Anda di halaman 1dari 11

Praktikum PAM

Modulator dan Demodulator


Nama
NIM
Kelas

: R.A Rafika Indah Istifari


: 1341160062
: JTD 2C

Kelompok 4:
Aulia Pratama Riwayanto
Moh. Irfan Ilham
R.A Rafika Indah Istifari
Tito Dwi Mauluddi

(JTD 2C / 05/ 1341160002)


(JTD 2C / 12/ 1341160062)
(JTD 2C / 16/ 1341160027)
(JTD 2C / 22/ 1341160045)

Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital

Teknik Elektro

Politeknik Negeri Malang


2015

1.1.

Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari bagaimana cara kerja modulasi amplitudo pulsa dan demodulasi.

1.2.

Alat-alat yang Diperlukan


1. GOTT-ECS01-PAM Modulator Board
2. GOTT-ECS02-PAM Demodulator Board
3. Generator Fungsi
4. Osiloskop
5. Power Supply
6. Konektor BNC to BNC
7. Konektor BNC to Alligator
8. Konektor Banana to Banana
9. Konektor Banana to Banana mini
10. T Konektor

Gambar Modul PAM Modulator dan Demodulator


Model No. : GOTT-ECS-4500
Serial No. : 110460814891002
1.3.

Teori Dasar

Modulasi pulsa amplitudo (PAM) adalah skema modulasi yang mengubah amplitudo
sinyal pembawa yang berbentuk kotak teratur oleh masukan sinyal informasi. Maka
amplitudo pulsa termodulasi kemudian diartikan sebagai sinyal informasi.
Barisan/urutan pulsa pendek (rapat) dengan amplitudo konstan dan diulang dengan
cepat dipilih (dimodulasikan, digabungkan) dan dibuat bervariasi sesuai sinyal informasi
yang lebih lambat dimana akan menghasilkan sinyal termodulasi dengan amplitudo yang
sudah berubah sesuai sinyal informasi tersebut.
Gelombang PAM yang terdemodulasi, sinyalnya dilewatkan melalui Low Pass Filter
(LPF) yang memiliki frekuensi cut-off sama dengan frekuensi tertinggi (maksimum) sinyal
informasi. Pada output dari filter, sinyal pemodulasi disalurkan bersama dengan komponen
DC PAM memiliki rasio sinyal/noise yang sama seperti AM dan hal ini tidak dilakukan
dalam praktikum.

Gambar 1.1. Model Grafik PAM Modulator

Gambar 1.2. Model Grafik PAM Demodulator


Diagram Rangkaian

Gambar 1.3. GOTT-ECS01-PAM Modulator

Gambar 1.4. GOTT-ECS02-PAM Demodulator

1.4.

Langkah Kerja

1.4.1. Percobaan 1: PAM Modulator


1. Melihat Gambar 1.3 yaitu GOTT-ECS01-PAM Modulator.

2. Pada terminal input sinyal audio frekuensi (Audio I/P), masukan 1 kHz dari sinyal
output generator fungsi.
3. Dengan menggunakan osiloskop, mengamati PAM input sinyal audio (Audio I/P),
sinyal output dari TP1, TP2 dan output PAM modulator.
4. Terakhir mencatat hasil pengukuran pada tabel 1.1.

1.4.2. Percobaan 2: PAM Demodulator


1. Melihat Gambar 1.4 yaitu GOTT-ECS01-PAM Demodulator.

2. Terminal output PAM Modulator (PAM O/P) terhubung ke terminal input sinyal
PAM demodulator (PAM I/P) dan kemudian output TP2 modulator terhubung ke
input pembawa (carrier) demodulator.
3. Menyesuaikan VR1 untuk meminimalkan distorsi sinyal output dari IC1.
4. Menyesuaikan VR2 dan VR3 sampai mendapatkan sinyal didemodulasi dengan
benar.
5. Dengan menggunakan osiloskop, mengamati sinyal input PAM, sinyal Carrier
(pembawa), sinyal output IC1 dari TP1, sinyal output IC2 dari TP2, sinyal output
IC3 dari TP3, sinyal output IC3 dari TP4, sinyal output IC3 dari TP5, sinyal input
dari TP6 dan sinyal demodulasi PAM (Audio O/P).
6. Terakhir mencatat hasil pengukuran pada tabel 1.2.
1.5.

Hasil Pengamatan
Tabel 1.1. Mengukur nilai dari PAM Modulator.

Titik
Pengujian

Audio I/P

TP1

TP2

Bentuk Gelombang Sinyal Output

Keterangan
Volt/Div = 5 V
Time/Div = 10 ms
Frekuensi = 4 kHz
Vp-p = 21V
Penjelasan =
Keluaran berupa
sinyal informasi
berbentuk sinus .

Volt/Div = 2 V
Time/Div = 100 s
Frekuensi = 10.1 kHz
Vp-p = 4 V
Penjelasan =
Merupakan bentuk
gelombang sinyal
output pada titik TP1.

Volt/Div = 50 V
Time/Div = 100 s
Frekuensi = 10.1 kHz
Vp-p = 15.2 V
Keterangan :
Pada TP2 bentuk
keluarannya berupa
sinyal
sampling
berbentuk kotak , hal
itu terjadi karena
pada TP2 merupakan
clock.

Tabel 1.2. Mengukur nilai dari PAM Demodulator.

Titik
Pengujian

Carrier I/P

TP1

TP2

TP3

Bentuk Gelombang Sinyal Output

Keterangan
Volt/Div = 2 V
Time/Div = 100 s
Frekuensi = 10.1 kHz
Vp-p = 10,6 V
Penjelasan =
Output berupa deretan
pulsa. Hasil jumper
dari TP 2 akan
menghasilkan sinyal
carrier
Volt/Div = 500 mV
Time/Div = 100 s
Frekuensi = 10.1 kHz
Vp-p = 1,6 V
Penjelasan =
Output pada TP 1
merupakan pelemahan
dari sinyal carrier.

Volt/Div = 500 mV
Time/Div = 250 s
Frekuensi = 4 kHz
Vp-p = 12 V
Penjelasan =
Keluaran modulasi
pulsa amplitudo
mengalami
pelemahan . bentuk
outputnya akan
berubah-ubah sesuai
dengan amplitudo
sinyal informasi.
Volt/Div = 500 mV
Time/Div = 100 s
Frekuensi = 10.1 kHz
Vp-p = 1,5 V
Penjelasan =
Merupakan sinyal
pulsa yang akan
didemodulasi oleh IC
MC1496. Bentuknya
seperti pulsa namun
amplitudonya
berbentuk meruncing

1.6. Analisa Data


PAM Modulator terdiri dari 3 bagian utama, yaitu input sinyal audio berupasinyal
analog berfungsi sebagai sinyal informasi, pembangkit input carrier berupa sinyal pulsa
berfungsi sebagai sinyal pembawa, dan terminal keluaran sinyal PAM.
Pada sisi modulasi : input audio di dapatkan dari generator fungsi. Pembangkit
sinyal carrier yaitu komponen LM555 , dengan bentukan output pada TP 2 , sinyal kotak.
Selain itu dibutuhkan sebuah transistor yang akan menghasilkan output sinyal termodulasi.
Transitor tersebut berfungsi sebagai penguat dan penggabung.
Pada sisi demodulator : onput carrier yang berasal dari TP 2 atau IC LM555 akan
diatur penguatannya menggunakan VR1. Sedangakan untuk sinyal termodulasi PAM juga
akan dikuatkan dengan mengatur VR 2. Kemudian oleh IC MC1496 keduas sinyal tersebut
di demodulasikan. Output tersebut akan disaring oleh LPF agar dapat memunculkan sinyal
informasinya saja.
1.7. Kesimpulan
Pada PAM , amplitudo sinyal pembawa akan sebanding dengan amplitudo sinyal
pemodulasi. Semakin besar sinyal amplitudo pemodulasi makan akan semakin
besar pula sinyal pembawanya. Untuk mendapatkan sinyal termodulasi PAM
dapat dilakukan pencuplikan (sampling) , yaitu mengalikan sinyal pencuplik
dengan sinyal informasi.
Demodulator PAM , merupakan proses mendemodulasi hasil dari PAM modulator
dengan melalui LPF, sehingga didapatkan sinyal demodulasi PAM yang sama
dengan sinyal informasinya. Pada bagian PAM demodulator, akan mengakibatkan
peristiwa Aliasing, di mana spektrum masing-masing sinyal akan saling
bertabrakan. Bila frekuensi sampling diambil terlalu besar akan mengakibatkan
level bandwidth yang terlalu besar untuk ditransmisikan.
1.8. Referensi
http://amazingcrue.blogspot.com/2012/04/dasar-teori-pulse-amplitudomodulation.html. Diambil pada tanggal 8 April 2015,20:00.
1.9. Diskusi Permasalahan
2. Bagaimana proses sampling sinyal analog pada kecepatan tinggi (high rate)?
3. Teknik multiplexing manakah yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog dan
digital secara bersamaan?
4. Mengapa PAM tidak cocok untuk proses transmisi digital?
5. Peralatan apa yang digunakan untuk mendeteksi variasi frekuensi PAM dalam rangkaian
clock recovery?
6. Switch jenis apa yang biasanya digunakan dalam PAM multiplexer?
Jawaban Permasalahan

1. Sampling PAM dengan puncak paling tinggi adalah proses dimana sinyal pulsa-pulsa
dengan lebar terbatas dimodulasi kemudian dihasilkan puncak yang rata. Maka lebar
pulsa harus dibentuk jauh lebih kecil daripada periode sampling, sehingga bentuk
gelombang yang disampel berpuncak rata dilewatkan pada sebuah LPF akan diperolh
kembali gelombang modulasi tanpa distorsi.
2. Jenis multiplexing yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog dan digital yaitu
TDM. TDM adalah Time Division Multiplexing yang dapat digunakan dengan sinyal
digital atau sinyal-sinyal analog yang membawa data digital. Data dari berbagai sumber
dibawa dalam frame masing-masing. Setiap frame terdiri dari serangkaian slot waktu dan
setiap sumber ditetapkan sebuat slot waktu per frame.
3. Konsep dasar PAM adalah mengubah amplitudo sinyal carrier berupa deretan pulsa yang
perubahannya mengikuti amplitudo sinyal informasi yang akan dikirim ke destinasi.
Sehingga sinyal informasi yang dikirimkan tidak seluruhnya namun hanya sinyal
sampling nya saja.
4. CDR fleksibel dirancang dengan transisi optimal tersedia untuk pemulihan clock baik
mode 2-PAM atau mode 4-PAM. Set lengkap transisi 4-PAM biasanya terdiri dari 3
transisi minor (perubahan terkecil di tingkat tegangan), 1 transisi besar (perubahan
terbesar), dan 2 transisi perantara untuk total 6 jenis transisi yang berbeda.
5. Jenis switch yang digunakan dalam multiplexer PAM adalah Time Division Switching
dengan menggunakan nilai sampling sebesar 8 Hz. Sebuah sampel/data akan muncul, dan
berselang 125 s sampling.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Rafika Indah Istifari
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen31 halaman
    Bab Iii
    Rafika Indah Istifari
    Belum ada peringkat
  • PENGESAHAN Kampus
    PENGESAHAN Kampus
    Dokumen2 halaman
    PENGESAHAN Kampus
    Rafika Indah Istifari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    Rafika Indah Istifari
    Belum ada peringkat
  • (REVISI) Jobsheet Prak-Tahanan Tanah
    (REVISI) Jobsheet Prak-Tahanan Tanah
    Dokumen21 halaman
    (REVISI) Jobsheet Prak-Tahanan Tanah
    Ariefrachman23
    50% (2)
  • Jarkom
    Jarkom
    Dokumen5 halaman
    Jarkom
    Rafika Indah Istifari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    Rafika Indah Istifari
    Belum ada peringkat
  • Pengukuran Impedansi
    Pengukuran Impedansi
    Dokumen2 halaman
    Pengukuran Impedansi
    Rafika Indah Istifari
    Belum ada peringkat
  • Mikrokontroler
    Mikrokontroler
    Dokumen25 halaman
    Mikrokontroler
    Rafika Indah Istifari
    Belum ada peringkat
  • Mikrostrip
    Mikrostrip
    Dokumen13 halaman
    Mikrostrip
    Rafika Indah Istifari
    Belum ada peringkat
  • Faximile
    Faximile
    Dokumen10 halaman
    Faximile
    Rafika Indah Istifari
    Belum ada peringkat