Proposal Reklamasi Tata
Proposal Reklamasi Tata
Oleh
HASTASARI PERDANI
NPM : 112100042
Kondisi tanah
Dampak yang terjadi akibat penambangan batubara adalah kerusakan
profil tanah, struktur tanah dan penurunan tingkat kesuburan tanah.
3.
Pencemaran udara
Debu dapat terjadi sebagai akibat dari kegiatan peledakan, penggalian
dan pengangkutan, terutama pada saat tidak hujan atau musim kemarau.
4.
Stabilitas lereng
Lereng pada dataran yang lebih tinggi akan dapat menyebabkan erosi bila
lereng tersebut dibiarkan gundul tanpa penanganan yang tepat. Lereng
tersebut juga dapat terganggu kestabilannya. Erosi pada lahan bekas
penambangan menjadi intensif dan menimbulkan sedimentasi pada daerah
bawahan.
5.
E. DASAR TEORI
Menurut The Commission on Mining and Environment di Inggris, kegiatan
perbaikan (repaire) dan pengembalian kondisi tanah kepada keadaan tertentu
dapat dibedakan menjadi :
F. PENYELESAIAN MASALAH
Dalam mencari pemecahan masalah-masalah tersebut, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain :
1.
Kondisi Tanah
Untuk melaksanakan reklamasi, maka terlebih dahulu perlu diketahui
keadaan tanah di lokasi tambang, mengenai kondisi kesuburannya. Reklamasi
dapat dilakukan setelah kegiatan penambangan berakhir atau bersamaan
dengan operasi penambangan. Keuntungan reklamasi yang bersamaan dengan
operasi penambangan adalah :
dapat
merencanakan
reklamasi
c.
d.
Kelembaban tanah
Kelembaban tanah terjadi akibat kandungan air setempat yang tinggi.
Air di dalam tanah tergantung pada keadaan tekstur dan struktur, semakin
halus liat tanah semakin besar air yang dapat diikat oleh tanah liat. Liat
lebih halus permukaannya daripada tanah pasir, semakin besar ukurannya
makin sedikit air yang diikat pada satu satuan yang sama.
Pada keadaan lembab tanah dalam keadaan baik untuk ditanami,
agar supaya jangan sampai kering maka evaporasi harus diperhatikan.
e.
f. Tekstur tanah
Tanah itu terdiri dari bahan padat, bahan cair, gas dan jasad hidup.
Bahan padat itu terdiri dari organik dan anorganik, yang anorganik
terdapat dalam bermacam-macam bentuk dan ukuran. Berdasarkan besar
ukurannya dibagi dalam beberapa fraksi atau golongan : Fraksi batu > 10
mm, kerikil 2-10 mm, pasir 0,05-2 mm, debu 0,02-0,05 mm, liat < 0,02
mm. Pasir, debu, dan liat merupakan fraksi utama.
Fraksi-fraksi tanah itu biasanya dinyatakan dalam persen, untuk
menentukan golongan tekstur tanah berdasarkan kandungan pasir, debu
dan liat tanah dapat dibagi dalam tiga golongan atau kelas dasar :
o Tanah berpasir (sandy soil) yaitu tanah dimana kandungan pasirnya >
70% yang dalam keadaan lembab tanah berpasir terasa kasar dan
tidak lekat
o Tanah berlempung (loamy soil) yaitu tanah dimana kandungan debuliat relatif sama, tanah demikian tidak terlalu lepas dan juga tidak
terlalu lekat. Sepanjang tidak ada penggaraman tanah demikian
sangat baik untuk penanaman.
o Tanah liat, yaitu tanah dimana kandungan liatnya > 35%. Tanah liat
sangat lekat dan apabila kering menjadi sangat keras.
Dalam melaksanakan persiapan reklamasi tahap awal yang perlu
diperhatikan adalah cara melakukan penimbunan tanah penutup. Dalam
penimbunan tanah penutup dan perataan tanah perlu dicegah adanya erosi.
Untuk itu diperlukan pertimbangan-pertimbangan dan pengetahuan tentang
erosi.
Erosi dapat juga disebut pengikisan atau kelongsoran sesungguhnya
merupakan proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan
air dan angin, baik yang berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat
tindakan manusia. Sehubungan dengan itu kita dapat mengenal beberapa
macam erosi, antara lain :
a.
Accelerated Erosion
Yaitu proses-proses terjadinya erosi tersebut dipercepat akibat
tindakan-tindakan dan atau perbuatan-perbuatan manusia yang bersifat
negatif ataupun telah melakukan kesalahan dalam pengelolaan tanah
dalam kehidupan sehari-hari.
Luas area yang akan direklamasi sama dengan luas daerah yang akan
dirubah tata guna lahannya selama kegiatan penambangan.
2. Pengawetan Tanah
Dalam kegiatan reklamasi tidak dapat terlepas dari masalah hilangnya
lapisan tanah akibat terpaan air hujan. Oleh karena itu perlu adanya usaha
untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan reklamasi
dengan cara mekanis yang meliputi :
mengurangi atau menghalangi aliran air di permukaan (run off) sehingga daya
pengikisan-pengikisannya terhadap tanah akan berkurang. Aliran air
disalurkan dengan baik dan kecepatannya dikurangi sampai tidak
menyebabkan erosi.
Sistim pembuatan teras dapat dibedakan dalam beberapa macam, yaitu :
a.
b.
c.
d.
diketahui terutama tentang kedalaman dari permukaan air tanah baik secara
musiman ataupun bulanan. Tentang kedalaman permukaan air tanah bisa
ditentukan melalui sumber-sumber air setempat, juga melalui pengeboran air.
Secara umum air tanah dapat dibagi menjadi dua, yaitu : air tanah dangkal
dan air tanah dalam.
a. Air tanah dangkal, debit dan volumnya sangat dipengaruhi oleh intensitas
curah hujan dan letaknya dekat dengan permukaan bumi.
b. Air tanah dalam, debit dan volumnya hampir tidak terpengaruh oleh
intensitas curah hujan sehingga debit dan volumnya hampir konstan baik
di musim hujan maupun di musim kemarau. Letaknya jauh di dalam tanah
dan biasanya terletak di atas batuan/tanah yang permiabel atau
batuan/tanah yang kedap air.
3.
Keterangan :
k = jumlah kelas interval
n = jumlah data yang angka rata-ratanya
Xmax = angka terbesar dari data yang terkumpul
Xmin = angka terkecil dari data yang terkumpul
R = rentang dari setiap interval
fi = frekuensi data dari setiap kelas interval
Xi = angka tengah dari setiap kelas interval
Dengan adanya perhitungan waktu pelaksanaan waktu reklamasi
maka memudahkan untuk memperkirakan besarnya biaya reklamasi.
Karena dengan adanya perkiraan waktu tersebut maka dapat dihitung
perkiraan biaya terutama untuk ongkos pekerja. Biaya-biaya lain seperti
bibit tanaman, pupuk, dan biaya lain sudah ada harga pastinya.
G. METODOLOGI PENELITIAN
Di dalam melaksanakan studi reklamasi mengenai upaya untuk memperbaiki
fungsi
tanah
terhadap
lahan
bekas
penambangan
batubara,
penulis
menggabungkan antara teori dengan data-data yang ada di lapangan, sehingga dari
keduanya didapat pendekatan penyelesaian masalah.
Adapun urutan-urutan pekerjaan penelitian adalah :
1.
Studi literatur
Studi leteratur ini dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang
menunjang, yang diperoleh dari :
2.
Perpustakaan
Penelitian di lapangan
Penelitian di lapangan ini lebih difokuskan pada pencarian data mengenai
kondisi tanah, air permukaan dan air bawah tanah, pencemaran udara dan
terhadap lahan bekas penambangan itu sendiri. Adapun dalam memperoleh
data tersebut dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
3.
Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan cara :
4.
Akuisi Data
Akuisi data ini bertujuan untuk :
5.
Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan melakukan beberapa perhitungan dan
penggambaran. Selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel, grafik-grafik
atau rangkaian perhitungan dalam penyelesaian suatu proses tertentu.
6.
7.
Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan koreksi antara hasil pengolahan
data yang telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Kesimpulan ini
merupakan suatu hasil akhir dari semua aspek dari semua yang telah dibahas.
I.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PETA
BAB
I.
PENDAHULUAN
II.
TINJAUAN UMUM
A. Lokasi dan Kesampaian Daerah
B. Keadaan Geologi
C. Stratigrafi dan Topopgrafi
D. Sifat-sifat Batubara
E. Iklim dan Curah Hujan
F. Hidrogeologi dan Tata Guna Lahan
III.
IV.
V.
PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Daerah Bekas Tambang
B. Perbaikan Cara Pengupasan dan Penimbunan Tanah
C. Perkiraan Waktu dan Biaya Reklamasi
VI.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN