Setijo Bismo,
Bismo, DEA.
DTK FTUI
Nopember, 2011
V, y1
L, x0
V, y N +1
L, x N
Soal No. 1
Pada tabel di bawah ini diberikan data kelarutan gas SO2 dalam air murni pada suhu 303 K (30 C) dan
tekanan udara 101,3 kPa (760 mmHg atau setara dengan 760 Torr).
CSO2
(g SO2 per 100 g H 2O )
pSO2
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
Hitunglah y dan x !
Soal No. 1
Jawaban:
Sistematika jawaban soal ini diberikan dalam beberapa tahap (langkah) yang diharapkan dapat
mempermudah para mahasiswa untuk mempelajari dan memahaminya.
Dalam tahapan 1 dan 2 di bawah ini, dilakukan konversi data untuk konsentrasi dari SO2 dalam
air ( H 2O ) dan tekanan parsial dari SO2 dalam H 2O ke dalam fraksi molar.
Tahap
: menghitung fraksi mole dari SO2 dalam fasa gas, y , dengan cara membagi tekanan
parsial gas SO2 dengan tekanan total dari sistem.
y =
y =
pSO2
pT
6 kPa
101,3 kPa
= 0, 06
Harga-harga fraksi mole dari SO2 dalam fasa gas ( y ) tersebut di atas kemudian
akan disusun dalam suatu tabel, di halaman selanjutnya...
Soal No. 1
Tahap
: menghitung fraksi mole dari absorbat SO2 dalam fasa cair, x , dengan cara membagi
jumlah mole SO2 yang terlarut dalam larutan air ( H 2O ) dengan jumlah mole total dari
cairan sistem.
x =
CSO2
64 g SO2
per 100 g H 2O
maka
x =
=
CSO2 64
CSO2 64 + 5,55
0,5 64
0,5 64 + 5,55
= 0, 0014
Soal No. 1
Harga-harga fraksi mole dari SO2 (sebagai absorbat) dalam fasa cair ( x )
tersebut disusun juga dalam tabel jawaban seperti di bawah ini.
Tabel 2. Hasil perhitungan data kesetimbangan untuk y dan x
CSO =
2
pSO2
pSO2
CSO2 64
g SO2
100 g H 2O
(kPa)
0,5
6,0
0,060
0,0014
1,0
11,6
0,115
0,0028
1,5
18,3
0,180
0,0042
2,0
24,3
0,239
0,0056
2,5
30,0
0,298
0,0070
3,0
36,4
0,359
0,0084
y =
x =
101,3
CSO2 64 + 5,55
Soal No. 1
Tahap
: Mengalurkan (plotting) harga-harga fraksi mole SO2 dalam fasa gas (= y ) terhadap
fraksi mole SO2 yang terlarut dalam fasa cair (= x ), yang hasilnya dapat dilihat
pada grafik di bawah ini.
0,009
0,008
0,007
0,006
0,005
0,004
0,003
0,002
0,001
0
0
0,06
0,115
0,18
0,239
0,298
0,359
0,0014
0,0028
0,0042
0,0056
0,007
0,0084
0,1
0,2
0,3
0,4
slope = m =
y
0, 239 0,180
=
= 42, 7
x
0, 0056 0, 0042
Soal No. 2
Dari data yang telah dihitung dan ditabelkan pada contoh soal #1 di atas,
hitunglah laju cairan minimum ( Lmin ) berupa air murni yang diperlukan
untuk mengabsorpsi 90 %-v gas SO2 dalam aliran gas utama yang
memiliki laju alir ( QG ,i ) sebesar 84,9 m3 per menit (3.000 acfm) yang
mengandung 3 %-v SO2 !
Gambarkan pula kurva garis operasi aktualnya !
Suhu operasi yang digunakan adalah 293,15 K dan tekanannya 101,3 kPa
(1 atm).
Soal No. 2
Jawaban:
Seperti jawaban sebelumnya, sistematika jawaban soal #2 ini juga diberikan dalam
beberapa tahap untuk dapat mempermudah para mahasiswa dalam mempelajari serta
memahaminya.
Tahap
: menentukan fraksi-fraksi molar dari polutan dalam fasa gas, yaitu: Y1 dan
Soal No. 2
Y1 = 3 % v gas SO2
= 0, 03 fraksi-molar dalam aliran gas umpan (kotor)
Y2 = pengurangan kadar SO 2 sebesar 90 % v pada aliran gas umpan
= (10 %) (Y1 )
= (0,1) (0, 03)
= 0, 003 fraksi-molar dalam aliran gas keluar (bersih)
Soal No. 2
Tahap
: menentukan fraksi molar gas SO2 dalam cairan (pelarut air) yang keluar meninggalkan
absorber untuk memenuhi efisiensi absorpsi yang diinginkan. Pada laju cairan absorben
yang minimum, fraksi-molar gas polutan yang memasuki absorber ( = Y1 ) berada dalam
kesetimbangan dengan fraksi-molar cairan yang meninggalkan absorber ( = X1 ). Dalam
hal ini, cairan absorben akan menjadi terjenuhkan oleh adanya SO2 yang terlarut. Dalam
kondisi kesetimbangan tersebut, berlaku:
Y1 = H X1
Dan, konstanta HENRY ( = H ) yang didapat dari soal sebelumnya adalah:
H = 42, 7
sehingga
Y1
H
0, 03
=
42, 7
X1 =
= 0, 000703
Soal No. 2
Tahap
Lm
)
Gm
menggunakan persamaan:
Y1 Y2 =
sehingga
Lm
( X1 X 2 )
Gm
Lm
( Y1 Y2 )
=
( X1 X 2 )
Gm min
=
( 0, 03
0, 003)
( 0, 000703 0, 0 )
= 38, 4
g-mol air
g-mol udara
Soal No. 2
Tahap
P1 V1
P V
= 2 2
T1
T2
Soal No. 2
dalam hal ini, untuk tekanan sistem yang sama (pada 1 atm), diperoleh:
P1 V1
P V
= 2 2
T1
T2
P V T
V2 = 1 1 2
T1 P2
yang berarti
(V )20 C
1 0, 0224 293,15 3
= 1
m g-mol gas
273,15 1
= 0, 0240 m 3 g-mol gas
sehingga
( Gm )20 C
1 g-mol gas
= QG ,i
3
0, 0240 m
1 g-mol gas
= 84,9 m3 menit
3
0, 0240 m
= 3538 g-mol gas (udara) menit
= 3,538 kg-mol gas (udara) menit
Soal No. 2
Tahap
: menghitung laju alir minimum cairan ( = Lm,min ). Dalam hal ini, rasio minimum
cairan-terhadap-gas (udara) telah dihitung pada Tahap- , yang harganya:
Lm
g-mol air
= 38, 4
G
g-mol
udara
m min
yang berarti:
( Lm )min
= 38, 4 ( Gm )20 C
( Gm )20 C
diperoleh
sehingga didapat:
( Lm )min
kg-mol air
menit
kg-mol air
= 135,86
menit
= 38, 4 ( 3,538 )
( Lm )min
= 2445,5
kg air
menit
Soal No. 2
Tahap
: sketsa kurva garis operasi dan juga garis kesetimbangannya adalah sbb:
Kelandaian (slope) garis operasi minimum adalah = 38,4; dengan koordinat [0;
0,003] di puncak menara dan [0,00073;0,03] di dasar.
Garis operasi aktual dibuat dengan asumsi: kelandaiannya lebih besar 1,3 x
kelandaian garis operasi minimum, yaitu 1,3 x 38,4 50; dengan koordinat [0;
0,003] di puncak menara dan [0,00054;0,03] di dasar
diperoleh jumlah tahap 6.
Soal No. 2
10
Soal No. 3
Suatu menara dengan talam-saring (sieve-tray) dirancang untuk proses absorpsi
gas. Gas umpan mengandung polutan A dengan konsentrasi 1,8 %-molar
memasuki kolom di bagian bawah. Gas tersebut dimaksudkan mengalami
pembersihan melalui operasi absorpsi sedemikian rupa sehingga akhirnya
terkandung polutan A yang tidak lebih dari 0,1 %-molar di bagian keluaran
(puncak). Cairan absorben yang digunakan, pada awalnya mengandung 0,01
%-molar.
Sistem diketahui mengikuti Hukum HENRY dengan m = yi xi = 1, 41 . Di
bagian bawah menara (bottom), rasio molar cairan-terhadap-gas adalah
( L G )b = 2,115 , sedangkan di ektremitas lainnya (di puncak, top) adalah
( L G )t
Soal No. 3
Pertanyaan:
1.
2.
11
Soal No. 3
Soal No. 3
12