Anda di halaman 1dari 7

Abstract

Pemanenan merupakan salah satu kegiatan yang umum dilakukan dalam pemanfaatan sumber daya alam, seperti pemanenan sumber daya kelautan. Dalam manajemen perikanan, ada
beberapa strategi pemanenan yang dapat dilakukan, salah satunya model pemanenan logistik.Model pemanenan ini bergantung pada jenis laju pemanenannya. Usaha pemanenan didenisikan sebagai peubah kontrol dalam strategi pemanenan. Hal
itu penting untuk menemukan usaha pemanenan optimal yang
dapat memberikan hasil pemanenan maksimum yang berkelanjutan, sehingga kepunahan populasi ikan tidak terjadi.Dalam karya
ilmiah ini, dikaji tentang model pemanenan logostik dengan laju
pemanenan proposional. Selanjutnya, usaha pemanenan optimal dapat ditentukan. Dengan menggunakan analisis kestabilan
diperoleh besarnya pemanenan yang diijinkan.
Kata Kunci: laju pemanenan, analisa kestabilan

1
1.1

BAB I Pendahuluan
Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu Negara Kepulauan, banyak menyimpan


sumber kekayaan hayati. Salah satu sumber kekayaan hayati di perairan
Indonesia adalah ikan. Ekploitasi ikan dapat berperan dalam menambah pendapatan devisa negara. Namun demikian, ekploitasi yang tidak
memperhatikan pemanfaatan yang berkelanjutan dapat menyebabkan
hilangnya sumber kekayaan hayati tersebut. Fokus utama dalam manajemen perikanan adalah Bagaimana menjaga kestabilan populasi ikan?.
Secara jelas obyek dari manajemen perikanan, yaitu membuat strategi
pemanenan yang tidak akan membawa suatu spesies dalam kepunahan.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan pencegahan sedini mungkin melalui
kebijakan strategi pemanenan yang baik.
Sumber daya alam hayati khususnya ikan mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh antara lain : persediaan makanan,
faktor-faktor lingkungan (intensitas cahaya, suhu, habitat, musim), intensitas penangkapan. Pengaruh faktor lingkungan terutama musim
dan intensitas penangkapan sangat signikan terhadap jumlah populasi ikan. Pertumbuhan jumlah populasi ikan pada masa tertentu akan
mendekati titik kesetimbangan (equilibrium), dalam kondisi ini jumlah
kelahiran dan kematian populasi ikan dianggap sama, serta mengingat
bahwa setiap populasi ikan memiliki potensi untuk berkembang biak.
Populasi memiliki laju pertumbuhan yang berangsur-angsur menurun
1

secara tetap. Sepanjang waktu pertumbuhan keadaan lingkungan atau


daya dukung lingkungan tidak berubah. Dari asumsi tersebut dapat
diturunkan suatu model pertumbuhan populasi yang disebut model pertumbuhan logistik.

1.2

Rumusan Masalah

rumusan masalah dari laporan ini adalah :


- Bagaimana penyelesaian dan simulasi model pertumbuhan logistik
pada populasi ikan?
- Bagaimana solusi atau strategi dari pemanenan ikan agar tidak
terjadi kepunahan populasi ?

1.3

Tujuan Penulisan

tujuan penulisan dari laporan ini adalah :


- Mampu menyelesaikan dan membuat simulasi model pertumbuhan
logistik pada populasi ikan
- Menemukan solusi atau strategi dari pemanenan ikan agar tidak
terjadi kepunahan populasi

1.4

Manfaat Penulisan

Bagi penulis : Akan diperoleh tambahan informasi mengenai laju


pertumbuhan populasi ikan di laut dan strategi yang yang digunakan
saat pemanenan agar populasi ikan tidak punah

2
2.1

BAB II ISI
Persamaan Logistik dan Model Pemanenan

Untuk mengetahui pengaruh adanya kegiatan pemanenan ikan


terhadap populasi ikan, dalam makalah ini akan dibahas pengaruh
adanya pemanenan khususnya pemanenan dengan laju pemanenan
proposional (The harvesting equation with proportional harvesting
rate).
Misalkan bahwa y populasi spesies ikan tertentu (misalnya, tuna
atau halibut) di daerah tertentu dari laut digambarkan oleh persamaan
logistik
dy=dt = r(1
2

y=K)y

(1)

Model logistik sederhana memiliki dua titik kesetimbangan,


kesetimbangan pertama pada y1 = 0 dan y2 = K:Ini terjadi ketika
tingkat pertumbuhan populasi setara dengan tingkat panen.Model
pertumbuhan logistik secara umum hanya menggambarkan
pertumbuhan populasi dalam jangka waktu tertentu. Dari model
pertumbuhan ini dikembangkan model pemanenan, sehingga dapat
diprediksi jumlah
pemanenan maksimum yang bisa dilakukan.
Pada tingkat tertentu usaha adalah wajar untuk mengasumsikan
bahwa tingkat dimana ikan yang tertangkap tergantung pada y
populasi : semakin banyak ikan yang ada, semakin mudah untuk
menangkap. Maka kami berasumsi bahwa tingkat di mana ikan yang
tertangkap diberikan oleh Ey, di mana E adalah konstanta positif,
dengan satuan 1/waktu, yang mengukur total upaya dilakukan untuk
memanen ikan. Untuk menyertakan efek ini, persamaan logistik diganti
dengan
dy=dt = r(1

y=K)y

Ey

(2)

Persamaan ini dikenal sebagai model Schaefer setelah biologi MB Schaefer , yang menerapkannya pada populasi ikan .
y : jumalah populasi ikan dalam waktu t
r : laju pertumbuhan ikan
K : kapasitas pembawaan (daya dukung lingkungan)
E : fungsi usaha,intensitas aktitas manusia dalam penangkapan
ikan
asumsikan r

2.2

0 dan K

0 konstan dan Ey adalah fungsi pemanenan.

Analisa kestabilan

a) Tunjukkan bahwa jika E < r , maka ada dua hal keseimbangan


y1 = 0 dan y2 = K(1 E=r) > 0.
ketika per(2) sama dengan nol, maka ada 2 titik keseimbangan
(equibrium), dimana pemanenan disekitar daerah kesetimbangan
terjadi pada dy=dt = 0
dy=dt = 0

r(1

y=K)y
3

Ey = 0

(3)

nilai y yang memenuhi persamaan (3) adalah y1 = 0 dan


y2 = K(1 E=r)
maka y2 > 0 dimana E < r dan E; r > 0

b) Tunjukkan bahwa y = y1 tidak stabil dan y = y2 stabil


misalkan e adalah sembarang bilangan bulat positif
kestabilan y = y1 = 0
p = e => p0 = r:(1

e=k):e

untuk sebarang e dimana r


jauh dari equilibrium.

E:e = (r

E):e

e2 =k > 0

E > 0 solusi menunjukkan y1 men-

maka equilibrium y1 = 0 tidak stabil


kestabilan y = y2 = K(1
y > 0 untuk y = K(1

E=r)
e dimana y > 0 untuk y = e:

E=r)

y adalah persamaan kuadrat dari y dengan dua akar yang berbeda


yaitu y1 dan y2:
Berdasarkan Gambar diatas diketahui bahwa y1 merupakan titik
keseimbangan tidak stabil dan y2 titik keseimbangan stabil. Untuk
menjaga populasi tetap stabil maka pemanenan dilakukan di titik
stabilnya.

2.3

Persamaan Hasil Pemanenan

c) Sebuah hasil Y berkelanjutan dalam perikanan merupakan tingkat


di mana ikan bisa ditangkap tanpa batas . Ini adalah produk dari
usaha E dan y2 populasi stabil asimtotik . Cari Y sebagai fungsi
dari upaya E ; grak fungsi ini dikenal sebagai hasil - kurva usaha
Sebuah hasil Y dalam pemanenan merupakan tingkat di mana ikan
bisa ditangkap tanpa batas. Ini adalah produk dari usaha E dan y.
(4)

Y = Ey
Untuk menjaga keseimbangan populasi maka pemanenan dilakukan
disekitar y = y2 maka
Y = Ey
Y = E:K(1 E=r)
Y = EK E 2 K=r
maka fungsi Y sebagai fungsi usaha E adalah
Y = E:K(1

E=r)

(5)

Y adalah fungsi kuadrat terhadap E dengan akar di 0 dan r. turunan


kedua dari fungsi d2 y=dE 2 = 2k=r < 0;maka gambar terlihat seperti
berikut.
gambar 1. laju pertumbuhan dengan pemanenan Ey; 0 < E < 1
d) tentukan E sehingga memaksimalkan nilai Y dengan demikian cari
nilai Ymak
5

nilai E sehingga dapat memaksimalkan Y terjadi ketika dY =dE = 0


pada per (5)
K 2EK=r = 0
K = 2EK=r
maka
E = r=2
untuk mendapatkan nilai Y max, subtitusikan pers (5) ke per (6)
Y = E:K(1 E=r)
Y = r=2:K(1 r=2r)
Y = Kr=2 Kr=4
Ymaks = Kr=4
gambar 4. laju pemanenan maksimum

(6)

BabIII PENUTUP

3.1

Kesimpulan

Untuk mencegah kepunahan model pemanenan ikan dengan laju


pemanenan proposional dilakukan dalam interval 0 < y < y2 atau
0 < y < K(1 E=r). Pemanenan disekitar titik kesetimbangan stabil
mengijinkan pemanenan maksimum yang bisa dilakukan pada saat
E = r=2 dengan Y max = rK=4

Daftar Pustaka
- Boyce, William E. and. Diprima, Richard C., Elementary Dierential Equations and Boundary Value Problem, John Wiley & Sons,
Inc., New York, 2012.
- Hughess,Gleason,and Lock.,Applied Calculus,John Wiley & Sons,
Inc.,2011

Anda mungkin juga menyukai