PENGEMBANGAN MASYARAKAT:
Proyek Restorasi Ekosistem Hutan Rawa Gambut
Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah
Latar Belakang
Kalimantan Tengah memiliki kurang lebih 50.000 ha hutan
gambut (indonesia.go.id,Maret 2010). Sedangkan luas
lahan gambut di Kalimantan Tengah adalah sebesar
3.010.640 ha atau sekitar 52,18% dari luas total lahan
gambut di Pulau Kalimantan. Kabupaten Katingan memiliki
luas lahan gambut sebesar 513.589 ha (17,06%), dimana
luas ini menempati urutan kedua setelah Kabupaten
Kahayan Hilir. Sebagian besar hutan gambut di wilayah ini
adalah bekas HPH atau HTI yang terhampar di DAS
Mentaya dan DAS Katingan.
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki luasan 153.564 km2
atau 1,5 kali luas Pulau Jawa. Dari luasan tersebut, 22%
atau sekitar 3,47 juta ha merupakan kawasan gambut dan
diperkirakan terdapat sekitar 56 Giga ton cadangan
karbon (Ir.Metarius).
Fenomena perubahan iklim membuka peluang bagi masyarakat lokal yang menggantungkan hidupnya pada hutan
untuk dapat turut terlibat dalam mitigasi kerusakan ekosistem. Salah satu usaha dimunculkan konsep REDD.
Konsep ini mensyaratkan peran aktif dan memberikan kuasa pada warga untuk menentukan pilihan intervansi di
wilayahnya. Konsep REDD ini dapat memberikan insentif kepada masyarakat lokal yang mengelola hutan secara
lestari.
Mengingat konsep ini masih baru dan belum ada lembaga yang melaksanakan secara utuh maka perlu
memastikan masyarakat yang terkena konsep tersebut mendapatkan manfaatnya serta dukungan dari pelbagai
pihak untuk terlaksananya mitigasi perubahan iklim.
Lokasi Program
Program Pengembangan Masyarakat dilakukan di 14 Desa
meliputi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Mendawai dan
Kecamatan Kamipang, di wilayah Kabupaten Katingan.
Sumber: PT.RMU
NAMA DESA
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
KK
L+P
Mendawai
255
892
449
443
Kampung Melayu
138
555
278
277
Tewang Kampung
116
475
236
239
Parigi
137
527
282
245
Tumbang Bulan
186
737
389
348
832
3186
1634
1552
Mendawai
Galinggang
411
1466
724
742
Tampelas
147
518
253
265
Telaga
429
1554
881
673
Parupuk
40
132
67
65
10
Karuing
131
553
295
258
11
Jahanjang
205
708
369
339
12
Tumbang Runen
135
467
256
211
13
Baun Bango
266
863
422
441
14
Asem Kumbang
426
1386
711
675
2190
7647
3978
3669
3022
10833
5612
5221
Kamipang
Tujuan Program
Program Pengembangan Masyarakat (community development) ini adalah mendorong kemandirian masyarakat
untuk mengambil bagian dalam pengembangan rencana restorasi ekosistem sehingga dapat mengoptimalkan
manfaat bagi masyarakat dan pemangku kepentingan lokal lainnya yang diharapkan akan berdampak pada
peningkatan pendapatan kelompok sasaran yang pada akhirnya dapat mengalihkan sumber matapencaharian
yang tidak ramah lingkungan seperti menebang pohon dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan serta juga
memiliki dampak lain yakni penurunkan tingkat kemiskinan.
Tahapan Program
Tahapan Kegiatan dalam Pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat terdiri beberapa tahapan, sbb:
No
Tahapan/Fase
Aktifitas
Persiapan
Fase I
Fase II
Fase III
Penutupan
Alur Kegiatan
Persiapan
Fase I
Fase II
Fase III
Penutupan
Pembentukan Lembaga
Perjanjian Kesepakatan Pengembangan Masyarakat
Penyaluran Dana
Pelaksanaan Dan Peningaktan Kapasitas
Pelaporan program
Pembuatan praktek terbaik (best practices) dan petikan pembelajaran (lesson learned).
Anggaran Program
Yayasan Puter Indonesia merupakan salah satu mitra dari PT.Rimba Makmur Utama (PT.RMU), yang tergabung
dalam Proyek Restorasi Ekosistem Hutan Rawa Gambut Katingan. Puter Indonesia bertanggung jawab untuk
menjalankan Program Pengembangan Masyarakat (community development). Berdasarkan perjanjian kerjasama
tanggal 1 Februari 2014, PT.RMU telah menyetujui untuk memberikan dana pelaksanaan kegiatan Program
Pengembangan Masyarakat oleh Yayasan Puter Indonesia sampai 31 Desember 2014.
Kemajuan Program
Kemajuan dari pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat (community development) hingga 6 bulan ini
adalah masih dalam proses menjalankan Fase I menuju Fase II. Berbagai kemajuan pelaksanaan kegiatan yang
telah dicapai hingga saat ini, disajikan dalam dibawah ini, serta dapat pula dilihat lebih rinci dalam situs Proyek
Katingan (www.katinganproject.com).
1) Sosialisasi Program Pengembangan Masyarakat (Diseminasi)
Sosialisasi Program Pengembangan Masyarakat telah dilaksanakan di 14 desa dampingan, selain itu dilakukan
juga proses membangun hubungan dengan desa-desa dampingan. Waktu pelaksanaan sosialisasi tersebut, sbb:
NAMA DESA
KECAMATAN
WAKTU PELAKSANAAN
PARTISIPAN
Mendawai
10 Mei 2014
Kampung Melayu
11 Mei 2014
Tewang Kampung
10 Mei 2014
Parigi
12 Mei 2014
Tumbang Bulan
14 Mei 2014
Galinggang
17 Mei 2014
Tampelas
21 Mei 2014
Telaga
7 Mei 2014
Parupuk
6 Mei 2014
10
Karuing
6 Mei 2014
11
Jahanjang
5 Mei 2014
12
Tumbang Runen
5 Mei 2014
13
Baun Bango
4 Mei 2014
14
Asem Kumbang
19 Mei 2014
Mendawai
Kamipang
2)
3)
NAMA DESA
Mendawai
KECAMATAN
WAKTU
Mendawai
6 Juni
2014
Tampelas
Kamipang
17 Juni
2014
Telaga
Kamipang
2 Juni
2014
Parupuk
Kamipang
4 Juni
2014
Asem Kumbang
Kamipang
10 Juni
2014
PARTISIPAN
20 orang
(L=11; P=9)
34 orang
30 orang
(L=29; P=1)
30 orang
(L=29; P=1)
32 orang
Sampai bulan Juli 2014, Puter Indonesia belum dapat berkegiatan di Desa Parigi, dikarenakan belum adanya
kesepakatan dari pihak desa dengan PT.RMU terkait pelaksanaan Proyek Katingan yang akan dijalankan.
Beberapa kegiatan yang tidak dapat dilakukan yaitu kajian sosial, ekonomi dan lingkungan, pemetaan desa,
dan profiling desa.
Persoalan batas antar desa di wilayah dampingan ternyata cukup rumit, sampai saat ini teridentifikasi
persoalan batas desa antara:
1) Desa Mendawai dan Desa Kampung Melayu
2) Desa Tumbang Bulan dan Desa Parigi
3) Desa Tumbang Bulan dan Desa Galinggang, sekaligus batas Kecamatan Mendawai dan Kamipang
4) Desa Galinggang dan Desa Tampelas
5) Desa Telaga dan Desa Parupuk
6) Desa Jahanjang dan Desa Karuing
7) Desa Asem Kumbang dan Desa Talingke, sekaligus batas antara Kecamatan Kamipang dan Tasik
Piawan
Sebagai solusi maka rencana kedepan akan dilakukan, sbb:
1) Koordinasi dengan pihak desa, kecamatan dan kabupaten. Pertemuan penyelesaian batas desa
dilaksanakan di wilayah yang netral. Hal ini karena pembahasan batas desa telah dilaksanakan
beberapa kali, tetapi belum menghasilkan titik temu.
2) Konsultasikan dengan pihak kecamatan, dimana pihak kecamatan menyambut baik rencana ini dan
siap memfasilitasi tempat untuk pembahasan batas desa.
3) Perlu ada intervensi langsung dari kabupaten untuk membuat batas desa yang berkonflik ini,
sehingga tidak ada tawar menawar lagi dan tidak ada konflik lagi dalam masalah administrasi
wilayah desa
Sumber: Q2_Laporan Kemajuan Program Pengembangan Masyarakat-Puter Indonesia,2014
Informasi Lembaga
Andaman Muthadir
Project Manager
Yayasan Puter Indonesia
Jalan Ahmad Yani II No.11A
Tanah Sareal
Bogor -16161
INDONESIA
Tel: +62 (0)251 831 2836
Fax: +62 (0)251 831 2836
M: +62 (0)85277068758
Email: andhaman@puter.or.id
Taryono Darusman
Field General Manager
PT. Rimba Makmur Utama
Lt. 45, Menara BCA
Jalan M.H. Thamrin No.1
Jakarta -10310
INDONESIA
Tel: +62 (0)21 235 84777
Fax: +62 (0)21 235 84401
M: +62 (0)8111193003
Email: taryono.d@ptrmu.com
Website:
http://www.katinganproject.com