosial/bukan
perusahaan

Administrasi
Internasional
Soekarno K.

Gambar 1.3 Pembagian Administrasi

22

B. MANAJEMEN
1. Arti dan Istilah Manajemen
Salah satu kegiatan manusia yang sangat penting adalah manajemen
sebagai usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan atas dasar kerja sama,
baik dalam bidang perdagangan, pemerintah, maupun keagamaan.
Tujuan dapat tercapai sangat ditentukan oleh kemampuan yang
memegang tugas memimpin. Demikian pula keuntungan atau kerugian yang
diperoleh sangat dipengaruhi oleh mutu manajemen dalam kelompokkelompok yang disatupadukan memungkinkan koordinasi yang baik dari
manusia.
Sampailah kini persoalan pokok yaitu untuk mengetahui apakah
manajemen itu?
Istilah manajemen mempunyai asal usul dalam kamus A Concise
Etimological Dictionary of the English Language ada disebutkan kata
manage dan kata tersebut sama dengan manege. Tentang manage
dalam kamus tersebut diartikan sebagai government of a horse control
administration yang dikenal pada bahasa Perancis, Italia dan Latin yang
mengalami

perkembangannya

terakhir

menjadi:

management

dan

diindonesiakan menjadi manajemen


Dari bahasa/kamus Italia, dikenal pula istilah managgio yang
diartikan sebagai a managing a handling. Dalam bahasa Italia itu juga
diketemukan kata mano yang dalam bahasa Latinnya adalah manus
berati the hand artinya tangan.
23

Istilah manajemen itu, kemungkinan juga berasal dan merupakan


perkembangan dari bahasa Italia managgiare yang berarti melatih kuda.
Kuda itu akan berjalan dan berlari dengan baik apabila dipimpin dengan
baik. Sebelum dipimpin terlebih dulu dilatih dengan baik. Segala sesuatu
akan lancar bila pemimpin itu baik. Dan kalau pemimpin tidak baik bukan
hanya si kuda bisa tidak lari tetapi bisa menyepak, merugikan sipemimpin
itu sendiri. Jadi pemimpin yang baik, kusir yang baik akan bisa menggerakkan dan melarikan kudanya secara lancar.
Selain itu, banyak istilah/term yang dikenal sebagai pengganti/pengindonesiaan manajemen yaitu tatapimpinan, kepimpinan,
ketatalaksanaan,

tatapenyelenggaraan,

pembinaan,

pengurusan,

penguasaan, pengendalian, pengelolaan, dan sebagainya.


Di samping keanekaan terjemahan tersebut, sebelum ada pembakuan
kata manajemen, juga beberapa penulis bangsa Indonesia yang langsung
mempergunakan kata Inggrisnya, tidak menerjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia, seperti misalnya: Panglaikim dan Hasil dengan bukunya yang
berjudul Management Suatu Pengantar (1965). Abdulrachman dengan
bukunya yang berjudul Kerangka Pokok-pokok Management Umum
(1973), Tahuteru dengan bukunya yang berjudul Karya Management (1961),
merupakan terjemahan dari buku Louis A. Allen yang berjudul The
Profession of Management. Dan masih banyak sarjana yang seirama dengan
itu, seperti Poesponegoro, Manullang, dan lain-lain.
Selain itu, ada pula yang mempergunakan kata managemen (tanpa
T) sepertinya Sukarno K dengan judul bukunya Dasar-dasar Managemen
(1981). Handayaningrat dengan judul bukunya Pengantar Studi Ilmu
24

Administrasi dan Managemen (1985). Juga ada yang mempergunakan


dengan menulis sesuai ucapannya Menejemen, sepertinya Wursanto
dengan judul bukunya Dasar-dasar Menejemen Umum (1983) Komaruddin
dengan bukunya yang berjudul Menejemen Kantor (1981). Begitupun pada
saat masih bersifat diktat buku ini ditulis dengan judul Menejemen: Dasar,
Orientasi Umum dan Fungsi.
Dalam buku ini, tidak lagi menggunakan penulisan Menejemen
karena sudah ada pembakuan istilah asing ke dalam Bahasa Indonesia yaitu
management dibakukan jadi manajemen. Begitu pun kata manajer yang
diterjemahkan dengan pimpinan, dalam kaidah bahasa Indonesia adalah
tidak tepat. Pimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan hasil
memimpin, sedangkan manajer adalah orang yang mengatur atau orang
yang berwewenang dan bertanggungjawab membuat rencana, mengatur,
memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai, sasaran
tertentu.
Jadi apabila yang dimaksudkan adalah personifikasinya, maka tidak
lagi menggunakan kata pimpinan, melainkan manajer. Dan ini sudah
dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:p.624)
2. Definisi Manajemen
Untuk lebih memahami manajemen, berikut ini dikemukakan
beberapa definisi manajemen dari para pakar sebagai bahan perbandingan
antara satu dengan lainnya, yaitu:

25

a. Koontz and O. Donnel (1972) Management is getting thing done


through the efforts of other people (Manajemen adalah terlaksananya
pekerjaan melalui orang-orang lain).
Kalau ada suatu pekerjaan yang dilakukan tanpa melalui orang-orang
lain, jadi langsung kepada materi kerja bukanlah manajemen
b. Millet (1954) Management is the process of directing and fasilitating
the work of people organized informal group to achieve a desire goal
(Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari
orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk
memperoleh tujuan yang diinginkan).
c. Tead (1957) Management is the process and agency which direct and
guides the operations of an organization in the realizing of estabilished
aims (Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan
serta membimbing kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan).
d. Davis (1951) Management is the function of the executive leadership
any where (Manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpinan
eksecutif di mana pun)
e. Kimball and Kimball (1951) Management embraces all duties and
function that pertain to the initiation of an enterprise, its financing, the
establishment of all major policies, the provision

of all necessary

equipment, the outlining of the general form of organization unde which


the enterprise is to operate, and the selection of the principal officer
(Manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi
penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis
26

besar kebijaksanaan, penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan


penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya)
f. Terry (1960) Management is distinct process consisting of planning,
organizing, actuating, controlling, utilizing in each bath science and
art, and followed in order to accomplish predetermined objectives
(Manajemen adalah proses yang khas terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dengan pemanfaatan
berbagai bidang baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya)
g.

Abdulrachman (1971) Manajemen sebagai kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan pokok yang telah ditentukan dengan menggunakan orang-orang pelaksana

h. Soedjadi (1989) Manajemen adalah proses kegiatan seorang manajer


yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang
ilmiah maupun praktis untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
dengan melalui kerja sama manusia dan dengan pemanfaatan sumbersumber serta waktu yang tersedia untuk itu
i. The Liang Gie (1972) Manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan sekelompok orang dan mengarahkan segala fasilitas dalam
suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu
Apabila definisi-definisi tersebut dibandingkan satu sama lain, dapat
disimpulkan bahwa:
a.

Manajemen

mutlak

diperlukan

dalam

setiap

bidang

kegiatan

pencapaian tujuan yang melibatkan 2 orang atau lebih

27

b. Manajemen adalah suatu proses kegiatan usaha kearah pencapaian


tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain serta dengan
pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia untuk itu
c. Manajemen dipergunakan untuk usaha kelompok dan bukan untuk
individu (perseorangan) tertentu
d. Tujuan merupakan sasaran manajemen. Artinya, manajemen berhubungan dengan penentuan dan pencapaian dari berbagai tujuan itu.
e. Manajemen sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan dan bukanlah
suatu tujuan. Dalam mencapai tujuan, selalu terdapat pernyataan pikiran,
perasaan, kemauan, tenaga, bahan-bahan, alat-alat dan penggunaan
waktu serta ruangan.
f. Manajemen suatu hal yang ada karena dapat dilaksanakan dan dicapai,
kepandaian yang dimiliki dapat dipupuk dan ditingkatkan
g. Manajemen itu tidak berwujud, tidak nyata, hanya dapat dilihat hasilhasilnya berupa keteraturan, pegawai-pegawai yang berpengetahuan
serta mengerti akan tugasnya masing-masing, moral yang tinggi dan
hasil pekerjaan yang sangat memuaskan.
h. Karena manajemen berurusan dengan penentuan dan pencapaian tujuan
baik bersama-sama maupun melalui kegiatan-kegiatan orang lain, maka
manajemen itu terdapat hampir dalam segala bidang kegiatan manusia,
seperti halnya di dalam kegiatan rumah tangga, sekolah, kantor
pemerintah ataupun swasta, perkumpulan pelajar ataupun mahasiswa,
rumah sakit, perusahaan, bank, koperasi, perkumpulan olahraga,
kegiatan kesenian, kegiatan-kegiatan kenegaraan, kemiliteran dan
sebagainya
28

i. Manajemen merupakan suatu pengertian yang umum. Dia tersusun dari


fungsi-fungsi tertentu yang merupakan suatu kegiatan yang universal,
maksudnya meskipun manajemen itu diterapkan pada berbagai bidang
yang berlainan; namun pengertian asas/prinsip dan fungsinya adalah
sama, misalnya: pada bidang manajemen kepegawaian, manajemen
keuangan, manajemen pemasaran, manajemen pembukuan/akuntansi,
manajemen perkantoran, manajemen pendidikan, manajemen permodalan, manajemen pengangkutan dan sebagainya.
3. Unsur-unsur Manajemen
Unsur berarti bahan asal, bagian yang penting di sesuatu hal. Unsur
manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk
manajemen. Dalam banyak literatur mengemukakan bahwa unsur
manajemen seperti yang dikemukakan oleh G.R. Terry dengan istilah The
six Ms in management ( 6 M di dalam manajemen), yaitu man, money,
materials, market and methods. Tetapi dalam tulisan ini dinyatakan sebagai
sarana manajemen yang akan dibahas dalam bab 3.
Sesuai dengan pengertian manajemen yaitu suatu kegiatan usaha
kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain
serta dengan pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia untuk itu, maka
unsur-unsur manajemen, meliputi:
a. Manusia (manusia pemimpin, manusia pelaksana dan/atau manusia
objek pelaksana).
b. Tujuan yang hendak dicapai sebagai pegangan titik pengarahan
29

c. Wadah yakni badan/organisasi sebagai tempat orang-orang melakukan


usaha kerja sama
d. Alat atau srana untuk mencapai tujuan
e. Kegiatan/aktivitas seperti perencanaan, pengorganisasian, pengge-rakan,
dan lain sebagainya.
C. HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DENGAN ADMINISTRASI
Mengenai hubungan antara manajemen dengan administrasi, berikut
ini dikemukakan pendapat atau pandangan dari pakar/ahli:
Pandangan sarjana Barat atau sarjana Luar Negeri, terutama hampir semua
sarjana administrasi menyatakan bahwa administrasi lebih luas daripada
manajemen. Tetapi memang ada pula pendapat yang mempersamakan,
bahkan ada yang sebaliknya yaitu memandang manajemen lebih luas
daripada administrasi.
Pada saat sekarang ini, para sarjana seperti: Ralph Currier Davis,
John Robert Beisshline, Harold Koontz, John M. Ffiffner, William R.
Spriegel, The Liang Gie, Sondang P. Siagian dan masih banyak pakar/ahli
administrasi lainnya yang mengatakan bahwa administrasi itu lebih luas
daripada manajemen.
Sheldom (Atmosudirdjo, 1975) menyatakan bahwa Administration
is the function in industry concerned in the determination of the corporate
policy, the coordination of finance, production and distribution, the
settlement of the compass of the organization and the ultimate control of the
executive. Management proper is the function in industry concerne in the
30

execution of policy, within the limits set up by administration, and the


employment of the organization for the particular objects set before it.
(Administrasi di dalam suatu usaha adalah fungsi yang menentukan
kebijaksanaan perusahaan, koordinasi finansial, produksi dan distribusi,
penentuan arah jalannya organisasi, pengawasan tertinggi terhadap
eksekutif. Manajemen adalah fungsi yang melaksanakan kebijaksanaan
(policy), di dalam batas-batas yang ditentukan oleh administrasi dan
penggunaan dari organisasi untuk tujuan tertentu yang ditetapkan untuk itu).
Schroef (1966) mengemukakan bahwa: administrasi merupakan
bagian konstitusi dari manajer sedangkan manajemen merupakan bagian
pelaksanaan dari manajer. Administrasi sangat besifat menentukan sedang
manajemen terutama bersifat pelaksanaan. Administrasi menguraikan
tentang tujuan umum, menetapkan kebijaksanaan penting, merumuskan
rencana umum dari berbagai prosedur, meresmikan berbagai program yang
luas dan menyetujui proyek-proyek utama yang termasuk program umum.
Atmosudirdjo (opcit) merumuskan bahwa administrasi adalah
membuat segala sesuatu (yang harus diputuskan sebagai objectives, policies,
dan rencana-rencana yang harus bersifat menyeluruh, over-all, semesta,
pangkal dasar) diolah dan dipersiapkan oleh staff, dilaksanakan dan
diselenggarakan oleh para manajer, dan secara sesempurna-sempurnanya
dikendalikan dan diawasi oleh suatu sistem informasi dengan kantor sebagai
pusat informasinya. Dan manajemen adalah: segala sesuatunya yang telah
ditetapkan oleh administrasi tercapai melalui daya-upaya orang-orang yang
bekerja sama secara team atau organisasi.

31

Di tempat lain, Atmosudirdjo menulis bahwa administrasi itu adalah


pengendalian dari suatu badan usaha secara keseluruhan, secara semesta,
secara menyeluruh, tanpa menitikberatkan pada salah satu unsur yang
tertentu. Sedangkan manajemen adalah pengendalian dari badan usaha
tersebut melalui salah satu unsur terutama dengan menitikberatkan pada
unsur manusia.
Siagian (opcit) mengemukakan bahwa manajemen merupakan inti dari
administrasi, karena manajemen merupakan alat pelaksana utama dari
administrasi. Dengan perkataan lain bahwa administrasi dan manajemen
tidak dapat dibedakan. Apabila dilihat dari segi fungsinya, administrasi
mempunyai dua tugas, yaitu: (1) menentukan tujuan menyeluruh yang
hendak dicapai, (2) menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat
seluruh organisasi. Sebaliknya manajemen pada hakekatnya berfungsi untuk
melakukan semua kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka
pencapaian tujuan sesuai batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan
pada tingkat administrasi. Tujuan yang ditentukan oleh manajemen hanya
bersifat departemental atau sektoral dan di bidang penentuan kebijaksanaan
hanya bersifat khusus ataupun bersifat pelaksanaan.
The Liang Gie (opcit) mengemukakan bahwa administrasi (administration) adalah rangkaian perbuatan dalam setiap usaha kerja sama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Rangkaian perbuatan
yang disebut administrasi itu banyak sekali macamnya sebagai unsur
administrasi. Walaupun demikian dapat dibedakan dalam delapan macam
unsur umum yang merupakan subkonsep administrasi yaitu: organisasi,
manajemen, komunikasi, informasi, personalia, finansial, materi, dan relasi
32

publik. Manajemen sebagai subkonsep administrasi yaitu rangkaian


kegiatan penataan yang berupa penggerakan orang-orang dan pengarahan
fasilitas kerja agar tujuan kerja sama benar-benar tercapai
Dari pengertian di atas jelaslah hubungan antara manajemen dengan
administrasi yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam penerapan administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan
hanya kegiatannya yang dapat dibedakan
2. Administrasi bersifat konsep, menentukan tujuan dan kebijaksanaan
umum secara menyeluruh. Sedangkan manajemen sebagai subkonsep,
bertugas melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan
kebijaksanaan yang sudah tertentu pada tingkat administrasi.
3. Administrasi lebih luas daripada manajemen, karena manajemen sebagai
salah satu unsur dan merupakan inti dari administrasi. Manajemen
sebagai inti administrasi merupakan alat pelaksana utama dari
administrasi. Manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan yang
bersifat

operasional,

melainkan

mengatur

tindakan-tindakan

pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan. Jadi


dengan manajemen administrasi akan mencapai tujuannya.
D. INTI MANAJEMEN
Uraian hubungan antara administrasi dengan manajemen terdapat
salah satu kesimpulan bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi
karena manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi.
Manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan yang bersifat operasional,
33

melainkan mengatur berbagai tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang


yang disebut bawahan.
Sekarang timbul pertanyaan apakah inti manajemen itu?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dikemukakan beberapa pendapat pakar/ahli, yaitu:
1. Dimock & Koening (1960) Leadership is the key to management
(Kepemimpinan adalah inti dari manajemen)
2. Siagian (1981) mengemukakan kepemimpinan merupakan inti dari
manajemen karena kepemimpinan merupakan motor penggerak dari
semua sumber-sumber dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu
organisasi.
3. Sukarno (opcit) yang mengisahkan sebuah buah-buahan yaitu kulitnya
diumpamakan dengan administrasi, dagingnya diumpamakan dengan
manajemen, dan bijinya adalah kepemimpinan. Apa yang mula-mula
sekali dilihat terhadap buah-buahan itu adalah kulitnya, setelah dikupas
barulah didapat dagingnya dan itulah yang menentukan manis pahitnya
dari buah-buahan itu bila dimakan. Kalau dagingnya sudah dimakan,
maka dilihatlah bijinya. Demikian pula halnya dengan manajemen,
maka yang pertama-tama disoroti adalah kulit luarnya administrasi
kemudian intinya yaitu manajemen selanjutnya bertemu dengan inti
dari manajemen disebut dengan kepemimpinan (leadership)
Atas dasar keterangan tersebut di atas, sementara orang akan dengan
mudah menarik suatu simpulan analog. Jadi kalau dengan demikian
halnya, maka kalau manajemen telah diperoleh berarti administrasi
(kulit) dan kepemimpinan (biji) dibuang. Sepintas lalu anggapan itu
34

memang benar, tetapi kalau hal tersebut dipikirkan secara dalam ditinjau
dari sudut botani persoalannya akan jadi lain.
Contoh: kulit dikupas dan dibuang maknanya tidak lain adalah untuk
pupuk/menjadi rabuk, biji diambil dan dibuang maknanya adalah
disebar/dipencar untuk kemudian tumbuh dan membuah. Demikian pula
halnya dengan administrasi dan kepemimpinan. Analog dengan hal tadi
maka baik tidaknya buah itu nanti sangat bergantung pada kualitas
bijinya. Kaitannya dengan manajemen, maka baik tidaknya manajemen
bergantung pada baik tidaknya kepemimpinan dan seterusnya.
Untuk lebih jelasnya analog dari pendapat Soekarno K ini dapat
dilihat pada gambar: 1.4

Administrasi

Kulit

Manajemen

Daging

Kepemimpinan

Biji

Gambar: 1.4 Inti Administrasi dan Manajemen


(Soekarno K., 1985. mendapat revisi)
E. TUJUAN MANAJEMEN
Timbulnya manajemen sebagai suatu ilmu berdasarkan sejarah yaitu
disebabkan adanya pemborosan baik tenaga kerja, waktu maupun materi
dan biaya di dalam setiap pekerjaan dalam sesuatu usaha. Untuk mengatasi
35

penghamburan ini, Taylor menyelidiki setiap pekerja dalam shop-work


dengan menggunakan time and motion study atau studi tentang gerak dan
waktu dari tenaga kerja dalam suatu perusahaan baja di Amerika Serikat.
Akhir dari studi tentang gerak dan waktu ini adalah terciptanya efisiensi
dalam melakukan segala pekerjaan.
Selain itu, Fayol seorang insinyur pertambangan batu bara di
Perancis menyelidiki pula sebab-sebab dari usaha pertambangan dan
berhasil menemukan prinsip-prinsip yang sangat berguna dalam pengurusan
usaha pertambangan tersebut, sehingga pertambangan itu kembali berjalan
dengan lancar.
Dari dua hasil penelitian tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa
tujuan manajemen yaitu:
1. Untuk mewujudkan adanya efisiensi di dalam setiap usaha baik yang
dilakukan oleh sipil, militer maupun yang dilakukan oleh negara
ataupun swasta
2. Untuk menjamin adanya kelancaran dan kelanjutan usaha sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Abdulrachman (1973), Handayaningrat (1985), dan juga Sukarno
(opcit) mengemukakan bahwa tujuan manajemen ialah tercapainya hasil
secara efektif dan efisien. Efektif adalah berhasil guna yaitu tercapainya
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan efisien
adalah berdayaguna yaitu adanya perbandingan terbaik antara suatu hasil
dengan usahanya. Perbandingan terbaik dapat dilihat dari segi:

36

1. Hasil: suatu kegiatan dapat disebut efisien kalau dengan usaha tertentu
memberi hasil yang maksimal. Maksimal mengenai mutu atau jumlah
satuan hasil itu.
2. Usaha: suatu kegiatan dapat dikatakan efisien kalau suatu hasil tertentu
tercapai dengan usaha minimal. Usaha dapat dikembalikan kepada lima
unsur yaitu: a) pikiran, b) tenaga, c) waktu, d) ruang, dan e) benda
(termasuk uang).
Manajemen yang baik yaitu segala sesuatu yang dilaksanakan untuk
tujuan tertentu, diupayakan dengan hasil yang berhasilguna (efektif) dan
berdayaguna (efisien) yang berarti tepat, cepat, hemat, dan selamat.
Tepat

: ialah sesuatu yang dikehendaki tercapai, kena sasaran,


memenuhi target. Benar- benar yang dicita-citakan jadi realita.

Cepat

: ialah sebelum waktu yang ditetapkan pekerjaan tersebut telah


selesai

Hemat

: ialah dengan biaya yang sekecil-kecilnya diperoleh sesuatu yang


diharapkan tanpa terjadi pemborosan dalam bidang apapun

Selamat : ialah segala sesuatu sampai pada tujuan yang dimaksud tanpa
mengalami berbagai hambatan, kelambatan ataupun kemacetan.
6. EFISIENSI SEBAGAI
KEGIATAN

FAKTOR

KUNCI

MANAJEMEN
Sudah dijelaskan pada uraian sub E di atas bahwa efektivitas dan
efisien merupakan tujuan manajemen. Ini berarti yang menjadi tolok ukur
kegiatan manajemen adalah efektifitas dan efisien, atau segenap kegiatan
manajemen harus dilandasi dengan asas efisiensi untuk mencapai tujuan.
37

Karena tidak ada artinya manajemen kalau hanya dengan pemborosan atau
kekacauan saja.
Berbicara mengenai soal efisien dapat ditinjau dari berbagai segi
sudut pandang dan/atau bermacam-macam kriteria, yaitu:
1.

Produktifitas, yakni meninjau efisiensi dari segi hasil atau out-put saja

2.

Penghematan, yakni meninjau efisiensi dari segi pengorbanan atau input saja

3. Waktu, yaitu meninjau efisiensi dari segi pekerjaan selesai tepat pada
waktunya
4. Administrasi, yakni meninjau efisiensi dari segi penyelenggaraan kerja
itu selaras dengan arus yang sebenarnya.
Syamsi (1994) memberi pengertian efisien dengan menggunakan
tanpa tolok ukur dan tolok ukur pada segi produktivitas dan penghematan,
yaitu:
1. Efisiensi Tanpa Tolok Ukur
a. Ditinjau dari segi produktivitas/atau hasil (out-put) bunyinya adalah:
Dengan Pengorbanan yang sama (tertentu) hasilnya berbeda. Semakin
tinggi hasilnya, maka semakin efisien. Efisien yang optimum adalah
perbandingan yang terbaik antara in-put/pengorbanan dengan output/hasil
Contoh: Efisien dilihat dari segi hasil, mengetik dengan menggunakan
mesin ketik elektro lebih efisien daripada menggunakan mesin

38

ketik manual (biasa), karena dalam waktu yang sama hasilnya


akan lebih banyak dan lebih baik.
Untuk memperjelas penjelasan di atas, ada baiknya kalau
dilihat visualisasi pada gambar 1.5

out-put
out-put
in-put

in-put
waktu

Mesin Ketik Elektro

Mesin Ketik Manual

Gambar: 1.5 Efisiensi dilihat dari segi hasil


(Syamsi, 1994, sedikit revisi)
b.

Ditinjau dari segi penghematan/pengorbanan, maka bunyinya adalah:


dengan penghematan/pengorbanan (in-put) yang berbeda memberikan
hasil yang sama (tertentu). Semakin kecil penghematan atau pengorbanan, semakin efisien.

39

Contoh: Efisien dilihat dari segi in-put, mengetik dengan mesin ketik
elektro lebih efisien daripada mengetik dengan mesin ketik
biasa, karena dengan hasil yang sama tetapi penghematan
tenaga untuk menekan atau mengentakkan tuts. Sebagai
visualisasi dapat dilihat pada gambar 1.6

out-put

out-put
in-put
in-put

Mesin Ketik Elektro

Mesin Tik Manual

Gambar: 1.6 Efisiensi dilihat dari segi pengorbanan


(Syamsi, 1994, sedikit revisi)

2. Efisiensi dengan Tolok Ukur


a.

Ditinjau dari segi hasil (out-put/produktivitas). Efisien adalah perbandingan antara hasil minimum yang ditetapkan dengan hasil riil yang
dicapainya. Dikatakan efisien apabila hasil riilnya lebih besar daripada
hasil minimum yang dibakukan. Dikatakan normal apabila hasil riil
40

yang dicapainya sama dengan hasil minimum yang ditetapkan.


Dikatakan tidak efisien apabila hasil riilnya lebih kecil daripada hasil
minimum yang ditetapkan.
Contoh

Kecepatan mengetik rata-rata per menit menurut patokan


minimum. Hasil minimum adalah 140 hentakan. Hasil riil
pengetik A = 180 hentakan, B = 140 hentakan, C = 100
hentakan. Itu berarti kecepatan mengetik A = efisien, B =
normal, dan C = tidak efisien. Dengan demikian, tolok ukur
yang dijadikan patokan adalah kegiatan normalnya. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar: 1.7

180
140
Patokan hasil minimum
100
Hasil riil
A

Gambar: 1.7 Efisiensi dilihat dari Patokan hasil minimm


(Syamsi, 1994)
b.

Ditinjau dari segi pengorbanan (in-put/penghematan). Efisien adalah


perbandingan antara pengorbanan maksimal yang ditetapkan dan
pengorbanan riilnya. Dikatakan efisien apabila pengorbanan riilnya
41

lebih kecil daripada pengorbanan maksimal yang ditetapkan. Dikatakan


normal apabila pengorbanan riilnya sama dengan pengorbanan
maksimal yang ditetapkan. Dikatakan inefisien apabila pengorbanan
riilnya lebih besar daripada pengorbanan maksimal yang ditetapkan.
Ukuran normal dikategorikan pula sebagai efisien. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar: 1.8

Patokan pengorbanan
A = Efisien
B = Normal
C = Inefisien
A

Gambar: 1.8 Efisiensi dilihat dari patokan pengorbanan maksimal


(Syamsi, 1994)

3. Efisiensi dengan Titik Impas (Break Even Point)


Dalam dunia usaha, titik impas merupakan titik batas antara usaha
yang efisien dan tidak efisien. Kegiatan efisien haruslah yang menguntungkan, karena tujuan utama dari kegiatan perusahaan adalah mencari
untung. Supaya perusahaan itu mendapatkan keuntungan, maka lebih dulu
harus diketahui titik impasnya. Adapun rumus untuk mendapatkan titik
impas adalah sebagai berikut:
42

a. Titik Impas dalam Unit


FC
BEP =

unit

di mana:

Pu - Vc
BEP = Break even point (titik inpas)
FC = Fixed cost (biaya tetap)
Pu

= Princi (harga jual) per unit

Vc = Variable cost (biaya variabel) per unit


Contoh: Suatu perusahaan menghasilkan barang A sebanyak 1500 unit.
Biaya tetapnya (PC) = Rp 3.000.000,-. Biaya variabelnya (Vc) = Rp
6.000.000,-. Harga jual seharusnya = Rp 12.000.000,Berapa titik impas unitnya?
Harga jual perunit = 12.000.000,- : 1.500 = Rp 8.000,Harga variabel per unit = Rp 6.000.000,- : 1.500, = Rp 4.000,FC
BEP =

Rp 3.000.000,=

Pu Vc

unit = 750 unit


Rp 8.000,- - Rp 4.000,-

Untuk membuktikan bahwa produksi (dianggap laku semua) sebesar


750 unit itu merupakan titik impas, maka lebih dulu harus diketahui rumus
titik impas yaitu TR (Total Revenue) = TC (Total Cost)
TC untuk 750 unit =
Vc = Rp 3.000.000,- = Rp 6.000.000,Jadi TR = TC yaitu sama sama Rp 6.000.000,-

43

b. Titik Impas dalam rupiah


FC
Rumus BEP =

x Rp 1,VC
1

TR

Rp 3.000.000,BEP =

x Rp 1,- = Rp 6.000.000,Rp 3.000.000,1


Rp 6.000.000,-

Kesimpulan: Dari titik impas tersebut berarti bahwa apabila memproduksi


barang kurang dari 750 unit dengan modal kerja kurang dari
Rp 6.000.000,- maka tidak efisien dan rugi. Sebaliknya suatu
petunjuk sekaligus, bahwa efisien akan terjadi apabila jumlah
barang yang diproduksi lebih dari 750 unit dan modal kerjanya
lebih dari Rp 6.000.000,Untuk jelasnya, lihat grafik pada gambar: 1.9

44

Rupiah
TR = Total Revenue
Efisien
TC = Total Cost
ROP
Rp 6.000.000,PLT
Inefisien

SS
Unit
Inefisien

PLT
SS
Efisien
750 unit

Garafik: 1.9 Efisiensi dengan titik impas


(Syamsi, 1994)

H. PROSES MANAJEMEN (THE MANAGEMENT PROCESS)


Uraian terdahulu telah dikemukakan pengertian manajemen sebagai
suatu kegiatan usaha kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melakukan
kerja sama orang lain serta dengan pemanfaatan sumber-sumber lain yang
tersedia untuk itu. Jika rumusan pengertian tersebut dikaji, maka
manajemen dapat dipandang sebagai sesuatu yang berjalan atau berlangsung
atau lebih tepat lagi diakatakan sesuatu proses.
45

Menurut The Random House Dictionary of the English Language


(effendy, 1989) proses berarti: a systematic series of action directed to
some end (rangkaian kegiatan sistematis yang diarahkan kepada suatu
tujuan).
Berdasarkan pengertian proses tersebut, manajemen adalah kegiatan
yang terus menerus, tetapi sistematis. Tidak sembarangan atau asal saja,
melainkan secara teratur. Dalam keteraturan yang terus menerus itu,
manajemen tidak tanpa tujuan, melainkan ada tujuan yang akan dicapai.
Tetapi meskipun tujuan telah tercapai, tidak berarti kegiatan berhenti,
karena dalam dinamikanya manajemen, suatu tujuan yang telah dicapai
disusul atau dilanjutkan dengan tujuan berikutnya.
Manajemen sebagai suatu proses, banyak tugas atau fungsi yang
fundamental dilakukan. Fungsi fundamental ini oleh beberapa ahli berlainan
pendapat, tetapi pada hakikatnya yang jadi klasifikasi pokok yaitu:
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Berhubung dengan pencapaian tujuan melalui kerja sama orang lain,
titik beratnya pada usaha pemanfaatan orang-orang yang berarti bukan ia
yang melakukan performancenya, akan tetapi melalui sumber-sumber yang
tersedia untuk itu, sebagai sarana dan prasarana usaha kerja sama untuk
mencapai tujuan tersebut. Adapun yang dimaksud dengan sumber-sumber
yang tersedia untuk itu adalah segenap potensi yang dapat dimanfaatkan
dalam rangka penyelesaian pekerjaan-pekerjaan usaha kerja sama yang
bersangkutan. Sumber-sumber ini sebagian pakar menyebut sebagai sarana
manajemen yang lebih terkenal dengan istilah The six MS is management
(Enam M di dalam manajemen) yaitu: orang (man), uang (money), materi
46

(materials), peralatan/mesin (machines), tatakerja (methods), dan pemasaran


(market). Namun dalam perkembangan dewasa ini, sebagai era globalisasi
perlu ditambahkan dengan informasi sehingga menjadi 6M + 1 I (man,
money, materials, machines, methods, market, and information)
Secara singkat pengertian manajemen sebagai proses dapat
dikemukakan dalam bentuk visualisasi seperti pada gambar: 1.10

H. RINGKASAN
Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penyelenggaraan
usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Administrasi timbul karena tiga faktor, yaitu: sekelompok orang, tujuan
tertentu, dan kerja sama. Dalam perbuatan penyelengaraan usaha kerjasama,
administrasi memiliki lima ide pokok atau lima ter dalam administrasi,
yaitu: 1) terarah, 2) terselenggara, 3) terlibat, 4) tertentu, dan 5) terbagibagi.
Unsur-unsur Administrasi dapat ditinjau dalam dua klasifikasi yaitu:
unsur pokok dan unsur umum ilmu administrasi. Sebagai unsur pokok ilmu
administrasi, yaitu: 1) dua orang manusia atau lebih, 2) Tujuan, 3) tugas
yang hendak dicapai, 4) peralatan dan perlengkapan. Dan sebagai unsur
umum ilmu administrasi, yaitu: 1) organisasi, 2) manajemen, 3) komunikasi,

47

Fungsi-fungsi
Penyelenggaraan
Kegiatan
M
A
N
A
J
E
M
E
N

P r

- Perencanaan
- Pengorganisasin
- Penggerakan
- Pengawasan

s e s

Tujuan

(6 M + 1 I)
Pemanfaatan
Sarana

Orang (man)
Uang (money)
Materi (materials)
Mesin (machines)
Tatakerja (methods)
Pemasarana (market)
Informasi (Information)

Gambar: 1.10 Manajemen sebagai proses kegiatan pencapaian


tujuan dengan pemanfaatan sarana yang setepattepatnya
4) kepegawaian, 5) keuangan, 6) perbekalan, 7) ketatausahaan, dan 8)
hubungan masyarakat.
Sifat ilmu administrasi ada dua macam, yaitu: netral (objektif) dan
tidak dapat menyusun hukum-hukum atau dalil-dalil yang sangat eksak.

48

Rangkaian kegiatan yang disebut ilmu administrasi, secara pokok


dapat digolongkan atas: 1) administrasi negara, 2) administrasi niaga/sosial
dan 3) administrasi internasional.
Manajemen adalah suatu proses kegiatan usaha ke arah pencapaian
tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain dan dengan
pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia untuk itu.
Manajemen merupakan inti dari administrasi karena manajemen
sebagai sub konsep administrasi yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa
penggerakan orang-orang dan pengarahan fasilitas kerja agar tujuan
kerjasama benar-benar tercapai. Bagian utama dalam pelaksanaan
manajemen adalah kepemimpinan sebagai motor penggerak dari semua
sumber dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi.
Unsur yang membentuk keberadaan manajemen meliputi: manusia,
tujuan, wadah usaha kerja sama, sarana atau alat dan aktivitas/kegiatan.
Hanya dengan kelima unsur itulah, maka manajemen akan ada.
Manajemen yang baik yaitu terlaksananya suatu kegiatan usaha
kerjasama secara efisien dan efektif. Efisien berarti adanya perbandingan
terbaik antara hasil dengan usaha yang digunakan untuk mendapatkan hasil
itu. Efektif berarti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Titik impas (break even point) merupakan titik batas antara
efisien dan tidak efisien atau pulang pokok.
Kriteria pengukuran efisien sebagai faktor kunci keberhasilan
kegiatan manajemen dapat dilihat dari empat indikator yaitu: produktivitas,
penghematan, waktu, dan administrasi.

49

Manajemen merupakan suatu proses yaitu rangkaian kegiatan secara


terus menerus, meliputi: kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemberian motif (motivating), kepemimpinan, dan pengawasan
dengan pemanfaatan sarana yang tersedia untuk itu, meliputi: orang, uang,
materi, peralatan/mesin, tatakerja, pemasaran dan informasi.

KATA KUNCI DAN PERLATIHAN

A. KATA KUNCI
Administrasi rangkaian kegiatan penyelenggaraan usaha kerja sama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu
Unsur bagian mutlak sebagai pembentuk sesuatu hal. Unsur Administrasi
adalah bagian yang membentuk administrasi, unsur manajemen
adalah bagian yang membentuk manajemen
Sifat ilmu administrasi adalah sesuatu yang dicirikan oleh ilmu
administrasi
Pembidangan administrasi adalah penggolongan administrasi berdasarkan
atas karakteristik tertentu. Terdiri atas: administrasi negara, niaga,
dan internasional
Manajemen penyelenggaraan usaha kerja sama melalui orang dan
pemanfaatan sarana yang tersedia untuk itu
Inti manajemen yang penting peranannya dalam kegiatan manajemen
50

Tujuan manajemen sesuatu yang menjadi tuntutan pelaksanaan


manajemen
Efisiensi perbandingan terbaik antara hasil dengan usaha yang digunakan
untuk mendapatkan hasil itu
Efektif tercapainya sasaran/tujuan yang telah ditentukan
Proses manajemen rangkaian kegiatan penyelenggaraan usaha kerja sama
dengan pemanfaatan sarana yang tersedi untuk itu
Kegiatan manajemen pekerjaan yang meliputi, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
Sarana manajemen segenap potensi yang dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan

pekerjaan

meliputi:

orang,

uang,

materi,

peralatan/mesin, tatakerja, pemasaran, dan informasi.


B. PERLATIHAN
Pertanyaan
1. Apakah hakikat pengertian administrasi
2. Simpulkan apa yang menjadi unsur dari administrasi
3. Jelaskan sifat kenetralan ilmu administrasi
4. Mengapa administrasi tidak dapat menyusun dalil-dalil eksak
5. Lakukan identifikasi penggolongan ilmu administrasi
6. Berikan pengertian manajemen
7. Jelaskan hubungan antara administrasi dengan manajemen
8. Kesimpulan apa yang bisa ditarik sebagai faktor pembentuk manajemen
51

9. Mengapa manajemen dikatakan sebagai inti administrasi? Apa inti


manajemen? Jelaskan.
10. Jelaskan apa yang menjadi tuntutan/tujuan pelaksanaan administrasi dan
manajemen
11. Jelaskan minimal dua faktor kunci yang menjadi tolok ukur kegiatan
manajemen. Berikan dengan contoh
12. Jelaskan bagaimana proses kegiatan manajemen sampai pada tercapainya tujuan.
Bahan Diskusi
Amatilah sebuah organisasi yang terdekat dari Anda. Kemukakan bidang
tugasnya yang termasuk administrasi, manajemen. Jelaskan mengapa bidang
tugas itu dikategorikan sebagai administrasi atau manajemen. Bandingkan
keduanya sehingga jelas perbedaannya. Apakah kedudukan manajemen
dalam organisasi itu? Apa dan Bagaimana kegiatann

52

Anda mungkin juga menyukai