Pneumothorax
Pneumothorax
Pneumothorax
yaitu adanya udara di dalam rongga pleura. Penyebab dari pneumothorax diakiatkan karena
akibat dari efek penyakit lain yang berhubungan dengan saluran pernafasan. Beberapa penyakit
yang menjadi dasar penyakit pneumothotax antara lain :
Penyebab lain antara lain empiema atau emfisema lokal (biasanya terjadi karena trauma
pada lansia).
Beronkitis kronis atau radang para bronchus yang kronis atau menahun juga bisa menjadi
penyakit yang mendasari terjadinya pneumothorax.
jenis
dan
macam
serta
berat
ringannya
pneumothorax:
Pneumothorax artificial : pneumothorak yang terjadi karena hasil dari efek pengobatan
tuberkulosis.
Pneumothorax mediastinalis, dimana tempat terjadinya adalah berada pada daerah sekitar
jantung.
Pneumothorax terbuka : dimana terdapat hubungan langsung antara rongga pleura dan
bronchus dengan udara luar.
Pneumothorax tertutup : yaitu jenis pneumothorak dimana tidak ada hubungan dengan
dunia luar.
Pneumothorax ventil : udara dapat masuk ke dalam, namun tidak bisa keluar.
Pneumothorax jenis ini adalah pneumothorax yang paling berbahaya karena paru-paru
habis tertutup dan mendesak jantung sehingga bisa menyebabkan kematiakn karena
shock kardiogenik.
Pada pemeriksaan inspeksi dengan melihat: adanya pencembungan dan waktu bernafas
ada sisi yang tertinggal pada sisi yang sakit. Trakea terdorong ke sisi yang sehat.
Pada pemeriksaan palpasi dengan perabaan : denyut apeks jantung atau ictus jantung
terdorong ke sisi yang sehat. Fremitus (suara getaran) melemah atau menghilang.
Pada pemeriksaan perkusi atau dengan ketukan jari : batas jantung terdorong ke thorax
yang sehat bila dengan tekanan yang tinggi. Suara ketok: Hipersonor pada sisi paru yang
sakit.
Pada pemeriksaan auskultasi atau dengan mendengarkan baik secara langsung maupun
alat bantu dengar dengan stetoskop dan lain-lain ditemukan : suara nafas melemah atau
hilang. Nafas terdengar seperti meniup botol apabila terdapat fistula bronchopleural
(lubang antara bronchus dan pleura).
Tanda-tanda vital gangguan pneumothorax
Respiratory rate atau jumlah pernafasan dalam satu menit 30 sampai 40 kali per menit
Hipotensi atau tekanan darah menurun. Hal ini diakibatkan karena desakan dari
pencembungan sehingga jantung terdesak dan bekerja lebih lambat.
Denyut nadi bisa lebih dari 100 kali per menit. Hal ini berhubungan tanda vital
pneumothorax poin kedua yaitu hipotensi.
Suhu tubuh pada umumnya normal yang mengindikasikan tidak terjadi infeksi.
Komplikasi pneumothorax
Beberapa dampak atau komplikasi yang dapat terjadi karena pneumothorax antara lain :
Adanya cairan dalam rongga pleura yang dapat berupa nanah (empiema) atau darah
(haemothorax).
Gagal nafas.
Tindakan medis yaitu pembedahan ringan dengan melakukan tindakan kontra ventil yang
tujuannya adalah menghubungkan dengan dunia luat. Prinsipnya adalab seperti tindakan
WSD (water seal drainage) dengan cara menusukkan jarum ke thorax kemudian
disalurkan atau dihubungkan dengan flabot atau botol kosong yang berisi air sehingga
udara dapat keluar dan timbul gelembung-gelembung pada flabot.
Tindakan bedah yang selanjutnya adalah penjahitan terhadap lubang yang terjadi
DEFINISI
Kolaps paru-paru / pneumothoraks (Pneumothorax) adalah penimbunan udara atau gas di dalam
rongga
pleura.
Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga
dada.
PENYEBAB
Terdapat beberapa jenis pneumotoraks yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya:
1. Pneumotoraks
spontan
Terjadi
tanpa
penyebab
yang
jelas.
Pneumotoraks spontan primer terjadi jika pada penderita tidak ditemukan penyakit paru-
paru. Pneumotoraks ini diduga disebabkan oleh pecahnya kantung kecil berisi udara di
dalam paru-paru yang disebut bleb atau bulla. Penyakit ini paling sering menyerang pria
berpostur tinggi-kurus, usia 20-40 tahun. Faktor predisposisinya adalah merokok sigaret
dan
riwayat
keluarga
dengan
penyakit
yang
sama.
Pneumotoraks spontan sekunder merupakan komplikasi dari penyakit paru-paru
(misalnya penyakit paru obstruktif menahun, asma, fibrosis kistik, tuberkulosis, batuk
rejan).
2. Pneumotoraks
traumatik
Terjadi akibat cedera traumatik pada dada. Traumanya bisa bersifat menembus (luka
tusuk, peluru) atau tumpul (benturan pada kecelakaan kendaraan bermotor).
Pneumotoraks juga bisa merupakan komplikasi dari tindakan medis tertentu (misalnya
torakosentesis).
3. Pneumotoraks
karena
tekanan
Terjadi jika paru-paru mendapatkan tekanan berlebihan sehingga paru-paru mengalami
kolaps.
Tekanan yang berlebihan juga bisa menghalangi pemompaan darah oleh jantung secara
efektif sehingga terjadi syok.
GEJALA
Gejalanya sangat bervariasi, tergantung kepada jumlah udara yang masuk ke dalam rongga
pleura
dan
luasnya
paru-paru
yang
mengalami
kolaps
(mengempis).
Gejalanya
bisa
berupa:
Nyeri dada tajam yang timbul secara tiba-tiba, dan semakin nyeri jika penderita menarik nafas
dalam
atau
terbatuk
Sesak
nafas
Dada
terasa
sempit
Mudah
lelah
Denyut
jantung
yang
cepat
Warna
kulit
menjadi
kebiruan
akibat
kekurangan
oksigen.
Gejala-gejala
tersebut
mungkin
timbul
pada
saat
istirahat
atau
tidur.
Gejala
lainnya
yang
mungkin
Hidung
tampak
Cemas,
stres,
- Tekanan darah rendah (hipotensi).
ditemukan:
kemerahan
tegang
DIAGNOSA
Pemeriksaan fisik dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya penurunan suara pernafasan
pada
sisi
yang
terkena.
Trakea (saluran udara besar yang melewati bagian depan leher) bisa terdorong ke salah satu sisi
karena
terjadinya
pengempisan
paru-paru.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
Rontgen dada (untuk menunjukkan adanya udara diluar paru-paru)
Gas
darah
arteri.
PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah mengeluarkan udara dari rongga pleura, sehingga paru-paru bisa
kembali
mengembang.
Pada pneumotoraks yang kecil biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, karena tidak
menyebabkan masalah pernafasan yang serius dan dalam beberapa hari udara akan diserap.
Penyerapan total dari pneumotoraks yang besar memerlukan waktu sekitar 2-4 minggu.
Jika pneumotoraksnya sangat besar sehingga menggangu pernafasan, maka dilakukan
pemasangan sebuah selang kecil pada sela iga yang memungkinkan pengeluaran udara dari
rongga pleura. Selang dipasang selama beberapa hari agar paru-paru bisa kembali mengembang.
Untuk menjamin perawatan selang tersebut, sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit.
Untuk mencegah serangan ulang, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Hampir 50% penderita mengalami kekambuhan, tetapi jika pengobatannya berhasil, maka tidak
akan
terjadi
komplikasi
jangka
panjang.
Pada orang dengan resiko tinggi (misalnya penyelam dan pilot pesawat terbang), setelah
mengalami serangan pneumotoraks yang pertama, dianjurkan untuk menjalani pemedahan.
Pada penderita yang pneumotoraksnya tidak sembuh atau terjadi 2 kali pada sisi yang sama,
dilakukan
pembedahan
untuk
menghilangkan
penyebabnya.
Pembedahan sangat berbahaya jika dilakukan pada penderita pneumotoraks spontan dengan
komplikasi atau penderita pneumotoraks berulang. Oleh karena itu seringkali dilakukan
penutupan rongga pleura dengan memasukkan doxycycline melalui selang yang digunakan
untuk
mengalirkan
udara
keluar.
Untuk mencegah kematian pada pneumotoraks karena tekanan, dilakukan pengeluaran udara
sesegera mungkin dengan menggunakan alat suntik besar yang dimasukkan melalui dada dan
pemasangan selang untuk mengalirkan udara.