Anda di halaman 1dari 7

Standar Nasional lndonesia

sNl

sNl

07 - 0358 - 1989

tcs

Peraturan umum
pemeriksaan baia

.-t!

Dewan Standardisasi Nasional . DSN

Daftar isi
Halaman

.............
1 Ruang lingkup
2 Peraturan umum
3 Laporan hasil uji ..........,.

Daftar isi

i
1

sNr 07 - 0358 - 1989


Peraturan umum pemeriksaan baja

Ruang lingkup

Standar

ini melingkupi uraian peraturan umum pemeriksaan baja.

2 Peraturan urnum
2.1 Umum.
2.IJ Jenisjenis pemeriksaan, syarat lulus uji dan ketentuan-ketentuan

lain harus sesuai

dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan pada masing-masing standar.

2.L.2

Pemeriksaan harus dilakukan dipabrik sebelum pengangkutan dan pengapalan.

Bila pemesan menghendaki penyaksian pemeriksaan maka sebelumnya dilakukan perjanjian


antara pemesan dan pembuat dan sewaktu pemeriksaan tidak boleh mengganggu operasi
produksi.

2.2

Ketentuan sifat tampak.

Pemeriksaan sifat tampak harus dilakukan dengan mata telanjang.

2.3

Bentuk ukuran dan berat.

Pemeriksaan bentuk, ukuran dan berat ditentukan dengan alat ukur yang dapat memberikan
hasil pengukuran tepat terhadap nilai toleransi.

2.4 Analisa kimia.


2.4.I Bila tidak ada ketentuan lain, analisa kimia dilakukan pada contoh uji yang diambil
dari ledel.
Contoh uji untuk analisa kimia harus diambil sewaktu separuh isi ledel selesai
dituang.

2.4.2

2.4.3 Bila diinginkan

pemesan dan atas persetujuan pemesan dan pembuat contoh uji


untuk analisa kimia dapat diambil dari produk dengan cara pengambilan harus sesuai dengan
standar yang berlaku.

2.4.4

Analisa kimia contoh uji dilakukan dengan standar cara analisa kimia yang berlaku.

2.5 Ketentuan sifat mekanik.


2.5J Cara pengujian sifat mekanik seperti uji lengkung, uji tarik, uji pukul takik serta
macam dan jumlah batang uji harus sesuai dengan spesifikasi standar bahan masing-masing.

2.5.2

Contoh uji diklasifikasikan dalam dua kelas yaitu kelas A dan kelas B. Pemilihan
kelas batang uji bergantung pada macam baja dan harus sesuai dengan syarat-syarat standar
masing-masing baja.
Kelas

A:

Bilamana pengujian sifat mekanik dilakukan terhadap batang uji yang dibuat

I dari

sNl

07 - 0358 - 1989

dari produk baja.


Kelas B : Bilamana pengujian sifat mekanik dilakukan terhadap batang uji yang dibuat
dari contoh uji standar setelah dilakukan proses perlakuan panas.

2.5.2.1 Ketentuan

batang uji kelas

( 1) Satu contoh uji diambil dari setiap leburan pada produk baja
atau pertambahan panjang
produk baja yang disediakan khusus untuk contoh uji. Pada setiap contoh uji hanya dibuat
satu batang uji. Perlakuan panas apapun yang mempengaruhi sifat rnekanik atau mutu
baja tidak diperbolehkan.

(2) Untuk baja batangan (bar), baja profil dan baja lembaran tebal (flate) contoh uji cliambil
pada arah canai (roll)/arah aksial (axial). contoh uji baja plate, baja strip dan pipa baja
diambil pada arah canai (roll)/arah aksial (axial) atau arah tegak lurus sumbu tergantung
pada persyaratan masing-masing standar.
(3) Kecuali pada baja plate yang pengujiannya dilakukan terhadap seluruh bagian, lerak
pengambilan contoh uji dilakukan seperti gambar 1 dan 2. Dalam hal pengambilan sulit
dilakukan, contoh uji diambil sedekat mungkin letak yang ditunjuk gambar tersebut.
Bilamana diameter produk baja lebih dari 38 mm contoh uji diambil seperti Gambar
2a,2b.
(4) Bila tidak ada ketentuan lain, uji kekerasan dapat dilakukan pada bahan yang diambil
dari contoh uji sifat mekanik lainnya.

2.5.2.2

Ketentuan batang uji kelas B,

(1) Contoh uji diambil 2 (dua) buah pada setiap leburan dan disiapkan secara terpisah dari
produk baja. Setiap contoh uji hanya dibuat untuk satu batang uji.
(2) Batang uji standar berdiameter atau tebal 25 mm. Bilamana ukuran batang uji lebih
datr 25 mm maka perlu ditempa sampai berukuran 25 mm, bilamana kurang dari 25 mm
pengujian dilakukan sesuai dengan ukuran asli bahan dimana nilai sifat mekanik hasil
pengujian ditentukan atas persetujuan pemesn dan pembuat.
(3) Pengujin sifat mekanik dilakukan setelah contoh uji mengalami proses perlakuan panas.
Batang uji setelah disiapkan tidak boleh lagi dilakukan proses perlakuan panas.
(4) Nilai hasil pengujian sifat mekanis didasarkan pada pengujian batang uji standar dengan
diameter atau tebal 25 mm setelah dilakukan proses perlakuan panas.
(5) Bilamanapemesan menghendaki proses perlakuan panas dan sifat-sifat mekanik tertentu
maka perlu dilakukan ketentuan berikut:

Perlu dipilih baja tertentu yang sudah siap diuji.

Sebelum dilakukan pengujian sebelumnya perlu dilakukan persetujuan antar pemesan


dan pembuat perihal cara perlakuan panas dan sifat-sifat mekanis yang dikehendaki. Batang
uji dibuat dari contoh uji yang sudah mengalami proses perlakuan panas.

2 dari

sNt

07 - 0358 - 1989

(6) Pengerjaan tempa pada contoh uji yang melebihi 25 mm harus sesuai dengan ketentuan
berikut:

Pengerjaan tempa hanya terhadap baja yang memenuhi persyaratan standar yang
ditentukan.

- Bilamana proses perlakuan panas tertentu dikehendaki oleh pemesan terhadap bahan
baja maka proses perlakuan panas dan pengujian sifat mekanik disesuaikan dengan hasil
persetujuan pemesan dan pernbuat.
-

Bilamana jenis produk yang dihasilkan dari satu leburan sama atau sejenis, contoh r-rji
boleh diambil sembarang dari bahan yang dilakukan proses perlakuan panas yang sama

(7) Bilatidak ada ketentuan lain uji kekerasan dapat dilakukan pada bahan yang diarnbil
dari contoh uji sifat mekanik lain.

2.5.3

Bilamana pemesan menghendaki pengambilan contoh uji dengan ukuran tertentu


yang lebih besar maka setelah pengambilan contoh uji pemesan harus bersedia menerima
baja yang mengalami pengambilan contoh uji tersebut.

2.5.4 Uji ulang.


Uji ulang dilakukan dalam keadaan

(l)

seperti berikut:

Contoh uji dan pengujian dinyatakan batal bilamana terjadi kondisi seperti berikut:

Pengerjaan pembuatan batang uji tidak baik atau pada batang rdi terdapat cacat atau
kerusakan.

Contoh uji atau batang uji tertukar pada waktu pemindahan (mishandling).
Batang uji patah pada bagian disebelah luar panjang ukur.

(2) Hasil pengujian setelah proses perlakuan panas tidak menunjr"lkari hasil yang
dikehendaki. Uji ulang dilakukan setelah proses perlakuan panas ulang. Dalam keadaan
tersebut hasil pengujian nertama seluruhnya dinyatakan batal. Proses perlakuan panas ulang
hanya diperbolehkan sebanyak 2 (dua) kali.
(3) Jumlah contoh uji ulang sebanyak dua kali dari contoh pertama dan harus memenuhi
seluruh ketentuan sifat mekanik yang disyaratkan.
(4) Semua batang uji ulang harus dibuat dari contoh uji standar setelah dilakukan proses
perlakuan panas.

Laporan hasil uji

Bila diinginkan pemesan, pihak produsen harus dapat memberikan laporan hasil pengujian,
cara pembuatan, ukuran yang dipesan jumlah dan kondisi pada waktu penyerahan.

dari

sNl

07 - 0358 - 1989

arah tegak

lurus canai

arah
canai

le

Yrn

arah tegak lurus


sumbu

(a)

(b)

Baja pelat atau striP

Pipa baja

(c)
Baja siku sama kaki

bertepi bulat

(d)
Baja kanal
bertepi bulat

Gambar L
Letak pengambilan contoh uji pada arah lehar
4 dari 5

(e)
Baja "1"

bedepi bulat.

sNr 07 - 0358 - 1989

(a)
Baja lonjoran bulat

arah

ssnai

( ry
U

V4

r-l{<
lebar

7VT
*-l

tebal

arah
sejajar sumbu

(d)

(c)
Baja pelat

Pipa baja

Gambar 2
Letak pengambilan contoh qii lebar atau tebal

dari

Anda mungkin juga menyukai