Anda di halaman 1dari 4

1.

Definisi Komunikasi
Menurut Hovland, Janis & Kelley (1953) komunikasi adalah suatu proses melalui
mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)
dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Menurut Berelson dan Stainer (1964) Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti
kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Menurut Lasswell (1960) Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa
atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?).

2. Unsur-Unsur Komunikasi
Unsur-unsur komunikasi terdiri dari 2 unsur, yaitu unsur utama dan unsur pelengkap.
A. Unsur Utama
a) Sumber (Source)
Sebagai pengirim informasi/pesan/gagasan, sering juga disebut komunikator, source,
sender, atau encoder.
b) Pesan/Informasi (Message)
Sesuatu berupa pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat, atau yang disampaikan
pengirim kepada penerima, sering juga disebut message, content atau information.
c) Saluran/Media (Channel)
Saluran komunikasi terdiri atas komunikasi (lisan, tertulis dan elektronik). alat atau
sarana yang digunakan memindahkan pesan Media Cetak dan Media Elektronik.
d) Penerima (Receiver)
Pihak yang menjadi sasaran pesan, sering disebut khalayak, sasaran, audiens atau
B.

receiver.
Unsur Pelengkap
a) Tanggapan Balik (Feedback).
Respon atau reaksi yang diberikan oleh penerima, dapat berupa pendapat,
komentator atau saran.
b) Efek
Pengaruh atau adanya perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan, dapat dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan perilaku.
c) Lingkungan.

Situasi atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi.


fisik/jarak, sosial budaya, psikologi dan dimensi waktu (pagi, siang, malam, atau
dikaitkan dengan musim).
3. Pengertian Agribisnis
Pengertian Agribisnis menurut Downey and Erickson (1987) dalam Saragih
(1998): Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi
pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai
produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri),pemasaran masukankeluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan.
Pengertian Agribisnis menurut Soekartawi (1993): Agribisnis berasal dari kata agri
dan bisnis. Agri berasal dari bahasa Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti usaha
komersial dalam dunia perdagangan.
Pengertian Agribisnis menurut Sjarkowi dan Sufri (2004): Agribisnis adalah setiap
usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input
pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan
hasil pertanian.
4. Unsur-Unsur Agribisnis
Berdasarkan keterkaitan antar pihak yang terlibat, konsep agribisnis memerlukan
setidaknya 4 unsur yang harus terpenuhi diantaranya :
A. Unsur pelaku sektor hulu
Pelaku yang termasuk dalam sektor hulu yang dimaksud adalah pihak yang
menyelenggarakan atau menyediakan unsur input produksi. Atau dengan kata lain pihak
yang menghasilkan sarana-sarana usaha tani yang dibutuhkan oleh kegiatan di sektor on
farm. Sebagai misal produsen pupuk, mesin dan alat pertanian serta produsen bahanbahan lainnya.
B. Unsur pelaku sektor on farm (produsen/petani)
Pelaku yang tergolong dalam kegiatan on farm adalah pelaku-pelaku langsung
yang terlibat dalam kegiatan usaha tani. Baik usaha tani bercocok tanam, perikanan,
peternakan, perkebunan, dan yang lainnya. Yang termasuk dalam kelompok ini misalnya
petani, peternak, pekebun, nelayan, dll.
C. Unsur pelaku sektor hilir

Pelaku sektor hilir adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan pengolahan dan
pengelolaan produk yang dihasilkan oleh kegiatan on farm. Termasuk didalamnya
industri pengolahan hasil pertanian, dan lembaga pemasaran hasil pengolahan pertanian.
D. Unsur fasilitator dan pemangku kebijakan.
Unsur berikutnya yang mendukung pelaksanaan kegiatan agribisnis adalah
hadirnya lembaga yang memberikan fasilitasi dan kemudahan dalam dukungan aspek
lainnya. Sebagai contoh lembaga perbankan yang memberikan pelayanan jasa keuangan,
pemerintah yang memberikan fasilitas berupa regulasi dan berbagai peraturan, dan
lembaga assosiasi yang sebagai reprsesentasi lembaga pelaku usaha yang mempunyai
kepentingan terhadap industri pertanian.
5. Kesimpulan
Komunikasi agribisnis adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan yang berkaitan dengan bisnis berbasis usaha pertanian dimulai dari aspek
budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Komunikasi yang dimaksud
dapat berupa hubungan timbal balik antara sesama petani, jasa transportasi serta para pedagang
yang nantinya menjadi tujuan akhir dari sektor usaha agribisnis tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Deddy, Mulyana. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sidik, Abdul. 2011. Pengertian Agribisnis. (http://abdul-sidik.blogspot.com/2011/02/pengertianagribisnis-yang-banyak.html) diakses tanggal 17 September 2014.
Sjarkowi, F. dan M. Sufri. 2004. Manajemen Agribisnis. Palembang: CV. Baldal
Grafiti Press.
Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai