Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Hingga kira-kira 125 tahun yang lalu, pengetahuan mengenai sel masih terbatas.
Meskipun pada saat itu ahli biologi telah yakin bahwa organisme hidup selalu terdiri dari sel
baik organisme yang uniseluller maupun yang multiseluller. Sel merupakan unit terkecil dari
mahluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil karena
sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi yang lebih yang lebih kecil lagi. Sel dapat melakukan
respirasi.
Kata sel berarti bilik kecil atau kotak kecil. Istilah tersebut pertama kali diperkenalkan
oleh Robert Hooke, setelah melihat sayatan gabus tutup botol dengan menggunakan mikroskop
sel yang dilihat pertama kali oleh Robert Hooke adalah sel mati. Sel adalah suatu kesatuan
fungsional mahluk hidup, bahwa proses yang terjadi didalam sel. Proses tersebut dilakukan oleholeh struktur sel yang memiliki fungsi tertentu.
Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebagaimana atom bagi ilmu kimia. Seluruh
organisme terdiri dari sel dalam organisasi biologis, sel ini merupakan kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup. Mempelajari sel dapat membuka wawasan kita bagaimana sel
tersebut dapat bekerja pada kehidupan makhluk hidup. Beberapa hal di atas menjadi latar
belakang penyusun makalah ini untuk mengangkat tema sel sebagai satuan struktural dan
fungsional. Makalah ini pun diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca
untuk menambah wawasan serta semangat dalam mempelajari Biologi Umum .

1.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana asal kehidupan dimuka bumi ?


Apakah pengertian sel dan konsep sel secara umum ?
Bagaimana sejarah penemuan sel ?
1

Apa saja struktur sel dan fungsinya ?


Apa saja perbedaan sel hewan dan tumbuhan?
Bagaimana cara sel memperoleh materi dan energi ?
Bagaimana cara mempelajari sel ?

1.3 TUJUAN

Untuk mengetahui asal kehidupan dimuka bumi


Untuk mengetahui pengertian sel dan fungsi sel
Untuk mengetahui sejarah penemuan sel
Untuk mengetahui struktur sel dan fungsinya
Untuk mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan hewan.
Untuk mengetahui cara sel memperoleh materi dan energi
Untuk mengetahui cara mempelajari sel

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ASAL KEHIDUPAN


Asal kehidupan dibumi dikemukakan dengan 3 teori:
2.1.1. Teori Abiogenesis
Teori generatio spontanea artinya penciptaan spontan yang dikemukakan oleh Aristoteles
(384-322SM). Ia mengemukakan makhluk hidup dapat terjadi dari benda seperti lumpur atau
tempat yang busuk lalu muncul ulat yang selanjutya ulat tumbuh menjadi lalat atau nyamuk.
Teori ini dibantah oleh Fransisko Redi(1627-1697) dengan percobaannya memasukkan
daging kedalam gelas bermulut lebar yang ditutup rapat dan gelas yang lainnya terbuka. Setelah
dibiarkan beberapa hari, terbukti pada gelas yang terbuka keluar ulat dan gelas yang tertutup
tidak terdapat ulat. Kesimpulannya ulat terjadi karena sebelumnya lalat bertelur disana dan telur
ini tumbuh menjadi ulat.
Antony Van Leeuwenhoek(1674) membuktikan bahwa dalam setetes air yang tampak
jernih dengan melihat dibawah mikroskop terkandung mikroba. Kesimpulannya air yang tampak
jernih jika dibiarkan beberapa hari akan muncul mikroba. Kemudian John Nedham seorang
pendeta(1713-1781) yang menyimpulkan mikroba tumbuh lagi dari air kaldu dan berarti berasal
dari benda mati.
Lazzaro Spallanzani (1729-1799) mengemukakan kelemahan-kelemahan dari percobaan
John Nedham dan mengulang percobaannya tetapi dengan merebus gelas-gelas beberapa lama
dan leher gelas yang sempit dilelehkan sehingga tertutup. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukannya beliau menyimpulkan bahwa dalam udara terkandung mikroba dan masik
mencemari kaldu dalam gelas ketika saluran yang tertutup dipecahkan. Maka dirumuskannya
teori biogenesis yaitu semua kehidupan berasal kehidupan, tidak soal apakah makhluk itu sebesar
ulat atau sekecil bakteri.(TPB,1997:5)

2.1.2. Teori kosmologi


Teori ini mengatakan bahwa makhluk bumi berasal dari angkasa luar. Bagaimana
makhluk awal itu tiba dibumi dan dari planet mana tidak dapat dijelaskan dan secara ilmiah sulit
dibuktikan.

Teori kosmologi kembali muncul beberapa tahun terakhir mutakhir sejak ditemukannya
hal-hal yang menarik dalam penelitian astrobiology. Dengan cara ini sarjana Amerika Serikat
mengetahui bahwa ada terkandung formaldehid, gula dan cianoasetilen pada kebut debu antar
bintang dalam kadar tinggi. Menurut teori awal kehidupan bahwa organisme pertama terbentuk
dibumi berasal dari gas-gas metan (

CH 4

), amoniak

(NH 3 )

dan uap air

( H 2 O) .

(TPB,1997:6)
2.1.3. Teori Biogenesis
Teori biogenesis disebut juga teori alam yang mengatakan asal kehidupan memang dari
benda mati, tapi hanya terjadi pada suatu kurun zaman dulu kala. Setelah itu tidak ada lagi
tercipta makhluk dari benda mati sehingga setiap makhluk berasal dari evolusi makhluk lain.
(TPB,1997:6)
Jadi dapat disimpulkan bahwa asal kehidupan manusia dibumi dapat diketahui dari 3 teori
yaitu teori abiogenesis, kosmologi dan biogenesis.
2.2 PENGERTIAN SEL DAN KONSEP SEL
Sel berasal dari kata cella yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan
unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan .(Campbel,2002)
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sel disusun oleh
molekul-molekul utama kehidupan yaitu karbohidrat, protein, air, lipid, dan asam nukleat.
(http://ronalastikasari.blogspot.com).

Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung
pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan (faal
tubuh). Berdasarkan jumlah sel penyusunnya makhluk hidup dapat digolongkan menjadi
makhluk hidup uniseluler dan multiseluler. Makhluk hidup multiseluler berasal dari satu sel
(zigot) yang kemudian mengalami spesialisasi dan diferensiasi. Struktur sel terdiri dari nukleus
4

(inti sel), sitoplasma beserta organelnya, membran sel dan dinding sel. Sel yang mempunyai
fungsi khusus biasanya dilengkapi dengan organel khusus yang tidak ditemukan pada sel lain.
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron,
ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Didalam ukuran yang
sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang
memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan saling
ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk hidup.
(http://rasyidacid.wordpress.com).

2.3 SEJARAH PENEMUAN SEL


Dalam http://ronalastikasari.blogspot.com Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati
sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Sel yang ditemukan Robert
Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Untuk itu ia memilih mempelajari sayatan tipis
dari gabus, suatu jaringan yang berasal dari kayu pohon oak. Dalam pengamatannya, ia
menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dan ia melihat suatu massa
persegi berupa kotak-kotak kosong, yang mengingatkannya pada suatu bentuk sekat-sekat ruang
atau kamar sehingga ia menyebutnya dengan istilah sel (cellula = kamar). Penggunaaan istilah
sel tersebut berlangsung pada tahun 1666 (sebagian mencatatnya tahun 1665).

Gambar 1 : penampang irisan jaringan tumbuhan yang ditemukan oleh Robert


Hooke
Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723)
merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati
air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang

kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang
menemukan sel hidup.( www.pustaka-pandani.web.id).
Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel
yang melahirkan teori-teori sel. Beberapa teori sel yang penting sebagai berikut :
Jean Baptiste De Lamark(1809) menyimpulkan setiap bahan hidup adalah kumpulan sel
dan didalam sel bergerak cairan yang kompleks
Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga),
tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi).
Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi
dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut Sarcode.
Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi
Protoplasma. Dia adalah orang yang pertamakali menggunakan istilah protoplasma untuk
menyebut bahan-bahan embrional dalam telur
Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838
menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan.
Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan
tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan struktural makhluk hidup.
Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada
protoplasma yaitu inti (nukleus) dan menyatakan bahwa inti sel (nukleus) tersebut
merupakan bahan yang terpenting dalam suatu sel
Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional
makhluk hidup.
Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis
celulla ex celulla). Sehingga ia menyatakan bahwa sel merupakan unit pertumbuhan.
Theodor Heinrich Boveri (1862-1915) ahli biologi Jerman menyatakan bahwa sifat
menurun dari orangtua diturunkan kepada anak-anaknya melalui sel, sehingga ia
menyatakan bahwa sel merupakan unit hereditas.
Hendry Detruchet(1924) sel merupakan bagian fundamental organisme. Batas sel
tumbuh-tumbuhan lebih jelas dari pada hewan.
Semua organiseme terdiri dari sel atau sel-sel yang dihasilkan oleh sel dan berdasarkan
penelitian Schleiden dan Schwan para peneliti menyimpulkan yaitu:
1. Sel adalahsatuan struktur organisasi hidup
6

2. Sel adalah satuan fungsi dalam organism


3. Semua sel berasal dari sel yang telah ada
2.4 STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA
Secara anatomis sel dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu membran plasma, protoplasma
dan organel sel serta inti sel (nukleus). Protoplasma terbagi atas
2.4.1

Membran Plasma
Membran sel (cell membrane, plasma membrane, plasmalemma) adalah fitur universal

yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka yang disebut membran plasma,
yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel. Terutama untuk melindungi inti sel dan
sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma.
Pada sel eukariota, membran sel yang membungkus organel-organel di dalamnya,
terbentuk dari dua macam senyawa yaitu lipid dan protein, umumnya berjenis fosfolipid seperti
senyawa antara fosfatidil etanolamina dan kolesterol, yang membentuk struktur dengan dua
lapisan dengan permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel,
namun di sela-sela molekul fosfolipid tersebut, terdapat transporter yang merupakan jalur masuk
dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Kerangka membran atau
disebut juga sitoskeleton mempunyai tiga macam jenis yaitu mikrotubulus, mikrofilamen,dan
filamen intermediet.
2.4.2

Inti Sel
Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariota. Organel ini

mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein. Gen di dalam kromosomkromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen

Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk

mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan
protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA,
serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
2.4.3

Protoplasma
7

Protoplasma terbagi atas sitoplasma dan nukleoplasma. Sitoplasma adalah bagian sel
yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari
protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol
yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang
tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta
perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Organel sel adalah benda-benda
solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi
kehidupan). Organel Sel tersebut antara lain :
a) Retikulum Endoplasma (RE)
Memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
RE merupakan labirin membran yang sangat banyak sehingga meliputi separuh lebih dari total
membran dalam sel-sel eukariotik. Fungsi RE bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada RE kasar
dan RE halus. RE kasar ditempeli ribosom dan berfungsi untuk sintesis protein. Sedangkan RE
halus tidak ditempeli ribosom dan berfungsi untuk sintesis lemak. Selain itu RE juga berfungsi
sebagai alat transportasi molekul-molekul dari sel satu ke sel lain.
b) Ribosom
Ribosom adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis
protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan
35% protein ribosom (RNP). Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai
polipeptida menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam
sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada RE kasar, atau pada membran inti sel.
c) Mitokondria
Mitokondria adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup,
selain fungsi selular lain, seperti metabolisme asam lemak, biosintesis pirimidina, homeostasis
kalsium, transduksi sinyal selular dan penghasil energi berupa adenosina trifosfat pada lintasan
katabolisme.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan
membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut
dengan cristae. Di dalam mitokondria terdapat 'ruangan' yang disebut matriks, dimana beberapa
mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak mitokondria dapat dijumpai di jantung,
hati, dan otot.
8

d) Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom
ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim
hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun
sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis,
fagositosis, dan autofagi.
e) Badan Golgi
Badan Golgi (aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang
dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak
dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan
memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan
Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan Golgi ditemukan oleh
seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
f) Sentriol/Sentrosom
Sentriol merupakan perkembangan dari sentrosom, yaitu pusat sel, daerah dari sitoplasma
yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus strukturnya berbentuk
bintang yang berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis. Struktur
ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Dari sentriol memancar
benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan terjerat pada benang tersebut.
Melalui benang gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosomberjalan menuju kutub masingmasing.
g) Plastida
Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Organel ini hanya
terdapat pada sel tumbuhan. Dikenal tiga jenis plastida yaitu:
1). Leukoplas, berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri dari Amiloplas
(untuk menyimpan amilum), Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak) dan
Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2). Kloroplas adalah plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
9

3). Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya, Fikosianin (biru), Fikoeritrin
(merah), Karoten (keemasan), Xantofil (kuning), Fukosatin (pirang).
Membran dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat
berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini membesar sehingga membentuk
gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam
tumpukan mirip koin. Tumpikan tilakoid dinamakan grana.
h) Vakuola
Vakuola adalah ruang dalam sel yang berisi cairan. Cairan ini adalah air dan berbagai zat
yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai
pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. Bagi tumbuhan,
vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya
bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya.
i) Peroksisom dan Glioksisom
Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H2O2 yang selanjutnya
dipecah menjadi H2O + O2. Selain itu, juga berperan dalam mengubah lemak menjadi
karbohidrat dan perubahan purin dalam sel. Organel ini banyak mengadung enzim oksidase dan
katalase. Sedangkan glioksisom berperan dalam metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya
siklus glioksilat.(http://jaed12403037piksi.wordpress.com/2013/06/06/pengertian-dan-fungsi-selsel-merupakan-kesatuan-struktural/)
2.5 PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
Perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan dapat dilihat dari beberapa aspek seperti
dibawah ini:
SEL TUMBUHAN
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel

SEL HEWAN
Sel hewan lebih kecil daripada sel

hewan.
Mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai plastida
Mempunyai vakuola yang besar

tumbuhan.
Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
Tidak mempunyai plastida
Tidak mempunyai vakuola, walaupun
kadang-kadang beberapa sel hewan
uniseluler memiliki vakuola tapi
10

ukurannya kecil. Yang biasa dimiliki


Menyimpan tenaga dalam bentuk pati.
Tidak mempunyai sentrosom
Tidak memiliki lisosom
Nukleus lebih kecil dari vakuola

hewan adalah vesikel


Menyimpan tenaga dalam bentuk glikogen
Mempunyai sentrosom
Memiliki lisosom
Nukleus lebih besar dari vesikel

2.6 CARA SEL MEMPEROLEH MATERI DAN ENERGI


Membran sel berfungsi untuk keluar masuk zat dan mempunyai dan mempunyai sifat
permeabilitas tertentu.
a) Makromolekul proteintidak dapat melintasi membrane karena itu sitoplasma (protein)
tidak bisa keluar sel
b) Mekanisme pertukaran zat dari dalamsel dan dari luar sel
Proses yang terjadi pada sel, yaitu:
1. Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi (hipertonik) ke bagian yang berkonsentrasi rendah (hipotonik). Difusi
dibedakan menjadi:
a) Difusi dipermudah dengan saluran protein.
Substansi seperti asam amino, gula, dan substansi bermuatan tidak dapat berdifusi melalui
membran plasma. Substansi-substansi tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang
dibentuk oleh protein. Protein yang membentuk saluran ini merupakan protein integral.
b)

Difusi dipermudah dengan protein pembawa.

Proses difusi ini melibatkan protein yang membentuk suatu saluran dan mengikat substansi yang
ditransport. Protein ini disebut protein pembawa. Protein pembawa biasanya mengangkut
molekul polar, misalnya asam amino dan glukosa.
2. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
11

Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya
pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor.
3. Transpor aktif
Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk
mengeluarkan dan memasukkan ion ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat
permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif
dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi. Transpor aktif
memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada membran, dimana di dalam
molekul ini, terdapat situs pengikatan. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah
channel protein dan carrier protein, serta ionophore. Transport aktif dibedakan menjadi 3 yaitu
pompa ion, kontraspor dan endositosis-eksositosis.
4. Pompa ion
Pompa ion adalah transport ion melewati membran plasma yang melawan semua sel
memiliki perbedaan energi potensial listrik antara sitoplasma dan lingkungan sekitarnya, yang
disebut potensial membran. Potensial membran bertindak seperti sebuah baterai, yaitu sebagai
sumber energi yang mempengaruhi transport ion masuk dan keluar sel. Sebagai contoh,
dibandingkan lingkungan sekitarnya, sel hewan memilki konsentrasi ion K+ lebih tinggi dan
konsentrasi Na+ lebih rendah. Membran plasma mempertahankan konsentrasi ion dalam sel
dengan memompa Na+ keluar sel dan K+ ke dalam sel
5. Kotranspor
Kontranspor adalah transport suatu zat yang mengaktifkan transport zat lain melewati
membran plasma. Kotranspor melibatkan dua protein membran. Sebagai contoh, sel-sel
tumbuhan memompakan ion hidrogen untuk mengaktifkan transport sukrosa ke dalam sel.
Sukrosa dapat masuk ke dalam sel melalui protein membran melawan gradient konsentrasi jika
bersamaan ion hidrogen.
12

6. Endositosis
Endositosis adalah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak
beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan
kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut,
materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH
sekitar 6. Terjadi penurunan pH 5 pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan
membentuk lisosom.
7. Eksositosis
Eksositosis adalah proses dimana sel mensekresi makromolekul dengan cara
menggabungkan vesikula dengan membran plasma.Vesikula transpor yang lepas dari aparatus
Golgi dipindahkan oleh sitosekleleton ke membran plasma. Ketika membran vesikula dan
membran plasma bertemu, molekul lipid kedua bilayer menyusun ulang dirinya sendiri sehingga
kedua membran bergabung. Kandungan vesikulanya kemudian tumpah keluar sel.

8. Pinocytosis
Pinocytosis umumnya dimiliki sel hewan terutama sel-sel epitel dan leukosit.ini proses
invaginasi(pencekukan) membrane sel untuk menangkap bahan fase cair masuk ke vakuola.
Pinocytosis adalah cara untuk memasukkan fase cair secara cepat dan memintas tanpa melewati
proses difusi/osmosis. Untuk itu perlu dikerahkan energi. Yang masuk bersama cairan adalah:
garam, K, dan Na, gelatin dan globin anti bodi.
9. Phagocytosis
Phagositosis terdapat sel-sel yang dapat bergerak amuba. Bahan fase padat ditangkap dan
ditelan oleh pseudopodium masuk kedalam plasma(endositosis).
10. Penggetahan
13

Zat yang diproduksi sel akan digetahkan(sekresi) oleh badan sel ke luar sel.

2.7 CARA MEMPELAJARI SEL


Beberapa cara mempelajari sel dapat dilakukan dengan:
Melihat dibawah mikroskop
Mikroteknik yaitu membuat preparat dengan mikrotom, diwarnai, dilekatkan kegelas
objek dan ditutup dengan gelas penutup, dilem, dan diawetkan
Sitokomia, dengan memberi beberapa enzim kepada jaringan lalu dilihat akibatnya
dibawah mikroskop seperti terbentuknya warna, butiran dan lain-lain sehingga dapat
diketahui fungsi organela sel
Sitogenetika yaitu dengan cara mengamati sel dengan melihat susunan genetisnya secara
khusus mengamati kromosom, susunan ADN, terjadinya pita silang pada kromosom pada
waktu pembelahan dan lain-lain.
Penanaman yaitu menanam sel atau jaringan hidup yang diambil dari tubuh yang masih
segar atau masih hidup ditaruh dilarutan fisiologis atau serum darah lalu diamati dibawah
mikroskop.
Biokimia yaitu cara menganalisa susunan kimia organel dalam tabung reaksi di
laboratorium. Caranya dengan memecahkan selaput sel lalu disentrifus,endapan yang
timbul dianalisa secara kimia
Sentrifus yaitu jaringan dan sel dihomogenkan lalu dimasukkan kedalam alat pemusing.
Berdasarkan cara-cara diatas dapat disimpulkan bahwa cara mempelajari sel dapat
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: mikroteknik, sitokimia, sitogenetika , penanaman,
biokimia dan sentrifus.

14

BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat penulis tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Asal kehidupan manusia dibumi dapat diketahui dari 3 teori yaitu teori abiogenesis,
kosmologi dan biogenesis.
2. Sel adalah kesatuan struktur dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
3. Sel pertama kali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding disebut sel.
4. Pada umumnya, sel memiliki bagian-bagian seperti membran sel, inti sel (nucleus),
sitoplasma dan organel sel. Organel sel diantaranya reticulum endoplasma, ribosom,
mitokondria, lisosom, badan golgi, sentriol plastida dan vakuola.
5. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari
dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang

15

besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak
ada butir plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
6. Cara sel memperoleh materi dan energi terdapat beberapa proses yang terjadi pada sel
diantaranya: proses difusi, osmosis. transpor aktif, pompa ion, kontranspor, endositosis,
eksositosis, pinocytosis, phagocytosis dan penggetahan.
7. Cara mempelajari sel dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: mikroteknik,
sitokimia, sitogenetika , penanaman, biokimia dan sentrifus.
3.2 SARAN
Demikianlah penyusunan makalah ini saya buat. Penulis sadar bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan harapan semua pihak. Akan tetapi, dengan segala
kekurangan dan keterbatasan makalah ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat dan menambah
wawasan pengetahuan bagi yang membaca dan memahaminya.
Penulis mengharapkan agar pembaca sekalian harus membahas lagi dan termotivasi
untuk mengkaji lebih dalam tentang Biologi secara umum, dan aspek sel secara khususnya.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Tim Pengelola TPB. 1997. Biologi Dasar. Pekanbaru: UnriPress
http://ronalastikasari.blogspot.com/2013/11/sel-sebagai-satuan-fungsional-dan.htmlDiakses pada
tanggal 27 Desember 2013 pukul 13.05 WIB
http://www.katailmu.com/2013/10/contoh-makalah-biologi-sel.html Diakses pada tanggal 27
Desember 2013 pukul 13.20 WIB
http://jaed12403037piksi.wordpress.com/2013/06/06/pengertian-dan-fungsi-sel-sel-merupakankesatuan-struktural/ Diakses pada tanggal 28 Desember 2013 pukul 10.00 WIB
www.pustaka-pandani.web.id Diakses pada tanggal 28 Desember 2013 pukul 10.12 WIB
16

17

Anda mungkin juga menyukai