Normal
disebut
juga
trichromatic.
Trichromats
dapat
mencocokkan semua 3 warna dasar. Adanya kelainan dari mencocokkan ketiga warna
dasar karena adanya disfungsi dan sel kerucut, disebut anomalous trichromatic. Bentuk
kelainan melihat warna yang hanya bisa mencocokkan 2 macam warna dasar, yang
disebabkan karena hilangnya beberapa sel kerucut disebut dichromatic.
Bentuk
buta
warna
yang
sangat
jarang
terjadi
adalah
Rod monochromats (tidak terdapat sel kerucut pada retina), dan disertai
Form
Red
Trichromatic
Cause
Defects
Disfungsional sel kerucut L
Protanopia
Deuteranomaly
Deuteranopia
Blue
Tritanopia
Dichromatics
Trichromatic
Dichromatics
Yellow
Dichromatics
Keterangan :
* Protanomaly disebabkan disfungsional sel kerucut L (sel kerucut L juga disebut
kerucut Merah).
* Protanopia disebabkan hilangnya sel kerucut L.
* Deuteranomaly disebabkan disfungsional sel kerucut M (kerucut hijau).
* Deuteranopia disebabkan hilangnya sel kerucut M.
* Tritanopia disebabkan hilangnya sel kerucut S (kerucut biru). (Jalmanggeng, 2008).
Butawarna adalah penyakit keturunan yang disebabkan oleh gen resesif c (asal dari
perkataan ingris color blind) karena gennya terdapat dalam kromosom X sedangkan
perempuan memiliki 2 kromosom X. maka seorang perempuan dapat normal
homozigotik (CC), normal heterozigotitik (Cc) atau yang amat jarang dijumpai
homozigotik (cc) sehingga butawarna. Laki-laki hanya memiliki sebuah kromosom X
saja, sehingga ia hanya dapat normal (C-) atau butawarna (c-) saja. Seorang perempuan
normal yang kawin dengan seorang laki-laki butawarna (c-) akan mempunyai anak
normal, baik laki-laki maupun perempuan (Suryo, 2005).
Penyakit buta warna diturungkan secara resesif, pada kromosom X bagian tak
homolog. Persentase buta warna di masyarakat berbagai pada berbagai suku bangsa. Pada
orang cina sekitar 6% pada laki-laki, pada orang negro mendekati 5 %, dan pada orang
Indonesia 3,5% juga pada laki-laki kaukasoid 8 % laki-laki 0,5 perempuan (Yatim, 2003).
Buta warna terhadap warna merah dan hijau, disebabkan oleh gen resesif c. alel
dominan C, menentukan tidak buta warna (normal). Seorang perempuan normal
homosigot bila kawin dengan laki-laki yang butawarna, akan mempunyai keturunan yang
semuanya normal, tetapi yang perempuan membawa gen butawarna. Seorang wanita
normal heterezigot (membawa gen butawarna), bila kawin dengan laki-laki normal akan
mempunyai anak dengan kemungkinan, anak perempuan normal homosigot (normal),
anak perempuan heterosigot (normal, tetapi membawa gen butawarna), anak laki-laki
normal dan anak laki-laki buta warna (Henuhili, 2002).
Buta warna ini dapat ditemukan dengan uji ishira. Pada uji ishira dipergunakan
serangkaian gambar berwarna.Gambar-gambar berwarna itu dirancang sedemikian rupa
secara tepat dan cepat serta dapat memberikan penilaian terhadap kelainan persepsi warna
(Taiyeb, 2010).
Penderita tidak dapat membedakan warna merah dan hijau. Penyakit ini herediter
dan disebabkan oleh gen resesip c (berasal dari perkataan ingris colorblind) yang terdapat
pada kromosom X. Alelnya dominan C menentukan orang tidak butawarna (normal). Jika
orang perempuan normal (homozigot) kawin dengan seorang laki-laki butawarna, maka
semua anaknya akan normal.ini disebabkan karena ginospermium yang membawa gen
dominan C, sehingga zigot mempunyai genotip Cc. berhubung C dominan terhadap c,
maka individu Cc adalah normal. Keturunan yang menerima kromosom Y menjadi anak
laki-laki (Suryo, 1992).
Apabila seorang perempuan normal menikah dengan laki-laki butawarna, maka
semua anak mereka akan normal. Tetapi sebaliknya, seorang perempuan butawarna yang
menikah dengan laki-laki normal, maka semua anak laki-laki akan butawarna. Pada kasus
yang terakhir tampak bahwa sifat keturunan butawarna diwariskan kepada keturunan
laki-laki, dan sifat yang dimiliki ayah diwariskan kepada keturunan perempuan (Suryo,
1996).
Menurut Siniapar (2010), Bola mata dilapisi oleh tiga yaitu:
a. Sklera: pelindung bola mata paling luar, bagian depannya transparan disebut korena.
b. Koroid : lapisan yang banyak pembuluh darah, mencegah refleksi, banyak mengandung
pigmen.
b.
c.
Trinomali (low blue), kondisi di mana warna biru sulit dikenali penderita.
2. Dikromasi Yaitu keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Ada tiga klasifikasi
turunan:
Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada sehingga tingkat kecerahan warna merah
atau perpaduannya kurang
b.
Deuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau
c.
i, Victoria, 2002. Genetika. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.
Sianipar Prowel, 2010. Mudah dan Cepat Menghafal Biologi.Jakarta: Pustaka Book Publisher.