Anda di halaman 1dari 44

BAB 4

BAHAN BAKAR DAN


TEKNIK PEMBAKARAN

LOGO

pendahuluan

LOGO

Sumber energi sekarang, sudah untuk


keperluan politik dan ekonomi guna mencapai
tujuan-tujuan politik yang akan dicapai.
Negara-negara yang sumber energinya
terbatas harus berusaha untuk melakukan
konversi energi dan mengembangkan sumbersumber energi baru.
Penggalian sumber - sumber energi baru
seharusnya tidak hanya bertumpu pada faktor
ekonomi biaya rendah saja, melainkan harus
memperhatikan tiga E, yaitu Energi, Ekonomi,
dan Ekologi.

UNESA

Hubungan Massa-Energi

LOGO

Albert Einstein menyatakan bahwa dalam setiap


proses konversi energi, maka jumlah massa dan
energi tetap kekal

E = mc2

E = energi yang dilepaskan


m = massa yang dikonversi menjadi energi (kilogram)
c = kecepatan cahaya (3 x 108 m/detik)

Persamaan tersebut sebenarnya menunjukkan proses


yang reversibel.
Sedangkan menurut hukum termodinamika pertama
menyatakan bahwa, energi haruslah lestari dalam
setiap proses. Postulat yang berhubungan dengan
hukum termodinamika pertama tersebut adalah
bahwa massa tak dapat diciptakan dan dimusnahkan.
UNESA

Energi, massa, dan daya

LOGO

Daya adalah suatu perubahan dan energi sama


dengan integral daya pada interval waktu tertentu.
Satuan massa adalah kilogram (kg). Satuan
massa yang lain yang digunakan dalam buku ini
adalah pond mass (lbm), atomic mass unit (amu),
short tons (tons), metrik toms (tonnos), grams (g).

dE
P

dt

UNESA

Energi, massa, dan daya

LOGO

Satuan daya menurut SI adalah watt (W).


Kadang-kadang digunakan pula satuan horsepower (hp). Daya dapat juga dinyatakan sebagai
laju energi yaitu joule per detik (J/s), British
thermal unit tiap jam (Btu/h), dan lain-lain.
Satuan massa adalah kilogram (kg). Satuan
massa yang lain yang digunakan dalam buku ini
adalah pond mass (lbm), atomic mass unit (amu),
short tons (tons), metrik toms (tonnos), grams (g).

UNESA

Cadangan-Cadangan Energi

LOGO

Cadangan energi yang terdapat di bumi dapat


dibagi atas empat kategori besar, termasuk
sumber-sumber yang terbaharui
(renewable) atau tak terhabiskan (non
depletable), bahan bakar fosil, isotop-isotop
yang dapat memfisi dan dibiakkan, serta
isotop-isotop yang dapat memfusi.
Beberapa diantaranya, khususnya shale oil dan
uranium, sangatlah tergantung pada harga
pasaran bahan bakar mentah karena biaya energi
meningkat, penambangan biji mutu rendah akan
lebih menguntungkan.
UNESA

Pemanfaatan Energi

LOGO

Pemanfaatan energi telah berkembang dan meningkat


sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri.
Penggunaan energi tersebut dimulai dari penggunaan otot
manusia kemudian energi angin, tenaga air, dan energi
panas.
Penggunaan energi di Amerika Serikat selama kurang lebih
120 tahun yang lalu, tampak bahwa pada tahun 1850 lebih
90% energi bahan bakar berasal dari pembakaran kayu dan
hasil perkayuan. Pada tahun 1910 pemakaian kayu turun
hingga tinggal 10%, karena 80% bahan bakar dipasok
dengan menggunakan batubara. Pada tahun 1970-an
penggunaan batubara hanya 20 % saja, sedangkan 75%
lagi dipenuhi oleh minyak dan gas alam. Pada tahun 2030
para ahli di bidang energi meramalkan bahwa sumber
utama energi adalah bahan bakar fosil, reaktor fisi, energi
surya, reaktor fusi dan lainnya.
UNESA

Konsumsi dan Pembangkitan Tenaga Listrik

LOGO

Pada tahun 1970 total pembangkitan energi listrik


di Amerika Serikat adalah 1,62 1012 kWe dan
kapasitas total terpasang 356800 MWe. Sumber
utama pembangkitan listrik tersebut adalah 6,3%
dari minyak, 22% dari gas alam, 52,5% dari
batu bara muda (lignite), 18,2% dari tenaga
air, dan 1% dari tenaga nuklir.
Penggunaan energi nuklir hingga tahun 1975
meningkat menjadi 8% dan lebih separuh
pembangkit yang baru dipasang menggunakan
energi nuklir. Di tahun mendatang energi nuklir
sebagai pembangkit listrik akan semakin
meningkat.
UNESA

Terjadinya Batubara

LOGO

Ada 2 teori yang menerangkan terjadinya


batubara yaitu :
1. Teori In-situ : Batubara terbentuk dari tumbuhan
atau pohon yang berasal dari hutan dimana batubara
tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai
dengan teori tersebut biasanya terjadi di hutan basah
dan berawa, sehingga pohon-pohon di hutan
tersebut pada saat mati dan roboh, langsung
tenggelam ke dalam rawa tersebut, dan sisa
tumbuhan tersebut tidak mengalami pembusukan
secara sempurna, dan akhirnya menjadi fosil
tumbuhan yang membentuk sedimen organik.
UNESA

Terjadinya Batubara

LOGO

2. Teori Drift : Batubara terbentuk dari tumbuhan


atau pohon yang berasal dari hutan yang bukan
di tempat dimana batubara tersebut
terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai
dengan teori drift biasanya terjadi di delta-delta,
mempunyai ciri-ciri lapisan batubara tipis, tidak
menerus (splitting), banyak lapisannya (multiple
seam), banyak pengotor (kandungan abu
cenderung tinggi). Proses pembentukan batubara
terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia
(penggambutan) dan tahap geokimia
(pembatubaraan).
UNESA

Lanjutan

LOGO

Siklus terjadinya
pembentukan
batubara

UNESA

Kelas dan Jenis Batubara

LOGO

Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol


oleh panas, tekanan dan waktu umumnya batubara dibagi
menjadi 5 kelas yaitu:
1. Antrasit adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam
berkilauan (luster) melatik, mengandung antara 86%-98% unsur
carbon C dengan kadar air kurang dari 8%.

2. Bituminus mengandung 68%-86% unsur carbon C dengan


kadar aur 8-10% dari beratnya, batubara yang paling banyak
ditambang di Australia.

UNESA

Kelas dan Jenis Batubara

LOGO

3. Sub-bituminus mengandung sedik carbon dan banyak air,


dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang baik
dibandingkan dengan bituminus.

4. Lignit atau batubara coklat adalah batubara yang sangat


lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.

5. Gambut, berpori yang memiliki kadar air diatas 75% serta


nilai kalori yang paling rendah.

UNESA

Analisis Batubara

LOGO

jenis analisis batubara yaitu : proksimat dan ultimate


1. Analisis proksimat batubara bertujuan untuk menentukan
kadar Moisture (air dalam batubara) kadar moisture ini
mengcakup pula nilai free moisture serta total moisture, ash
(debu), volatile matters (zat terbang), dan fixed carbon (karbon
tertambat) ). Moisture ialah kandungan air yang terdapat dalam
batubara sedangkan abu (ash) merupakan kandungan residu
non-combustible yang umumnya terdiri dari senyawa-senyawa
silika oksida (SiO2), kalsium oksida (CaO), karbonat, dan
mineral-mineral lainnya
2. Analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kadar karbon
(C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen, (N), dan sulfur (S)
dalam batubara. Seiring dengan perkembangan teknologi,
analisis ultimat batubara sekarang sudah dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah.
UNESA

Batubara Sejenis

Gambar Boiler

LOGO

Boiler adalah bejana tertutup dimana


panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau
steam. Air panas atau steam pada
tekanan tertentu kemudian digunakan
untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Air adalah media yang
berguna dan murah untuk mengalirkan
panas ke suatu proses. Jika air
dididihkan sampai menjadi steam,
volumnya akan meningkat sekitar
1.600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah
meledak, sehingga boiler merupakan
peralatan yang harus dikelola dan
dijaga dengan sangat baik.

UNESA

Batubara Sejenis

LOGO

Boiler Pembakaran dengan


Fluidized Bed (FBC)
Pembakaran dengan fluidized bed
(FBC) muncul sebagai alternatif
yang memungkinkan dan memiliki
kelebihan yang cukup berarti
dibanding sistim pembakaran yang
konvensional dan memberikan
banyak keuntungan rancangan
boiler yang kompak, fleksibel
terhadap bahan bakar, efisiensi
pembakaran yang tinggi dan
berkurangnya emisi polutan yang
merugikan seperti SOx dan NOx.
Bahan bakar yang dapat dibakar
dalam boiler ini adalah batubara,

UNESA

Mekanik Stoker

LOGO

Stoker mekanik diklasifikasikan menjadi 4 klompok yaiyu :


1. spreader stoker
Spreader stokers memanfaatkan kombinasi
pembakaran suspensi dan pembakaran
grate. Batubara diumpankan secara kontinyu
ke tungku diatas bed pembakaran batubara.
Batubara yang halus dibakar dalam
suspensi; partikel yang lebih besar akan
jatuh ke grate, dimana batubara ini akan
dibakar dalam bed batubara yang tipis dan
pembakaran cepat. Metode pembakaran ini
memberikan fleksibilitas yang baik terhadap
fluktuasi beban, dikarenakan penyalaan
hampir terjadi secara cepat bila laju
pembakaran meningkat. Karena hal ini,
spreader stoker lebih disukai dibanding jenis
stoker lainnya dalam berbagai penerapan di
industri.
UNESA

Makanik Stoker
2.

LOGO

undervet stoker
Stoker jenis ini banyak dipakai untuk
industri skala kecil, konstruksinya
sederhana. Bahan-bakar di dalam
berupa batu bara dimasukan ke
perapian dengan dengan srew
pengumpan. Proses pembakaran terjadi
di dalam retort, batu bara akan
dipanaskan untuk menguapkan air dan
zat terbang kemudian arang terbakar.
Sisa pembakaran berupa abu akan
digeser ke luar karena desakan batu
bara baru yang belum terbakar. Udara
tambahan digunakan untuk
membantu proses pembakaran
sehingga lebih efesien

UNESA

Makanik Stoker

LOGO

3. traveling-grate stoker
Batubara diumpankan ke ujung
grate baja yang bergerak. Ketika
grate bergerak sepanjang tungku,
batubara terbakar sebelum jatuh
pada ujung sebagai abu.
Diperlukan tingkat keterampilan
tertentu, terutama bila menyetel
grate, damper udara dan baffles,
untuk menjamin pembakaran yang
bersih serta menghasilkan
seminimal mungkin jumlah karbon
yang tidak terbakar dalam abu.

UNESA

Makanik Stoker
4. vibrating-grate stoker

LOGO

Vibrating grate stoker ini


mirip dengan proses
grate, kecuali bahwa alih-alih
pada kontinu loop, grate bagian
yang miring ke bawah dan
secara berkala bergetar
menyebabkan bahan bakar
partikel bergetar dari depan ke
belakang.
Frekuensi getaran
dikendalikan untuk
memperoleh tekanan uap /
output panas yang diinginkan.

UNESA

System Bubuk Batu bara

LOGO

System bubuk-batubara terdapat systim utama yaitu:


sistem bin atau penyimpanan dan sistem langsung
menembak.
1. Sistem bin (menyimpan)
Sistem bin merupakan
sistem batch dimana bubuk
batubara siap jauh dari
tungku dan campuran bubuk
batubara primer air yang
dihasilkan menuju ke
pemisah siklon dan filter
yang terpisah dan menguras
kelembaban udara dengan
suasana dan debit batu bara
bubuk untuk penyimpanan
sisa pemrosesan

UNESA

System Bubuk Batu bara

LOGO

2. Sistem langsung menembak


Dibandingkan dengan sistem bin sistem penembakan
memiliki kesederhanaan yang lebih besar dan keamanan
yang lebih baik, serta kebutuhan ruang yang lebih rendah,
modal biaya yang lebih rendah dan biaya perbaikan juga
rendah, dan keuntungan pabrik yang lebih besar. Seperti
halnya, secara kontinyu memproses batubara dari
penyimpanan kemudian menerima bunker melalui feeder,
semprot, dan primer-air kipas, ke pembakar tungku

UNESA

CYCLONE FURNACES

LOGO

Cyclone Furnaces
Cyclone-furnaces pembakaran,
yang dikembangkan pada tahun
1940-an, merupakan langkah
paling eefektif dalam penembak
batubara sejak diperkenalkannya
penembakan bubuk-batubara
ditahun 1920.

UNESA

PEMBAKARAN FLUIDIZED-BED

LOGO

Fluidized-bed adalah
salah satu pembakaran
yang mengandung partikel
padat yang berada dalam
kontak intim dengan cairan
melewati dengan kecepatan
cukup tinggi untuk
menyebabkan partikel
untuk memisahkan dan
menjadi bebas didukung
oleh cairan

UNESA

CYCLONE FURNACES

LOGO

Kecepatan fluida minimum yang diperlukan untuk fluidisasi


dapat dihitung dengan menyamakan gaya drag pada gerakan
partikel pada cairan dengan berat partikel. Sehingga

Dimana,

CD = coeffrcient, satu fungsi dari bentuk partikel


dan angka reynolds
AC = seberangi area bersekat-sekat dari partikel =
r2 untuk satu partikel berbentuk bola, ft2
atau m2

UNESA

BAHAN BAKAR CAIR

LOGO

Secara teknis, bahan bakar cair merupakan sumber energi


yang sangat baik. Sehingga mudah untuk menangani,
menyimpan, dan membakar dan memiliki nilai-nilai
pemanasan yang relative konstan.
Pada Tabel 4-4 kumpulan hidrokarbon ditemukan pada
minyak yang kasar dan halus.
Jumlah atom karbon dalam molekul hidrokarbon
diidentifikasi dengan

UNESA

Bahan Bakar Cair

LOGO

Batubara-minyak dan batubara-air campuran (COM dan


CWM) mempunyai keuntungan utama dari COMs dan CWMs
adalah kemampuan untuk mengurangi atau menggantikan
minyak sebagai bahan bakar untuk bahan bakar minyak
generator uap.
terdiri dari dua jenis yaitu:
COMs biasanya mengandung sekitar 50 persen batubara
secara nilai pemanasan. Daya tarik COMs adalah bahwa
teknologi untuk memproduksi dan membakar (tes pertama
pada COMs dijalankan sejak tahun 1880), dan pemasok
bahan bakar secara komersial, meskipun dalam jumlah
terbatas.
CWMs, disukai oleh beberapa COMs karena mempunyai kemampuan
yang lebih besar dalam menggantikan minyak, adalah 70 hingga 80
persen batubara, air sisa, plus sepersekian persen dari stabilisator.

UNESA

PANAS PEMBAKARAN

LOGO

memperlakukan hukum pertama termodinamika


dari sudut pandang teknik mesin, mengabaikan
hal energi seperti kimia, listrik, dan magnet.
Ketika berhadapan dengan sistem pembakaran,
kita tidak bisa lagi mengabaikan energi kimia
dalam cairan.
Terdapat dua system yaitu system terbuka dan
system tertutup.

UNESA

LOGO

Lanjutan

Sistem Terbuka
Persamaan pertama hukum untuk sistem tunak
steady-aliran (SSSF) Persamaan. (l-ld) akan
ditulis untuk sistem kimia reaktif (Gambar 4-15),
dengan perubahan energi kinetik dan potensial
diabaikan, seperti

Dimana,
HR dan Hp adalah entalpi
reaktan dan produk.
Q adalah panas yang
ditambahkan ke sistem.
Wsf adalah r usaha bersih
dilakukan oleh sistem
UNESA

Lanjutan

LOGO

Karena reaktan dan produk biasanya terdiri dari beberapa


konstituen masing-masing, Persamaan. (4-14) ditulis dalam
bentuk

dimana, m adalah massa dan h entalpi spesifik dari konstituen


masing-masing. Untuk menentukan entalpi, pertimbangkan
pembakaran lengkap etana oksigen

Karena persamaan kimia, seperti Persamaan. (4-16), yang


seimbang dalam hal mol dan bukan massa, dan karena m =
nM, Persamaan. (4-15) sekarang ditulis dalam bentuk

UNESA

Lanjutan

LOGO

UNESA

Lanjutan

LOGO

Contoh 4-2 Carian panas yang dihasilkan dari pembakaran I Ibm.


dan scf (standar kubik cubic food) etana dalam tungku di udara
kekurangan 20 persen jika reaktan berada di 25 0C dan produk
pada suhu1500 K. Asumsikan bahwa hidrogen, menjadi lebih
reaktif daripada karbon, memenuhi proses sendiri dengan oksigen
yang dibutuhkan dan membakaran sepenuhnya untuk H2O. 5
persen dari panas pembakaran yang hilang ke bagian luar tungku.
Solusion Persamaan stoikiometri untuk etana di udara adalah

(dimana ada 3.76 mol O2 diatmosfer N2/mol O2, sehingga 13.16 =


3.5 x 3.76). Dengan kekurangan udara 20 persen O2 dan N2
dengan 0.8 mol. H2 akan terbakar sempurna untuk H 2O dan C
akan membakar sebagian menjadi CO2 dan sebagian untuk CO:

System Bubuk Batu bara

LOGO

Demikian, a = 0.6, b = 1.4, dan persamaan eombustion adalah

Karena tidak ada kerja yang dilakukan dalam tungku, Persamaan. (4-17) ditulis
sebagai berikut :

Lanjutan

LOGO

UNESA

Lanjutan

LOGO

Sebuah kaki kubik standar diperoleh di 1 atm dan 600F.


Sejak C2H6 adalah gas, yang densitas pada kondisi tersebut
diperoleh dari pV = MRT

UNESA

Lanjutan

LOGO

Sistem Tertutup
Pembakaran persamaan untuk bahan bakar dalam sistem
tertutup, seperti silinder atau bom dapat diperoleh dengan
menulis persamaan hukum pertama untuk sistem tertutup.
Jadi, dengan analogi dengan Persamaan. (4-14)

untuk wnf alur kerja, untuk gas

dimana, Ro adalah konstanta gas universal. Jadi pembakaran


perhitungan untuk tertutup sistem dapat dilakukan dengan
menggunakan entalpi pada Tabel 4-6 dan 4-7 dengan
memodifikasi Persamaan. 4-18 untuk

TEMPERATUR PEMANASAN

LOGO

Jika panas pembakaran atau sebagian darinya disimpan dalam


gas, akan memiliki efek meningkatkan entalpi (energi internal
dalam sistem tertutup) pada suhu.
Dasar yang sama hukum pertama persamaan yang digunakan
untuk menghitung kalor pembakaran dan pemanasan nilai
bahan bakar dapat digunakan untuk menghitung suhu
pembakaran.
Contoh 4-4 Suatu gas rendah Btu dari pembangkit batubara
gasifikasi memiliki analisis volumetrik berikut: 22.9 persen CO,
H2 10 persen, CO2 4,4 persen, N2 62.7 persen. Memasuki
tungku di 1 atm dan suhu 800 K dan 100 sisa bakar di udara
persen pada 250C dalam proses aliran pembakaran d mana ia
kehilangan 10.72 Btu/ft3 pada kondisi inlet ke lingkungan. Cari
suhu produk.

Lanjutan

LOGO

Solusi Mengingat bahwa analisis volume dan molal adalah


sama untuk gas, persamaan stoikiometri pembakaran (udara
untuk 100 persen) adalah

System Bubuk Batu bara

LOGO

Lanjutan

LOGO

UNESA

Suhu Pembakaran Adiabatik

LOGO

Hal ini dapat dilihat dari Contoh 4-4 bahwa campuran


ramping, misalnya, 12O persen udara pembakaran, akan
menghasilkan temperatur pembakaran yang lebih rendah
karena efek pengenceran udara berlebih. Campuran juga
akan menghasilkan suhu yang lebih rendah karena
pembakaran tidak sempurna.
Sebuah bahan bakar,yang terbakar tanpa terjadi pertukaran
panas dengan lingkungan dan tidak ada kerja yang dilakukan
sehingga akan menghasilkan suhu pembakaran adiabatic
atau adiabatik-api. Hal ini lebih besar jika bahan bakar
dibakar dengan oksigen dari udara karena efek pengenceran
dari nitrogen yang lebih besar untuk stoikiometri baik dari
campuran menjadi sedikit atau banyak, seperti di atas,
campuran sedikit memiliki efek dilusi, sedangkan hasil
campuran banyak dalam pembakaran tidak sempurna.

UNESA

Lanjutan

LOGO

Sehingga dapat dirumuskan bahwa,

UNESA

Lanjutan

LOGO

Sehingga dapat disimpulkan yaitu:


harus diingat bahwa semua perhitungan
pembakaran dapat dilakukan jika ada pertukaran
panas dari lingkungan (seperti dalam Contoh 44), kerja yang dilakukan oleh sistem, atau
perubahan eyen dalam energi kinetik atau
potensial antara produk dan reaktan dengan
memasukkan istilah yang tepat ke dalam
(Persamaan 4-17).

UNESA

Daftar Pustaka

LOGO

http://ptba.co.id/id/library/detail/2
http://www.coe.its.ac.id/index.php/s
ervicelist/44-analisis-batubara

UNESA

Anda mungkin juga menyukai

  • Jadwal Casn Tilok Kanreg Jogja
    Jadwal Casn Tilok Kanreg Jogja
    Dokumen41 halaman
    Jadwal Casn Tilok Kanreg Jogja
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Rules
    Rules
    Dokumen2 halaman
    Rules
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Tugas Report Chapter
    Tugas Report Chapter
    Dokumen6 halaman
    Tugas Report Chapter
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • SISTEM REM
    SISTEM REM
    Dokumen3 halaman
    SISTEM REM
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Chapter 5 Turbines
    Chapter 5 Turbines
    Dokumen46 halaman
    Chapter 5 Turbines
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Indo
    Abstrak Indo
    Dokumen2 halaman
    Abstrak Indo
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Micro Teaching
    Micro Teaching
    Dokumen1 halaman
    Micro Teaching
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Penelitian Mini
    Penelitian Mini
    Dokumen9 halaman
    Penelitian Mini
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Penentuan KKM
    Penentuan KKM
    Dokumen1 halaman
    Penentuan KKM
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Chapter 8 Gas Turbine and Combined Sycles
    Chapter 8 Gas Turbine and Combined Sycles
    Dokumen36 halaman
    Chapter 8 Gas Turbine and Combined Sycles
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Steering Gear
    Steering Gear
    Dokumen6 halaman
    Steering Gear
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Fix
    Daftar Isi Fix
    Dokumen6 halaman
    Daftar Isi Fix
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen31 halaman
    Bab Ii
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Silabus - Versi Diknas
    Silabus - Versi Diknas
    Dokumen4 halaman
    Silabus - Versi Diknas
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Kunci Jawaban LP-KI 3
    Kunci Jawaban LP-KI 3
    Dokumen2 halaman
    Kunci Jawaban LP-KI 3
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • Pemecahan Auto Light
    Pemecahan Auto Light
    Dokumen5 halaman
    Pemecahan Auto Light
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • SilabusK3 - Versi Diknas
    SilabusK3 - Versi Diknas
    Dokumen9 halaman
    SilabusK3 - Versi Diknas
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • 16 Rubrik KI 4
    16 Rubrik KI 4
    Dokumen1 halaman
    16 Rubrik KI 4
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • 11 LP Ki 3
    11 LP Ki 3
    Dokumen1 halaman
    11 LP Ki 3
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • 9 Tabel Spesifikasi
    9 Tabel Spesifikasi
    Dokumen1 halaman
    9 Tabel Spesifikasi
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • 12 LP Ki 4
    12 LP Ki 4
    Dokumen10 halaman
    12 LP Ki 4
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • 15 Rubrik KI 3
    15 Rubrik KI 3
    Dokumen1 halaman
    15 Rubrik KI 3
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • 14 Rubrik Ki 1-2
    14 Rubrik Ki 1-2
    Dokumen3 halaman
    14 Rubrik Ki 1-2
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • 11 LP Ki 3
    11 LP Ki 3
    Dokumen1 halaman
    11 LP Ki 3
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • 10 LP Ki 1-2
    10 LP Ki 1-2
    Dokumen2 halaman
    10 LP Ki 1-2
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • 16 Rubrik KI 4
    16 Rubrik KI 4
    Dokumen1 halaman
    16 Rubrik KI 4
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat
  • 9 Tabel Spesifikasi
    9 Tabel Spesifikasi
    Dokumen1 halaman
    9 Tabel Spesifikasi
    Rahmandan Hafid
    Belum ada peringkat