Kelompok 4:
Aulia Pratama Riwayanto
Moh. Irfan Ilham
R.A Rafika Indah Istifari
Tito Dwi Mauluddi
Teknik Elektro
1.1.
Tujuan Praktikum
Untuk mempelajari bagaimana cara kerja modulasi amplitudo pulsa dan demodulasi.
1.2.
Teori Dasar
Modulasi pulsa amplitudo (PAM) adalah skema modulasi yang mengubah amplitudo
sinyal pembawa yang berbentuk kotak teratur oleh masukan sinyal informasi. Maka
amplitudo pulsa termodulasi kemudian diartikan sebagai sinyal informasi.
Barisan/urutan pulsa pendek (rapat) dengan amplitudo konstan dan diulang dengan
cepat dipilih (dimodulasikan, digabungkan) dan dibuat bervariasi sesuai sinyal informasi
yang lebih lambat dimana akan menghasilkan sinyal termodulasi dengan amplitudo yang
sudah berubah sesuai sinyal informasi tersebut.
Gelombang PAM yang terdemodulasi, sinyalnya dilewatkan melalui Low Pass Filter
(LPF) yang memiliki frekuensi cut-off sama dengan frekuensi tertinggi (maksimum) sinyal
informasi. Pada output dari filter, sinyal pemodulasi disalurkan bersama dengan komponen
DC PAM memiliki rasio sinyal/noise yang sama seperti AM dan hal ini tidak dilakukan
dalam praktikum.
1.4.
Langkah Kerja
2. Pada terminal input sinyal audio frekuensi (Audio I/P), masukan 1 kHz dari sinyal
output generator fungsi.
3. Dengan menggunakan osiloskop, mengamati PAM input sinyal audio (Audio I/P),
sinyal output dari TP1, TP2 dan output PAM modulator.
4. Terakhir mencatat hasil pengukuran pada tabel 1.1.
2. Terminal output PAM Modulator (PAM O/P) terhubung ke terminal input sinyal
PAM demodulator (PAM I/P) dan kemudian output TP2 modulator terhubung ke
input pembawa (carrier) demodulator.
3. Menyesuaikan VR1 untuk meminimalkan distorsi sinyal output dari IC1.
4. Menyesuaikan VR2 dan VR3 sampai mendapatkan sinyal didemodulasi dengan
benar.
5. Dengan menggunakan osiloskop, mengamati sinyal input PAM, sinyal Carrier
(pembawa), sinyal output IC1 dari TP1, sinyal output IC2 dari TP2, sinyal output
IC3 dari TP3, sinyal output IC3 dari TP4, sinyal output IC3 dari TP5, sinyal input
dari TP6 dan sinyal demodulasi PAM (Audio O/P).
6. Terakhir mencatat hasil pengukuran pada tabel 1.2.
1.5.
Hasil Pengamatan
Tabel 1.1. Mengukur nilai dari PAM Modulator.
Titik
Pengujian
Audio I/P
TP1
TP2
Keterangan
Volt/Div = 5 V
Time/Div = 10 ms
Frekuensi = 4 kHz
Vp-p = 21V
Penjelasan =
Keluaran berupa
sinyal informasi
berbentuk sinus .
Volt/Div = 2 V
Time/Div = 100 s
Frekuensi = 10.1 kHz
Vp-p = 4 V
Penjelasan =
Merupakan bentuk
gelombang sinyal
output pada titik TP1.
Volt/Div = 50 V
Time/Div = 100 s
Frekuensi = 10.1 kHz
Vp-p = 15.2 V
Keterangan :
Pada TP2 bentuk
keluarannya berupa
sinyal
sampling
berbentuk kotak , hal
itu terjadi karena
pada TP2 merupakan
clock.
Titik
Pengujian
Carrier I/P
TP1
TP2
TP3
Keterangan
Volt/Div = 2 V
Time/Div = 100 s
Frekuensi = 10.1 kHz
Vp-p = 10,6 V
Penjelasan =
Output berupa deretan
pulsa. Hasil jumper
dari TP 2 akan
menghasilkan sinyal
carrier
Volt/Div = 500 mV
Time/Div = 100 s
Frekuensi = 10.1 kHz
Vp-p = 1,6 V
Penjelasan =
Output pada TP 1
merupakan pelemahan
dari sinyal carrier.
Volt/Div = 500 mV
Time/Div = 250 s
Frekuensi = 4 kHz
Vp-p = 12 V
Penjelasan =
Keluaran modulasi
pulsa amplitudo
mengalami
pelemahan . bentuk
outputnya akan
berubah-ubah sesuai
dengan amplitudo
sinyal informasi.
Volt/Div = 500 mV
Time/Div = 100 s
Frekuensi = 10.1 kHz
Vp-p = 1,5 V
Penjelasan =
Merupakan sinyal
pulsa yang akan
didemodulasi oleh IC
MC1496. Bentuknya
seperti pulsa namun
amplitudonya
berbentuk meruncing
1. Sampling PAM dengan puncak paling tinggi adalah proses dimana sinyal pulsa-pulsa
dengan lebar terbatas dimodulasi kemudian dihasilkan puncak yang rata. Maka lebar
pulsa harus dibentuk jauh lebih kecil daripada periode sampling, sehingga bentuk
gelombang yang disampel berpuncak rata dilewatkan pada sebuah LPF akan diperolh
kembali gelombang modulasi tanpa distorsi.
2. Jenis multiplexing yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog dan digital yaitu
TDM. TDM adalah Time Division Multiplexing yang dapat digunakan dengan sinyal
digital atau sinyal-sinyal analog yang membawa data digital. Data dari berbagai sumber
dibawa dalam frame masing-masing. Setiap frame terdiri dari serangkaian slot waktu dan
setiap sumber ditetapkan sebuat slot waktu per frame.
3. Konsep dasar PAM adalah mengubah amplitudo sinyal carrier berupa deretan pulsa yang
perubahannya mengikuti amplitudo sinyal informasi yang akan dikirim ke destinasi.
Sehingga sinyal informasi yang dikirimkan tidak seluruhnya namun hanya sinyal
sampling nya saja.
4. CDR fleksibel dirancang dengan transisi optimal tersedia untuk pemulihan clock baik
mode 2-PAM atau mode 4-PAM. Set lengkap transisi 4-PAM biasanya terdiri dari 3
transisi minor (perubahan terkecil di tingkat tegangan), 1 transisi besar (perubahan
terbesar), dan 2 transisi perantara untuk total 6 jenis transisi yang berbeda.
5. Jenis switch yang digunakan dalam multiplexer PAM adalah Time Division Switching
dengan menggunakan nilai sampling sebesar 8 Hz. Sebuah sampel/data akan muncul, dan
berselang 125 s sampling.